Jangan berprasangka buruk atas takdir-Nya karena Allah sedang mendidik kita dengan cara-Nya agar kita menjadi pribadi yang kuat dan sabar dalam menghadapi setiap musibah.
Oleh. Mahyra Senja
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Sahabat NarasiPost, sebuah peristiwa memilukan telah terjadi. Saat ini Indonesia dihebohkan dengan berita viral kecelakaan yang dialami oleh sekolah di Kota Depok. Kisah yang paling menyakitkan bagi keluarga besar Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS). Tepatnya ketika acara perpisahan siswa-siswa SMK Lingga Kencana. Tempat di mana suamiku menjadi tenaga pendidikan. Sekolah yang banyak memiliki banyak alumni dari SMP Islam YKS, tempat aku mengajar.
Hari Sabtu pukul 18. 45 WIB, tanggal 11 Mei 2024 jiwaku tergoncang bagai disambar petir. Setelah mendengar kabar pilu dari salah satu siswaku. Dengan cepat aku mencari tahu kebenaran berita itu. Aku menghubungi suamiku dan seorang teman. Ada rasa tak percaya, tapi ternyata benar, Bus 1 yang dinaiki siswa-siswi SMK Lingga kencana dan dua orang sahabatku yang juga berprofesi sebagai guru dalam lembaga ini mengalami rem blong, saat posisi menuju pulang di daerah Ciater Kota Subang.
Tak ada satu pun di antara kami yang akan menyangka hal ini akan terjadi. Awalnya semua hal berjalan sesuai rencana. Kegiatan perpisahan itu berjalan lancar. Semua yang ikut ke sana merasa puas dan bahagia karena merayakan kelulusannya. Ya, Hotel Nailendra Kota Subang menjadi saksi kenangan bagi acara sakral yang mengharukan, tetapi takdir berkata lain. Justru, setelah acara itu peristiwa detik-detik kecelakaan terjadi.
Rombongan bus yang melaju itu mengalami masalah, setelah sebelumnya diperbaiki saat tiba di hotel. Menurut informasi, suamiku sebelumnya sudah meminta pada pihak supir agar menggantikan mobil bus tersebut, tetapi sang supir malah menolak dengan alasan mobil itu masih bisa beroperasi dan dia menjamin keselamatan penumpang, bahkan tim Event Organizer (EO) juga tidak menggubris kekhawatiran dari pihak sekolah.
Bus tetap membawa pulang rombongan menuju Depok. Suamiku kecewa dengan pihak travel, tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena bukan wewenangnya. Tanpa diduga setelah berada di turunan yang curam, bus mengalami rem blong dan melaju turun dengan kecepatan tinggi hingga menubruk dua kendaraan motor dan mobil Feroza, kemudian tergelincir lalu menabrak tiang listrik di bahu jalan. Lafaz takbir menggema, jerit tangis penumpang terdengar riuh. Saat setelah kejadian itu, semua korban berserakan di pinggir jalan.
Detik-Detik Setelah Kecelakaan Bus
Kondisi penumpang ada yang parah dan ada juga yang tidak, bahkan ada yang nekat lompat dari kaca mobil yang rusak. Semua penumpang hanya bisa pasrah. Ada yang meninggal di tempat kejadian dan ada juga yang terluka. Kucuran darah mengalir di sekitar lokasi, mobil bus terlihat ringsek. Banyak siswa yang terjepit bus. Namun untungnya, ada banyak orang yang menolong. Korban yang selamat beristirahat di lokasi kejadian, sedangkan yang parah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Dari sekitar 57 penumpang itu tidak semuanya terluka, tetapi tentu saja mengalami trauma. Semua penumpang merasa shock. Menurut sahabatku yang menjadi saksi mata, siswa yang menyaksikan kawannya wafat, mengalami trauma yang dalam dan setelah kejadian itu ada beberapa siswa yang menangis histeris, pingsan, dan panik ketakutan.
Peristiwa yang meninggalkan jejak luka itu memakan korban 23 orang terluka. Ada yang luka ringan dan ada juga luka berat. Sebanyak 11 orang meninggal dan salah satunya sahabatku. Dia bernama Bapak Suprayogi, S.Pd. seorang pejuang pendidikan yang mendedikasikan hidupnya untuk lembaga sosial ini. Ya, semua orang yang berangkat dan mendengar kabar pilu ini begitu terpukul dan sedih. Perjalanan Bus 2 dan 3 pun terhenti di rest area, setelah mendengar berita duka. Sedangkan suamiku dan guru lain dengan cepat menyusul ke rumah sakit dan membantu para korban untuk proses evakuasi.
Siswa yang tidak terluka diantar ke Bus 3 dan melanjutkan perjalanan pulang. Sedangkan korban yang kondisinya parah, ditangani pihak rumah sakit daerah Subang dan sekitarnya. Sampai akhirnya tim tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Depok menjemput korban yang terluka dan keesokan paginya menjemput korban yang meninggal.
Peristiwa itu menjadi viral. Semua orang tua pun panik, ada yang datang untuk menjemput anaknya di lokasi kejadian, tetapi ada juga yang tidak. Tepat di pagi buta rombongan Bus 2 dan 3 sampai di sekolah. Semua yang selamat disambut penuh haru. Air mata mengalir bak air hujan. Orang tua siswa memeluk anak-anaknya dan membawa mereka pulang. Sedangkan pada siang harinya semua korban yang wafat dimakamkan di TPU Parung Bingung.
Hampir semua korban kecelakaan maut tersebut juga merupakan siswaku, alumni siswa-siswa SMP Islam YKS. Hal itu membuat jiwaku juga dirundung duka mendalam. Namun, dari kejadian ini aku mendapatkan pelajaran berharga. Peristiwa kecelakaan maut itu terjadi bukan merupakan bentuk kesengajaan. Tak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Justru, ini bagian dari musibah yang melatih kami untuk sabar dan ikhlas.
Semua media menayangkan berita. Ada yang obyektif dan juga yang menjatuhkan citra guru maupun sekolah. Peristiwa ini cukup menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa setiap musibah yang terjadi adalah bagian dari takdir ilahi. Benar apa kata pepatah, “Tiada gading yang tak retak.” Jangan menuntut kesempurnaan dari seseorang karena kesempurnaan itu hanya milik Allah Swt. Apa yang terjadi, semua telah terjadi. Sudah seharusnya kita ikhlaskan. Meskipun batin tersayat-sayat, tetapi semua cobaan tentu ada hikmahnya.
Pelajaran Berharga dari Musibah Kecelakaan
Imbas dari peristiwa ini akan membuat trauma, sedih, dan kecewa. Namun, mengapa menyalahkan dan memojokkan pihak sekolah? Faktor penyebab peristiwa ini memang bagian dari kesalahan yang dilakukan oleh manusia, tetapi bukankah Allah telah merancang takdirnya? Ya, tidak ada yang tahu peristiwa ini akan terjadi.
Satu hari setelah dimakamkan, pihak sekolah mengundang semua orang tua korban baik yang terluka dan wafat. Acara itu dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah Kota Depok juga Jasa Raharja. Setiap korban yang meninggal diberikan santunan senilai 50 juta dan yang luka senilai 20 juta. Dalam acara itu, semua yang hadir telah berusaha untuk mengikhlaskan. Hanya tinggal pihak kepolisian mengusut tuntas keteledoran yang dilakukan oleh pihak-pihak yang harus bertanggung jawab agar kedepannya menjadi kewaspadaan dan tidak terulang lagi musibah yang serupa.
Semua orang pasti menyayangkan peristiwa ini. Namun, jangan lupa bahwa Allah yang berkehendak atas semua hal yang terjadi. Itu artinya kita harus siap dengan segala risiko yang terjadi, apa pun pilihan yang kita ambil, ketika kita telah memutuskan suatu hal bersama, antara guru dan orang tua. Risiko ini ditanggung bersama dan menjadi kewaspadaan bagi semua apabila akan melakukan suatu perjalanan. Kisah tragis ini menjadi pelajaran berharga bagi kami di masa yang akan datang.
Semua musibah yang terjadi siapa yang menghendaki? Tentu tidak ada bukan? Mengapa kita harus terus menerus terjerat oleh rasa penyesalan? Mengapa kita terus dihantui oleh rasa takut? Sedangkan semua yang terjadi di dunia ini adalah takdir-Nya. Mari marenungi bagaimana cara Allah menegur kita? Bagaimana Allah menolong kita dengan menyelamatkan nyawa kita dan bagaimana Allah menolong agar kita kuat dalam menerima cobaan hidup ini.
Pelajaran yang harus kita petik adalah jangan berpikir bahwa semua yang terjadi karena sebuah kutukan. Jangan berprasangka buruk atas takdir-Nya karena Allah sedang mendidik kita dengan cara-Nya agar kita menjadi pribadi yang kuat dan sabar dalam menghadapi setiap musibah. Jika kita masih tenggelam dalam rasa kehilangan, maka kita tidak akan bisa menapaki hidup di masa depan.
Menangislah karena kita juga manusia. Kita butuh tempat untuk meluapkan segala rasa. Duka yang menyayat hati, tentu tak mudah untuk dilalui. Namun, jika bersedih jangan terlalu lama. Berikan jeda untuk jiwa agar senantiasa beristirahat dari semua pikiran yang mengganjal. Sedih itu wajar, tapi bagaimana kita tetap optimis dan tegar menghadapi kenyataan. Bersikap tawakal atas semua yang terjadi.
Sahabat NarasiPost, jika kita mengalami hal serupa, mindset pikiran kita dengan sebaik-baiknya. Jangan biarkan tenggelam dalam duka yang berkepanjangan karena hidup ini terlalu berharga untuk kita tangisi. Ikhlaskah semua dengan cara melepaskan. Gantungkan harapan hanya pada Allah Swt. Bentangkan sajadah dan bersujudlah pada Allah Swt. Langitkan doa dengan hanya mengharap pertolongan-Nya karena tiada yang dapat memeluk kita dari luka, kecuali Allah Swt. Ingatlah bahwa Allah Maha Kasih. Tentu tidak akan memberikan cobaan pada seorang hamba, di luar batas kemampuan hamba-Nya.
Berserah Diri dan Tawakal pada Allah Swt.
Allah Swt. satu-satunya tempat untuk mencurahkan isi hati. Tiada yang mustahil jika Allah menghendaki. Allah Swt. begitu dekat, maka langitkanlah doa agar semua beban derita sirna. Setiap musibah yang dilalui bukan terjadi secara tak sengaja, tetapi inilah pelajaran yang harus kita renungi. Apakah ketika Allah memberikan cobaan kita lantas putus asa? Atau kita akan tegar menghadapinya?
Manusia adalah makluk Allah yang lemah, dari musibah ini berarti kita tidak boleh sombong dan musibah merupakan teguran bagi kita untuk lebih dekat pada Allah Swt. Mungkin selama ini dosa-dosa yang kita miliki bertumpuk? Mungkin kita menjadi manusia yang serakah dan lupa pada Allah? Ya, mari kita renungi dan jadikan pelajaran berharga. Kita tidak bisa mengendalikan takdir, tetapi kita bisa belajar ikhlas ketika musibah datang. Dalam surat Al-Baqarah ayat 155-157 Allah Swt. berfirman:
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Makna ayat tersebut akan menguatkan hati kita bahwa semua hal yang terjadi harus dijalani dengan sabar dan tawakal. Justru, ketika kita menghadapi suatu musibah, hati kita akan terpaut pada Allah dan terus mengingat-Nya. Senantiasa memohon dan berzikir karena tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah Swt.
Ingatkah Anda tentang kisah Nabi Yunus yang mengisyaratkan akan perasaan pasrah kepada Allah Swt. di tengah cobaan dalam keterpurukan. Ia meminta pada Allah Swt akan keselamatan dirinya dan kalimat: “Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimin.” Yaitu (tiada sesembahan kecuali Engkau, dan sesungguhnya aku termasuk orang yang lalim). Inilah yang menjadi doa mujarab apabila kita sedang ditimpa kemalangan dan Allah Maha Menyelamatkan hamba-Nya yang menderita dan ditimpa musibah.
Saat kita tengah dalam rasa putus asa, kalimat ini menjadi kekuatan. Kita akan merasakan dekat pada Allah karena perasaan pasrah hanya berharap pada Allah Swt. Maka, sebaiknya jika ditimpa kesedihan jangan berlarut-larut, bangkitlah untuk tetap semangat melanjutkan kehidupan ini. Aku juga berharap tidak ada lagi peristiwa seperti ini terjadi di Indonesia. Tentu baik buruknya suatu hal menjadi pertimbangan bersama antara orang tua dan guru.
Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk ikhlas menghadapi setiap musibah dan menerima apa pun yang telah digariskan Allah Swt. dalam catatan takdir-Nya. Sebagai orang tua, pasti merasa sedih bila hal ini terjadi, tetapi setiap musibah akan ada hikmahnya. Bukankah setiap yang bernyawa pasti akan mati? Ya, musibah kematian bukanlah pilihan kita. Namun, semua itu sudah menjadi takdir.
Kita harus tetap berprasangka baik pada Allah, meskipun cobaan yang dihadapi begitu berat. Semua cobaan itu di luar kendali kita, jadi mari percaya bahwa setiap guru tidak menginginkan peristiwa ini terjadi. Terutama guru swasta yang sudah rela mengajarkan siswa-siswinya dengan honor yang tergolong kecil. Jadi, janganlah menyudutkan pihak sekolah dan guru, semua yang terjadi biar menjadi pelajaran bagi semua pihak agar kedepannya tidak terjadi lagi peristiwa yang serupa.
Sikap yang baik telah ditunjukkan oleh pihak yayasan, asuransi Jasa Raharja dan pemerintah Kota Depok dalam menanggulangi masalah kecelakaan. Sebagai bentuk tanggung jawab dan dukungan moral pada semua korban. Saat ini kami semua mendoakan, bahkan satu hari setelah musibah itu terjadi semua lapisan masyarakat berkumpul dan mendoakan serta menyalakan lilin.
Sebagai bentuk dukungan support bagi mereka yang menjadi korban kecelakaan berdarah. Kini saatnya bangkit dari trauma dan tinggalkan semua kesedihan. Raih harapan baru di masa yang akan datang dengan bijak dalam menghadapi cobaan dalam kehidupan. Semoga tulisan ini menginspirasi sesama, aamiin.
Wallahu a'lam bishawab []
Terima kasih sahabat yang bersedia komen. Ya, musibah ini menjadi pelajaran berharga
laa haulaa walaa quwwata illa billah :"")
Semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua elemen, terkhusus negara yang harusnya bisa memberikan pengawasan ketat terhadap bus atau angkutan umum.
Masya Allah Bu Mar ...tulisannya sangat menginspirasi. Sekali lagi kami turut berduka semoga Allah tempatkan semua korban di surga Sahid semuanya.semoga juga sekolah yang sudah terlanjur dg rencana tournya (termasuk sekolah saya ) diberikan perlindungan serta keselamatan dari Allah SWT. Sehat dan bahagia selalu dalam perjalannya ...aamiin
Setiap kejadian tak lepas dari kuasa Allah. Pasti ada hikmah dari setiap peristiwa.
Segala sesuatu terjadi pasti karena kehendak Allah. Dan semuanya ada pelajaran yang bisa kita ambil darinya. Turut berduka ya mbak....kami bisa merasakan kesedihan yang dirasakan.
Peluk online utk mbak mahyra...
Tiap-tiap yang bernyawa akan mati. Hanya cara, kapan, di mana itu menjadi rahasiaNya
Musibah, tiada seorang pun di dunia ini menginginkannya, namun, Allah sebaik-baik penggenggam keadaan hidup dan mati hamba-Nya. Bila ajal telah sampai maka tak seorang pun mampu menghindarinya. Takdir yang telah terlukis semoga ketabahan dan keikhlasan selalu menyertai setiap hamba-Nya. Aamiin
Jazakillah khairan Mb Mahyra, naskahmu buatku haru, semoga Allah menempatkan para korban di tempat terindah di sisi-Nya. Aamiin