Makan Tempe Bikin Awet Muda?

"Isoflavon merupakan fitoestrogen, yakni zat yang memiliki sifat dan cara kerja menyerupai hormon estrogen pada wanita. Sifat estrogen inilah yang membantu mengurangi berbagai gejala menopause seperti gangguan emosi, kelelahan, dan hot flashes (kepanasan)."

Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Mbak, kok bisa terlihat awet muda sih? Bagi-bagi resepnya dong!"

"Ah, masa? Terima kasih lho, aku jadi tersanjung nih! Apa, ya, resepnya? Aku juga enggak begitu tahu sih! Apa mungkin gegara aku suka makan tempe kali, ya? Soalnya aku pernah baca sebuah artikel kalau tempe mengandung zat yang bisa menghambat penuaan diri!"

Wanita mana yang tak girang bila dikatakan awet muda? Kulitnya segar dan mulus. Semua pasti sukalah. Lalu, apa benar kalau rajin makan tempe bisa bikin awet muda?

Tempe. Makanan sejuta umat. Makanan rakyat. Pas banget julukan itu tersematkan untuk tempe. Tahu sendiri dong kalau tempe menjadi makanan yang selalu ada dalam menu sehari-hari rakyat Indonesia. Tiada hari makan tempe. Tempe everyday pokoknya!

Kenapa tempe begitu merakyat? Karena selain gampang ditemukan, tempe juga harganya amat terjangkau. Cukup merogoh dua ribu rupiah saja, kita sudah dapat sepotong tempe seukuran telapak tangan orang dewasa. Itu kalau di tempat saya, ya! Kalau di tempat lain, harganya paling juga tak jauh beda. Intinya, tempe itu mudah didapatkan dan murah meriah.https://narasipost.com/2021/01/11/kedelai-makanan-sejuta-umat-berjuta-manfaat/

Tempe juga bisa diolah dengan berbagai variasi. Mulai dari digoreng, direbus, dibakar, dibakar, dibacem, dipenyek, dibikin krispy, dibikin mendoan, dibikin sate, dibumbu berbagai rempah-rempah, dibikin oseng-oseng, sampai dibikin burger pun juga bisa! Berbagai macam kreasi olahan tempe siap menggoyang lidah. Nikmat!

Kalau di Indonesia, kita bisa mendapatkan tempe dengan harga yang murah meriah, tetapi di luar negeri harga tempe bisa mencapai ratusan ribu. Seperti halnya di Inggris di mana sebungkus tempe bisa seharga Rp287 ribu. Di Amerika, tempe lebih mahal lagi, yakni Rp400 ribu per bungkusnya. Tempe jadi makanan sultan kalau di mancanegara. Wow!

Sejarah Tempe

Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang sudah dikenal masyarakat sejak lama. Makanan ini sangat populer di tanah Jawa, khususnya Yogyakarta dan Surakarta.

Dalam Manuskrip Serat Centhini karya R.Ng. Ronggo Sutrasno pada 1814, tertulis bahwa brambang, jahe, santen, tempe, dan asem sambel lethokan, disajikan oleh Pangeran Bayat. Hidangan ini untuk menjamu Cebolang saat singgah di Dusun Tembayat di wilayah Klaten dalam perjalanan dari Candi Prambanan menuju Pajang. Ini berarti tempe telah dikenal sejak sebelum manuskrip tersebut dituliskan.

Kata ‘tempe’ diduga berasal dari bahasa Jawa kuno. Di masa itu terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Makanan itu terlihat memiliki kesamaan dengan tempe segar yang juga berwarna putih. Ditengarai ini menjadi asal muasal kata ‘tempe.’https://narasipost.com/2022/02/27/balada-tempe-di-negeri-penghasil-kedelai/

Dari catatan sejarah yang ada, menunjukkan bahwa kemungkinan awal mula produksi tempe dibuat dari kedelai hitam di masyarakat pedesaan tradisional di daerah Mataram, Jawa Tengah dan berkembang sebelum abad ke-16. Catatan sejarah lainnya, yakni di Serat Sri Tanjung pada abad XII-XIII, menuliskan bahwa kacang kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe.

Pembuatan Tempe

Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai melalui proses fermentasi. Digunakan mikroorganisme kapang Rhizopus sp dalam proses fermentasi tersebut. Gunanya untuk membuat tempe menjadi lebih mudah dicerna.

Langkah-langkah pembuatan tempe:

  1. Pilih biji kedelai yang bagus.
  2. Cuci biji kedelai tersebut dengan air mengalir hingga bersih.
  3. Rebus biji kedelai yang telah bersih di dalam panci selama 30 menit atau sampai mendekati matang.
  4. Rendam kedelai tersebut selama semalam hingga menghasilkan kondisi asam.
  5. Keesokan harinya, pisahkan kedelai dari kulit arinya hingga didapatkan kepeing-keping kedelai.
  6. Cuci sekali lagi kedelai tersebut.
  7. Masukkan keping-keping kedelai ke dalam dandang untuk ditanak seperti menanak nasi.
  8. Tanak hingga matang, lalu angkat dan hamparkan tipis-tipis di atas tampah. Tunggu hingga dingin, airnya habis, dan keping kedelai mengering.
  9. Tambahkan ragi dengan diaduk sampai merata. Untuk 1 kg kedelai menggunakan 1 gram ragi.
  10. Bungkus kedelai yang sudah diberi ragi dengan daun pisang atau plastik.
  11. Peram bungkusan kedelai.
  12. Setelah pemeraman tusuk dengan lidi supaya udara bisa masuk ke dalam bahan tempe.
  13. Peram lagi selama semalam. Keesokan harinya tempe telah jadi dan siap dikonsumsi.

Kandungan Tempe

Tak cuma lezat, tempe juga sehat. Tempe terkenal sebagai sumber protein nabati yang baik. Selain mengandung protein, di dalam tempe juga terdapat nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, seng, beta karoten, tiamin, riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), dan vitamin B12.

Protein tempe sangat baik untuk tubuh. Protein penting untuk menjaga jaringan otot. Enzim proteolitik yang dihasilkan dari protein bisa memecah rantai panjang protein menjadi zat yang dapat diserap tubuh. Dengan begitu, protein tempe lebih mudah dicerna dan diabsorpsi sehingga lebih mudah difungsikan di dalam tubuh. Protein dalam tempe juga mengandung asam amino yang lebih lengkap dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya.

Tempe juga sering digunakan sebagai pengganti daging karena memiliki nutrisi yang tak kalah dengan produk hewani. Protein dalam tempe cukup tinggi sehingga kalangan vegetarian tetap mendapatkan asupan protein yang cukup meskipun tak mengonsumsi daging.

Kacang Kedelai dan Isoflavon

Kacang kedelai yang menjadi bahan baku tempe mengandung isoflavon yang sangat bagus untuk kesehatan. Isoflavon ini merupakan senyawa fitokimia yang berasal dari keluarga Fabaceae. Senyawa ini banyak ditemukan dalam kacang-kacangan seperti kedelai.

Isoflavon merupakan fitoestrogen, yakni zat yang memiliki sifat dan cara kerja menyerupai hormon estrogen pada wanita. Sifat estrogen inilah yang membantu mengurangi berbagai gejala menopause seperti gangguan emosi, kelelahan, dan hot flashes (kepanasan).

Hormon estrogen juga bisa menjaga kekuatan tulang dengan merangsang aktivitas sel osteoblas yang membentuk jaringan tulang. Kombinasi proten kedelai dan suplemen isoflavon mampu meningkatkan kepadatan tulang. Dengan begitu, ia berpotensi untuk mencegah osteoporosis.

Selain itu, isoflavon juga bertindak sebagai antioksidan alias penangkal radikal bebas. Seperti yang diketahui, radikal bebas bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan yang meningkatkan resiko terkena penyakit kronis seperti jantung, kanker dan stroke. Efek lain dari radikal bebas adalah terjadinya penuaan dini dan stres.

Dengan isoflavon itulah, sejumlah gangguan pada tubuh bisa dicegah. Salah satunya adalah masalah yang mungkin ditakuti oleh banyak wanita, yakni penuaan dini. Terkena paparan radikal bebas yang tinggi dan terus-menerus bisa mempercepat proses penuaan kulit.

Tak Bisa Dihindari

Wanita mana sih yang mau dibilang wajahnya cepat tua atau lebih tua dari usia sebenarnya? Enggak ada sepertinya, ya! Setiap wanita inginnya tetap terlihat muda dan segar.

Namun, tak selalu rajin makan tempe terus bisa tampak awet muda. Tak semudah itu. Kalau pola makannya buruk dan makan sembarangan, ya, pastinya akan berpengaruh pada tubuh dan penampilan. Semua perlu diimbangi dengan menjaga kebugaran tubuh melalui olahraga. Ada perawatan luar dan dalam yang seimbang supaya tubuh sehat lahir dan batin.

Menjadi tua adalah sebuah proses alami dalam kehidupan. Tidak ada manusia yang selamanya muda. Ia pasti akan menua. Terkecuali bila mati yang menjemputnya dahulu sebelum sempat datang masa tua.

Secantik apa pun wajah, lama-lama akan memudar juga. Sesegar apa pun penampilan, pasti akan mengalami penurunan seiring bertambahnya bilangan usia. Yang muda akan menjadi tua. Yang kuat akan berangsur melemah. Proses kehidupan yang pasti terjadi sebagaimana firman Allah dalam surah Ar-Rum ayat 54: “Dia menciptakan kamu dalam keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu setelah keadaan lemah itu menjadi kuat. Kemudian Dia jadikan kamu setelah kuat itu lemah kembali dan beruban. Diciptakan apa-apa yang dikehendaki-Nya dan Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.”

Sebesar apa pun upaya manusia untuk tetap muda dan berstamina, tak akan mampu menghentikan proses kehidupan yang terjadi. Kemudaan yang kita rasakan hanyalah sementara. Kita tak bisa menolak dan menghindari apa yang telah menjadi ketetapan Sang Pencipta. Bukan kita yang mengendalikan seberapa lama masa yang kita punya. Yang harus terjadi pasti terjadi atas kuasa-Nya.

Berkah yang Utama

Mau terlihat awet muda atau awet tua, bukanlah masalah utama. Yang penting adalah bagaimana setiap masa itu bisa bermanfaat. Manusia diberikan waktu dan kesempatan oleh Sang Khalik agar bisa digunakan untuk kebaikan. Mengisi setiap detik dalam kehidupan untuk melakukan hal-hal yang Allah ridai.

Usia bukanlah kuasa manusia, namun manusia memiliki pilihan untuk apa saja ia digunakan. Syariat telah memberi panduan bagaimana harusnya manusia melakukan. Bukan panjang atau pendeknya usia yang menentukan kebaikan, melainkan seberapa banyak amalan yang telah dilakukan. Rasulullah telah menyatakan bahwa: “Sebaik-baik orang adalah yang panjang umurnya dan amalannya baik.” (HR. Tirmidzi)

Usia boleh tua, tetapi semangat tetap muda. Semangat untuk beramal baik tentunya. Mumpung masih muda, perbanyaklah amal kita agar semakin banyak pula bekal yang kita bawa nantinya. Dianugerahi hingga menjejaki masa tua, hendaknya amat disyukuri dengan semakin mendekatkan diri pada Sang Mahakuasa karena kematian semakin mendekat pula. Memaksimalkan masa yang tersisa dengan menambah amal kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah: “Janganlah seseorang dari kalian mengharapkan kematian, dan jangan pula berdoa agar segera mendapat kematian sebelum kematian itu datang kepadanya. Sesungguhnya bila ia mati, maka terputuslah amalannya. Dan tidaklah usia seorang mukmin itu bertambah pada dirinya kecuali akan menambah kebaikan.” (HR. Muslim)
Wallahu a’lam bish-shawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Pupusnya Harapan Generasi Akibat Biaya Pendidikan yang Tinggi
Next
Kala Pakaian Takwa Ternodai
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yuli Juharini
Yuli Juharini
2 years ago

Tempe adalah salah satu makanan kesukaanku, digoreng, makan selagi hangat tambah sambal terasi maknyus.
Barakallah mba.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram