" Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."
( Quran surah An-Nahl ayat 69 )
Oleh. Dia Dwi Arista
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Siapa yang tak kenal dengan lebah? Binatang berdengung ini terkenal seantero dunia. Bukan karena bentuknya yang besar atau larinya yang kencang. Namun binatang ini terkenal karena mempunyai manfaat yang luar biasa. Bahkan Allah pun mengabadikan lebah menjadi salah satu nama surah dalam Al-Qur’an, yaitu An-Nahl (Lebah).
Allah menciptakan sesuatu pasti dengan potensinya masing-masing, tak akan pernah ada ciptaan Allah yang tak berkontribusi dalam kehidupan. Begitu pula dengan lebah, binatang ini mempunyai keistimewaan yang jarang dimiliki binatang lain, yakni semua bagian dari tubuhnya bisa dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk lainnya.
Lebah hanya memakan nektar dan polen yang dihasilkan tanaman. Beragamnya bunga yang diisap oleh lebah, akan memengaruhi produksi madu dari segi rasa, dan warna. Makanan baik yang tak tercampur dengan kotoran inilah yang akan menghasilkan produk baik pula. Berbagai produk lebah, bahkan lebah itu sendiri bisa dikonsumsi oleh manusia. Antara lain sarang lebah (honeycomb), madu, propolis, dan royal jelly.
Selain itu, lebah juga termasuk agen penyerbuk buah dan sayur alami. Ia telah membantu ekosistem berjalan dengan lancar. Menurut Profesor Imam Widhiono, Guru Besar Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 80% tanaman, penyerbukannya berasal dari serangga seperti lebah. Hal ini mampu meningkatkan produksi buah dan sayuran.
Sarang Lebah (Honeycomb)
Sarang lebah adalah salah satu sarang terunik di dunia. Bangunan sarang lebah berbentuk heksagonal, satu kotak sarang lebah berbentuk prisma segi enam, dan bagian bawah berbentuk limas segi enam. Di dalam sarang itu, lebah menjadikan wax atau zat lilin yang dihasilkan dari kelenjarnya sebagai material bangunan. Tak tanggung-tanggung, lebah harus memakan delapan ons madu untuk menghasilkan 1 wax. Jadi, mereka harus menemukan bentuk yang pas agar bisa menghemat bahan, juga memastikan semua koloni mendapat jatah ruangan.
Sarang lebah juga harus memiliki temperatur yang pas, agar madu yang tersimpan di dalam terjaga kualitasnya. Temperatur yang dibutuhkan adalah 350 derajat celcius. Sarang pun harus terjaga kelembaban dan kebersihannya, jika terdapat zat asing yang menembus sarang, seluruh koloni akan segera mengusirnya, namun ketika zat asing tersebut tak dapat diusir, dengan cekatan mereka membalsamnya. Efektif bukan?
Sarang lebah kaya akan nutrisi, hampir menyamai madu itu sendiri. Zat yang bisa ditemukan dalam sarang lebah adalah kalori, sodium, kalium, karbohidrat, serat pangan, protein, dan lemak tak jenuh. Rasanya yang manis membuat ia disukai oleh banyak orang. Herannya, meski sarang lebah terasa manis, namun ia cenderung tak merusak gigi dan mulut.
Dari rasa dan manfaatnya yang berkualitas tinggi, sarang lebah banyak diminati manusia. Di Indonesia sendiri, sarang lebah sering dimakan secara langsung maupun diolah menjadi makanan yang lezat. Di antara makanan olahan sarang lebah ini adalah tumis sarang tawon dan botok sarang tawon.
Madu (Honey)
Allah berfirman dalam surah An-Nahl ayat 69, “… Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."
Madu adalah instrumen penting bagi kesehatan manusia saat ini, tak hanya untuk kaum muslim, namun seluruh umat manusia tidak ada yang tak kenal dengan madu. Selain dari rasa, khasiatnya jugalah yang membuat ia terkenal seantero dunia. Bahkan, dokter fenomenal muslim sepanjang masa, Ibnu Sina pun telah menguji khasiat yang terdapat dalam madu. Ia berpendapat jika madu bisa menyembukan segala penyakit, dari yang ringan hingga berat, seperti demam, batuk pada anak, hingga tekanan darah tinggi dan jantung.
Tak hanya itu, madu menurut Ibnu Sina, juga berkhasiat meremajakan kulit, menghilangkan flek, dan jamur kulit ketika ia dicampur dengan minyak zaitun. Bahkan Ibnu Sina sendiri, terkenal awet muda karena rajin mengonsumsi madu. Baru-baru ini, Universitas Moskow, mengeluarkan hasil penelitiannya terhadap madu, mereka menyatakan jika madu juga mengandung logam aluminium, asetilkolin, antibiotik, boron, krom, timbal, titanium, tembaga, seng, asam organik, hormon, zat anti racun, serta zat antikanker.
Bahan populer yang sering dijadikan obat tradisional ini, menurut hellosehat.com, mempunyai beragam nutrisi dalam 100 gramnya, yakni protein 0,3 gram, karbohidrat 79,5 gram, serat 0,2 gram, kalsium 5 mg, fosfor 16 mg, besi 0,9 mg, natrium 6 mg, kalium 26,9 mg, tembaga 0,04 mg, seng 0,2 gram, vitamin B2 0,04 mg, vitamin B3 0,1 mg, dan vitamin C 4 mg.
Tahukah, jika madu ini adalah hasil kerja keras lebah-lebah pekerja demi menyambung hidup seluruh koloni? Lebah pekerja akan mengisap nektar-nektar bunga, kemudian ia pindahkan ke dalam sarang. Di dalam sarang nektar yang sudah didapat tak serta merta menjadi madu. Namun, proses yang difirmankan Allah pun terjadi, ia memuntahkan isi perutnya, kemudian muntahan ini pun akan dilahap oleh lebah lainnya, hingga madu berkualitas dihasilkan.
Dalam proses menghasilkan madu, lebah mengorbankan nyawanya yang hanya berusia 40 hari untuk mengunjungi setidaknya 1000 bunga, kemudian memproduksi kurang dari sesendok teh madu. Mungkin bagi kita, itu hanya sesendok madu, namun bagi lebah sesendok itu adalah seluruh hidupnya.
Dengan segudang manfaat, tidak serta-merta menutup bahaya dari mengonsumsi madu berlebihan. Dalam jangka panjang, mengonsumsi madu berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah, menyebabkan kenaikan berat badan. So, sesuatu yang berlebihan pastilah menimbulkan kemudaratan. Maka, konsumsilah sesuai kebutuhan bukan keinginan. Allahu a’la bis-showwab[]