Pornografi Akan Tuntas Hanya dengan Sistem Islam

Pornografi akan tuntas dengan sistem islam

Negara bertanggung jawab menuntaskan penyebab utama terjadinya pornografi seperti penyebaran liberalisme, penerapan ekonomi kapitalisme, dan demokrasi.

Oleh. Dewi Sartika
(Kontributor NarasiPost.Com & Pegiat Literasi)

NarasiPost.Com-Kasus pornografi semakin tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Mirisnya lagi yang menjadi korban aksi pornografi adalah anak-anak dengan rentang usia rata-rata 12 sampai 14 tahun. Sehingga butuh penanganan yang serius dari pemerintah.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto, akan membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menangani permasalahan pornografi secara online yang membuat anak-anak di bawah umur menjadi korban. Menurutnya, rata-rata usia anak yang menjadi korban aksi pornografi secara online mulai dari 12 sampai 14 tahun. Tetapi ada juga anak-anak yang masih berada di jenjang pendidikan usia dini (PAUD), dan disabilitas. REPUBLIKA, (19/4/2024).

Sementara dari laporan yang dihimpun oleh Nasional Center for Missing Exploited Children bahwa temuan konten kasus pornografi anak di Indonesia selama 4 tahun sebanyak 5.566.015 juta kasus. Dan Indonesia masuk peringkat ke-4 secara internasional dan peringkat dua dalam regional (ASEAN), Sindonews.com (18/4/ 2024).

Meski berbagai cara telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk memberantas pornografi. Namun, hingga kini tidak berhasil bahkan hanya untuk menekan agar kasus pornografi tidak menyebar luas. Tetapi, nyatanya pornografi kini justru menjadi candu kalangan anak-anak bahkan lebih candu dari narkoba.

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar. Namun, mirisnya kasus pornografi justru semakin merajalela di negeri ini. Anak-anak muda muslim kian tenggelam dalam pusaran syahwat. Padahal, masa depan umat dan bangsa ditentukan oleh kualitas para generasinya, jika para pemuda hanya disibukkan dengan syahwat dan khayalan kosong semat, lalu bagaimana masa depan negeri ini?

Inilah bukti nyata kerusakan sistem kapitalis, sistem yang mendewakan kebebasan, sistem yang merusak dan menghancurkan para generasi muda khususnya generasi muslim. Sistem kapitalisme adalah landasan hidup yang mengedepankan manfaat apa pun yang menghasilkan uang akan dilakukan meski itu bertentangan dengan syariat agama dan mengorbankan masa depan generasi penerus bangsa. Seperti halnya pornografi online begitu diminati sebagian masyarakat, semakin banyak yang menikmati maka kapitalisme akan terus memproduksi konten pornografi yang merusak masa depan generasi.

Dalam kapitalisme, memproduksi konten pornografi termasuk dalam Shadow Ekonomi di mana keberadaan konten pornografi adalah bayangan yang tidak terdeteksi oleh pemerintah. Oleh karenanya, apa pun yang terjadi pasti akan dibiarkan dan dipelihara, karena dapat memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.

Kapitalisme adalah sistem buatan manusia yang jelas kekufurannya, maka sistem ini jelas tidak dapat dijadikan sebagai landasan dalam kehidupan. Sebab, tolok ukur perbuatan adalah manfaat, akan halnya industri pornografi telah jelas keharamannya dan dilarang oleh agama. Oleh karena itu, keberadaan industri pornografi harus dihentikan, tentunya dengan peraturan yang dapat menyentuh akar persoalan, yakni sistem yang menaunginya (kapitalisme). Sebab, kasus pornografi akan terus berulang tanpa adanya solusi yang dapat memberantas hingga ke akarnya, jika sistem kapitalis masih mencengkeram dan menjadi landasan hidup kita.

https://narasipost.com/teenager/11/2022/stop-pornografi-selamatkan-generasi/

Berbeda dengan sistem kapitalisme yang menyelesaikan persoalan hanya sebatas tambal sulam, maka sistem Islam adalah sistem sempurna yang dapat menyelesaikan seluruh problem kehidupan, termasuk kasus pornografi anak.

Islam memiliki beberapa mekanisme untuk menyelesaikan masalah pornografi.

Pertama, bagi pelaku kejahatan anak ataupun pornografi, Islam dengan tegas menegakkan hukum serta sanksi atas mereka dengan sanksi yang menjerakan.

Kedua, pera pelaku produksi konten pornografi biasanya mereka tidak memiliki pekerjaan, sehingga mengambil cara instan untuk mendapatkan uang. Oleh karenanya, Negara Islam wajib menyediakan lapangan pekerjaan dan memastikan semua warga negara terutama Ayah (laki-laki) untuk memiliki pekerjaan yang layak agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal ini semata-mata agar masyarakat terjauhkah dari pekerjaan yang melanggar syariat agama dan dapat membahayakan masyarakat lainnya.

Ketiga, negara menjamin pendidikan yang bermutu dan gratis agar seluruh masyarakat dapat mengaksesnya, banyaknya para siswa yang terjun dalam bisnis haram pornografi serta prostitusi online adalah bukti nyata kegagalan sistem pendidikan saat ini yang hanya berorientasi pada materi. Padahal seharusnya, pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang membentuk anak didiknya memiliki kepribadian yang islami. Para generasinya memiliki pemahaman yang kuat terkait standar perbuatan benar atau salah, halal atau haram, tidak terlibat cara haram dengan melibatkan diri dengan pornografi. Oleh karenanya, pendidikan yang bermutu hanya akan diperoleh ketika menerapkan sistem pendidikan Islam.

Keempat, membentuk keluarga harmonis menjadi salah satu faktor penyebab masalah sosial yang harus menjadi perhatian negara Islam. Karena keluarga adalah benteng utama perlindungan anak. Selanjutnya yang menjadi perhatian negara adalah membentuk lingkungan yang islam. Lingkungan yang gemar beramar majruf nahi mungkar, lingkungan yang peduli terhadap kemaksiatan sehingga pelaku kejahatan mendapatkan kontrol dan sanksi sosial dari lingkungan sekitar.

Kelima, karena penyelesaian kasus pornografi anak membutuhkan penerapan kebijakan, maka negara Islam harus memiliki kemampuan politik dengan menerapkan peraturan yang tegas berlandaskan syariat Islam, aturan ini untuk mencegah dan memberantas bisnis haram agar tidak berkembang.

Oleh karena itu hanya dengan penerapan sistem Islam persoalan dapat teratasi. Dalam sistem Islam negara bertanggung jawab menuntaskan penyebab utama terjadinya kemaksiatan pornografi seperti penyebaran kebudayaan liberal (kebebasan), penerapan ekonomi kapitalisme, dan demokrasi. Jika sistem Islam tegak maka ia akan menjadi rahmat bagi seluruh alam, anak-anak akan terjaga serta tumbuh dalam situasi aman dan nyaman.

Wallahu a’lam bis shawwab []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Dewi Sartika Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Hari Buruh : Berharap Lari pada 'si Lumpuh'?
Next
Perempuan di Mata Sistem Kapitalisme dan Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sartinah
Sartinah
2 months ago

Dalam sistem saat ini mustahil rasanya negara bisa menuntaskan persoalan pornografi. Apalagi jika masig ada pihak yang memiliki kepentingan dalam bisnis pornografi.

Netty al Kayyisa
Netty al Kayyisa
2 months ago

Apapun yang menguntungkan bagi kapitalisme terjang aja. Ga peduli moral, etika, kerusakan generasi atau apapun.

Mimy muthmainnah
Mimy muthmainnah
2 months ago

Peran negara sangat menentukan dalam memberantas pornoaksi dan pornografi. Dan itu ada pada negara Islam bukan selainnya justru menjadikannya sebagai ladang cuan dan kepuasan kesenangan belaka.

bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram