Menggenggam Dunia Akhirat dengan Membaca

Menggenggam dunia akhirat dengan membaca

Bagi seorang muslim membaca tak sekadar urusan duniawi saja. Dengan membaca setiap muslim akan mengetahui hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an

Oleh. Netty al Kayyisa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Pepatah mengatakan buku jendela ilmu. Jika ingin menguasai dunia maka dengan ilmu pengetahuan. Bagaimana bisa menguasai ilmu pengetahuan? Maka dengan membaca. Banyak tokoh-tokoh dunia yang sukses hari ini karena memilki kebiasaan tersebut. Sebut saja Warrean Buffet yang dinobatan sebagai orang terkaya ketiga di dunia pada tahun 2018 versi Forbes, ternyata setiap harinya meluangkan waktu lima hingga enam jam untuk membaca lima koran berbeda dan memeriksa 500 halaman dokumen finansial. Bill Gates, mantan CEO Microsoft juga membaca 50 buku per tahun. Artinya setiap satu pekan Bill Gates membaca satu buku.

Jauh sebelum orang-orang kaya ini ada, Allah telah memerintahkan kaum muslim untuk membaca sebagaimana dalam surah Al-Alaq yang merupakan surah yang pertama kali turun kepada Rasulullah ;

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam
  5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Bahkan di skala internasional maupun nasional sekalipun, ada hari-hari tertentu yang didedikasikan untuk membaca. Misalnya hari membaca nyaring sedunia (World Read Aloud Day) yang dirayakan setiap hari Rabu pertama di bulan Februari. Atau hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari Buku Nasional ini diperingati bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional RI pada tahun 1980 dimulai sejak tahun 2002 oleh Abdul Malik Fadjar, mantan Menteri Pendidikan pada Kabinet Gotong Royong.

Peringatan ini dilaksanakan karena rendahnya angka melek huruf di Indonesia (87,9%) dibanding negara tetangga semisal Malaysia (88,7%), Vietnam (90,3%), dan Thailand (92,6 %). Juga karena Indonesia hanya mampu mencetak 18.000 buku per tahun jauh di bawah Jepang (40.000 judul) dan Cina (140.000 judul).

Seiring perkembangan zaman, tahun berganti, teknologi gadget merajai, apakah berpengaruh pada tingkat membaca warga Indonesia? Ternyata tidak. Berdasarkan data kominfo.go.id pada tahun 2022 data yang dikeluarkan UNESCO menobatkan Indonesia berada pada posisi kedua dari bawah mengenai minat membaca. Jika ada 1000 orang di Indonesia maka yang gemar hanya 1 orang saja. Anehnya, Indonesia berada di urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget. Bahkan terkategori cerewet di medsos. Jadi bisa disimpulkan warga negara Indonesia, lebih suka baca sosial media daripada baca buku. Lebih betah baca status WA dan grup-grup yang ada dibanding baca buku. Lebih menguasai pergosipan daripada ilmu pengetahuan.

https://narasipost.com/challenge-milad-np/10/2022/membacalah-dan-jadilah-pemimpin-masa-depan/

Melihat kondisi seperti ini, tidak cukupkah menggerakkan diri untuk mulai gemar baca? Atau menunggu dihadapan Allah ketika diminta membaca catatan amal kita? Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Kahfi ayat 49 di situ diceritakan ketika orang-orang yang bersalah diberi kitab catatan amalnya. Mereka heran ketika membacanya karena semua tertulis dengan rinci setiap kesalahan yang mereka lakukan, baik besar maupun kecil. Di situlah mereka terpana dengan kitab tersebut.

Agar Membaca Menjadi Kebiasaan Kita

Keinginan membaca tidak akan muncul tiba-tiba. Harus dibangun dengan usaha maksimal dan didukung oleh lingkungan sekitar.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan minat baca di antaranya ;

  1. Temukan strong why
    Apa pun yang akan kita lakukan, menemukan strong why adalah penentu keberhasilan. Termasuk dalam membaca. Temukan strong why mengapa kita harus melakukannya? Jika hanya ingin kaya, barangkali hanya sebatas itu yang kita dapatkan. Bahkan belum tentu juga teraih karena Allah telah menetapkan seberapa besar rezeki kita di dunia. Pernahkah berdoa, “Allahumma taqabbal minna syiamana, wa salatana, wa sujudana, waruku’ana, wa qiyamana waqiro’atana"? Bagi saya inilah strong why mengapa saya harus membaca. Ketika saya meminta kepada Allah untuk menerima bacaan saya, lha, saya pernah baca apa? Maka selain membaca Al-Qur’an maka saya pun baca buku lainnya.

  2. Baca buku bergambar, sedikit tulisan.
    Seperti halnya mengenalkan baca pada anak-anak, memulai kebiasaan membaca juga bisa dimulai dari tema-tema ringan dan buku bergambar. Tak semua buku bergambar untuk anak-anak. Ada banyak buku-buku full colour, sedikit tulisan untuk orang dewasa yang berisi quote, puisi, hikmah, dan lainnya.

  3. Luangkan minimal 10 menit membaca setiap hari.
    Paksa dan buat jadwal khusus untuk baca 10 menit sehari. Jika sudah terbiasa waktu 10 menit bisa menambahnya 10 halaman bahkan lebih. Jika di awal barangkali tiga hingga empat halaman sudah cukup memuaskan.

  4. Buat punishment dan reward.
    Beri hukuman yang mendidik pada diri sendiri jika meninggalkan membaca. Misalnya jika hari ini tak membaca maka besok harus melakukannya dua kali lipat. Jika hari ini tidak membaca, istigfar 100 kali, sedekah subuh, jalan 1000 langkah, dan sebagainya. Dapat manfaat membaca, dapat pahala aktivitas lainnya. Demikian juga ketika mampu melewati tantangan membaca selama satu pekan misalnya, maka apresiasi diri dengan kesukaan kita. Misalnya bebas nyuci baju sehari, bebas ngepel, bebas beli skincare, beli buah atau makanan kesukaan, bebas beli buku, dan lain sebagainya yang menyenangkan kita. Tidak harus mahal, asal mengandung penghargaan pada diri boleh dilakukan.

  5. Berada dikomunitas gemar membaca
    Ini penting untuk membentuk habit membaca. Bisa saling memotivasi dan mengingatkan. Asal strong why sudah ditemukan, maka berada di komunitas akan semakin menguatkan. Berbeda ketika strong why saja belum ketemu, meski berada di komunitas gemar membaca, maka kita hanya akan merasa terbebani saja.

Khatimah

Bagi seorang muslim membaca tak sekadar urusan duniawi saja. Dengan membaca, setiap muslim akan mengetahui hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an sehingga bisa menjalankannya dan terbebas dari siksa neraka. Dengan membaca menjadi bekal bagi kaum muslim menggenggam dunia dan akhiratnya. Wallahu’alam bi showab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Netty al Kayyisa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Belajar Sambil Mengejar Ketertinggalan
Next
Hikmah di Balik Duka Perjalanan Berdarah
4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

6 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Netty al Kayyisa
Netty al Kayyisa
6 months ago

Jazakillah khoir mom dan tim NP yang sudah menayangkan tulisan ini

Novianti
Novianti
6 months ago

Di tengah banyak distrak, membaca buku perlu effort dan komitmen yang kuat.

Netty al Kayyisa
Netty al Kayyisa
Reply to  Novianti
6 months ago

Bener mb. Komunitas baca menjamur tapi lebih banyak komunitas lainnya. He he

Raras
Raras
6 months ago

Betul, membaca bukan sekadar urusan dunia.Namun kita bisa meraih kebahagiaan akhirat lewat membaca. Barokallah mbak Netty al Kayyisa

Netty al Kayyisa
Netty al Kayyisa
Reply to  Raras
6 months ago

Aamiin...wa fiik baarakallah mb. Jazakillah khoir mau mampir

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram