Women Support Women Harusnya dalam Ketaatan

Women Support Women

Women support women ini ada muatan isu gender yang berakibat pada makin beratnya beban yang akan dipikul oleh seorang perempuan dalam menjalani kehidupannya.

Oleh. Isty Da’iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Woman support woman atau perempuan mendukung perempuan adalah sebuah istilah lama dengan narasi baru, yang saat ini kembali digulirkan. Sebuah bentuk dukungan terhadap sesama perempuan, karena saat ini banyak perempuan yang merasa kurang mendapat dukungan. Sebuah fenomena ketika perempuan merasa sendiri dalam menghadapi banyaknya tantangan di kehidupannya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua DPR, Puan Maharani, yang menekankan pentingnya woman support woman atau perempuan mendukung perempuan di Indonesia. Karena semua perempuan menghadapi tantangan yang sama. Menurutnya, pemberdayaan perempuan Indonesia harus terus diperjuangkan. Selain itu perempuan juga harus berprestasi di samping  harus mengerjakan kodratnya sebagai perempuan. (Antaranews.com, 29-6-2024)

Women Support Women dan Isu Gender

Sebagaimana yang dikatakan oleh Puan Maharani, menjadi perempuan itu tidak mudah. Sepanjang hidup sebagai perempuan akan selalu menghadapi banyak tantangan. Perempuan harus bisa menjaga keseimbangan antara mewujudkan perjuangan dalam mewujudkan cita-cita dengan menjalankan apa yang sudah menjadi kodrat perempuan. Ia berpendapat bahwa perempuan harus bekerja dua kali lipat dibanding seorang laki-laki. Hal ini disebabkan perempuan harus bisa melaksanakan dua peran sekaligus, yaitu peran di luar rumah termasuk bekerja dan mewujudkan cita-citanya, serta harus berperan menjadi seorang ibu dan seorang Istri.

Dari sinilah muncul gagasan woman support woman atau disingkat dengan WSW. Karena perempuan sangat memerlukan dukungan akibat banyaknya beban di pundaknya.

Padahal jika ditelisik lebih jauh, narasi perempuan mendukung perempuan ini ada muatan isu gender. Sebagaimana isu kesetaraan gender yang selalu dinarasikan oleh Barat sebagai ide penting untuk perempuan.

Maka, adanya perempuan mendukung perempuan adalah gagasan absurd, karena hanya mengutamakan isu gender, yang berakibat pada makin beratnya beban yang akan dipikul oleh seorang perempuan. Perempuan harus berperan ganda dalam menjalani kehidupannya.

Beberapa Jebakan Kesetaraan Gender

Narasi kesetaraan gender sebagai ide yang sangat penting bagi perempuan selalu dinarasikan oleh Barat. Bahkan kesetaraan gender dianggap bisa membebaskan perempuan dari diskriminasi. Oleh karena itu, Barat menyerukan pemberdayaan perempuan, khususnya dalam bidang politik dan ekonomi sebagai kunci terselesaikannya berbagai macam persoalan perempuan.

Jebakan kesetaraan gender pada muslimah di antaranya adalah dengan adanya:

Pertama, program pemberdayaan ekonomi. Anggapan jika perempuan bekerja, maka akan produktif, menambah pendapatan, dan bisa mengurangi kemiskinan, bahkan bisa meningkatkan pendapatan negara. Demikian juga sebaliknya, apabila perempuan tidak bekerja, maka dia bukan perempuan yang produktif.

Oleh karena itu, perempuan berlomba-lomba untuk memberdayakan diri dalam dunia kerja, mandiri secara ekonomi, dan tidak tergantung pada laki-laki. Pada faktanya perempuan yang bekerja menghadapi banyak risiko, mulai dari kekerasan fisik, psikis, terancamnya keharmonisan keluarga, dan lain sebagainya.

https://narasipost.com/teenager/03/2022/international-womens-day-back-to-nature-of-women-fitrah/

Kedua, tingginya partisipasi politik perempuan dan kepemimpinan perempuan menjadi jalan terwujudnya regulasi yang berpihak pada perempuan. Narasi ini digunakan oleh Barat agar banyak anggota parlemen perempuan atau penguasa perempuan. Maka, ditetapkanlah kuota 30% perempuan dalam keanggotaannya. Parlemen sebagai syarat verifikasi partai politik, perempuan didorong untuk menjadi penguasa atau kepala daerah demi terwujudnya kesetaraan dalam bidang politik, dan lahir regulasi, dan anggaran responsif gender.

