Bagi para ibu yang ditakdirkan memiliki bayi dengan anenchepaly janganlah bersedih. Karena Allah hanya memberikan ujian bagi mereka yang terpilih dan mampu menerimanya. Jika dihadapi dengan keimanan, maka setiap ujian akan mengantarkan penerimanya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu derajat sebagai insan kamil.
Oleh: Rery Kurniawati Danu Iswanto (Praktisi Pendidikan)
NarasiPost.com - Keadaan bayi lahir tanpa tulang tengkorak yang menutupi kepala. Itulah yang disebut dengan anenchepaly. Dalam dunia medis hal ini diketahui sebagai cacat fisik yang terjadi karena kegagalan pertumbuhan tabung syaraf pada minggu-minggu pertama perkembangan janin di dalam rahim. Tabung syaraf merupakan sel yang akan berkembang menjadi otak, sumsum tulang belakang, tengkorak, dan jaringan-jaringan lainnya yang menyertai. Kegagalan ini mengakibatkan janin tumbuh tanpa seluruh atau sebagian otak, sumsum tulang, serta tulang tengkorak. Peluang terjadinya anenchepaly tidak diketahui secara pasti. Kurang lebih 1 dari 1000 kehamilan berpeluang mengalaminya (Hellosehat.com).
Hati orangtua mana yang kuasa menahan lara ketika dokter menyatakan bahwa janin dalam kandungan didiagnosis tumbuh tanpa otak dan tulang kepala. Bahwa buah hati yang dinantikan kehadirannya diprediksi hanya mampu bertahan hidup sesaat sampai beberapa jam saja setelah kelahirannya. Dan pada kasus ini dokter akan merencanakan persalinan dengan operasi caesar. Hal ini karena keadaan bayi yang tanpa tulang kepala tidak mampu membuka jalan lahir secara normal per vaginam.
Keadaan tersebut seolah semakin melengkapi kesedihan orangtua. Sudahlah bayinya cacat, ibu pun harus mengalami operasi caesar meski sudah diprediksi bayi tidak akan hidup lama. Akan tetapi, bagi seorang muslim, anenchepaly harus diyakini sebagai qadha Allah Swt. Bahwa segala sesuatu terjadi, kejadian baik maupun buruk yang menimpa, terjadi atas ijin Allah Swt. Dan bahwa qadha buruk pun harus semakin menguatkan keimanan kepada-Nya. Yakin kehendak Allah selalu yang terbaik untuk manusia.
Lantas, bagaimana bisa cacat fisik bayi tanpa otak dan tulang kepala merupakan bukti maha kuasanya Allah? Ya, tentu saja demikian. Anenchepaly membuktikan bahwa Allah sebagai Sang Khalik menciptakan manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagian diciptakan sempurna, sebagian lainnya diciptakan dengan kekurangan fisik. Hal itu mudah saja bagi Allah. Meski ilmu pengetahuan sudah berkembang luas, nyatanya akal manusia tidak mampu mengetahui secara rinci mengenai proses terjadinya anenchepaly. Masyaa Allah.
Firman Allah dalam QS. Al An’am:17.
“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”
Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
Kewajiban kita meyakini kebenaran kalam Allah ini. Kejadian anenchepaly harusnya semakin menyadarkan betapa lemahnya manusia sebagai makhluk. Tidak ada hal lain yang harus dilakukan selain berserah diri sepenuhnya hanya pada Allah. Menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya.
Bagi para ibu yang ditakdirkan memiliki bayi dengan anenchepaly janganlah bersedih. Karena Allah hanya memberikan ujian bagi mereka yang terpilih dan mampu menerimanya. Jika dihadapi dengan keimanan, maka setiap ujian akan mengantarkan penerimanya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu derajat sebagai insan kamil.
Bagi para ibu yang tidak megalami kejadian tersebut pun harus mampu mengambil pelajaran. Belajar memahami peristiwa meski tidak mengalaminya. Tentu tidak mudah menerima kenyataan bahwa bayi lahir cacat dengan kemungkinan hidup sangat singkat dan ibu juga harus di operasi Caesar. Jangan malah muncul pernyataan-pernyataan sumbang orang-orang yang tidak berilmu seperti mempertanyakan kenapa bisa cacat? Kenapa sudah tahu tidak akan hidup tetapi di operasi juga? dan lain sebagainya. Hal ini akan sangat menyakitkan hati ibu. Semestinya hal yang harus dilakukan adalah memberikan dukungan dan penghiburan. Mengingatkan akan pahala Allah yang sangat besar bagi orang-orang yang bersabar menghadapi ujian.
Wallahua'lam bishowwab.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]