TKA Mendarat, PPKM Darurat Hanya Untuk Rakyat

Penyelesaian pandemi di dalam sistem Islam juga sangat jelas aturannya. Sebelum wabah menyebar ke seluruh pelosok negeri, daerah yang terkena wabah tidak boleh keluar dan tidak boleh dikunjungi. Namun mereka akan tetap mendapatkan bantuan makanan dan obat-obatan dari pemerintah.


Oleh: Fathiyaturrahmi
(Ibu Rumah Tangga Dan Aktivis Menulis Kreatif)

NarasiPost.Com-Sebuah fakta mengejutkan terjadi di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat seiring meningkatnya kasus covid-19. Sebanyak 20 tenaga kerja asing (TKA) dari China tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/7) malam. Sebelumnya, sudah ada 9 orang yang datang pada 29 juni dan 17 orang datang pada 1 juli. Sehingga tercatat sudah ada 46 TKA China yang telah memasuki Sulawesi Selatan. (antaranews.com, 05/07/2021).

Kedatangan TKA pada saat masyarakat melaksanakan PPKM secara otomatis menjadi sorotan, karena kita ketahui bahwa saat ini kasus covid-19 semakin tinggi dengan jumlah kematian juga tinggi. Tercatat angka kematian karena covid19 hingga tanggal 8 juli sudah mencapai angka 63.760. (kemkes.go.id, 09/07/2021).

Ini bukanlah angka yang kecil sehingga tidak boleh dipandang sebelah mata. Pemerintah pun kemudian memberlakukan kebijakan PPKM tersebut setelah puluhan ribu nyawa melayang. Pemberlakuan PPKM di tengah masyarakat semakin ketat namun masuknya TKA dalam kondisi genting ini sungguh ironis dan menjadi pertanyaan besar kenapa pemerintah berlaku tidak adil terhadap masyarakat Indonesia.

Said mengibaratkan buruh dikasih jalan tanah yang becek, tetapi TKA diberi karpet merah dengan penyambutan yang gegap gempita atas nama industri strategis. Said juga mengungkapkan keheranannya terhadap pejabat pemerintah yang selalu membantah dan membela keberadaan para TKA tersebut, terutama yang berasal dari China. Menurutnya, sudah seharusnya yang melakukan pembelaan adalah perusahaan pengguna TKA tersebut. Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan perusahaan mana saja yang mempekerjakan TKA tersebut. Pasalnya, pemerintah sampai saat ini seakan menutupi nama perusahaan dan lokasi di mana mereka dipekerjakan. (ekonomibisnis.com, 11/05/2021).

Selama pandemi terjadi, beberapa kali sudah pemerintah menerapkan peraturan yang membingungkan masyarakat. Dari kegiatan mudik yang berbeda dengan pulang kampung, kemudian penerapan Pemberantasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sekarang dengan istilah lain yaitu PPKM darurat dengan penerapan yang tidak jauh berbeda. Masyarakat dituntut untuk melaksanakan dengan ketat, namun di saat yang sama TKA China dan India dengan santai melenggang kangkung masuk ke dalam negeri.

Ketidak konsistenan pemerintah menunjukkan keberpihakannya kepada keselamatan rakyat sendiri. Berbagai dalih diungkapkan yang menunjukkan pembelaan kepada para TKA bahwa mereka sah-sah saja masuk ke Indonesia. Hal ini memicu kemarahan rakyat karena sangat kontradiktif dengan penerapan PPKM darurat. Padahal kedatangan TKA bisa jadi menjadi penyebab masuknya varian baru covid-19 yang membahayakan jiwa masyarakat.

Begitulah penguasa kapitalis dalam mengurusi kepengurusan umat. Tidak ada keseriusan dan lebih terkesan menzalimi. Bagaimana tidak, penguasa lebih memilih alasan peningkatkan perekonomian dibandikan memaksimalkan pencegahan meningkatnya kasus kematian karena covid-19. Di saat rakyat melakukan pelanggaran terhadap aturan PPKM, kezaliman sungguh diperlihatkan oleh aparat atas perintah para penguasa. Rakyat yang kebingungan mencari penghasilan akhirnya dibatasi oleh kebijakan ini. Kesulitan ekonomi bagi masyarakat tak menjadi perhatian. Pemerintah tidak memberikan solusi atas hal ini. Masyarakat hanya dipaksa untuk tidak melakukan hal yang bisa menambah kasus covid dan sanksi yang diberikan untuk masyarakat yang melanggar tidaklah main-main.

Rakyat yang sudah sulit semakin dibuat menderita. sementara di sisi lain penyebab utama covid yaitu masuknya TKA China dan India yang merupakan warga negara sumber penyakit mematikan ini dibiarkan leluasa masuk ke dalam negeri.

Hal ini tidak akan terjadi apabila pemerintah menerapkan Islam secara kaffah. Dalam sistem Islam, masalah perekonomian akan menjadi masalah yang kesekian. Nyawa umat adalah hal yang terpenting. Karena penerapan syariat Islam salah satunya bertujuan untuk melindungi nyawa manusia. Nyawa manusia memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Dalam surat Al maidah ayat 32 dikatakan bahwa: Menghilangkan satu nyawa manusia disamakan dengan membunuh seluruh manusia. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat melindungi dan menjunjung tinggi nyawa manusia.
Nabi Saw. juga bersabda,

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ

“Sungguh lenyapnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang Muslim.” (HR an-Nasai, at-Tirmidzi dan al-Baihaqi).

Penyelesaian pandemi di dalam sistem Islam juga sangat jelas aturannya. Sebelum wabah menyebar ke seluruh pelosok negeri, daerah yang terkena wabah tidak boleh keluar dan tidak boleh dikunjungi. Namun mereka akan tetap mendapatkan bantuan makanan dan obat-obatan dari pemerintah. Berbeda dengan yang terjadi saat ini. Masyarakat diberlakukan PPKM namun kedatangan TKA dari luar negeri diijinkan.

Kezaliman yang diperlihatkan oleh penguasa saat ini sudah cukup menjadi alasan kita meninggalkan sistem kapitalis sekuler. Islam sudah menunjukkan kemuliaannya dari pencapaian-pencapaiannya menyejahterakan umat di bawah naungan daulah khilafah.

Wallahua’lam bisshowab[]

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Di atas Sajadah Panjang ini
Next
KEK Lido City, Surga bagi Investor
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram