Kanker Serviks, sang Predator Ganas Kaum Hawa

“Kanker serviks merupakan suatu penyakit yang berbahaya dan salah satu predator ganas bagi kaum hawa. Penyakit yang disebabkan oleh human papilomavirus virus ini ditularkan melalui gaya hidup bebas dan hubungan seksual yang tak sehat. Maka dari itu, kita perlu mencegah terjadinya kanker berbahaya ini dengan menjaga interaksi yang sehat terhadap pasangan, menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan imunitas tubuh, rutin melakukan check up kesehatan serta upaya pencegahan lain yang bisa kita lakukan. Selain itu pentingnya selalu mengikatkan semua perbuatan kita kepada hukum syara.”

Oleh.Renita
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Masih ingatkah dengan penyebab kematian artis Jupe? Ya, kanker serviks. Satu kanker yang banyak dialami kaum hawa ini dapat menimbulkan rasa sakit yang amat sangat hingga kematian. Bahkan, saat ini kanker serviks telah menjadi pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Diprediksi 20 wanita meregang nyawa karena kanker serviks setiap harinya. Namun, sebenarnya apa itu kanker serviks?

Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker serviks merupakan sebuah kanker yang terjadi karena kemunculan sel abnormal yang tak terkendali pada leher rahim (serviks). Perkembangan sel abnormal tersebut dapat mengakibatkan tumor pada serviks hingga akhirnya berkembang menjadi pemicu kanker serviks. Sebenarnya, peluang untuk mendeteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan menggunakan tes pap smear. Pasalnya, kanker ini sering kali bisa disembuhkan ketika terdeteksi lebih awal. Selain itu, beberapa metode biasanya digunakan untuk meminimalisasi risiko kanker serviks dan menurunkan angka kasus kanker. Adapun kanker serviks yang mungkin terjadi pada wanita ada dua jenis, di antaranya, pertama, Squamous cell carcinoma, yaitu kanker yang bermula pada dinding leher rahim bagian luar kemudian menuju ke vagina. Kanker jenis ini paling sering terjadi.

Kedua, Adenocarcinoma, yaitu kanker yang muncul pertama kali pada sel glandular dinding kanal leher rahim.

Penyebab dan Gejala

Pada umumnya kanker serviks disebabkan oleh serangan Human papillomavirus (HPV). Dari sekian banyak jenis HPV, hanya sekitar 13 jenis HPV yang dapat memicu terjadinya kanker ini. Virus ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini menghasilkan dua protein berbahaya yaitu E6 dan E7, yang dapat menonaktifkan gen-gen yang berperan mengakhiri perkembangan tumor dalam tubuh wanita. Kedua protein ini menyebabkan sel-sel dinding rahim tumbuh secara cepat dan akhirnya menyebabkan mutasi gen. Mutasi gen inilah yang menjadi cikal bakal kanker serviks berkembang dalam tubuh.

Beberapa jenis HPV tidak menyebabkan gejala sama sekali. Namun, sebagian jenis infeksi HPV lainnya bisa menyebabkan kutil pada kelamin dan bisa jadi penyebab kanker ini. Sebanyak 70 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh derivat dari virus HPV, yaitu HPV 16 dan HPV 18. Namun, jenis infeksi virus HPV ini tidak menimbulkan gejala apa pun. Sehingga, banyak kaum hawa yang tak menyadari telah terinfeksi virus ini. Kenyataannya, sebagian besar kaum hawa pernah menjadi ‘tuan rumah’ HPV dalam kehidupannya.
Selain itu, beberapa kondisi juga dapat memicu risiko kanker serviks, yakni lemahnya sistem kekebalan tubuh, sering berganti pasangan seksual, terkena infeksi penyakit menular seksual, terlalu dini dalam berhubungan seksual, merokok dan adanya riwayat kanker serviks dalam keluarga.

Kanker serviks biasanya tak menimbulkan gejala pada stadium awal. Kanker ini baru menunjukkan keluhan pada penderitanya ketika telah memasuki tahap lanjut. Adapun gejalanya meliputi pendarahan pada vagina setelah berhubungan seks, keputihan berbau bercampur darah, pendarahan di luar masa menstruasi, nyeri pinggul saat berhubungan seks. Kanker serviks juga bisa menjalar ke jaringan dan organ lain hingga menimbulkan gejala, seperti nyeri punggung, darah pada urine, mudah lelah, konstipasi, tidak nafsu makan, bengkak pada salah satu atau kedua kaki, sering buang air besar atau buang air kecil, mudah lelah dan penurunan berat badan.  

Stadium Kanker Serviks

Jenis diagnosa pada kanker serviks selain menggunakan tes pap smear, dapat juga dilakukan dengan tes HPV DNA, kolposkopi dan biopsi dan beberapa tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI, dan PET scan. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut berfungsi dalam menentukan stadium kanker serviks. Stadium kanker serviks sendiri terdiri dari :
Stadium 1, kanker serviks hanya muncul di dalam mulut rahim pada stadium ini.

Stadium 2, pada saat ini, sel kanker telah menjalar ke luar mulut rahim dan rahim, tetapi belum menyebar ke bawah vagina dan dinding rongga panggul.

Stadium 3, stadium ini dibagi menjadi dua bagian, yakni stadium 3A dan 3B. Pada stadium 3A, sel kanker telah menjalar ke bagian bawah vagina, tapi belum menginfeksi hingga dinding rongga panggul, sedangkan pada stadium 3B, sel kanker telah menjalar ke dalam dinding rongga panggul dan menutup saluran kemih yang mengakibatkan pembengkakkan ginjal (hidronefronesis) dan masalah ginjal.

Stadium 4, kanker telah menjalar ke organ terdekat seperti (rektum dan kandung kemih)atau ke organ yang jauh (seperti usus , paru-paru dan tulang).

Pengobatan

Pengobatan kanker serviks biasanya dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan penyakit dan lamanya seseorang dalam kondisi tersebut. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan pasien, di antaranya:

Pertama, histerektomi yaitu proses pengangkatan uterus untuk menyembuhkan dan mencegah kanker kembali terjadi. Proses ini biasanya dilakukan pada pasien kanker serviks stadium awal. Pengobatan ini menyebabkan pasien tidak bisa hamil di kemudian hari.

Kedua, kemoterapi yaitu proses pengobatan yang dijalankan menggunakan pil atau obat suntik untuk mematikan sel kanker. Proses ini biasanya dilakukan bersama dengan terapi radiasi disebut kemoradiasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas terapi.

Ketiga, terapi radiasi yang dapat dilakukan menggunakan sinar –X untuk membunuh sel kanker. Selama proses radiasi, pasien dalam kondisi berbaring, sementara mesin mengarahkan radiasi ke bagian yang terjangkit kanker.

Keempat, terapi target yaitu memberikan obat untuk menghambat pertumbuhan tumor dengan cara menghambat produksi pembuluh darah baru pada tumor (angiogenesis). Efek samping dari terapi ini di antaranya tubuh lemas, peningkatan tekanan darah dan nafsu makan hilang.

Hidup Sehat Sesuai Syariat untuk Mencegah Kanker Serviks

Sampai saat ini, belum ada upaya untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Namun, untuk menurunkan risiko kanker bisa dilakukan dengan menjalani vaksinasi HPV, pemeriksaan leher rahim secara rutin dan berkala, melakukan tes pap smear. Sedangkan, untuk menurunkan penularan bisa ditempuh dengan menggunakan kondom, tidak merokok, tidak gonta-ganti pasangan serta memastikan pasangan dalam keadaan sehat.

Berbicara mengenai vaksinasi HPV yang dapat digunakan untuk menurunkan risiko kanker, dalam Islam, vaksin merupakan salah satu upaya pengobatan yang boleh dilakukan. Maka, ketika vaksin dapat menjadi jalan untuk mengurangi risiko kanker, seorang muslim diberi kebebasan mengambil pilihan tersebut, sebab vaksin ini merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit. Islam membolehkan umatnya untuk menggunakan obat ataupun vaksin dalam rangka menolak dan menghindari penyakit yang dikhawatirkan. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa makan tujuh butir kurma Madinah (kurma ajwa) pada pagi hari, ia tidak akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun."

Begitu pula dengan gaya hidup sehat demi menurunkan tingkat penularan, bisa kita upayakan dengan banyak berolahraga. Olahraga dalam Islam bukan hanya berfungsi untuk kebugaran, tetapi juga untuk olah jiwa. Dalam buku Zad al-Ma’ad karya Imam Ibnu Qayyim al-Jawziyyah (1292-1350), membahas urgensi olahraga serta manfaatnya untuk tubuh yakni memperkuat dan membentuk imunitas tubuh terhadap serangan penyakit. Selain itu, demi menjaga kesehatan tubuh kita juga harus mengonsumsi makanan dan minuman halal dan thayyib. Halal berhubungan dengan urusan akhirat, yakni halal ketika mendapatkannya begitu pula barangnya. Sementara thayyib, berhubungan dengan urusan dunia seperti ada atau tidaknya kandungan gizi pada suatu makanan.

Salah satu penyebab kanker ini adalah sering berganti pasangan ketika melakukan hubungan seksual. Jika pasangan tersebut adalah pasangan di luar pernikahan, Islam jelas mengharamkan hubungan tersebut. Sebab selain berdosa, hubungan seksual tanpa adanya ikatan pernikahan ternyata memicu terjadinya kanker serviks, serta penyakit kelamin lainnya. Maka, Islam mewajibkan kepada umat manusia untuk selalu melandaskan perbuatannya kepada hukum syara. Karena, adanya aturan Islam sudah terbukti dapat menjadikan hidup terarah dan jauh dari kemaksiatan yang dapat menjerumuskan manusia kepada penderitaan baik di dunia maupun di akhirat.

Khatimah

Kanker serviks merupakan suatu penyakit yang berbahaya dan salah satu predator ganas bagi kaum hawa. Penyakit yang disebabkan oleh human papilomavirus virus ini ditularkan melalui gaya hidup bebas dan hubungan seksual yang tak sehat. Maka dari itu, kita perlu mencegah terjadinya kanker berbahaya ini dengan menjaga interaksi yang sehat terhadap pasangan, menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan imunitas tubuh, rutin melakukan check up kesehatan serta upaya pencegahan lain yang bisa kita lakukan. Selain itu pentingnya selalu mengikatkan semua perbuatan kita kepada hukum syara. Pasalnya, ketika kita melanggar syariat, justru hal ini akan mendatangkan mudarat bagi kehidupan, misal dengan bergonta-ganti pasangan yang tak sah sesuai syariat, dapat memicu terjadinya kanker serviks.
Wallahu a’lam bish shawwab[]


Photo: medical source

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Renita Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Menjadi Wanita Salihah
Next
Keberhasilan Khilafah Membangun Infrastruktur
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram