Bangun Kemitraan Strategis dengan AS, Pertahanan Negara Kebobolan?

"Selalu ada udang dibalik batu begitu juga dengan terjalinnya kemitraan strategis militer dalam Garuda Shield. Indonesia harusnya sadar tidak perlu bekerja sama dengan mereka karena sejatinya kerjasama itu penyerahan diri kepada kolonialis ( penjajah )dan mereka menaruh kebencian dan permusuhan yang sangat besar pada Islam serta kaum muslimin."

Oleh. Rindyanti Septiana S.H.I

NarasiPost.Com-Penting bagi Indonesia meningkatkan pengaruhnya di dunia internasional, salah satunya di bidang militer. Caranya bagaimana? Dengan membangun kemitraan strategis dengan negara adidaya, salah satunya ialah Amerika Serikat. Hal ini dianggap dapat memperkuat kemitraan pertahanan bagi kedua negara. Di samping itu, kerja sama berguna mendukung kawasan Indo-Pasifik bebas dan terbuka. Tak kalah pentingnya lagi, AS siap mendukung modernisasi pertahanan Indonesia. Sekilas memang tampak begitu menguntungkan bagi negeri, tapi publik berhak mempertanyakan apakah latihan militer gabungan dengan asing tak berdampak buruk dan berbahaya bagi pertahanan negara?

Bulan Agustus bukan hanya menjadi bulan peringatan hari kemerdekaan bagi negeri, tapi juga penyelenggaran latihan gabungan dengan ribuan prajurit AS ( U.S Army). Latihan tersebut dimulai sejak tanggal 4 hingga 14 Agustus 2021, bertempat di Pusat Latihan Tempur Baturaja (Sumatera Selatan), Amborawang (Kutai Katanegara), dan Makalisung (Minahasa). (liputan6.com, 2/8/2021)

Berapa jumlah prajurit AS yang akan bergabung dalam latihan militer bersama? Jumlahnya tidak sedikit, karena melibatkan sekitar 1000 prajurit . Sementara Indonesia hanya mengirimkan 850 prajurit TNI AD guna latihan gabungan. Indonesia patut berbangga atau memasang alarm tanda bahaya?

Kemitraan Strategis Atau Penyerahan Diri pada Kolonialis?

Ungkapan membangun kemitraan strategis untuk memperkuat pertahanan negara menjadi alasan yang dianggap tepat dalam membenarkan kebijakan latihan militer bersama asing. Padahal ada seribu macam tipu muslihat yang siap diterima oleh Indonesia. Memang tak tampak secara kasat mata.

Latihan militer dianggap oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, dapat mengeratkan hubungan baik dengan US Army. Hal tersebut dilansir dari Antara News,(26/7). (news.detik.com, 2/8/2021)

Berhubungan baik dan erat dengan AS, tapi jangan sampai kita lupa bahwa AS juga merupakan salah satu pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) kelas berat.
Mengapa menjalin hubungan baik pada negara pelanggaran HAM kelas berat? Bukankah AS yang berteriak HAM atas negeri kaum Muslimin agar ditegakkan? Lalu mereka pula yang melanggarnya, dari hal ini saja kita dapat melihat jika negera kampium demokrasi ini suka bermuka dua. Masih tetap mau berhubungan baik dengan AS?

Seharusnya para pemilik kekuasaan juga pemimpin pasukan di negeri ini menyadari keberbahayaan membangun kemitraan strategis dengan asing. Sejatinya latihan militer dengan asing ialah bentuk penyerahan diri kepada kolonialis (penjajah). Efek dari adanya kolonialis, pertahanan dan keamanan negara dalam pantauan juga genggaman mereka. Hingga akan mudah bagi mereka mengendalikan negeri jajahannya, kedaulatan negara pun terancam lemah.

Latihan Militer untuk Mengusir Penjajah

Bagi suatu negara, latihan militer sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan kekuatan, mencegah serangan musuh juga termasuk mengusir agresi penjajah. Maka, hal ini merupakan porsi yang penting dan dibutuhkan kesungguhan dalam pelaksanaannya.

Seharusnya butuh beribu kali dipikirkan saat menerima tawaran melakukan latihan militer bersama asing. Apalagi sudah diketahui bahwa penguasa dan negaranya menaruh kebencian dan permusuhan yang begitu besar pada Islam serta kaum muslimin. Latihan militer diarahkan untuk mengusir penjajah, bukan malah menerima penjajah melakukan latihan bersama.

Keberbahayaan latihan bersama pasukan asing di antaranya, pertama, pasukan asing dapat mengetahui dan membaca dengan jelas kelemahan serta kekuatan yang dimiliki pasukan negeri muslimin. Kedua, asing dapat menjaga hegemoninya di wilayah negeri jajahannya. Ketiga, asing dapat mengendalikan negeri jajahannya atas nama kemitraan strategis dua negara. Keempat, asing memiliki ‘pasar’ untuk menjual segala peralatan militernya di negeri kaum muslimin.

Maka tak perlu merasa bangga ketika asing menawarkan latihan militer bersama. Apalagi hanyut dalam pujian yang mengatakan pasukan militer di negeri muslim merupakan pasukan handal dan patut diperhitungkan. Lagi-lagi asing sedang memainkan perannya guna menjaga kepentingannya di setiap negeri muslim. Pertahanan negeri kaum muslim bisa kebobolan akibat perjanjian kerja sama militer dengan asing.

Pelatihan Militer dalam Islam

Kuatnya bangunan militer suatu negara sangat memengaruhi kestabilan ekonomi, politik dan berbagai bidang kehidupan lainnya. Maka penting bagi negara Islam (Khilafah) memberi perhatian besar terhadap militernya. Perhatian tersebut diarahkan pada pelatihan tempur, penguatan fisik para tentara, pelatihan penggunaan senjata, ilmu militer hingga mampu melakukan jihad fii sabilillah.
Pelatihan tersebut dilakukan mandiri tidak bergabung bersama dengan negara-negara asing. Apalagi bersama negara-negara adidaya yang tampak nyata memusuhi Islam serta kaum muslimin. Dijelaskan dalam Masyru’ ad dustur pasal 189, bahwa dilarang keras mengadakan perjanjian militer dan sejenisnya, atau terikat langsung dengan perjanjian tersebut, seperti perjanjian politik dan persetujuan penyewaan pangkalan serta lapangan terbang.

Maka kebijakan Khalifah atas militer dalam Khilafah salah satunya menghapus semua pangkalan militer, pasukan dan intelijen asing dari negara. Tidak akan pernah menerima satu pun dari pasukan asing digunakan sebagai pion untuk berperang demi kepentingan pemerintah asing.

Alasan mengapa Khilafah wajib memperkuat militernya karena diperintahkan oleh Allah Swt. Allah Swt berfirman, “Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi, juga kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu), kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian dan orang-orang selain mereka yang tidak kalian ketahui, sementara Allah tahu. (QS. al-Anfal :60)

Khilafah akan mendukung segala kebutuhan militer yang dibutuhkan pasukannya. Persenjataan, alat tempur, pembinaan pasukan dengan tsaqofah Islam hingga terwujud pasukan yang berkepribadian Islam dll. Inilah jalan yang ditempuh agar angkatan bersenjata Khilafah menjadi terkuat dan siap menyelamatkan dunia dari penjajahan musuh lewat dakwah juga jihad.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Rindyanti Septiana S.H.I Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Bayarlah Utangmu
Next
Mendidik Anak Merindukan Surga dan Takut Neraka ( part 2 )
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram