"Inilah pentingnya otak dalam proses berpikir yang dilakukan manusia, sehingga manusia dapat menentukan perbuatan atau keputusan berdasarkan akalnya, bukan dengan hawa nafsunya saja. Dengan berpikir manusia dapat menyakini keberadaan Allah, memahami ayat-ayat Allah dan melaksanakan seluruh perintah Allah Swt. dengan penuh kesadaran serta ketundukan total pada-Nya. Allah Swt."
Oleh. Renita
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Swt. yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penciptaannya merupakan suatu proses yang sangat mengagumkan dan tidak ada satu pun yang sia-sia. Kita wajib mensyukuri semua yang telah Allah ciptakan dalam tubuh kita dengan cara menjaganya sebaik-baiknya.
Keberadaan tubuh manusia dari ujung rambut hingga kaki merupakan bukti kekuasaan Allah yang dapat dijadikan sebagai objek berpikir dalam rangka meningkatkan keimanan kita kepada kepada-Nya. Salah satu organ yang Allah ciptakan dalam tubuh manusia adalah otak. Bagaimanakah otak menurut tinjauan medis? Bagaimana pula Islam memandang otak manusia?
Anatomi Otak
Otak merupakan organ vital manusia yang memiliki beberapa bagian dengan fungsi dan tugas yang berbeda dalam menjalankan sistem kerja organ tubuh. Otak termasuk organ yang paling kompleks karena tersusun dari berbagai jaringan penopang serta miliaran sel saraf yang saling terhubung satu sama lain. Otak dilindungi oleh selaput otak (meninges) juga tulang tengkorak dan terhubung dengan saraf tulang belakang. Volume otak manusia dewasa sekitar 1.350 cc.
Otak adalah pusat sistem saraf yang berperan dalam mengontrol seluruh pergerakan manusia. Bagian utama otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) , serta batang otak. Otak besar (cerebrum) merupakan bagian terbesar dalam anatomi otak manusia yang berfungsi sebagai pengatur gerakan dan koordinasinya, penglihatan, sentuhan, pendengaran, penalaran, penilaian, pemecahan masalah, emosi dan pembelajaran. Otak besar terdiri dari otak kiri yang berperan mengontrol gerakan di bagian kiri tubuh, dan otak kanan yang mengatur pergerakan bagian kanan tubuh. Otak kecil (cerebellum) berperan dalam menjaga keseimbangan, mempertahankan postur tubuh dan mengontrol koordinasi gerakan. Batang otak berfungsi mengatur pergerakan dasar tubuh seperti detak jantung, peredaran darah dan bernapas.
Otak diselimuti oleh cairan bening dan jernih disebut serebrospinal yang berperan dalam melindungi otak dari benturan di kepala atau cedera otak. Otak merupakan pusat kesadaran manusia, sehingga benturan atau cedera otak yang menimpa seseorang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran. Selain itu, cairan serebrospinal juga berfungsi membawa nutrisi ke otak serta membuang sampah dari dalam otak.
Sel Saraf Penyusun Otak
Dalam otak terdapat membran atau selaput yang berperan sebagai pembatas antara darah dan otak. Otak mempunyai konsistensi yang sangat lembut seperti agar-agar yang terbentuk dari 100 miliar sel otak yang disebut neuron. Neuron memiliki miliaran koneksi dengan organ lain dalam tubuh. Sel neuron pada otak mempunyai miliaran serabut menyerupai akar tumbuhan yang disebut dendrit. Setiap dendrit akan membentuk lintasan sambungan antara sel saraf satu dengan lainnya yang akan membentuk synaps. Synaps berfungsi dalam menyampaikan impuls atau rangsangan berupa informasi. Berbagai informasi sehari-hari yang kita lihat atau dengar akan terekam dalam otak tanpa kita sadari.
Perkembangan Otak Manusia
Otak manusia mulai terbentuk dan berkembang sejak masih dalam kandungan hingga dewasa. Perkembangan otak diawali dari bagian belakang kemudian ke bagian lobus frontal atau bagian depan. Seperti diwartakan dari laman University of Washington, ketika masa perkembangan dalam kandungan, setiap menit ditambahkan sebanyak 250.000 sel saraf (neuron). Setiap neuron bersambungan dengan neuron lain yang nantinya akan membentuk sistem saraf dengan serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Sel-sel saraf ini terus berkembang hingga bayi dilahirkan, kemudian berhenti dan menurun pada usia tertentu.
Ketika dilahirkan, hampir seluruh neuron sudah ada dalam otak manusia, meskipun hubungan antarsel neuron belum sempurna. Dari segi ukuran, otak bayi memiliki ukuran sekitar seperempat kali otak orang dewasa. Pada tahun pertama kehidupannya, ukuran otak meningkat menjadi dua kali lipat. Sedangkan, berat otak bayi baru lahir sekitar 500 gram dan kemudian tumbuh sekitar 1 kilogram selama masa kanak-kanak. Ukuran otak bayi terus berkembang hingga 80 persen ukuran orang dewasa menginjak usia tiga tahun dengan jumlah synaps sekitar 200 persen. Menginjak usia lima tahun, ukuran otak anak meningkat lagi hingga 90 persen otak orang dewasa. Pada usia ini, perkembangan otak juga lebih tajam. Setiap sinaps dibentuk dari pengalaman yang dirasakan anak. Berlanjut pada usia remaja, ukuran dan berat otak remaja hampir sama dengan otak orang dewasa. Hanya saja, fungsinya belum matang seperti orang dewasa, sehingga pada usia ini masih banyak remaja yang mengalami emosi yang labil atau galau.
Saat beranjak dewasa, perkembangan ukuran dan berat otak lebih baik dari sebelumnya. Saat ini, rata-rata berat otak wanita sekitar 1,2 kilogram, sedangkan berat otak pria sekitar 1,3 kg. Saat usia 20 tahun, perkembangan lobus frontal pada otak selesai, terutama kemampuan dalam penilaian. Namun, pada rentang usia ini perkembangan otak mulai menurun perlahan. Dengan sendirinya tubuh akan membentuk dan menghilangkan sel otak dan sel saraf. Selanjutnya, ingatan mulai memendek dan menjadi lebih mudah melupakan sesuatu pada usia 50 tahun. Hal ini karena penuaan alami yang mengubah ukuran dan fungsi otak. Kematian sel-sel otak dan sinapsis juga akan mengurangi kemampuan otak seluruhnya. Ketika otak menyusut, risiko berbagai penyakit otak juga akan meningkat.
Komponen Berpikir
Berbicara tentang otak, tak bisa dilepaskan dari perannya dalam proses berpikir. Dalam buku berjudul Fikrul Islam karya Muhammad Ismail, dijelaskan ada empat komponen dalam proses berpikir menurut Syekh Taqiyyudin An-Nabhani, yaitu, otak, alat indera, fakta yang terindera dan informasi sebelumnya (maklumat sabiqah). Keempat komponen tersebut harus ada, jika tidak, proses berpikir tidak akan terjadi.
Inilah yang dimaksud dengan akal, yakni proses penginderaan terhadap fakta/objek melalui panca indera yang diolah dalam otak dengan disertai informasi-informasi terdahulu guna menafsirkan fakta tersebut. Maka, ketika kita memandang sebuah objek atau fakta, kemudian bola mata sebagai alat indera menangkap objek tersebut melalui saraf optikus. Selanjutnya, impuls disalurkan melalui lintasan menuju korteks penglihatan dalam otak. Otak mengolah impuls menjadi informasi ingatan, gagasan, dan kesadaran berdasarkan informasi awal yang ada dalam otak. Berpikir juga diartikan sebagai proses mengolah informasi untuk mengambil suatu keputusan atau sikap. Informasi yang disampaikan sepanjang lintasan sel saraf disebut sinyal listrik. Sel saraf dapat mengendalikan jutaan informasi pada saat yang bersamaan.
Inilah pentingnya otak dalam proses berpikir yang dilakukan manusia, sehingga manusia dapat menentukan perbuatan atau keputusan berdasarkan akalnya, bukan dengan hawa nafsunya saja. Dengan berpikir manusia dapat menyakini keberadaan Allah, memahami ayat-ayat Allah dan melaksanakan seluruh perintah Allah Swt. dengan penuh kesadaran serta ketundukan total pada-Nya. Allah Swt. berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 190 yang artinya : “(Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir tentang penciptaan langit dan bumi.”
Allah Swt. juga berfirman dalam surah Al-Alaq ayat 15 : “Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya.”
Pada ubun-ubun dan dahi manusia terdapat bagian otak yang disebut frontal lobe. Dalam ayat tersebut, Allah mengancam orang kafir yang tidak patuh dengan menarik ubun-ubunnya hingga masuk ke dalam neraka. Ini merupakan hukuman bagi orang-orang yang menyalahi perintah Allah Swt. Selain itu, bagian otak yang terdapat di ubun-ubun manusia berfungsi dalam mengarahkan perbuatan seseorang. Ketika seseorang akan berbohong, pada bagian frontal lobe yang bertepatan dengan ubun-ubun dan dahi inilah tempat pengambilan keputusan itu berada. Begitu pula, ketika seseorang akan melakukan kemaksiatan atau kesalahan, semua keputusannya juga terjadi di bagian ubun-ubun (frontal lobe).
Maka dari itu, Islam selalu mengajarkan kepada manusia untuk berpikir menggunakan akalnya sebelum bertindak. Sehingga, manusia dapat mengambil keputusan yang benar tanpa menyalahi Al-Qur'an dan As Sunnah.
Khatimah
Hari ini kita lihat betapa menakjubkannya mahakarya otak yang membangun peradaban manusia melalui berbagai penemuan, perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan. Inilah keistimewaan otak yang berperan dalam proses berpikir dan pengambilan keputusan pada manusia. Melalui proses berpikir, manusia bisa meningkatkan derajatnya melebihi malaikat, sebaliknya manusia bisa lebih rendah dari hewan jika tidak menggunakan akalnya dengan baik.
Demikian pula, pentingnya otak yang sehat bagi manusia, sehingga dapat memikirkan segala sesuatu dengan baik dan menghasilkan keputusan serta tingkah laku yang benar. Manusia yang selalu berpikir dengan berlandaskan pada nas-nas syarak akan mampu berpikir dengan cemerlang. Mereka menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang bermanfaat serta meninggalkan kesia-siaan. Selain itu, mereka juga mampu membangkitkan diri dan orang-orang di sekitarnya menjadi masyarakat yang maju dan mulia.
Wa’allahu a’lam bish shawwab[]
Photo : Medical Source