Jakaba, Jamur Paling Dicari Petani

"Salah satu jenis jamur yang mempunyai manfaat, antara lain dapat menyembuhkan penyakit kerdil, memperpanjang usia tanaman, menyembuhkan layu fusarium."


Oleh. Dia Dwi Arista

NarasiPost.Com-Mungkin seumur hidup, kita hanya mengenal beberapa jenis jamur. Padahal jamur mempunyai ribuan jenis di seluruh dunia. Beberapa jamur yang sering kita jumpai, bahkan dikonsumsi oleh banyak orang, misalnya jamur tiram, jamur kancing, jamur kuping dll. Namun, pernahkah mendengar Jakaba?

Jakaba adalah singkatan dari jamur keberuntungan abadi. Mungkin terdengar lucu dan hiperbola, namun untuk memeroleh jamur ini memang tergantung keberuntungan. Jamur ini terkenal di kalangan para petani organik, namun memang tidak semua petani mengenal Jakaba, apalagi yang tak berkecimpung dalam dunia pertanaman.

Jakaba termasuk bintang pendatang baru di dunia perpupukan. Jakaba ditemukan tanpa sengaja oleh petani asal Situbondo, yaitu Aba Junaidi Sahidj. Awalnya, beliau akan membuat POC (Pupuk Organik Cair) dari air bekas cucian beras. Namun, tak sengaja beliau lupa dengan air tersebut. Hingga beberapa hari kemudian, keberuntungan ia dapatkan dari hasil melupakan cairan POCnya.

Sebuah bongkahan seperti batu karang mengambang di permukaan POCnya. Pada waktu itu, Aba Junaidi mengira jamur tersebut adalah jamur patogen yang dapat merusak tanaman. Alhasil, jamur serupa batu karang tersebut ia buang. Namun air dari jamur tersebut beliau aplikasikan kepada tanaman. Tanpa diduga, tanaman yang berpenyakit tersebut berangsur pulih dan tumbuh dengan baik.

Aba Junaidi pun berusaha menumbuhkan jamur tersebut dengan mengumpulkan air leri (air cucian beras), namun sayang beliau tidak beruntung. Selama tiga tahun beliau tidak pernah bertemu dengan batu karang mengambang itu lagi. Hingga suatu saat beliau mengumpulkan air leri dari hasil hajatan tetangga. Ketika beberapa hari beliau menengok air tersebut, betapa gembira beliau karena menemukan kembali jamur tersebut.

Dengan ditemukannya kembali jamur tersebut, beliau terus mengujicobakannya terhadap tanaman-tanaman yang membutuhkan perlakuan khusus. Tak berhenti di sana, Aba juga membaginya kepada sesama teman petani untuk menguatkan uji cobanya. Hasilnya tanaman yang semula kerdil, bisa tumbuh subur kembali, pun dengan tanaman yang terkena layu fusarium, berangsur tegak dan segar. Hingga akhirnya, ramuan ini begitu terkenal dan kemudian dinamakan dengan Jakaba (Jamur Keberuntungan Abadi) yang mengisyaratkan bahwa untuk menumbuhkannya membutuhkan keberuntungan. Kini, Jakaba sudah banyak dikenal oleh petani di nusantara. Dengan memanfaatkan media sosial, Aba membagikan temuannya kepada khalayak.

Jakaba dikenal mempunyai manfaat, antara lain dapat menyembuhkan penyakit kerdil, memperpanjang usia tanaman, menyembuhkan layu fusarium. Jika dilihat dari media tumbuhnya (air cucian beras), air leri ini mengandung 90 persen karbohidrat berupa mineral, pati, vitamin juga berbagai protein. Karbohidrat yang jumlahnya tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa Auksin, Giberelin dan Alanin. Ketiganya bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, dan mengangkat makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang.

Selain itu, air cucian beras juga mengandung jenis bakteri yang baik bagi tanaman. Bakteri-bakteri tersebut bisa mencegah hadirnya hama jenis kutu-kutuan dengan cara memecahkan sel telurnya sebelum menjadi hama. Artinya cairan ini bisa meningkatkan imunitas tanaman terhadap serangan hama. (kontroversi.id, 13/4/2021)

Beberapa jenis bakteri yang terdapat di dalam air cucian beras, seperti bakteri Pseudomonas fluorescens berguna untuk menghambat perkembangbiakan patogen. Bakteri Pektolitik pectin yang berfungsi untuk menghasilkan hormon tumbuh atau ZPT, juga bakteri Xanthomonas maltophilia yang bermanfaat untuk menginfeksi hama Embun Tepung.

Cara mengaplikasikan cairan Jakaba ini tergolong mudah, yaitu dengan teknik semprot dan kocor ke akar tanaman setelah jamur di jus dengan air cucian beras yang menjadi media tumbuhnya. Cara menumbuhkan Jakaba pun mudah, namun untuk mendapatkannya butuh keberuntungan, tak banyak yang berhasil dalam satu kali percobaan.

Caranya adalah dengan menampung air cucian beras dalam sebuah wadah, bisa tong atau bak plastik. Kemudian tutup wadah tersebut dengan kain. Tunggu hingga 2 minggu. Jika setelah dua minggu terdapat bintik-bintik merah dalam wadah tersebut, selamat berarti Anda beruntung bisa mendapatkan bibit Jakaba. namun jika tidak ada, maka Anda perlu mencobanya kembali.

Dalam perkembangannya, banyak yang sengaja mencampur nasi, akar bambu, dedak, sabut kepala, tonggol jagung dll, dengan air cucian beras untuk memancing munculnya jamur Jakaba. Demikian tentang Jakaba. Dengan berbagai manfaat yang bisa diambil, apakah Anda tertarik mencoba keberuntungan mendapatkan Jakaba untuk tanaman Anda? Selamat mencoba.[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Balada Kedunguan
Next
Pajak Mencekik: Kebijakan Keliru Negara Berbasis Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram