Maka hal terpenting bagi seorang muslimah dalam menghadapi fase menopause adalah sebelumnya telah menyiapkan landasan akidah dan keimanan
Oleh. Isty Da'iyah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Menopause, termasuk salah satu fase yang pasti akan dialami oleh seorang wanita, jika Allah memberinya umur panjang. Fase ini sering ditakuti oleh kebanyakan wanita. Namun ini adalah bagian dari sebuah proses kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Karena setiap kehidupan akan mengalami berbagai fase. Siklus kehidupan akan terus berputar, dari dalam kandungan, lahir, bayi, anak-anak, remaja, tua, dan mati. Ini adalah bagian dari ketetapan Allah Swt. yang tidak perlu ditakutkan, namun perlu dipersiapkan.
Menopause adalah kondisi ketika seorang wanita sudah tidak mengalami menstruasi lagi, minimal selama 12 bulan berturut-turut, maka ia sudah masuk dalam kategori wanita yang sudah menopause. Pada umumnya menopause terjadi pada wanita berusia antara 45 sampai 55 tahun. Namun, sebagian besar wanita akan mengalami masa menopause pada umur 51 tahun. Karena biasanya pada usia tersebut menstruasi akan berhenti secara permanen, dan artinya wanita tidak bisa lagi hamil secara alami. Karena disebabkan oleh produk hormon-hormon penting sudah tidak diproduksi lagi. Hormon tersebut adalah hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium.
Hormon Penting Wanita
Meskipun menopause biasanya akan terjadi pada wanita usia 50 tahun, namun ada beberapa wanita yang mengalami penuaan dini setelah usia 40 tahun. Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yakni ketika seorang wanita pernah melakukan operasi pengangkatan indung telur, stres, faktor genetik, dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan menopause dini. Ketika seorang wanita mengalami menopause, maka siklus menstruasinya akan berhenti, dan menyebabkan ovarium yang berfungsi membuat hormon estrogen dan progesteron juga ikut terhenti. Hormon ini sangat penting bagi seorang wanita.
Hormon estrogen dan progesteron sangat berperan penting dalam reproduksi wanita. Kedua hormon ini memiliki perbedaan fungsi utama, namun selaras dalam kinerja, yaitu memengaruhi mood/pikiran hingga perlindungan terhadap kanker. Hormon estrogen diproduksi oleh kelenjar adrenal di ginjal, ovarium, vagina, dan rahim, sedangkan hormon progesteron diproduksi oleh korteks adrenal serta gonad dan diskresi oleh korpus luteum ovarium. Namun, keduanya memiliki fungsi yang hampir sama.
Fungsi keduanya adalah:
- Menjaga kesehatan tulang, dan sendi berikut fungsi kognitif lainnya. Selain itu, hormon ini juga bertanggung jawab atas perkembangan dan pemeliharaan terhadap reproduksi wanita.
- Hormon ini juga bisa memengaruhi suasana hati. Hormon estrogen bisa memengaruhinya, karena hormon ini bisa memengaruhi kinerja serotonin yang bertugas untuk mengatur emosi, di sisi lain progesteron cenderung menenangkan otak. Kadar progesteron yang meningkat setelah ovulasi dapat membuat tubuh lebih tenang. Sehingga membuat tidur bisa lebih nyenyak dan tenang, dan gelisah.
- Bisa mencegah masuknya penyakit kanker. Namun fungsi utama kedua hormon penting wanita ini saling memiliki kaitan satu sama lain, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi dan mengontrol periode menstruasi dan mengontrol pelepasan sel telur atau ovulasi. Sehingga terjadilah menstruasi.
Gejala
Gejala menopause bisa digolongkan dengan beberapa tanda di antaranya:
Pertama, rasa panas pada bagian atas tubuh, terutama pada leher, wajah, dan dada. Biasanya ini akan sangat terasa di malam hari.
Kedua, rasa nyeri sendi, karena salah satu hormon pelumasnya produksinya sudah mulai berkurang.
Ketiga, kulit menjadi lebih keriput dan kurang elastis. Hal ini disebabkan karena penurunan kadar kolagen atau atrofi genitourinaria. Hal ini bisa diatasi dengan banyak mengonsumsi buah dan sayuran.
Keempat, adanya penyakit kardiovaskular dan osteoporosis.
Komplikasi
Hilangnya estrogen yang terkait dengan masa menopause, memang akan menimbulkan beberapa komplikasi, di antaranya adalah tulang yang keropos. Seiring dengan bertambahnya usia perempuan, maka perempuan cenderung sering mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis lebih awal, jika dibanding laki-laki. Selain itu, setelah menopause akan lebih mudah terkena penyakit jantung, kandung kemih, dan usus yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Risiko lain yang lebih tinggi adalah terkena penyakit pikun atau alzheimer. Kulit lebih banyak kerutan, kekuatan otot yang memburuk, penglihatan yang melemah seperti katarak, degenerasi makula dan beberapa risiko penyakit menular lainnya.
Terapi Menopause
Penyakit yang menyertai wanita yang menopause, sebenarnya berbeda-beda antara wanita satu dengan yang lainnya. Tergantung pada daya tahan tubuh dan pola hidup yang dijalaninya. Jika timbul beberapa keluhan biasanya dilakukan cara terapi atau pengobatan. Di antara yang perlu dilakukan adalah:
Pertama, terapi penggantian hormon. Hal ini adalah untuk menggantikan hormon yang tidak diproduksi lagi oleh tubuh. Kombinasi obat tertentu akan membantu mengatasi gejala yang timbul akibat menopause, yang akhirnya bisa mengembalikan dan menimbulkan kekuatan tulang.
Kedua, terapi gel hormon. Terapi ini menggunakan krim atau gel estrogen. Penggunaannya biasanya dimasukkan melalui alat kelamin wanita untuk membantu mengatasi kekeringan akibat kekurangan hormon tersebut.
Selain itu ada juga obat-obat non-hormon, yakni obat saraf atau obat tekanan darah yang bisa meredakan dan membantu tubuh untuk mengobati hot flash dan kekeringan pada daerah intim wanita.
Langkah Sehat Hadapi Menopause
Menopause tidak dapat dicegah, tapi seorang wanita bisa mengambil langkah-langkah sehat untuk menanganinya dan menjadikan hidup lebih berkualitas. Beberapa cara bisa dilakukan yakni dengan mempertahankan berat badan, konsumsi makanan seimbang, menerapkan olahraga teratur, serta mendapatkan tidur yang berkualitas. Oleh karena itu, fase menopause perlu dipelajari dan dipahami untuk mempermudah dalam menjalani masa-masa tersebut agar tetap bahagia.
Berikut ini adalah cara sederhana bagi seorang wanita agar bisa menjalani fase menopause dengan perasaan tenang dan siap, antara lain:
- Membiasakan hidup sehat sejak masih muda atau sebelum menjelang usia 40 tahun.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang. Makanan sehat biasanya terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang dikonsumsi dengan jumlah yang seimbang.
- Beraktivitas yang bermanfaat untuk orang banyak. Menjalani aktivitas yang bermanfaat untuk umat. Yakni dengan menyibukkan diri berdakwah amal makruf nahi mungkar, dan menjalankan pergaulan yang positif yakni mencari komunitas pertemanan yang baik sehingga akan membantu mencegah penyakit pikun.
- Olahraga yang teratur. Aktivitas ini dapat melancarkan peredaran darah.
- Menghindari kebiasaan yang bisa menyebabkan sel otak dan merusak sel saraf. Yaitu tidak mengonsumsi alkohol dan obat-obat terlarang.
- Menghindari lingkungan yang berpolusi. Sehingga ketika tua bisa terhindar dari berbagai penyakit dan gangguan fungsi tubuh.
Selain itu, pada dasarnya seorang wanita perlu melakukan perawatan terhadap dirinya dengan baik. Sehingga bisa menyiapkan fase menopause, dan bisa menikmati kehidupan yang aktif dan sehat di masa sebelum, dan saat menopause berikut pasca menopause.
Hadapi dengan Tenang
Untuk mak-mak jelita (jelang lima puluh tahun), menopause ini tidak usah di khawatirkan. Karena menopause adalah proses natural. Sehingga gejala-gejala yang timbul akan hilang seiring berjalannya waktu. Tetapi jika hal ini menyebabkan masalah atau gangguan kesehatan, maka perlu adanya pengobatan dan perawatan untuk mengurangi gejala.
https://narasipost.com/medical/05/2023/masa-menopause-disyukuri-bukan-ditakuti/
Tanamkan dalam diri kita, ketika sudah menghadapi fase menopause, maka ia akan lebih memahami siklus kehidupan manusia, baik secara fisik maupun spiritual. Menjadi manusia yang bisa menerima perubahan-perubahan dalam tubuh. Karena hal ini terkait dengan qada dan qadar yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Hal inilah yang akan memberikan ketenangan kepada setiap muslimah yang akan menghadapi fase menopause.
Bahagia dengan Islam ketika Menopause Datang
Bagi seorang muslimah fase atau masa menopause seharusnya menjadi masa yang dinantikan. Karena masa ini pasti akan datang. Ini adalah sudah ketetapan yang telah Allah Swt. ukur kadarnya. Sebagaimana yang termaktub dalam surah Al-Qamar ayat 49 yang artinya, "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
Atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. muslimah akan mempersiapkan diri secara lahir dan batin menghadapi perubahan yang terjadi dalam dirinya saat menopause datang. Banyak hal positif yang bisa dilakukan dalam menerima ketetapan dari Allah Swt. Karena Allah berfirman dalam surah Al-Furqon ayat 2 yang artinya, “Dan Dia-lah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu, lalu menentukan keadaan makhluk-makhluk itu dengan ketentuan takdir yang sempurna.”
Maka hal terpenting bagi seorang muslimah dalam menghadapi fase menopause adalah sebelumnya telah menyiapkan landasan akidah dan keimanan. Sehingga ia akan bisa menerima qada dan qadar yang telah ditetapkan Allah Swt. Karena menjadi tua adalah sebuah kepastian, dan hal ini harus dipersiapkan. Karena sebaik-baiknya bekal adalah keimanan dan ketakwaan.
Mengisi setiap fase kehidupan dengan Islam, menjadikan hidup akan menjadi tenang apa pun keadaannya. Perbanyak mencari bekal akhirat dan banyak bersyukur, karena nyatanya Allah sampaikan wanita pada fase ini. Fase di mana dunia bukan lagi tujuan utama.
Seharusnya pada fase inilah wanita makin bisa menggunakan waktunya untuk ikut serta mendakwahkan keagungan Islam. Totalitas dalam melakukan perjuangan untuk beramar makruf nahi mungkar. Bukan justru meratapi apa yang terjadi. Karena menopause hanyalah sebuah fase dari kehidupan, bukan akhir dari kehidupan, karena akhir dari kehidupan adalah kematian. Jadi hadapi menopause dengan tanang, agar Allah Swt. berikan jalan lapang untuk tetap berjuang di jalan Islam.
Wallahu’ alam bishawab.[]
Masyallah... Sangat bermanfaat tulisan nya.
Masyaallah, monopause adalah sebuah keniscayaan dalam perjalanan hidup manusia. Apa pun itu, semua pasti memiliki hikmah di baliknya.
Masyaallah, Allah menciptakan manusia begitu sempurna. Kita pun harus mempersiapkan dengan baik untuk menyambut masa itu.
Betul mbak
Selamat datang di NP mbak Shinta
MaasyaAllah..perubahan itu 'pasti' tapi memang kesiapan menghadapi dan menerima perubahan itu yang butuh dipastikan
Alhamdulillah ilmu yang mantap nih.
Daku sendiri mengalami ini du usia sekitar 53 tahun. Dari masa haid satu mingguan dan menjelang berakhir masa haid 3-4 hari. Lama kelamaan habis dengan sendirinya
MasyaAllah....sehat terus bunda Dewi
Jazakillah sangat bermanfaat buat saya untuk persiapan ini, semoga senantiasa dapat melweati masa ini dengan semangat dan bahagia
Waiiyaki
Temanku juga ada yang menopause dia sedikit stres karena masalah pendarahan.
Biasanya begitu, ujian mukai datang ketika menghadapi menopause.