Semangka, Buah Penyeimbang ala Nabi

"Rasulullah dikenal mempunyai kebiasaan menyeimbangkan makanan yang mempunyai sifat berlebih dari satu jenis makanan dengan lawannya atau biasa disebut food balancing. Beliau tidak membatasi diri dengan mengonsumsi satu makanan dan meninggalkan yang selainnya."

Oleh. Aya Ummu Najwa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Semangka atau tembikai/mendikai, mempunyai nama latin Citrullus lanatus. Tanaman ini masuk dalam klan ketimun-ketimunan atau Cucumis sativus. Tanaman merambat ini berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan, masih termasuk kerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), juga melon  (Cucumis melo). Tanaman ini biasa dipanen buahnya dan dikonsumsi langsung atau dibuat minuman. Bijinya dapat dikeringkan kemudian disangrai sehingga menjadi camilan layaknya kuaci.

Sebagai tanaman merambat, semangka tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak bisa memanjat. Rambatan tumbuhan ini hanya dapat mencapai panjang 3 hingga 5 meter. Batangnya lunak, berambut, bersegi, dan panjangnya mencapai 1,5–5 meter. Daunnya berseling, bertangkai, lebar dan berbulu, menjari, dengan ujungnya meruncing. Panjang daun sekitar 3–25 cm dengan lebar 1,5–5 cm.

Dilansir dari laman Boldsky, semangka disebutkan mempunyai banyak manfaat baik untuk kesehatan orang dewasa maupun anak-anak. Buah ini membantu menjaga keseimbangan kadar air dalam tubuh sehingga mencegah dehidrasi pada anak. Karena dalam 100 gram semangka mengandung kadar air sebanyak 91% dan vitamin C sebanyak 8.1 mg. Selain betakaroten, semangka juga mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan kulit, penglihatan, dan juga gigi anak, bahkan baik untuk kesehatan jantung.

Buah segar ini juga mengandung kalsium dan magnesium untuk pertumbuhan tulang, otot, maupun fungsi saraf. Tak hanya itu, vitamin B6, niasin, riboflavin, serat 0,4 gram, protein 0,6 gram, dan tiamin yang dibutuhkan untuk perkembangan anak, vitamin C yang baik untuk kekebalan tubuh serta membantu tubuh menyerap zat besi dengan efektif, juga terkandung dalam buah semangka.

Untuk orang dewasa sendiri, selain bermanfaat untuk mencegah dehidrasi, karena kandungan air dan sifat dinginnya, buah ini sangat bermanfaat khususnya bagi pria dewasa. Dengan kandungan berbagai macam vitamin, mineral serta senyawa antioksidan pada semangka, tak heran jika buah ini mempunyai efek kesehatan luar biasa bagi kaum pria. Di antaranya:

1. Menurunkan risiko kanker prostat

Menurut penelitian, kandungan likopen pada semangka, yaitu senyawa antioksidan dapat menangkal radikal bebas, salah satunya perlindungan kanker. Akan tetapi likopen ini memang tak hanya terdapat pada buah semangka saja, namun bisa kita dapatkan pada buah-buahan yang berwarna merah, seperti stroberi, tomat, juga paprika.

2. Membantu mengatasi impotensi

Salah satu manfaat semangka adalah menanggulangi masalah impotensi tahap ringan hingga sedang pada pria. Impotensi atau lemah syahwat sendiri merupakan satu kondisi yang menakutkan bagi pria. Dengan kandungan citrulline alami pada buah segar ini, dipercaya dapat meningkatkan aliran darah dengan baik sehingga mampu membantu penderita yang susah ereksi. Karena kadar nitrit oksida yang yang ditingkatkan mampu melebarkan pembuluh darah. Dengan kombinasi yang baik dari fitonutrien tersebut, semangka bahkan disebut-sebut dapat menjadi pengganti obat kuat tanpa efek samping apa pun yang membahayakan bagi kesehatan.

3. Meningkatkan gairah seksual

Kandungan vitamin B pada semangka, diklaim mampu meningkatkan kadar hormon testosteron, yang berperan sangat penting pada fungsi seksual pria. Hormon testosteron ini merupakan salah satu pembangkit gairah seks pada pria. Jika memang dalam kondisi diperlukan, maka bisa dicoba dibuat jus atau dikonsumsi segar, sebagai salah satu upaya agar rumah tangga semakin harmonis.

4. Meningkatkan kualitas sperma

Lagi-lagi, hal ini karena kandungan likopen yang ada pada buah semangka, yang disebut mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma pada pria. Menurut penelitian, satu buah semangka mengandung sekitar 20 mg likopen. Dengan jumlah ini, dipercaya telah mampu meningkatkan hingga 67 % produksi sperma, dan dapat memperbaiki kelainan sperma hingga 63 %.

Dan masih banyak lagi manfaat yang terkandung dalam buah semangka, seperti: meredakan nyeri otot, meningkatkan stamina, meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, mencegah kerusakan oksidatif pada kolesterol, mengurangi ketegangan dan ketebalan dinding arteri, mengatasi peradangan, serta mengatasi stres oksidatif pemicu berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, aterosklerosis, degenerasi makula, Alzheimer, Parkinson, dan lain-lain.

Perlu diketahui bahwa ternyata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah memakan buah ini. Dalam sebuah hadis dari ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha riwayat Imam At-Tirmidzy No. 1843, dan telah disahihkan oleh Syekh Al-Albany dalam Sahih At-Tirmidzy No.1843, disebutkan terkait bagaimana cara beliau mengonsumsi buah ini,

عَنْ أم المؤمنين عَائِشَةَ رضي الله عنها : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْكُلُ البِطِّيخَ بِالرُّطَبِ

"Sesungguhnya beliau shalallahu alaihi wasallam makan buah semangka disertai ruthab (kurma muda)"

Meski masih dalam perselisihan jenis semangka apa yang beliau konsumsi, apakah jenis semangka kuning ataukah hijau, namun beliau menyukai buah ini karena rasanya yang manis dan segar, serta mengandung banyak nutrisi yang baik bagi kesehatan. Ibnu Qayyim menyebutkan cara makan buah ini dan disetujui oleh para ahli medis modern, bahwa jika semangka dikonsumsi sebelum makan, maka akan bermanfaat mencuci perut dan menghilangkan penyakit di lambung.

Rasulullah adalah suri teladan bagi umat manusia. Beliau adalah seorang pendidik bagi umatnya. Senantiasa ada uswah atau contoh yang baik pada setiap sisi kehidupan beliau bagi kita pengikutnya. Baik yang berkaitan dengan ibadah ritual seorang hamba kepada Allah, maupun mengenai hal-hal duniawi sebagai penunjang penyembahan kita kepada Allah. Akan selalu ada tarbiyah pada pola hidup beliau, salah satunya adalah pola makan.

Dalam  Zadul Ma’ad fi Hadyi Khayril ‘Ibad karya Imam Ibnul Qayim Al-Jauziyah, menerangkan pola makan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Beliau dikenal mempunyai kebiasaan menyeimbangkan makanan yang mempunyai sifat berlebih dari satu jenis makanan dengan lawannya atau biasa disebut food balancing. Beliau tidak membatasi diri dengan mengonsumsi satu makanan dan meninggalkan yang selainnya. Artinya adalah beliau mengonsumsi berbagai macam makanan namun dengan porsi seimbang. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa membatasi jenis makanan tertentu saja, akan berdampak tidak baik dari aspek keseimbangan tubuh dan berujung pada terganggunya kesehatan. Untuk itu beliau akan memakan penyeimbang makanan jika memang dibutuhkan penyeimbang pada makanan beliau, contohnya adalah ketika beliau memakan buah kurma yang dikenal panas, maka beliau akan memakan buah semangka atau ketimun yang bersifat dingin sebagai penyeimbangnya.

Begitulah pelajaran dari baginda yang mulia. Sudah saatnya kita kembali pada pola makan yang sehat, yang akan membawa dampak positif bagi kesehatan kita, sehingga aktivitas dakwah kepada kebangkitan Islam tak perlu lagi terkendala kesehatan dikarenakan pola makan yang salah.

Wallahu a'lam[]