Wanita Begitu Berharga

Wanita begitu berharga

Dukungan kepada sesama wanita dapat terealisasi dengan benar jika menggunakan standar Islam dan taat pada rambu-rambu syariat.

Oleh. Arum Indah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Wanita adalah makhluk berharga sekaligus anugerah terindah yang diciptakan Allah di dunia ini. Islam pun sangat memuliakan keberadaan kaum hawa. Bahkan saking berharganya wanita, Islam menyematkan predikat lelaki terbaik ialah yang paling baik terhadap wanitanya. Lewat tangan wanita pula lahir generasi-generasi hebat nan tangguh. Tak heran ada sebuah ungkapan masyhur, “Jika wanitanya baik, baiklah negara. Jika wanita rusak, rusaklah negara.”

Jauh sebelum Islam datang, berbagai peradaban di dunia begitu merendahkan wanita. Misalnya peradaban Yunani Kuno yang menganggap wanita tak lebih dari sekadar budak dan layak diperjualbelikan untuk menjadi pemuas nafsu bagi para lelaki. Dalam kacamata Yahudi, wanita adalah aib, posisinya tak lebih dari seorang pembantu dan tak berhak mendapatkan harta waris. Bahkan jika lahir seorang anak perempuan dalam sebuah keluarga, ayahnya berhak untuk menjualnya. Dalam teologi Nasrani, wanita dituding sebagai biang terusirnya Adam dari surga, ia dianggap racun karena mampu membuai akal kaum lelaki yang rasional.

Kemudian Islam datang dan menghapus berbagai stigma negatif terhadap perempuan, mengangkat derajat mereka yang awalnya hina dina menjadi intan permata yang begitu berharga, hak dan kewajiban mereka dijamin oleh syariat Islam, bahkan mereka diberi peran yang sangat mulia, yakni sebagai ibu generasi.

Namun, saat genderang perang pemikiran ditabuh dan panah Barat berhasil mengoyak jantung kaum muslim, kondisi wanita kembali jatuh dari tempat yang berharga ke lembah kehinaan seiring kepergian Daulah Khilafah Islamiah.

Kini, wanita tak lagi berharga. Ia dirusak oleh berbagai doktrin pemikiran kacau nan sesat. Berbagai cara ditempuh oleh kaum hawa untuk naik ke tangga kemuliaan, tetapi sayang, lagi dan lagi mereka terjungkal dan kembali gagal.

Salah satu ide rusak yang saat ini santer terdengar adalah ide Women Support Women. Ini adalah ide yang tak lebih dari sekadar keabsurdan kapitalisme dalam menambal sulam kecacatan ideologinya.

Mengenal Ide Women Support Women

Women Support Women (WSW) adalah ide yang digadang untuk mendukung sesama wanita dengan mengusung kesamaan nasib yang dialami oleh seluruh kaum hawa. Ide bahwa menjadi seorang wanita tidaklah mudah sebab ia harus menghadapi berbagai tantangan, harus bekerja lebih keras untuk membantu perekonomian keluarga, berusaha mencapai cita-cita dan impiannya, lalu pada waktu yang bersamaan ia harus melakoni kodratnya sebagai wanita. Intinya semua wanita dianggap memiliki ujian masing-masing dan support sesama kaum wanita dianggap sebagai penguatan diri.

Ketua DPR Puan Maharani menekankan pentingnya ide WSW. Ia beranggapan bahwa perjuangan R.A. Kartini selama satu abad ternyata belum cukup membuktikan wanita-wanita Indonesia mampu, bisa, dan harus bisa menduduki jabatan atau posisi yang diharapkan. Puan beralasan untuk menempatkan perempuan di satu posisi, tidak hanya afirmatif, tetapi sama-sama menghormati dan menghargai harkat martabat manusia yang sama antara laki-laki dan perempuan. (Antaranews.com, 29-6-2024)

Puan Maharani juga menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan Indonesia masih harus terus diperjuangkan. Puan menilai bahwa perempuan harus bekerja dua kali lipat dibandingkan lelaki. Perempuan harus cakap menjalani perannya sebagai seorang istri, ibu, dan pekerja di bidangnya masing-masing.

WSW Tidak Memuliakan Wanita

Alih-alih mendapatkan kemuliaan dan menjadikan kaum hawa menjadi berharga, ide ini justru sarat dengan isu kesetaraan gender. Standar untuk mendukung wanita lain hanya berdasarkan kepada sentimen keperempuanan, bukan kepada standar kebenaran yang hakiki.

WSW tak lebih hanya sebuah ide absurd yang tak akan memberi perubahan dan memuliakan perempuan sebab ide WSW masih bernapaskan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan). Tanpa disadari oleh kaum perempuan bahwa saat mereka menjauh dari agama (terutama Islam) maka kehinaan akan senantiasa menyertai.

Sebuah kesalahan fatal saat kita mendukung seorang wanita untuk berprestasi di bidang yang diharamkan syariat, semisal menjadi model yang menampakkan lekak-lekuk tubuhnya, menjadi pemimpin suatu wilayah, atau bahkan mendukungnya untuk lebih mengejar karier ketimbang mendidik buah hatinya.

Selain itu, ide WSW juga menjauhkan umat Islam dari permasalahan sesungguhnya sebab semua pihak hanya berfokus pada pemberdayaan perempuan, tanpa menganalisis penyebab utama buruknya nasib kaum hawa. Mereka lupa bahwa ada sebuah sistem yang telah menjatuhkan kaum hawa dari peran dan posisinya yang berharga.

Kapitalisme adalah biang penyebab kerusakan kaum hawa. Kerusakan dan kesulitan hidup telah memaksa intan permata yang berharga keluar dari fitrahnya, mengabaikan peran utamanya, dan memaksa mereka menjadi penggerak roda perekonomian kapitalisme.

Wanita Begitu Berharga dalam Islam

Kecacatan ide WSW adalah bukti konkret kebuntuan kapitalisme dalam mencari cara untuk memuliakan kaum perempuan. Kapitalisme memang tidak akan pernah bisa mengangkat derajat wanita sebab kapitalisme telah memandang wanita dengan sangat rendah, yakni sebagai penggerak roda perekonomian. WSW adalah ide yang salah sebab ide ini tidak dibangun di atas standar kebenaran yang hakiki, yaitu Islam.

Berbeda dengan kapitalisme, Islam adalah satu-satunya agama dan ideologi yang akan menjaga kemuliaan kaum wanita dan menjadikannya makhluk berharga yang harus senantiasa dilindungi.

Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 34 yang artinya, "Laki-laki (suami) ialah pelindung bagi perempuan (istri) maka Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain.”

Islam menetapkan bahwa segala persoalan kehidupan harus senantiasa terikat dengan hukum syariat, termasuk segala urusan kaum wanita. Islam menetapkan bahwa peran utama wanita adalah ibu dan pengatur rumah tangga. Ia tak harus terjun ke dunia kerja sebab tanggung jawab nafkah adalah kewajiban para lelaki. Adapun terkait kesulitan ekonomi, maka sungguh sistem ekonomi Islam telah menjamin kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya sehingga perempuan tak perlu turun tangan membantu perekonomian keluarga.

https://narasipost.com/syiar/09/2023/pesona-terindah-perempuan-pembangun-peradaban-islam/

Oleh karena itu, ide WSW harusnya memiliki standar kebenaran yang satu, yakni syariat Islam. Dengan demikian, dukungan sesama kaum wanita selalu berdasarkan hukum syariat, bukan sentimen gender. Misalnya mendukung wanita untuk tunduk dan taat syariat atau mendukung kebebasan para muslimah Palestina dari penjajahan Israel.

Wanita Begitu Berharga

Islam telah mengangkat derajat kaum wanita dan menjadikan mereka begitu berharga. Islam datang bukan untuk mengekang kaum mereka, tetapi justru untuk memuliakan. Sejarah telah mencatat bahwa selama 1.300 tahun Islam diterapkan, kaum wanita hidup penuh dengan keberkahan. Tak sedikit juga yang berkarya untuk kemaslahatan umat.

Oleh karena itu, dukungan kepada sesama perempuan dapat terealisasi dengan benar jika menggunakan standar Islam dan taat pada rambu-rambu syariat. Wanita pun kembali akan menduduki posisinya yang berharga. Ya, Islam telah menetapkan seperangkat aturan bagi wanita untuk menjaga dan melindunginya, karena ia begitu berharga!

Wallahua'lam bishawab.[]

#MerakiLiterasiBatch2
#NarasiPostCom
#MediaDakwah

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Arum Indah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Ekonomi Vietnam Memuncak, Kesejahteraan Meningkat?
Next
Bantuan Beras untuk Negeri Agraris, Miris!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
3 months ago

Perbedaan paradigma tentang perempuan antara Islam dan kapitalisme, membuat solusi yang diterapkan pun berbeda. Kapitalisme dengan feminisnya menganggap perempuan akan mulia jika sejajar dengan lelaki dalam segala hal. Ide sesat ini mah.

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
3 months ago

Betapa beruntungnya wanita hidup di bawah naungan Islam. Betapa ia dimuliakan sesuai fitrahnya. Kontras dg ide feminisme yg secara penampakan terkesan manis memperlakukan wanita padahal aslinya racun yg mematikan fitrah wanita.

Naskah ini keren membuka cakrawala berpikir. Perempuan layak baca ini. Sukses dunia akhirat Mbak Arum. Keren

Arum indah
Arum indah
3 months ago

Jazakillah khoir tim NP

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram