Penglihatan adalah nikmat, maka syukurilah. Mata adalah kunci penglihatan manusia yang harus selalu kita syukuri. Mata adalah nikmat Allah yang bahkan di dalam Al-Qur'an, Allah sandingkan nikmat penglihatan ini dengan hati, namun sayangnya jarang disyukuri oleh manusia.
Oleh. Aya Ummu Najwa
NarasiPost.Com-"What's up, Bro? Kok buang napas kasar sekali? Muka kusut, mirip baju yang belum disetrika." Tanyaku pada adik laki-lakiku yang terlihat uring-uringan.
"Aku tuh lagi bad mood nih kak." Jawabnya.
"Wiiih.. Boleh tahu kenapa kamu bad mood?" Tanyaku penasaran.
"Itu..pembalap jagoanku kena sakit mata, jadi tidak bisa balapan lagi…" Balasnya lagi.
"Ya Allah, Bro. Kakak kira kenapa, kirain kamu kelewat salat subuh atau telat kajian, tak tahunya hanya karena pembalap jagoannya kena sakit mata." Selorohku.
"Ih kasihan tahu, sakit matanya itu parah, dia batal balapan, padahal aku sudah menjagokan dia! Namanya penyakitnya apa ya? Di.. Di.. Diplopia! Iya Diplopia!" Jawabnya tak terima.
"Mmm, kamu tahu tidak apa itu diplopia?" Tanyaku padanya.
"Nah itu, aku tak tahu." Jawab adikku.
"Oke, yuk kita cari tahu"
Aku pun mulai berselancar di kanal pencarian berita, ahaa..ternyata memang benar berita terkait Marc Marquez, salah satu pembalap MotoGP dari Tim Repsol Honda memenuhi laman pencarian beberapa hari ini. Diberitakan ia harus absen pada seri penutup balapan musim ini pada 12-14 November 2021 lalu, di Valencia, Spanyol. Karena juara dunia enam kali itu mengonfirmasi bahwa ia mempunyai masalah mata diplopia, sama seperti yang pernah ia alami pada tahun 2011 silam.
Apa itu Diplopia? Diplopia adalah suatu gangguan pada penglihatan. Yang mengakibatkan pasien akan melihat dua objek dari satu objek yang berdekatan. Diplopia juga disebut penglihatan ganda atau satu objek terlihat dua. Diplopia tak boleh dianggap remeh, ia memerlukan beberapa diagnosis dan juga penanganan segera. Wah, tentu berbahaya ya bagi seorang pembalap.
Memang ada sebagian kasus, di mana penglihatan pasien bisa membaik jika pasien tersebut menjauhkan pandangannya atau mendekati objek, juga ketika ia menyipitkan mata serta menambah pencahayaan ruangan. Namun sebagian kasus lain, diplopia ini tak dapat disembuhkan. Diplopia terbagi menjadi dua jenis. Ditentukan oleh faktor penyebabnya, diplopia dapat bersifat permanen maupun sementara.
Penyebab diplopia monocular, di antaranya:
Pertama, keratoconus, yaitu kondisi kornea secara bertahap menipis dan membentuk kerucut. Kondisi diplopia ini biasanya bisa diatasi dengan lensa kontak atau obat tetes mata. Kedua, astigmatisme, yaitu kondisi kelengkungan abnormal pada permukaan depan kornea. Ketiga, pterygium, yaitu kondisi tumbuhnya selaput lendir tipis yang menutupi bagian putih pada bola mata. Ini dapat terjadi pada salah satu maupun sekaligus pada kedua mata. Apabila hal ini tidak segera ditangani, maka penebalan dapat meluas hingga ke bagian kornea mata, yang dapat mengganggu penglihatan si pasien. Keempat, katarak yaitu kondisi di mana lensa secara bertahap menjadi tidak transparan atau nampak berawan.
Kelima, kelopak mata bengkak. Kondisi ini dapat menekan bagian depan mata yang mengakibatkan penglihatan menjadi tidak nyaman. Keenam, mata kering, yaitu kondisi mata tidak dapat menghasilkan air mata yang cukup. Ketujuh, adanya gangguan pada bagian retina. Kedelapan, dislokasi lensa, yaitu kondisi ketika lensa mata bergerak, bergeser, atau berubah tidak pada tempatnya. Hal ini biasanya disebabkan oleh trauma yang dialami oleh mata, dan lebih dikenal dengan sindrom Marfan.
Penyebab diplopia binocular, di antaranya:
- Mata Juling
Mata juling ini sering terjadi pada anak-anak. Mata juling terjadi ketika otot mata yang terhubung dengan otak tidak bekerja dengan efektif, sehingga mengakibatkan gerakan kedua mata berlainan, padahal semestinya gerakan kedua mata sama arahnya. - Diabetes
Penyakit diabetes menjadi salah satu faktor yang dapat mengakibatkan masalah pada saraf pengendali gerakan otot mata, hal ini terkadang terjadi pada penderita diabetes yang belum sadar akan penyakitnya. - Trauma pada otot mata
Trauma pada otot mata disinyalisasi dapat menyebabkan otot rongga mata terluka.
Tindakan pencegahan:
"Nah Bro, secara medis memang tidak ada cara pasti untuk mencegah diplopia ini. Selain dikarenakan faktor penyebabnya yang banyak, baik faktor kelainan sejak lahir, juga kondisi yang dialami, seperti cedera pada kepala, mata, serta penyakit diabetes yang diidap. Namun sebagai usaha kita dalam mencegah diplopia, bisa dengan berhati-hati dalam berkendara atau terapkan safety procedure untuk menghindari cedera, serta menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit stroke dan diabetes. Nah tuh, hindari kebut-kebutan, apalagi ikut balapan liar yang bisa membahayakan tidak cuma mata, namun juga nyawa."
Penglihatan adalah nikmat, maka syukurilah.
"Bro, harus selalu kita ingat, mata adalah kunci penglihatan manusia yang harus selalu kita syukuri. Mata adalah nikmat Allah yang bahkan di dalam Al-Qur'an, Allah sandingkan nikmat penglihatan ini dengan hati, namun sayangnya jarang disyukuri oleh manusia. Firman-Nya dalam surah Al Mulk ayat 23: "Katakanlah, “Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. Tetapi, amat sedikit kamu bersyukur. "
Ada beberapa bentuk syukur kepada Allah atas nikmat penglihatan, di antaranya:
Pertama, ucapkan hamdalah.
Hamdalah atau segala puji bagi Allah, adalah ungkapan syukur pertama yang dapat diucapkan sebagai pengakuan. Hamdalah mempunyai berbagai keutamaan. Di antaranya, dapat mendatangkan pahala, ia adalah kalimat yang dicintai Allah, mengucapkannya bernilai sedekah, bagi yang mengucapkannya Allah akan menambah nikmat-Nya dan tentunya dapat menambah keberkahan.
Kedua, gunakan mata untuk tilawah. Gunakanlah mata kita untuk membaca Al-Qur’an. Semakin banyak kita membaca Al-Qur’an maka akan semakin baik. Sebab, tiap-tiap satu hurufnya akan dibalas satu kebaikan oleh Allah, bahkan dilipatgandakan 10 kali kebaikan. Dikisahkan, para ulama lebih menyukai tilawah dengan membaca Al-Qur’an daripada membacanya dengan hafalan. Sebab dengan tilawah, lisan akan mendapat pahala karena melantunkan bacaan Al-Qur’an, tangan juga akan mendapat pahala karena menyentuh dan membolak-balikkan mushaf, sedang mata akan mendapat pahala karena memandang mushaf.
Ketiga, gunakan mata untuk mempelajari hadis. Meski membaca hadis tidak berpahala per huruf layaknya membaca Al-Qur’an. Akan tetapi, bukankah setiap aktivitas menuntut ilmu itu berpahala? Terlebih lagi itu adalah hadis, sumber hukum Islam kedua, serta kalam suci Rasulu shalallahu 'alaihi wasallam. Begitu mulianya hadis Rasulullah, bahkan Imam Malik rahimahullah akanllah mempersiapkan diri dengan merapikan pakaiannya, memakai wangi-wangian, tatkala akan membacakan hadis, beliau begitu antusias dan memantaskan diri seakan-akan berjumpa langsung dengan baginda nabi.
Keempat, gunakan mata untuk beribadah. Jika penglihatanmu baik, tentu kau akan mudah menuju masjid untuk salat berjamaah bukan? Begitu juga ibadah-ibadah yang lainnya, seperti haji dan umrah, serta ibadah fisik lainnya.
Kelima, menuntut ilmu. Salah satu cara mensyukuri nikmat penglihatan adalah dengan memanfaatkannya untuk menuntut ilmu, Bro. Dengan mata, kamu bisa melihat gurumu, melihat apa yang gurumu tulis, kamu dapat membaca kitab-kitabmu, menulis pelajarannmu, dan tentunya meneliti ulang kajianmu.
Keenam, perbanyak kebaikan. Gunakan mata kita untuk memperbanyak amal saleh dan memberikan banyak manfaat bagi orang lain. Dengan begitu, kita mengharap kedudukan kita akan semakin baik dalam pandangan Allah. Sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam hadis hasan riwayat Thabrani dan Daruqutni, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. "
Ketujuh, hindari maksiat mata. Jangan gunakan mata kita untuk bermaksiat kepada Allah. Jangan kita gunakan mata untuk melihat pada apa yang Allah haramkan. Termasuk di dalamnya adalah jangan gunakan mata kita untuk zina mata. Sesuai sabda Rasulullah riwayat Imam Muslim, no. 6925, "Setiap bani Adam ditakdirkan untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua matanya adalah dengan melihat."
Kedelapan, hindari pandangan dengki. Bro, jangan gunakan mata kita untuk melihat orang lain dengan pandangan dengki. Jangan umbar keinginan kita terhadap dunia yang mengakibatkan timbulnya iri hati, sifat tamak, hingga hasad dalam diri kita. Jauhi sifat tidak senang ketika melihat orang lain bahagia, tidak rela jika melihat saudaranya mendapat nikmat. Kemudian muncul keinginan dan harapan nikmat orang lain tersebut sirna atau bahkan beralih padanya. Na'uzubillah.
"So, jangan bad mood lagi ya, Bro! Syukuri nikmat penglihatan ini, ganti idolamu dengan para pahlawan Islam, lebih semangat lagi dalam mengkaji Islam, dan persiapkan diri kita untuk ikut andil dalam perjuangan kebangkitan Islam!"
Wallahu a'lam.[]