Physalis si Perdu yang Kaya Manfaat

"Tak hanya bersyukur, di balik penciptaan aneka tanaman, Allah juga ingin mengajarkan manusia agar dapat menjaga kesehatan dengan memanfaatkan kekayaan alam yang telah Allah ciptakan."

Oleh. Firda Umayah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Allah Swt. berfirman,

يُنْۢبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُوْنَ وَالنَّخِيْلَ وَالْاَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

"Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir." (TQS. An-Nahl: 11)

Dari ayat di atas, dapat diketahui bahwa betapa Maha Kuasa dan Pengasih Allah Swt. yang telah menciptakan aneka jenis tanaman dari air hujan. Sehingga tanaman tersebut bermanfaat bagi manusia. Salah satunya adalah tanaman Physalis atau ciplukan.

Mengenal Physalis

Physalis atau ciplukan adalah salah satu tumbuhan liar berupa perdu/semak yang kaya manfaat. Tumbuhan ini disebut juga dengan tanaman obat yang merupakan tanaman tahunan dari kawasan Amerika. Kemudian tersebar di berbagai wilayah tropis dan subtropis, termasuk di berbagai negara Asia Tenggara. Tinggi tanaman ini antara 15-60 cm. Daunnya bulat dengan ujung meruncing dan tepi daun yang bergerigi. Tangkainya panjang dan bertekstur halus. Buahnya juga berbentuk bulat dengan kantung buah yang menggelembung menutup buah tersebut. Warna buah hijau ketika belum matang dan kuning ketika sudah matang. Rasa buah yang manis dan sedikit asam ketika matang, memang segar saat dimakan.

Ciplukan atau morel berry (Inggris), sebenarnya memiliki berbagai nama latin seperti Physalis angulata, Physalis philadephica dan Physalis peruviana. Perbedaan nama ini berdasarkan daerah asal tanaman ini ditemukan. Di Indonesia sendiri, ciplukan juga memiliki beragam nama tergantung dari setiap daerah. Seperti ceplukan (Jawa), cecendet (Sunda), yor-yoran (Madura), leletokan (Minahasa), keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), dll. Buah dari tanaman yang jarang diperhatikan oleh sebagian orang ini rupanya memiliki harga yang cukup mahal karena mampu mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

Manfaat Physalis

Buah ciplukan memiliki berbagai kandungan seperti vitamin C, gula, tanin, fisalin, asam malat, alkaloid, elaidic acid, asam sitrun, kriptoxatin, dan chlorogenik acid (lipi.go.id, 10-08-2007). Semua kandungan dalam buah ini sangat baik untuk kesehatan. Yaitu dapat mengurangi peradangan, menjaga kesehatan tulang, menjaga imunitas tubuh, membantu menurunkan kadar kolesterol, mengelola diabetes, membantu mengobati penyakit kuning, dll.

Tak hanya buahnya, semua bagian dari tanaman ini, baik akar, batang dan daunnya juga sangat bermanfaat. Semuanya dapat digunakan sebagai obat jika diolah dengan benar. Daun ciplukan dapat menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati kanker payudara, penyakit kurap, asma, dll. Batang dan akar ciplukan dapat mengobati kencing manis, penawar racun, menyadarkan orang pingsan, dll.

Ciplukan juga termasuk tanaman yang mudah tumbuh. Tanaman ini dapat tumbuh di segala jenis tanah di daerah dengan ketinggian 1-1600 mdpl. Biasanya ciplukan dapat ditemukan di kebun, tepi jalan, semak belukar, tepi hutan, dll.

Hikmah di Balik Penciptaan Physalis

Ciplukan, sebagai salah satu ciptaan Allah merupakan anugerah yang luar biasa. Maka dari itu, hendaklah manusia bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Bersyukur merupakan kewajiban bagi umat Islam. Barang siapa yang tidak bersyukur, maka ia termasuk orang-orang yang mengingkari (kufur) nikmat. Ini merupakan sikap yang harus dihindari karena termasuk perbuatan dosa.

Dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 7, Allah Swt. mengingatkan manusia agar selalu bersyukur kepada Allah Swt. Barang siapa yang pandai bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat yang telah Dia berikan. Namun, jika manusia tidak mensyukuri nikmat Allah, maka manusia akan mendapatkan azab yang pedih.

Perlu diperhatikan pula, bahwa bentuk rasa syukur tidak hanya dengan mengucapkan "Alhamdulillah". Namun, rasa syukur harus diiringi dengan ketaatan kepada Allah. Karena rasa syukur yang terbaik adalah dengan menjadi orang yang bertakwa. Ini adalah perintah Allah yang akan selalu hadir selama manusia hidup di dunia.

Terdapat banyak ayat dan hadis yang menunjukkan kewajiban untuk menaati peraturan Allah Swt. Seperti surah Al-Baqarah ayat 208, An-Nisa' ayat 59, Al-Anfal ayat 20, Ali Imran ayat 32, dll. Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Aku memberikan wasiat kepada kalian supaya tetap bertakwa kepada Allah azza wa jalla, tetap mendengar dan taat meskipun yang memerintah kalian seorang hamba sahaya." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

Tak hanya bersyukur, di balik penciptaan aneka tanaman, Allah juga ingin mengajarkan manusia agar dapat menjaga kesehatan dengan memanfaatkan kekayaan alam yang telah Allah ciptakan. Mengingat, saat ini banyak manusia yang cenderung abai terhadap hal tersebut, karena pola pikir dan sikap yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Kalaupun ada kekayaan alam yang melimpah, kekayaan itu tak dapat dinikmati oleh semua anggota masyarakat.

Sistem sekularisme dan kapitalisme yang ada, telah membuat kekayaan alam hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Kekayaan alam yang seharusnya dimiliki untuk umum justru menjadi kepemilikan individu. Oleh karena itu, mengembalikan kekayaan alam kepada pemilik asalnya yaitu umat atau masyarakat merupakan bagian dari perintah Allah.

Adapun dengan tanaman Physalis sendiri, jika dilihat dari perawatan yang mudah dengan manfaat yang melimpah, maka perlu diadakan budidaya tanaman agar masyarakat luas dapat memperoleh manfaat tanaman tersebut dengan harga yang terjangkau. Hal ini tentu memerlukan dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat. Karena bagaimana pun juga, pemerintah sebagai pengurus rakyat, memiliki wewenang untuk melestarikan dan mengembangkan aneka tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Firda Umayah Tim Penulis Inti NarasiPost.Com Salah satu Penulis Inti NarasiPost.Com. Seorang pembelajar sejati sehingga menghasilkan banyak naskah-naskahnya dari berbagai rubrik yang disediakan oleh NarasiPost.Com
Previous
Idulfitri dan Ketakwaan Sepenuh Hati
Next
Impor Dokter Asing dalam Draf RUU Kesehatan, Apakah Penting?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

Alhamdulillah pernah coba sedikit, rasanya manis.. tapi langka memang..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram