”Bukan hanya agar karya dikenang sepanjang masa, tapi agar memberi manfaat bagi umat menjadi pahala jariah yang terus mengalir walau si pemilik karya tak ada lagi di dunia.”
Oleh. Sherly Agustina, M.Ag.
(Kontributor NarasiPost.Com dan Penulis)
NarasiPost.Com-"Aku lebih takut dengan seseorang yang memegang pena (penulis) dari pada prajurit yang bersenjatakan lengkap". (Napoleon Bonaparte)
Benar adanya apa yang diungkapkan oleh Napoleon, bahwa tulisan itu kekuatannya melebihi senjata. Karena satu tulisan mampu menembus banyak kepala dari pada peluru hanya menembus satu kepala. Salah satu ulama yang patut dicontoh dalam kehebatannya menulis dan menghasilkan karya yang luar biasa sepanjang masa ialah Syaikhul Islam Ibnu Qayyim Al-Jauzi.
Siapakah Ibnu Qayyim Al-Jauzi? Beliau salah satu ulama yang sangat terkenal dalam Islam, nama aslinya Syamsuddin Abi Abdillah Muhammad bin Abi Bakar. Ayahnya yaitu Abi Bakar seorang ulama besar dan pengurus (qayyim) sebuah Madrasah Al-Jauziyah di Damaskus. Maka dikenal dengan sebutan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah diambil dari jabatan ayahnya. Beliau dilahirkan di Damaskus, 7 Shafar tahun 691 H. Wafat malam Kamis, 13 Rajab tahun 751 H di usia enam puluh tahun.
Sepanjang hidup, Ibnu Qayyim berguru ke banyak ulama untuk memperdalam keislaman. Beliau ulama yang sangat haus ilmu, menyebarkan dan mengembangkan ilmu yang didapat. Di usia 7 tahun, beliau telah mematangkan ilmu nahwu dan ilmu-ilmu bahasa Arab pada syekh beliau Abu Al-Fath Al-Ba’labakki, semisal Alfiyah Ibnu Malik dan selainnya. Serta masih banyak ilmu-ilmu lainnya yang dipelajari di majelis-majelis para syekh/guru.
Guru Ibnu Qayyim Al-Jauzi
Ibnu Qayyim memiliki banyak guru, di antaranya: Abu Bakar bin Ayyub bin Sa'ad Az-Zura'i Ad-Dimasyqi (ayahnya). Dari ayahnya Ibnu Qayyim mempelajari ilmu faraid, Abu Bakar bin Zainuddin Ahmad bin Abdu Ad-Daa'im bin Ni'mah An-Naabilisi Ash-Shalihi yang dijuluki Al-Muhtaal, Syaikhul Islam Taqiyuddin Abu Al-‘Abbas Ahmad bin Abdul Halim bin Abdissalam bin Abil-Qasim bin Taimiyah Al-Harrani Ad-Dimasyqi Al-Hanbali. Ibnu Taimiyah ialah guru Ibnul Qayyim yang banyak dikenal dan memiliki banyak pengaruh, karena beliau mulazamah dalam banyak bidang-bidang keilmuan darinya. Masih banyak guru beliau karena rajinnya Ibnu Qayyim menimba ilmu pada guru-guru hebat di tempat yang dikunjunginya.
Murid Ibnu Qayyim Al-Jauzi
Adapun murid-murid beliau di antaranya Burhanuddin bin Al-Imam Ibnul Qayyim dan Jamaluddin bin Al-Imam Ibnul Qayyim (anak beliau), Al-Hafizh Al-Mufassir Abu Al-Fida Ismail bin Umar bin Katsir Al-Qaisi ad-Dimasyqi, Al-Hafizh Zainuddin Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab Al-Hasani Al-Baghdadi Al-Habali. Serta masih banyak murid beliau yang menjadi ulama.
Karya Ibnu Qayyim Al-Jauzi
Hasil dari pejalanan beliau menimba ilmu pada banyak guru, banyak karya yang dihasilkan berupa kitab yang beliau tulis. Kitab-kitab tersebut di antaranya Zaad Al-Ma’ad Al-hadyu ilaa Sabiil Al-Rasyaad, Ahkaam Ahli Adz-Dzimmah, Tuhfah Al-Maudud bi-Ahkaam Al-Mauluud, Ath-Thuruq Al-Hukmiyah fii As-Siyasah Asy-Syar’iyah, Ash-Shawaa`iq Al-Mursalah ‘ala Al-Jahmiyah wal-Mu’aththilah. Termasuk kitab 'Thibbunabawi' (kedokteran dan kesehatan dalam Islam) yang banyak dikenal, karya beliau juga.
Tentang Ibnu Qayyim Al-Jauzi dari Muridnya
Karya Ibnu Qayyim mencapai 49 buah tentang berbagai disiplin ilmu, seorang ahli fikih dan sejarawan Taha Abdur Ra'uf mengatakan demikian. Tercatat dalam sejarah, bahwa Ibnu Qayyim hampir menguasai semua ilmu syariat dan ilmu alat. Muridnya yang bernama Ibnu Rajab mengatakan, "Ibnu Qayyim pakar dalam tafsir dan tak tertandingi, ahli dalam fikih dan ushul fikih, ahli di bidang ushuluddin dan ilmu ini mencapai puncak di tangannya, ahli di bidang bahasa Arab dan memiliki kontribusi besar di dalamnya, ahli ilmu kalam dan tasawuf".
Ibnu Katsir salah satu muridnya berkata, "Ibnu Qayyim, gurunya menguasai berbagai cabang ilmu syariat terutama ilmu tafsir, lalu ilmu hadis, ushuluddin dan ushul fikih. Gurunya sangat sibuk dengan ilmu."
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, banyak mengikuti gurunya Ibnu Taimiyah, termasuk memiliki berpendirian bahwa pintu ijtihad tetap terbuka. Siapa pun pada dasarnya boleh berijtihad jika memiliki kesanggupan dan kapasitas sebagai seorang mujtahid. Selain dikenal sebagai ulama yang berilmu luas dan dalam, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga pengarang yang sangat produktif. Ya, tak heran jika beliau sangat produktif dalam menulis. Karena ilmu yang dimiliki banyak, maka beliau ingin ilmunya dibukukan dan bermanfaat bagi umat.
Mari Meneladani Ibnu Qayyim Al-Jauzi
Sebagai muslim, kita harus meneladani beliau dalam hausnya menimba ilmu, menghormati guru dan para muridnya, menjadi penulis produktif serta membukukan karya. Menjadi penulis dimulai dari sering menimba ilmu, membaca, dan berdiskusi dengan ahli ilmu. Bagi para ibu mungkin terasa berat karena dengan segudang aktivitas dan pekerjaan, terasa sulit untuk terus belajar dan menulis. Namun, dengan terus mencoba dan membiasakan diri akan terasah seperti mengasah pisau agar tajam.
Bukankah belajar itu sepanjang hidup? Kalau pun kondisi para ibu tidak memungkinkan, maka kesempatan ibu untuk mengondisikan anak-anaknya agar menjadi generasi para ulama seperti Ibnu Qayyim memiliki kapasitas ilmu keislaman yang tinggi dan luas serta menjadi penulis produktif yang hebat. Bukan hanya agar karya dikenang sepanjang masa, tapi agar memberi manfaat bagi umat menjadi pahala jariah yang terus mengalir walau si pemilik karya tak ada lagi di dunia. Masih ada kesempatan, selama napas masih ada. Bersungguh-sungguh belajar, mendidik anak dan mempersiapkan mereka menjadi generasi emas penakluk Roma. Allahualam Bishawab.[]
MasyaAllah motivasi untuk diri yang baru memulai terjun di dunia kepenulisan semoga bisa mengikuti jejak karya seperti Ibnu Qayyim Al-Jauzi. Barakallah Tulisannya yang sangat teramat bermanfaat sekali.
Jazaakillah khair
Tulisan ini juga memotivasi dan melecut diri saya pribadi. Bahkan, saat hati sedang tidak baik-baik saja, saya arahkan untuk menulis sebagai healing diri ❤️
MasyaAllah....suplemen bagi seorang penulis untuk tetap semangat mengarahkan pelurunya ke jutaan sasaran dakwah kita.
Barakallah....
Betul sekali
Ini mastah yang terus melesat
Barakallah ❤️
Masyaallah barakallah mb Sherly cetar membahana, keren tulisannya euii...
Benar banget lisan lewat tulisan mampu menghunjam isi kepala siapa pun sesuai dg apa yg di inginkan sang penulis.
Wa fiik barakallah, tulisan ini utamanya memotivasi diri saya pribadi yang sempat tersibukkan oleh rutinitas
Masya Allah,baru tahu tentang ibnu Qayyim Al Jauzi dari tulisan ini. Kmrn saya baca salah satu tulisan yang berisi kalimat motivasi tentang kehidupan dan ternyata itu dari Ibnu Qayyim. Skrg baru tahu bahwa Ibnu Qayyim adalah seorang ulama dan juga penulis
Luar biasa menginspirasi jejak Ibnu Qayyim ini, semoga para pembaca bisa meneladani dan juga bisa melahirkan karya bagi kebangkitan umat
Betul, saya pun ketika membaca kisah beliau, maasyaallah..
Beliau haus ilmu, ilmu yang ada tak berhenti pada dirinya. Maka beliau menulis karya agar ada jejak di dunia dari ilmu yang beliau cari selama ini.
Guru beliau yang populer Ibnu Taimiyah. Murid beliau yang populer Ibnu Katsir pengarang kitab tafsir.
Masya Allah, tulisannya sangat memotivasi agar terus belajar menuntut ilmu dan berusaha untuk meninggalkan jejak, meski hanya mampu secuil coretan. Sambil berharap secuil itu bisa menjadi jariyah kelak ketika raga sudah tiada.
Betul sekali
Yuk, terus menulis menjejakkan karya ❤️
Masya Allah luar biasa. Ya begitulah mestinya jika menginginkan mengasah dan menambah wawasan harus rajin belajar tanpa kenal lelah.
Semoga Allah memudahkan aku dalam belajar
Motivasi yang luar biasa menginspirasi
Bunda mah luar biasa kereeen
Barakallah ❤️
Ma sya Allah. Menginspirasi, tantangan besar mendidik generasi Z
Betul sekali, mendidik generasi Z ini agar potensi mereka full untuk Islam dan kebangkitan kaum muslim ❤️
MasyaAllah sangat menginspirasi dan memotivasi. Semoga saya bisa mengikuti jejak Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam ketajaman ilmu, adab, dan membukukan karya. Jazakumullah khoiron katsiron kepada penulis dan semua tim NP
Waiyyaki ❤️
Mbak keren, melesat seperti anak panah ❤️
Teruslah menulis, menjejakkan karya ❤️