Habit Orang-Orang Hebat

Habit

Hebat tidak hanya berdasarkan pada kemampuan akal, melainkan juga terbinanya pola sikap yang berlandaskan tuntunan syariat Islam.

Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Setiap zaman selalu memunculkan orang-orang yang hebat. Seseorang menjadi hebat bukanlah bentukan dalam waktu semalam. Butuh proses penempaan diri dan kebiasaan di luar orang-orang biasa. Kebiasaan (habit) adalah kerangka yang membentuk kesuksesan.

Kebiasaan Orang-Orang Hebat

Orang-orang hebat yang mencapai prestasi luar biasa sering kali memiliki pola pikir dan tindakan tertentu yang membedakan mereka dari yang lain.

Ada beberapa kebiasaan yang sering ditemukan pada orang-orang hebat yang telah mewarnai, bahkan menjadi warna dari peradaban modern, di antaranya:

Pertama, adanya konsistensi. Orang-orang hebat tidak hanya beraksi ketika mereka merasa termotivasi, tetapi mereka konsisten dalam melakukan tindakan-tindakan kecil setiap hari yang mendukung tujuan mereka. Sebagai contoh, Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, secara konsisten meluangkan waktunya lebih dari 80 jam seminggu untuk mewujudkan visinya tentang masa depan manusia di luar angkasa.

Kedua, terbiasa untuk hidup disiplin. Disiplin adalah kunci untuk mencapai tujuan jangka panjang. Warren Buffett, salah satu investor terkemuka di dunia, memiliki kebiasaan membaca dan belajar setiap hari. Meskipun dia telah sukses, dia tetap disiplin untuk terus meningkatkan pengetahuannya.(https://internasional.kontan.co.id/, 8-12-2020).

Ketiga, berani mengambil risiko. Orang-orang hebat tidak takut gagal dan siap mengambil risiko yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Sebagai contoh, Oprah Winfrey, tokoh media ternama, mengambil risiko dengan memulai program talk show-nya sendiri yang kemudian menjadi salah satu program paling sukses dalam sejarah televisi.

Keempat, kemampuan adaptasi atau fleksibilitas. Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari kegagalan adalah ciri khas orang-orang hebat. Thomas Edison, penemu lampu pijar, mencoba ribuan eksperimen sebelum akhirnya menemukan cara yang tepat. Dia tidak pernah menyerah meskipun mengalami kegagalan berulang kali.

Kelima, hidup dalam keseimbangan. Orang-orang hebat mengerti pentingnya keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan kesehatan. Contohnya adalah Serena Williams, petenis legendaris yang tidak hanya sukses di lapangan tenis, tetapi juga berperan sebagai ibu dan pebisnis yang berprestasi.

Keenam, tidak pernah bosan untuk belajar. Orang-orang hebat tidak pernah berhenti belajar. Mereka selalu terbuka untuk mendengarkan dan belajar dari orang lain. Satya Nadella, CEO Microsoft, dikenal karena mendengarkan karyawan dan pelanggan untuk terus memperbaiki perusahaan.

Ketujuh, membangun jaringan yang kuat. Koneksi yang kuat dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman yang berbeda dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan yang lebih besar. Contoh yang nyata adalah Elon Musk yang membangun jaringan dengan insinyur, ilmuwan, dan pemimpin industri di seluruh dunia untuk mendukung visinya.

Kebiasaan-kebiasaan ini membentuk dasar kesuksesan bagi banyak orang hebat. Meskipun setiap individu memiliki keunikan dan perjalanan yang berbeda, mengadopsi kebiasaan-kebiasaan ini dapat membantu siapa pun untuk melejitkan potensinya secara maksimal untuk menjadi orang yang luar biasa.

Menciptakan Solusi Baru

Bagi mereka yang berpikir cerdas dan kreatif, makna "hebat" sering kali lebih dari sekadar mencapai kesuksesan materi atau status sosial. Bagi mereka, menjadi hebat mengandung makna kemampuan untuk menciptakan solusi baru, ide-ide yang revolusioner, dan produk-produk yang mengubah dunia. Ini merupakan inti dari kehebatan bagi mereka yang berpikir cerdas dan kreatif. Mereka melihat kehebatan sebagai kemampuan untuk berkontribusi pada kemajuan umat manusia melalui inovasi.

Selain itu, hebat bukan hanya tentang memiliki kecerdasan dan kreativitas, tetapi juga tentang kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang terus muncul. Mereka yang berpikir cerdas dan kreatif memahami bahwa dunia terus berkembang dan mereka siap untuk terus belajar dan bertumbuh kembang.

Hebat juga berarti memiliki pengaruh positif yang luas dalam komunitas dan dunia mereka. Orang-orang hebat menggunakan kecerdasan dan kreativitas mereka untuk memecahkan masalah sosial, menginspirasi orang lain, dan meningkatkan kualitas hidup orang-orang di sekitar mereka.

Mereka yang hebat dalam berpikir cerdas dan kreatif tidak hanya bergantung pada diri mereka sendiri, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan orang lain. Mereka menghargai kolaborasi dan memahami bahwa melalui kerja sama, ide-ide mereka dapat menjadi lebih kuat dan lebih berdampak.

Hebat bagi mereka yang berpikir cerdas dan kreatif juga berarti memiliki visi yang jauh ke depan yang tidak hanya menguntungkan generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang. Mereka berusaha untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, bagi mereka yang berpikir cerdas dan kreatif, menjadi hebat adalah tentang mengembangkan potensi mereka secara penuh, memberikan kontribusi yang signifikan pada dunia, dan menciptakan dampak positif yang solutif bagi masa depan peradaban manusia.

Hebat Itu Taat Syariat

Becermin pada orang-orang yang hebat pada setiap zaman tidak akan ada yang mampu mengalahkan hebatnya peradaban Islam. Hebat bukan hanya dari segi fisik atau madaniah, melainkan juga pola pikir atau pemahaman tentang kehidupan (hadlarah).

Adanya nilai kepribadian Islam telah menjadi kunci hebatnya peradaban pada masanya. Hal inilah yang menjadikan generasi Rasulullah saw. dan para sahabatnya, kemudian dilanjutkan pada masa Kekhalifahan Islam, menjadi warna peradaban dunia. Mereka hebat bukan hanya untuk kehidupan dunia, melainkan juga kehidupan akhirat.

Hebat tidak hanya berdasarkan pada kemampuan akal atau pola pikir manusia, melainkan juga terbinanya pola sikap yang berlandaskan tuntunan syariat Islam yang bersumber dari wahyu Allah Swt.

Menciptakan pribadi hebat yang taat syariat itulah yang membuat kehidupan dunia menjadi berkah. Hal itu harus dimulai dari membangun pijakan yang kukuh, yaitu tauhid yang mendasari pengembangan diri secara spiritual, emosional, dan berpikir rasional.

Sebabnya, selain aspek spiritual, penting juga untuk mengembangkan kualitas diri secara pribadi. Ini meliputi pembangunan kecerdasan, kreativitas, kepemimpinan, dan keterampilan sosial yang baik. Orang yang hebat dalam konteks ini adalah mereka yang memberikan dampak positif dalam komunitas dan masyarakat.

Seorang yang hebat dan taat syariat memiliki sikap yang terbuka terhadap berbagai pandangan dan ide, tetapi tetap mempertahankan prinsip-prinsip keagamaan yang kuat. Mereka juga hidup dengan sederhana, menghindari kesombongan dan keserakahan.

https://narasipost.com/teenager/12/2022/profil-pemuda-muslim-hebat-dan-taat-syariat/

Menjadi teladan bagi orang lain adalah kunci dalam menciptakan pribadi yang hebat dan taat syariat. Ini berarti hidup sesuai dengan nilai-nilai agama dan menunjukkan kepada orang lain bagaimana cara hidup yang benar dan bermanfaat.

Penciptaan pribadi yang hebat dan taat syariat memerlukan komitmen untuk terus belajar dan berkembang. Ini meliputi pengembangan spiritual melalui ibadah, studi agama, dan juga pengembangan pribadi melalui pembelajaran dan pengalaman.

Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, adalah berdoa dan meminta pertolongan Allah Swt. dalam perjalanan menuju derajat ketakwaan. Sebabnya, hanya orang-orang yang bertakwa yang disebut sebagai orang hebat yang sebenarnya. Takwa itu adalah derajat tertinggi dari nilai keberadaan manusia di muka bumi.

Keimanan dan keterikatan dengan hukum syariat, menjadikan manusia selalu terhubung dengan Sang Pencipta yang akan memberikan kekuatan dan arah dalam mencapai tujuan hidup manusia, yaitu rida Allah Swt.

Inilah ketakwaan yang dimaksud oleh Ibnu Katsir dalam menafsirkan QS. Al-Hujurat: 13. Ibnu Katsir mengatakan, "Bahwa sesungguhnya kalian bisa mulia (hebat) hanya dengan ketakwaan, dan bukan dilihat dari nasab atau keturunan kalian." (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 13: 169).

Wallahua'lam bishawab.[]

#MerakiLiterasiBatch1
#NarasiPost.Com
#MediaDakwah

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Maman El Hakiem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Gerilya di Bumi Serambi Makkah
Next
Berdiri di Atas Emas, Berjalan Tanpa Alas
4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram