Insomnia, si Pengganggu Waktu Tidur

Insomnia

Tidur adalah fase yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Meski raga tertidur, tubuh justru sedang dalam mode aktif.

Oleh. Arum Indah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Insomnia merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum diderita masyarakat. Insomnia adalah gangguan tidur yang disertai dengan kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur atau keduanya, padahal ia memiliki cukup waktu dan lingkungan yang nyaman dan mendukung untuk tidur nyenyak. Insomnia juga sering digunakan untuk menggambarkan adanya polisomnografi gangguan tidur, seperti latensi tidur yang lama, sering terbangun pada malam hari, kondisi terjaga yang berkepanjangan selama periode tidur, dan sering terbangun.

Bukan Bergadang

Insomnia berbeda dengan bergadang. Meski sama-sama tidak tidur pada malam hari, tetapi bergadang lebih kepada kemauan seseorang untuk tidak tidur atau terus terjaga sepanjang malam, sedangkan insomnia merupakan gangguan yang mengakibatkan seseorang tidak bisa tidur, meski ia sudah sangat ingin tidur.

Seseorang terdiagnosis insomnia bila masalah tidurnya menyebabkan gangguan aktivitas pada siang hari berikutnya, seperti kantuk dan kesulitan untuk berkonsentrasi. Gangguan tidur ini tentu sangat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, baik fisik maupun mental, seperti tubuh yang mudah terasa lelah, mood swing, penurunan sistem kekebalan tubuh, kurang fokus, gangguan memori, gangguan kecemasan (anxiety disorder), dan lain-lain.

Berbagai faktor yang dapat menimbulkan gangguan tidur ini seperti stres, obat-obatan, kebiasaan hidup seseorang dan lingkungannya hingga gangguan kejiwaan. Namun, faktor-faktor ini bukan merupakan faktor satu-satunya pencetus gangguan tidur. Kadang kala gangguan tidur juga merupakan indikasi dari keberadaan suatu penyakit di dalam tubuh. Penting untuk diketahui bahwa konsumsi gula berlebih juga bisa memicu terjadinya insomnia.

Jenis dan Penyebab Insomnia

Insomnia terbagi menjadi dua jenis, yakni insomnia akut dan insomnia kronis. Insomnia akut adalah kondisi gangguan tidur yang terjadi dalam jangka pendek, biasanya hanya terjadi dalam beberapa hari atau minggu.

Penyebab insomnia akut bisa timbul saat tengah beradaptasi dengan lingkungan baru, mengalami stres karena pekerjaan, mengonsumsi obat-obatan, dan konsumsi makanan berlebih sebelum tidur.

Sedangkan insomnia kronis adalah gangguan tidur yang terjadi dalam jangka panjang, bisa berbulan-bulan, bahkan sering kambuh. Penyebab insomnia kronis bisa jadi karena gangguan mental seperti PTSD (Post Traumatic Stres Disorder), gangguan kecemasan, depresi, kondisi medis tertentu seperti asma, penyakit parkinson, GERD, kanker, diabetes, jantung, hipertensi, bisa juga karena mengalami gangguan tidur lain seperti sleep apnea, dan kebiasaan menggunakan gadget sebelum tidur.

Dalam jurnal yang diterbitkan oleh National Institutes of Health disebutkan bahwa sebagian besar penderita insomnia (75%-90%) memiliki peningkatan risiko penyakit penyerta, seperti kondisi yang menyebabkan hipoksemia, dispnea, penyakit refluks gastroesofageal, dan penyakit degeneratif lain. Yang paling penting, berbagai gangguan tidur dan gangguan ritme sirkadian tubuh sering kali merupakan komorbiditas.

Konsumsi Gula Berlebih Bisa Memicu Insomnia

Gaya hidup dan kebiasaan makan masyarakat telah mengalami pergeseran yang jauh selama beberapa dekade terakhir. Asupan tinggi kalori makin meningkat yang menyebabkan tingginya kasus obesitas, diabetes, dan konsekuensi kesehatan lain.

Perubahan besar dalam pola nutrisi dan gaya hidup membuat makanan yang mengandung gula tambahan makin populer, meluas, dan banyak dikonsumsi. Begitu juga dengan junk food yang kian jadi primadona, padahal makanan-makanan itu sangat tinggi karbohidrat dan gula (karbohidrat yang masuk ke tubuh juga akan dipecah menjadi gula).

Masih dari jurnal yang diterbitkan National Institutes of Health, lewat penelitian yang dilakukan kepada para mahasiswa Universitas Imam Abdulrahman Bin Faisal, Dammam, Arab Saudi, hasil riset menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih berdampak buruk pada kualitas tidur para mahasiswa. Mereka yang mengonsumsi gula tinggi, rentan mengalami insomnia.

Psikolog klinis sekaligus pakar gangguan tidur, Michael J. Breus, PhD, DABSM dalam laman The Sleep Doctor, juga pernah melakukan riset terhadap dua kelompok berbeda. Satu kelompok diberikan aturan untuk minim dalam mengonsumsi gula, sedangkan satu kelompok lain diberi kebebasan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

https://narasipost.com/medical/11/2023/gerd-penyakit-sejuta-umat/

Hasil riset menunjukkan bahwa terdapat perbedaan cukup signifikan antara dua kelompok ini. Kelompok pertama dapat tidur dengan nyenyak dan bisa masuk ke fase deep sleep, sedangkan kelompok kedua justru memiliki waktu tidur yang lebih singkat, minim fase tidur nyenyak, cenderung gelisah sepanjang malam, dan mudah terbangun.

Konsumsi gula berlebih juga akan membuat otak melepaskan hormon dopamin hingga timbul rasa puas dan senang yang membuat otak merasa ketagihan dengan kehadiran gula. Padahal, di sisi lain gula berlebih akan membuat kacaunya produksi hormon melatonin (hormon yang mengatur irama tidur) kemudian timbullah rasa gelisah dan susah tidur.

Tidur Penting untuk Kesehatan

Tak dimungkiri, tidur adalah fase yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Meski raga tertidur, tubuh justru sedang dalam mode aktif. Saat tidur, otak bekerja untuk mengonsolidasikan ingatan, mengatur emosi, memperbaiki semua sel-sel tubuh rusak, dan tubuh akan melaksanakan tugas untuk mengedarkan gizi ke seluruh tubuh. Pada fase ini hormon-hormon penting tubuh diproduksi. Tidur cukup sangat berkorelasi positif dengan kecerdasan, emosi yang stabil, dan kesehatan fisik.

Selain itu, tidur juga dapat menjaga kesehatan mental sebab tubuh selalu punya cukup waktu untuk menjaga keseimbangan hormon. Pelanggaran jam tidur merupakan pelanggaran terhadap ritme sirkadian tubuh yang dapat memicu peradangan akut.

Malam hari memang waktu yang dirancang Allah untuk manusia beristirahat. Allah berfirman dalam surah Al-Qasas ayat 73,

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang agar kamu dapat beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya pada siang hari dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar kita terhindar dari insomnia, yakni:

  1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  2. Membatasi konsumsi gula harian.
  3. Rutin berolahraga.
  4. Menghindari penggunaan gadget sebelum tidur.
  5. Tidak mengonsumsi makanan berlebihan menjelang tidur
  6. Jangan memaksakan diri untuk bergadang.

Tidur yang berkualitas adalah tidur yang cukup, tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Dengan menjaga kualitas tidur, insyaallah kita akan terhindar dari insomnia dan bisa meningkatkan kualitas hidup.

Wallahu’alam bishawab. []

#MerakiLiterasiBatch2
#NarasiPost.Com
#MediaDakwah

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Arum Indah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Hemodialisis Menghantui Kawula Muda
Next
Ensefalitis Butuh Terapi Holistik
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram