Tahu Gejrot Nikmat

"Tampilan tahu pong yang cokelat diguyur kuah pedas manis gurih, membuat lidah bergoyang menikmati tahu gejrot ini. Siap dinikmati dan dijamin ketagihan"

Oleh. Asri Mulya
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Saat hari liburan tiba, keluarga kami yang tinggal di Surabaya, berkesempatan bisa pulang kampung ke Cirebon. Cirebon adalah tempat saya dilahirkan, bersekolah dari TK sampai SMU.

Di Cirebon banyak kuliner khas baik makanan berat maupun makanan ringan. Jenis makanan berat yang khas di Cirebon ada empal gentong, sega jamblang, nasi lengko, bubur sop ayam, bubur jenganan, docang, mie koclok, gado-gado ayam, dan masih banyak lagi. Sedangkan makanan ringan khas Cirebon seperti tahu gejrot, botok roti, bubur lemu, serabi kinca, rujuk kucur, dan masih banyak lagi.

Hmm… menuliskan jenis jajanan khas Cirebon saja, saya sudah bisa membayangkan dan menelan ludah, seolah sedang menikmati jenis makanan tersebut. Jujur saja, makanan-makanan itulah yang selalu membuat kangen saat berada di perantauan. Selain kangen dengan sanak keluarga tentunya.

Terkadang kalau yang bahan makanannya mudah didapat di daerah perantauan, maka saya pun sering membuat sendiri di rumah. Namun, bila bahannya sulit didapat, terpaksa harus menahan kangen untuk memakan makanan khas tersebut.

Sebagai muslim tentunya saat ingin membuat makanan, harus memerhatikan dan memenuhi dua syarat dari kehalalan bahan bakunya, cara mendapatkannya dan juga cara mengolahnya harus bersih dan baik. Yang sering disebut dengan halalan thayyiban. Sehingga, bukan hanya diukur dari rasa enak dan menggugah selera saja. Agar apa yang dimakan pun bernilai pahala dan mendapat keberkahan dari Allah, serta membuat badan menjadi sehat.

Seperti tertuang dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 168: "Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."

Sekarang saya ingin berbagi tentang membuat makanan ringan khas Cirebon yaitu "Tahu Gejrot", makanan khas Cirebon satu ini, kadang bahannya tidak ditemukan di Surabaya seperti cabe jepun.

Mungkin Sahabat sudah ada yang tahu jajanan tradisional tahu gejrot khas Cirebon? Yang bahan utamanya hanya tahu pong, diberi cabe rawit ijo, dan bawang merah yang sudah diuleg kasar lalu disiram kuah gula merah yang sudah dibumbui bawang putih halus dan kecap manis.

Tahu gejrot ini termasuk makanan favorit saya dan suami. Dulu waktu tinggal di Depok, suka langganan beli tahu gejrot, kebetulan yang jualnya juga orang Cirebon. Tempat tahu gejrotnya masih tradisional, piring kecilnya terbuat dari tanah liat. Sekali makan bisa nambah 2 porsi😅 sampai berkeringat karena kepedasan ….

Yuk, langsung aja saya kasih tahu bahan dan cara membuat tahu gejrotnya.
Bahan:

  • Tahu pong, 1 plastik isi 10, bisa buat 3-4 porsi
  • Cabe rawit ijo/cabe jepun sesuai selera
  • Bawang merah 2-3 siung/ porsi
  • Garam sejumput

Kuah Tahu Gejrot:

  1. Gula merah kurang lebih 1 ons
  2. Bawang putih 5 siung diulek halus
  3. Air sekitar 400-500 ml
  4. Kecap manis 5 ml kurang lebih sesuai selera

Siapkan semua bahan di atas, kemudian buat kuah tahu gejrot terlebih dulu, dengan menyiapkan air di panci, masukkan gula merah agar lumer. Kemudian masukkan bawang putih yang sudah diulek halus. Ketika mendidih, baru masukkan kecap manis secukupnya sampai kuah benar-benar berwarna cokelat tua. Angkat dan diamkan sampai kuah tidak panas lagi.

Selanjutnya, mulai ulek kasar cabe rawit ijo dan bawang merah dengan sejumput garam. Letakkan di atas tahu pong yang sudah dipotong dadu. Kemudian siram dengan kuahnya.

Tampilan tahu pong yang cokelat diguyur kuah pedas manis gurih, membuat lidah bergoyang menikmati tahu gejrot ini. Siap dinikmati dan dijamin ketagihan

Suami saya kalau makan tahu gejrot bisa nambah. Dan kini anak saya Zikri pun suka makan tahu gejrot.

"Nda, aku mau tahu gejrot lagi ya," seru Zikri.

Ternyata Zikri juga doyan tahu gejrot, seperti ayah dan bundanya☺.
Mungkin melihat ayahnya makan tahu gejrot sangat menikmati, alhasil Zikri jadi ngiler hehee.

Cat: Cabe lebih enak dan sesuai khasnya pakai yang rawit ijo[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Asri Mulya Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kontrol Emosi, Jadilah Penuh Kasih, Obesitas pun Pergi
Next
Karut-Marut Ibadah Haji dalam Asuhan Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram