Ceplukan termasuk tanaman herbal yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Batang, daun, maupun buahnya memiliki khasiat yang luar biasa.
Oleh. Yani Ummu Qutuz
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Kebahagiaan anak sekarang dengan anak zaman dahulu sangat berbeda. Anak sekarang, mereka bahagia jika bisa berselancar di dunia maya. Mereka bisa menjelajahi dunia dalam hitungan menit tanpa harus bergerak. Mager menjadi keseharian mereka. Sementara itu, anak zaman dahulu, mereka harus bergerak jika ingin berpetualang. Inilah yang membuat anak zaman dahulu fisiknya kuat-kuat dan menjadi kebahagiaan tersendiri buat mereka.
Bentang alam yang masih luas memungkinkan mereka untuk menjelajahi persawahan, kebun, sungai, dan tempat-tempat terbuka lainnya. Mereka bisa menemukan berbagai tanaman yang mungkin saat ini hampir punah. Tanaman-tanaman tersebut menghasilkan buah yang bisa langsung dikonsumsi.
Anak tahun 1980-an yang suka bertualang pasti kenal tanaman yang satu ini. Tanaman ini biasa tumbuh di kebun, di sela-sela tanaman inti. Tumbuhan liar ini dikenal dengan nama ceplukan.
Ceplukan memiliki nama latin Physalis angulata. Ceplukan merupakan tanaman liar yang tumbuh di tempat terbuka dengan kondisi sinar matahari penuh. Habitat ceplukan bisa kita temui di hutan terbuka, semak belukar, pingiran jalan, kebun pekarangan rumah, sawah sampai tepian hutan. Dahulu tanaman ini mudah ditemukan, tetapi sekarang ceplukan makin langka seiring berkurangnya lahan pertanian.
Nama ceplukan berbeda di beberapa daerah. Cecendet adalah sebutan dari daerah Jawa Barat. Sementara itu, di daerah lain di Indonesia, ada yang menyebutnya kopok kopokan atau nyeroan.
Ciri-Ciri Ceplukan
Ciplukan memiliki ciri-ciri: tinggi tidak lebih dari 1 meter, batangnya perdu, bergurat, banyak mengandung air, dan mudah patah. Bentuk daunnya oval dengan ujung runcing dengan pinggiran tak beraturan, memiliki lebar 2,5—3,5 cm, panjangnya 5—6 cm.
Ceplukan memiliki bunga pada ketiak atau cabang dari batangnya. Tangkai bunga tegak dengan panjang 2,5—4 cm dan mulai merunduk saat bakal buah muncul. Buah cecendet dibungkus kelopak yang menggelembung menutup buah, tipis, bentuknya bulat dengan ujung meruncing hampir mirip kembang kertas. Kelopaknya berwarna hijau saat masih muda dan berubah kuning saat buah mulai matang. Ceplukan disukai anak-anak karena rasanya manis dan asam segar.
Manfaat Ceplukan
Tanaman cecendet kaya akan berbagai zat yang baik dan bermanfaat bagi tubuh. Kandungan senyawa pada daun, akar, dan batang terdiri dari saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Buahnya mengandung vitamin C, asam sitrat, fisalin, gula, serat, air, zat besi, fosfor, dan beberapa mineral lainnya.
Tanaman ini juga banyak mengandung manfaat untuk kesehatan. Ceplukan termasuk tanaman herbal yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Batang, daun, maupun buahnya memiliki khasiat yang luar biasa. Buah cecendet mengandung antioksidan seperti karotenoid dan polifenol, keduanya berkhasiat untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: rahasia-fish-maw-yang-terbuang-2/
Kandungan antiinflamasi dan analgesik yang ada pada ceplukan bermanfaat untuk menenangkan sekaligus mempercepat proses penyembuhan. Terdapat juga kandungan asam oleat dan asam linoleat yang tidak diragukan lagi ampuh menurunkan kadar kolesterol jahat/LDL, serta meningkatkan kadar kolesterol baik/HDL.
Kabar baik bagi penderita diabetes, ceplukan bisa menjadi alternatif obat herbal karena mengandung zat hiperglikemi yang mampu menurunkan kadar gula darah. Dengan mengonsumsi ceplukan secara rutin dan sesuai aturan, insyaallah manfaatnya akan dirasakan oleh penderita diabetes.
Cara Mengonsumsinya
Cara mengonsumsi cecendet tidaklah sulit, bisa dimakan buahnya langsung tanpa melalui proses pengolahan. Sementara itu, daunnya bisa direbus terlebih dahulu selama 15 hingga 20 menit. Setelah itu saring airnya dan minum satu kali sehari.
Tanaman yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai gulma dan harus dibasmi, ternyata kaya manfaat dan bernilai tinggi. Setelah diketahui banyak manfaatnya, harga ceplukan sebagai obat herbal pun naik takhta. Harga ada di kisaran Rp250 ribu sampai Rp500 ribu untuk per kilogramnya.
Subhanallah, tanaman ceplukan sekarang menjadi primadona dan dibudidayakan. Bukan hanya ceplukan, tetapi tanaman lain pun yang belakangan diketahui banyak mengandung manfaat dan menguntungkan pasti menjadi incaran banyak orang.
Tidak Ada yang Sia-Sia
Pada dasarnya, setiap apa pun yang Allah ciptakan di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Seperti halnya babi, tikus, dan binatang lainnya yang menurut manusia tidak bermanfaat, kenapa Allah ciptakan? Sesungguhnya, Allah sendiri berfirman dalam Al-Qur'an bahwa babi itu haram untuk dimakan dan dimanfaatkan. Namun, setelah dipelajari bahwa Allah ciptakan hewan ini untuk keseimbangan ekosistem.
Maha Suci Allah yang Maha Tahu segala sesuatu. Firman Allah dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 191 yang artinya, “ … Ya, Tuhan kami, kami bersaksi bahwa tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau lindungilah kami dari azab neraka.”
Oleh karena itu, jangan pernah kita menyia-nyiakan ciptaan Allah yang ada di bumi. Sebaiknya kita menjaga keberadaan tanaman atau hewan yang ada agar tidak punah. Pasalnya, semua itu diciptakan untuk keseimbangan bumi.
Wallahualam bissawab.[]
Kayak kembang turi ga sih? Pernah lihat dan ternyata bisa dimakan, banyak manfaatnya lagi. MaasyaaAllah. Apa aja bisa tumbuh di Indonesia.