Ketiga, pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi kunci terwujudnya kesetaraan gender. Kendali perempuan atas tubuhnya sendiri menjadi kunci terwujudnya kesetaraan gender. Karena menjamin kebebasannya dalam menjalani kehidupannya. Otonomi tubuh perempuan ini membuat perempuan dapat menentukan secara mandiri dengan siapa Ia melakukan aktivitas seksual, kapan ia mau menikah, kapan memiliki anak, berapa jumlah anak yang diinginkan, dan hal-hal lain yang terkait dengan kehidupan seksual dan reproduksinya.

Ide kesetaraan gender ini jelas membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia karena menyalahi kodrat yang telah digariskan oleh Allah Swt.

Dukungan Islam Terhadap Perempuan

Islam adalah sistem kehidupan yang sempurna yang diturunkan oleh Allah Swt. Islam telah menetapkan berbagai hukum untuk manusia dalam sifatnya sebagai manusia. Islam juga menetapkan hukum-hukum khusus sesuai dengan jenisnya, laki-laki, maupun perempuan,.

Perbedaan hukum ini bukanlah menjadikan perempuan tidak mulia, karena dalam Islam kemuliaan manusia terletak pada ketakwaannya kepada Allah Swt. Islam juga menetapkan negara sebagai pengatur urusan umat yang wajib memenuhi kebutuhan umat, laki-laki maupun perempuan. Islam memiliki mekanisme sempurna yang menjamin setiap pokok kebutuhan individu rakyat.

Islam menjaga peran kodrati perempuan sebagai istri dan ibu generasi, agar tertunaikan dengan baik. Ibu adalah sebuah kemuliaan, dan mempunyai peran strategis karena berpengaruh terhadap pembentukan generasi dan terwujudnya peradaban mulia. Islam memiliki sistem sosial yang menjaga kemuliaan martabat perempuan sebagai manusia, melalui tata pergaulan laki-laki dan perempuan. Islam juga memberikan berbagai macam hak politik kepada perempuan, bahkan Islam juga yang pertama memberi hak politik pada perempuan.

Oleh karena itu, Islam sungguh sangat sempurna mengatur kehidupan manusia termasuk perempuan. Islam sama sekali tidak membutuhkan kesetaraan gender untuk mensejahterakan perempuan.

Oleh sebab itu, dalam setiap persoalan termasuk politik, ukuran kebenaran yang harus didukung adalah sumbernya dari Allah yakni syariat Islam, bukan karena sentimen keperempuanan.

Ide WSW seharusnya tunduk di bawah akidah Islam. Misalnya bentuk dukungan kepada perempuan dengan mendorongnya menjadi perempuan yang selalu dalam ketaatan. Mendukung para muslimah yang terjajah agar bisa terbebas dari segala bentuk penindasan, sebagaimana yang saudara kita rasakan di Palestina dan negeri lainnya.

Memahami peran muslimah sehingga paham akan Islam, dan menolak racun kesetaraan gender dari Barat adalah tugas bagi seorang pengemban dakwah. Hal ini memang tidak mudah, mengingat tantangan berat yang dihadapi muslimah dalam sistem kapitalisme sekuler saat ini.

Maka, kuncinya adalah saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang mungkar menjadi sebuah kewajiban.
Sebagaimana Allah telah memberikan peringatan dalam firman-Nya dalam surah At-Taubah ayat 71 yang artinya:

Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

Sehingga hanya dengan terus-menerus tak kenal lelah berdakwah di tengah umat, termasuk kepada para muslimah, maka skenario jahat Barat untuk menghancurkan Islam dan generasinya bisa digagalkan, dan akan terwujud kesadaran umat yang paham akan pentingnya penegakan sistem Islam kaffah dalam bingkai Daulah Khilafah.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Wallahlu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
isty Daiyah Kontributor NarasiPost.Com & Penulis Jejak Karya Impian
Previous
Ketahanan Pangan Terwujud dengan Modernisasi Pertanian?
Next
Women Support Women: Ide Absurd!
4.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Noval
Noval
4 months ago

Kesetaraan gender justru menyengsarakan

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
4 months ago

Alhamdulillah, barakallah Tim NP yang keren

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram