Jamur dan Keajaiban Alam

Jamur dan Keajaiban Alam

Penemuan jamur dari masa ke masa dan perannya dalam peradaban manusia, menunjukkan betapa alam ini memiliki begitu banyak keajaiban.

Oleh. Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Rempaka Literasiku/Bianglala Aksara)

NarasiPost.Com-Jamur menjadi salah satu hidangan lezat bagi sebagian orang. Harganya yang murah dan rasanya yang lezat membuat tumbuhan ini banyak diminati. Selain itu, beberapa jenis jamur bisa dibudidayakan sendiri di rumah, lo. Selain untuk dikonsumsi sendiri, bisa juga menjadi bisnis rumahan yang mendatangkan cuan. Namun, kalau tidak mau repot menanamnya, maka bisa membelinya langsung di toko-toko terdekat.

Jamur, kulat, atau cendawan, sebenarnya bukanlah termasuk golongan tumbuhan, tetapi termasuk dalam kelompok kingdom fungi. Yakni tumbuhan tanpa daun yang hidup dari tumbuhan atau binatang lain. Karena itu, jamur tidak memiliki klorofil. Klorofil sendiri berfungsi untuk melakukan fotosintesis agar dapat menghasilkan makanannya sendiri. Karena tidak memiliki klorofil, maka jamur tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri.

Jamur dan Sejarahnya

Sejak zaman dahulu, jamur telah ikut mewarnai peradaban manusia. Selain bermanfaat sebagai makanan, jamur juga memiliki peran dalam pengobatan. Tak heran, tumbuhan yang tidak berdaun ini pun telah memikat manusia selama berabad-abad silam. Karena itu, sebelum mengulas manfaat dan cara pengolahannya, mari kita ulas sejarah penemuannya dari masa ke masa.

Masa peradaban kuno seperti di Mesir dan Tiongkok, menjadi tempat pertama adanya jejak penemuan jamur. Saat itu mereka menggunakannya sebagai pengobatan tradisional yang bermanfaat untuk menyembuhkan luka dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kemudian pada Abad Pertengahan di Eropa, mulai dilirik untuk dimasukkan dalam kuliner mereka. Namun, pada masa itu orang-orang sering mengaitkan jamur dengan ilmu sihir, bahkan dianggap sebagai tanda-tanda kekuatan gaib.

Pada abad ke-17, para ilmuwan mulai meneliti jamur dengan serius. Di Swedia, misalnya, terdapat seorang ilmuwan bernama Olof Rudbeck yang pertama kali melakukan pengamatan ilmiah terhadap jamur. Dari penelitian tersebut kemudian orang mengenal alat reproduksi jamur. Kemudian pada abad ke-19, telah ditemukan penemuan-penemuan lainnya oleh para ilmuwan. 

Seorang ilmuwan Prancis bernama Louis Pasteur, telah meneliti fermentasi oleh mikroorganisme, termasuk pada jamur. Hasil penelitian tersebut telah mengubah pandangan manusia dalam memahami mikrobiologi. Penemuan tersebut juga menjadi dasar dalam perkembangan ilmu biologi modern.

Kemudian pada abad ke-20 dilakukan penelitian secara berkelanjutan untuk menyibak berbagai jenis jamur baru termasuk sifat-sifatnya. Penelitian pada abad ini telah mengubah dunia pengobatan modern dengan ditemukannya antibiotik, seperti penisilin. Yang mana, penisilin dihasilkan dari jamur Penicillium. Kemudian sampailah penelitian jamur pada masa kontemporer (saat ini). Penelitian tentang jamur di era ini terus berkembang di berbagai bidang, mulai dari industri farmasi sampai pengobatan alternatif. Dalam produksi makanan alternatif, misalnya, para ilmuwan telah berhasil menciptakan satu hidangan lezat seperti daging jamur.

Terus berkembangnya penelitian tentang jamur dari masa ke masa sejatinya menunjukkan besarnya rasa ingin tahu manusia terhadap alam. Di sisi lain, penemuan-penemuan tersebut menunjukkan betapa alam ini memiliki banyak keajaiban yang belum terungkap oleh manusia, sekaligus memberi petunjuk tentang besarnya kontribusi jamur terhadap dunia.

Jamur yang Aman Dikonsumsi

Jamur menjadi salah satu sumber makanan yang mengandung banyak gizi. Olahan makanan dari tumbuhan tak berdaun ini bisa menjadi pengganti daging yang harganya semakin tak terjangkau. Hanya saja, masyarakat juga perlu tahu bahwa tidak semua jamur dapat dikonsumsi. Salah satu ciri dari jamur yang bisa dikonsumsi adalah tubuh jamur berdaging atau yang memiliki struktur buah yang besar ketika dilihat dengan mata telanjang.

Berikut ini beberapa jenis jamur yang aman dikonsumsi dan menjadi alternatif hidangan di rumah.

Pertama, jamur kancing. Jamur ini berbentuk bulat mirip kancing yang pengolahannya sering kali dicampur dalam beberapa masakan, seperti lumpia isi kornet jamur, dll. Warna jamur ini sangat lembut dan creamy, harganya pun paling murah.

Kedua, jamur kuping. Dinamakan jamur kuping karena bentuknya yang mirip telinga manusia. Di masyarakat Indonesia, jamur kuping menjadi salah satu yang paling populer dijadikan sebagai bahan makanan. Ketiga, jamur tiram. Jamur jenis ini ada beberapa jenis, seperti jamur tiram abu-abu, jamur tiram cokelat, jamur tiram putih, dan jamur tiram emas. Dari jenis-jenis tersebut, jamur tiram putih menjadi yang paling banyak disukai masyarakat.

Journal of Traditional and Complementary Medicine, telah memuat sebuah penelitian yang menyebut bahwa jamur tiram berpotensi meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Salah satunya karena kandungan bahan aktif yang terdapat dalam jamur tiram. Bahan aktif tersebut dapat merangsang makrofrag (salah satu bagian dari sel darah putih) untuk bekerja lebih aktif. Makrofrag sendiri memiliki tugas melawan mikroorganisme dan virus bakteri yang ada dalam tubuh. (fimela.com, 16/11/2023)

Beberapa jamur lainnya yang aman dikonsumsi dan dapat dibudidayakan di rumah adalah jamur enoki dan jamur merang. Keduanya pun kaya akan manfaat. Dengan kelezatannya yang mampu menggoyang lidah, lantas apa saja manfaat jamur bagi tubuh kita? 

Manfaat Jamur

Mungkin sebagian orang hanya mengetahui rasa jamur yang lezat tanpa mengetahui manfaatnya. Nah, perlu sahabat ketahui bahwa jamur pun memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan.

Berikut beberapa manfaatnya yang perlu sahabat ketahui

1. Sumber protein yang baik dan seimbang. Jamur memiliki kandungan protein yang bersifat lengkap karena mengandung asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh. Bagi mereka yang menjalankan pola makan vegetarian, jamur cocok dijadikan pilihan karena mengandung sumber protein.

2. Mengandung banyak vitamin B dan D. Sejatinya tubuh membutuhkan banyak vitamin B untuk menjaga kesehatan. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut yakni bisa dilakukan dengan mengonsumsi jamur. Selain itu, sumber vitamin D juga bisa diperoleh secara alami dari jamur yang terpapar sinar matahari.

3. Menambah kekebalan tubuh. Mengonsumsi jamur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena kandungan antioksidan yang ada pada jamur. Banyaknya aktivitas manusia memang mengharuskan ia memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.

4. Menurunkan kadar kolesterol. Sebagai informasi, jamur memiliki kandungan kalium dan beta-glukan. Kedua kandungan yang ada dalam jamur tersebut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dengan kolesterol yang stabil, maka risiko berbagai penyakit bisa diminimalisasi.

5. Mencegah terjadinya hipertensi. Mengonsumsi jamur dapat mencegah terjadinya hipertensi karena kandungan kalium yang ada di dalamnya. Kalium sendiri berfungsi sebagai penjaga keseimbangan dalam darah. Jika tekanan darah seimbang, maka hipertensi bisa dicegah.

Dengan segudang manfaatnya, maka tak salah jika tumbuhan tak berdaun yang satu ini dijadikan sebagai pilihan sehat untuk dikonsumsi keluarga. Selain lezat, harganya pun tak menguras isi kantong. Lalu bagaimana cara mengolahnya menjadi hidangan yang lezat? 

Pengolahan

Jamur sangat mudah diolah menjadi masakan yang lezat dan menggugah selera. Cara memasaknya tidak sulit hingga bisa dilakukan oleh siapa saja. Berbagai bahan masakan bisa dikreasikan dengan menambahkan jenis-jenis jamur yang sudah disebutkan di atas, seperti jamur kuping, tiram, dll. Kita pun bisa mengolahnya menjadi berbagai macam masakan, seperti tahu jamur pedas, tumis jamur pedas, pepes jamur, maupun jamur tiram krispi sambal hijau.

Nah, salah satu olahan jamur yang bisa jadi rekomendasi adalah jamur tiram krispi sambal hijau. Berikut cara membuatnya.

Bahan-bahannya:

• Jamur tiram
•  Air

Bahan untuk lapisan tepung:

• 30 gram tepung beras

• 150 gram tepung terigu protein sedang

• 1 gram merica

• 5 gram kaldu bubuk

• 4 gram garam

• 2 gram ketumbar bubuk

• 3 gram baking powder

Bahan untuk membuat sambal hijau:

• 8 buah capai rawit hijau

• 180 gram cabai keriting hijau

• 6 siung bawang merah

• 1/2 bonggol bawang putih

• 2 sdm gula pasir

• 4 sdm minyak

• Air jeruk nipis atau bisa menggunakan cuka

• Garam secukupnya

Cara membuatnya:

1. Siapkan wadah untuk tepung. Setelah itu balurkan jamur dengan tepung yang ada di wadah tadi. Lalu celupkan jamur yang sudah dibaluri tepung ke dalam air dan balur lagi dengan tepung.

2. Setelah itu, goreng jamur yang sudah dibalur tepung tersebut hingga kecokelatan. Lalu angkat dan tiriskan.

3. Untuk membuat sambal, semua bahan sambal hijau tadi dikukus sekitar delapan menit. Setelah itu angkat untuk diulek. Pertama-tama, ulek terlebih dahulu bawang dengan perlahan, kemudian ulek cabai agak bertekstur kasar.

4. Setelah itu, goreng semua bahan sambal hingga harum menggunakan 4 sdm minyak goreng. Lalu sambal diangkat. Terakhir, sajikan sambal dengan jamur tiram krispi dan siap disantap. Mudah, bukan? Silakan mencoba.

Keajaiban Alam

Penemuan jamur dari masa ke masa dan perannya dalam peradaban manusia, menunjukkan betapa alam ini memiliki begitu banyak keajaiban. Dengan akalnya, manusia terus meyingkap dan meneliti berbagai keajaiban alam yang belum terungkap. Hal ini pun menunjukkan bahwa Allah Swt. tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Allah Swt. telah menjelaskan dalam surah Ali 'Imran ayat 191:

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

Pada intinya, segala sesuatu yang diciptakan Allah pasti mengandung ilmu dan hikmah, serta memberikan pelajaran bagi manusia. Dengan tersingkapnya berbagai penemuan di alam ini, baik terkait makanan maupun pengobatan, seharusnya membuat manusia semakin bersyukur. Rasa syukur tersebut harus dimunculkan karena Allah telah menganugerahkan akal dan ilmu sehingga manusia mampu mengungkap sebagian keajaiban alam ini.

Wallahu a'lam bishawab. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Rempaka literasiku
Sartinah Seorang penulis yang bergabung di Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan sering memenangkan berbagai challenge bergengi yang diselenggarakan oleh NarasiPost.Com. Penulis buku solo Rempaka Literasiku dan beberapa buku Antologi dari NarasiPost Media Publisher
Previous
Pemilu Jalan Mulus Demokrasi
Next
Kebiri Memberantas Kekerasan Seksual, Mungkinkah?
4 5 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

16 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
8 months ago

Setiap ada jamur tumbuh di tempat lembar atau kayu roboh, akan kuincar. Kata emak suruh hati-hati, lihat ada serangga tidak di sana. Hihi kami sering panen jamur. Sekarang malah banyak banget jenisnya tambah suka.

Masyaallah, jamur pun bisa kita konsumsi dan kaya nutrisi.

Jazakillah khoyron katsiron resepnya, Mbak

Barokallahu fiik, Mbak

Sartinah
Sartinah
Reply to  Afiyah Rasyad
8 months ago

Aamiin, wa fiik barakallah mbak Afi. Dulu saya takut makan jamur, takut jamur yang gak bisa dimakan. Maklum, di kampung dulu masih langka.

Deena
Deena
8 months ago

Jamur enak dibikin Krispy, ditumis, atau dicampur sama mi..

Sartinah
Sartinah
Reply to  Deena
8 months ago

Aku suka itu, hehe ...

Siti Komariah
Siti Komariah
8 months ago

Masyaallah, jamur memiliki banyak manfaat yo Mbak. Penciptaannya pun sebagai bukti kebesaran Allah. Keren.

Sartinah
Sartinah
Reply to  Siti Komariah
8 months ago

Iya, kadang yang kita pandang biasa ternyata punya manfaat besar.

Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
8 months ago

Saya suka jamur sejak kecil, dulu klo tumbuh di kebun atau batang kayu rapuh, sy akan melihatnya apakah ada bekas semut atau binatang memakannya, jika ada artinya boleh diambil dan aman di masak. Kini berbagai jenis jamur telah banyak dijual di supermarket, gak perlu khawatir keracunan mencicipi dan cara mudah menikmati berupa2 jamur.
Masyaallah, naskah mb Sartinah buatku rindu sama rasa jamur legend.

Sartinah
Sartinah
Reply to  Mimy Muthmainnah
8 months ago

Saya malah dulu waktu kecil gak suka jamur. Pas selesai musim panen kedelai biasanya jamur ikutan muncul dan orang-orang ditempatku sibuk berburu jamur.

Ya, sekarang mah tinggal beli ya, mbak.

Maftucha
Maftucha
8 months ago

Barakallah mbak, wah ada resep masaknya juga. Jadi ingat masa kecil dulu, kata orang2 jamur itu rumahnya wewe (sejenis jin).. Masyaallah begitu sempurna ciptaan Allah.

Sartinah
Sartinah
Reply to  Maftucha
8 months ago

Hihi ... ada-ada aja ya julukannya si jamur

Dewi. Kusuma
Dewi. Kusuma
8 months ago

Wah enak ya Mba masak jamur untuk menjaga kesehatan tubuh.

Semoga karyanya banyak menginspirasi para pembaca

Sartinah
Sartinah
Reply to  Dewi. Kusuma
8 months ago

Aamiin.

Iya, betul bu. Cuma karena saya di pelosok, cari jamur di supermarket terlalu jauh. Biasanya beli dengan teman yang budidaya sendiri.

Mahyra senja
Mahyra senja
8 months ago

Aku suka jamur enoki enak buat ngebakso

Sartinah
Sartinah
Reply to  Mahyra senja
8 months ago

Wah, penasaran. Di kampung mah gak tersedia semua

Dia dwi arista
Dia dwi arista
8 months ago

Masih penasaran sama jamur enoki. Wkwkkw

Sartinah
Sartinah
Reply to  Dia dwi arista
8 months ago

Hehe ... aku pun. Tinggal di pelosok mah gak bisa milih mau jamur apa. Biasanya beli yang ada saja.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram