Kemenangan yang diraih secara sportif sejatinya bukan hanya dilihat dari skor akhir. Jauh lebih bermakna jika kita mampu menghargai bagaimana sebuah tim berproses menjadi lebih baik
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Kemenangan dalam olahraga, terutama sepak bola, bukanlah sekadar hasil akhir di atas lapangan hijau. Di balik setiap euforia kemenangan, tentu saja ada cerita yang mungkin bagi penonton atau penggemarnya tidak banyak diketahui.
Kemenangan yang diraih secara sportif sejatinya bukan hanya dilihat dari skor akhir. Jauh lebih bermakna jika kita mampu menghargai bagaimana sebuah tim berproses menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kekalahan Timnas Indonesia U-23 atas Uzbekistan U-23 pada babak semifinal pada turnamen Piala Asia U-23 di Qatar 2024, bukanlah sebuah kegagalan jika dilihat dari progres atas prestasinya selama ini.
Timnas Indonesia U-23 datang sebagai tim debutan yang tidak diperhitungkan, bahkan diprediksi akan menjadi bulan-bulanan tim lawannya. Namun, faktanya Timnas mampu memberikan kejutan dengan menumbangkan tim-tim besar seperti Australia, Yordania, bahkan tim langganan juara Korea Selatan.
Lepas dari segala permasalahan "kecurangan" yang dilakukan wasit kepala (lapangan) dan asisten wasit teknologi atau yang dikenal dengan VAR (video assistant referee) yang tidak menguntungkan saat menghadapi Qatar dan Uzbekistan, sejatinya permainan cantik dan menarik dari Timnas merupakan kualitas dari sebuah tim.
Kunci utamanya adalah kedisiplinan dalam latihan. Setiap anggota tim harus siap memberikan yang terbaik pada setiap latihan, bahkan ketika tidak ada sorotan publik. Latihan yang intens, rutin, dan terfokus merupakan landasan dari kemampuan teknis dan fisik yang dibutuhkan saat berada di lapangan. Setiap detik latihan adalah proses penempaan yang akan menghasilkan keunggulan saat berkompetisi.
Selain itu, adanya tekad yang kuat menjadi sangat penting. Tanpa adanya tekad yang kuat, mimpi untuk meraih kemenangan hanyalah angan belaka. Setiap pemain dalam Timnas sepak bola harus memiliki tekad yang tidak goyah untuk menghadapi rintangan dan tantangan yang muncul di lapangan.
Tekad ini yang membangun semangat juang yang tak tergoyahkan, bahkan saat keadaan tidak menguntungkan. Mereka harus bersiap untuk memberikan yang terbaik, bahkan ketika segalanya tampak suram. Kemenangan melawan Korea Selatan sebagai tim kampiun di babak perempat final mungkin orang awam menyebutnya keajaiban karena beda jauh dalam peringkat FIFA. Namun, dalam dunia sepak bola keajaiban itu tercipta karena mental pantang menyerah selalu ditanamkan oleh pelatih Shin Tae Yong.
Mental yang tangguh merupakan kunci ketika situasi dalam pertandingan tidak berjalan sesuai rencana. Kebangkitan dari kekalahan, kemampuan untuk tetap fokus dalam tekanan, dan ketahanan saat menghadapi ketidakpastian adalah sifat-sifat yang diperlukan untuk mencapai kemenangan. Timnas sepak bola yang berhasil adalah mereka yang memiliki mentalitas pemenang, yang tidak pernah menyerah meskipun dihadapkan pada kesulitan terbesar.
Hikmah Kehidupan
Konsistensi dan kerja sama tim adalah dua elemen penting yang tidak hanya mendefinisikan keberhasilan dalam sepak bola, tetapi juga membawa hikmah berharga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia sepak bola, konsistensi dalam performa dan kerja sama tim yang solid menjadi fondasi dari setiap kemenangan. Demikian pula, dalam kehidupan, konsistensi dalam usaha dan kerja sama dengan orang lain membawa keberhasilan dan kebahagiaan yang berkelanjutan.
Pemain yang mampu tampil konsisten, baik dalam latihan maupun pertandingan, membantu membangun fondasi yang kuat bagi tim. Mereka menunjukkan dedikasi yang tinggi, disiplin dalam latihan, dan ketahanan mental yang diperlukan untuk menghadapi tekanan.
Dalam kehidupan, konsistensi juga sangat penting. Memiliki tujuan yang jelas dan berusaha secara konsisten untuk mencapainya adalah kunci untuk meraih kesuksesan jangka panjang. Meskipun terkadang kita menghadapi rintangan atau kegagalan, konsistensi membantu kita untuk tetap bergerak maju dan tidak menyerah.
Dalam sepak bola, kemenangan tidak pernah hanya bergantung pada satu pemain. Sukses tim selalu dibangun atas dasar kerja sama yang solid. Setiap pemain harus mengerti perannya, bekerja sama dalam strategi, dan saling mendukung satu sama lain. Ketika setiap anggota tim bekerja menuju tujuan bersama, mereka menjadi lebih kuat daripada jumlah individu-individu mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, kerja sama dengan orang lain juga menjadi kunci kesuksesan. Tidak ada yang bisa mencapai kesuksesan tanpa bantuan dan dukungan dari orang lain. Dalam keluarga, di tempat kerja, atau dalam komunitas, kerja sama adalah fondasi dari hubungan yang sehat dan produktif.
Kita ambil cermin dari sosok kapten Timnas U-23, Rizky Ridho, yang tampil sebagai benteng kokoh di lini belakang. Kapasitas dirinya sebagai kapten tim yang tenang dan kegigihannya dalam mengawal pertahanan menjadikannya sosok vital bagi tim. Ia tidak hanya piawai menjaga gawang, Ridho juga aktif membantu serangan dan bahkan mencetak gol. Penampilannya yang komplet ini menjadikannya idaman bagi klub-klub Eropa yang mencari bek tangguh dan berjiwa pemimpin.
Pun dengan penampilan menawan Rafael Struick dengan dua gol sensasionalnya ke gawang Korea Selatan, telah mengantarkan Garuda Muda ke babak semifinal. Penampilannya yang tajam di depan gawang dan etos kerja Rafael yang luar biasa di lapangan menjadikannya aset berharga bagi tim mana pun. Klub-klub Eropa yang haus akan gol patut mempertimbangkan Struick sebagai calon bomber masa depan mereka.
Dari sini terlihat konsistensi dan kerja sama tim dalam sepakbola mengajarkan kita banyak hikmah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki tujuan yang jelas, bekerja keras secara konsisten, dan berkolaborasi dengan orang lain untuk meraih kesuksesan.
Ketika kita menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan, akan menjadi lebih siap menghadapi tantangan, lebih mampu mencapai tujuan kita, dan lebih bahagia dalam hubungan kita dengan orang lain. Konsistensi dan kerja sama tim bukan hanya strategi untuk sukses dalam sepak bola, tetapi juga kunci untuk meraih kehidupan yang bermakna dan memuaskan.
Hal tersebut berlaku juga dalam perkara menyampaikan kebenaran, semisal dakwah Islam kepada masyarakat yang harus teratur dan berjemaah. Di sinilah pentingnya mengingat kembali pesan sahabat Ali bin Abi Thalib, yang mengatakan:
الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام
“Menyampaikan kebenaran yang tidak terorganisir akan mudah dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir."
Belajar dari Perang Uhud
Dalam sejarah, sering kali terlihat bahwa gerakan atau kelompok yang mewakili kebaikan dan kebenaran, meskipun mungkin mengalami kesulitan atau kekalahan dalam beberapa titik, pada akhirnya akan menjadi pemenang. Contohnya dalam peristiwa Perang Uhud pada masa Rasulullah saw. berkuasa di Madinah.
Perang Uhud diketahui sebagai peristiwa penting yang penuh dengan hikmah. Setidaknya ada dua hal yang dapat dipetik dari Perang Uhud tersebut. Hal ini bisa menjadi pembelajaran dan pemicu semangat untuk meraih kemenangan dakwah umat Islam di masa depan.
Pertama, pentingnya memiliki kesabaran. Para sahabat belajar pentingnya ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan dan musibah. Meskipun mengalami kekalahan awalnya, mereka tetap bertahan dan tidak putus asa.
Dari Perang Uhud dapat belajar tentang pentingnya kehati-hatian dalam mengambil keputusan, terutama dalam hal strategi perang. Kehati-hatian diperlukan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Sebagaimana diketahui pasukan pemanah yang berada di atas bukit tergoda dengan harta rampasan perang (ghanimah), padahal perang belum selesai.
Selain itu, di dalam Perang Uhud menyoroti juga pentingnya ada kepemimpinan yang kuat dan disiplin dalam menghadapi tantangan. Kekuatan dan kedisiplinan dalam kepemimpinan sangat penting untuk memimpin umat dalam situasi sulit.
Kedua, adanya ujian keimanan dan ketaatan. Perang Uhud merupakan ujian iman bagi para sahabat, dan mereka mengambil pelajaran berharga dari pengalaman itu. Pengalaman tersebut memperkuat iman mereka dan mengajarkan betapa pentingnya kesetiaan kepada agama dan Nabi Muhammad saw. Sehebat apa pun seseorang jika tidak taat terhadap struktur kepemimpinan adalah alamat kegagalan.
Perang Uhud mengandung hikmah tentang bagaimana menghadapi kehilangan dan kegagalan dengan kepala tegak dan semangat yang kuat. Kehilangan yang dialami umat Islam dalam perang ini mengajarkan mereka untuk tidak terjebak dalam kesedihan, tetapi untuk bangkit dan terus berjuang.
Dengan memahami hikmah-hikmah dari Perang Uhud, umat Islam dapat mengambil pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menghadapi tantangan dakwah di masa yang akan datang, terlebih lagi ketika peluang kemenangan itu telah berada di depan mata para pejuang. Oleh karena itu, tuntaskan perjuangan untuk menciptakan gol kemenangan tegaknya syariat Islam yang diridai Allah Swt. []
Wah, dari kerja sama tim dan konsistensi permainan sepak bola ternyata bisa juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dakwah pun seharusnya bisa ya.
Wah dengan sepakbola kita bisa belajar banyak hal. Sayang, masyarakat hanya terjebak dalam euforia rebutan bolanya. He he