Kasus bedah operasi bariatrik dapat diizinkan dalam Islam jika manfaatnya lebih besar daripada mafsadahnya
Oleh. Maman El Hakiem
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Gemuk atau kurus sebenarnya bukan persoalan serius, selama kondisi tubuhnya sehat atau normal. Ada persepsi bahwa orang gemuk identik subur atau sehat, sedangkan orang kurus itu kurang gizi atau kurang nutrisi. Dari sini pentingnya kita mengenali gemuk atau kurus dari sudut pandang kesehatan, bukan fisik semata. Orang gemuk tidak selamanya sehat, bahkan jika gemuknya karena obesitas atau kelebihan berat badan bisa berdampak buruk.
Banyak orang yang obesitas berusaha untuk menurunkan berat badannya dengan berbagai cara, mulai dari diet secara teratur, melakukan olahraga tertentu, hingga operasi bariatrik. Jenis operasi ini merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk membantu penurunan berat badan pada individu yang mengalami obesitas parah.
Tujuan dari operasi bariatrik adalah untuk mengurangi kapasitas lambung atau mengubah proses pencernaan makanan sehingga penyerapan kalori berkurang. Operasi ini menjadi pilihan ketika metode penurunan berat badan lain, seperti diet dan olahraga, tidak memberikan hasil yang diharapkan.
Sekali pun di Indonesia belum populer, namun masyarakat penderita obesitas di Filipina sebagaimana dikutip dari laman style.bisnis.com (8-6-2024) telah banyak memilih operasi bariatrik sebagai solusi untuk mencapai berat badan yang ideal, bahkan tren operasi bariatrik di sana dimulai sejak tahun 2008.
Jenis Operasi Bariatrik
Di kalangan medis setidaknya ada empat jenis operasi bariatrik yang terdiri dari:
1. Gastric Bypass (Roux-en-Y)
Prosedur operasi ini mengurangi ukuran lambung dan menghubungkannya langsung ke bagian tengah usus kecil, sehingga makanan melewati sebagian besar lambung dan usus kecil. Ini mengurangi penyerapan kalori dan nutrisi.
2. Sleeve Gastrectomy
Operasi ini melibatkan pengangkatan sebagian besar lambung, meninggalkan "tabung" kecil yang berbentuk seperti lengan (sleeve). Kapasitas lambung yang lebih kecil membantu mengurangi asupan makanan.
3. Adjustable Gastric Band (LAP-BAND)
Metode operasi ini melibatkan pemasangan pita yang dapat disesuaikan di sekitar bagian atas lambung untuk menciptakan kantong lambung kecil. Ini mengontrol jumlah makanan yang bisa dikonsumsi pada satu waktu.
4. Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch (BPD/DS)
Jenis operasi ini merupakan kombinasi dari sleeve gastrectomy dan bypass usus besar, yang mengurangi ukuran lambung dan mengarahkan aliran makanan melewati sebagian besar usus.
Operasi bariatrik bisa mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan, yang sering kali lebih sulit dicapai dengan diet dan olahraga saja. Banyak pasien mengalami perbaikan kondisi kesehatan yang terkait dengan obesitas, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, sleep apnea, dan penyakit jantung.
Adanya penurunan berat badan yang berhasil dapat meningkatkan mobilitas, mengurangi rasa sakit, dan meningkatkan kesehatan mental dan emosional. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa operasi bariatrik dapat mengurangi risiko kematian akibat penyebab yang berhubungan dengan obesitas.
Risiko Operasi Bariatrik
Seperti operasi lainnya, operasi bariatrik memiliki risiko komplikasi bedah, termasuk infeksi, pendarahan, dan masalah anestesi. Karena perubahan cara tubuh menyerap nutrisi, pasien mungkin mengalami kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, besi, kalsium, dan vitamin D.
Operasi bariatrik juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan sindrom dumping, di mana makanan bergerak terlalu cepat dari lambung ke usus kecil. Beberapa pasien mungkin mengalami masalah jangka panjang seperti hernia, hipoglikemia, dan masalah gastrointestinal lainnya. Oleh karena itu, pasien harus berkomitmen untuk perubahan gaya hidup jangka panjang, termasuk diet ketat dan olahraga rutin untuk mempertahankan hasil operasi. https://narasipost.com/medical/05/2023/bariatric-surgery-potong-lambung-demi-sehat/
Operasi bariatrik selama ini telah menjadi pilihan yang efektif untuk penurunan berat badan pada individu dengan tingkat obesitas parah. Meskipun memiliki manfaat signifikan, termasuk peningkatan kesehatan dan kualitas hidup, operasi ini juga memiliki risiko dan memerlukan komitmen terhadap perubahan gaya hidup jangka panjang. Konsultasi dengan profesional medis sangat penting untuk mengevaluasi apakah operasi bariatrik adalah pilihan yang tepat, mempertimbangkan manfaat dan potensi bahayanya.
Tinjauan Syariat Islam
Dalam Islam, segala tindakan, termasuk intervensi medis seperti operasi bariatrik, dinilai berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam yang bertujuan untuk mencapai maslahat (manfaat) dan mencegah mafsadah (kerugian). Dalam konteks ushul fikih, beberapa kaidah yang relevan dapat digunakan untuk mengevaluasi operasi bariatrik.
Pertama, adanya kaidah ad-darurat tubih al-mahdhurat (keadaan darurat membolehkan yang terlarang). Dalam konteks operasi bariatrik, jika obesitas parah mengancam kesehatan atau bahkan nyawa seseorang, operasi ini dapat dianggap sebagai tindakan yang diperbolehkan, meskipun ada unsur-unsur yang biasanya dihindari, seperti risiko medis tertentu.
Kedua, adanya kaidah la darar wa la dirar (tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan). Kaidah ini menekankan pencegahan bahaya. Jika operasi bariatrik dapat mencegah bahaya yang lebih besar seperti penyakit kronis atau kematian akibat obesitas, maka tindakan ini dapat dianggap sesuai dengan prinsip ini.
Ketiga, adanya kaidah dar'ul mafasid muqaddam 'ala jalbi al-masalih (menghindari kerusakan lebih diutamakan daripada meraih manfaat). Ini berarti jika risiko operasi bariatrik (seperti komplikasi medis) lebih besar daripada manfaatnya (penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan), maka operasi ini tidak dianjurkan. Namun, jika manfaatnya lebih signifikan dalam mencegah kerusakan yang lebih besar, maka operasi bisa dianjurkan.
Keempat, adanya kaidah ma laa yatimmu al-wajib illa bihi fahuwa wajib (apa yang tidak sempurna kewajiban kecuali dengannya, maka itu menjadi wajib). Jika menjaga kesehatan dan kehidupan adalah wajib dalam Islam, dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah melalui operasi bariatrik, maka operasi ini dapat dianggap wajib bagi mereka yang sangat membutuhkannya.
Dari keempat kaidah ushul fikih tersebut, setidaknya pada kasus bedah operasi bariatrik dapat diizinkan dalam Islam jika manfaatnya (penurunan berat badan yang signifikan dan perbaikan kesehatan) lebih besar daripada mafsadahnya (risiko bedah dan komplikasi).
Dalam hal ini, prinsip ad-darurat tubih al-mahdhurat dan la darar wa la dirar mendukung tindakan medis yang dapat mencegah bahaya besar. Namun, setiap individu harus mempertimbangkan kondisi pribadi mereka dan berkonsultasi dengan ahli medis serta ulama untuk memastikan keputusan mereka sesuai dengan prinsip syariat Islam.
Keputusan ini harus didasarkan pada evaluasi yang matang dan seimbang antara manfaat dan risiko, serta niat yang tulus untuk menjaga kesehatan sebagai bagian dari menjalankan amanah Allah Swt. terhadap tubuh. Di sinilah pentingnya mendalami syariat Islam di bidang kesehatan. Wallahu'alam bishawab.[]
Lebih baik menerapkan gaya hidup sehat dari awal. Mengkonsumsi makanan tidak bergizi sebenarnya sudah zalim pada tubuh sendiri. Namun, ada yang sudah terlanjur sehingga obesitas. Terimakasih, pak, sudah memberikan ilmu sehingga ada pilihan bagi penderita obesitas meski dengan banyak pertimbangan jika akan melakukan operasi.