Borsch, Sup Merah Rusia yang Mendunia

"Kefenomenalan borsch tak hanya di mata rakyat Rusia dan Eropa Timur saja lho, bahkan dalam sejarahnya borsch telah mengarungi batasan-batasan negara dan benua, hingga ia hadir menjadi tak hanya sebuah kuliner, namun sebagai wakil dari budaya Rusia di kancah Internasional."

Oleh. Dia Dwi Arista
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Pernahkah Kamu mengunjungi negara Eropa Timur? atau Rusia dan Ukraina? jika belum, cobalah hidangan khas mereka yang melegenda. Dengan warna merah burgundi, ia memiliki tak hanya warna yang unik, tapi juga rasa yang menggelitik. Sup berbahan dasar buah bit ini juga memiliki nilai gizi yang tak main-main, sebab aneka ragam komposisinya membuat sup borsch layak menjadi sup favorit selanjutnya.

Sup ini diracik dengan bahan dasar buah bit (Beetroot ), potongan daging, kubis, wortel, tomat, dan beberapa bahan lain yang bisa dikreasikan sesuai dengan selera. Biasanya ia akan dihidangkan dengan smetana (sour cream) berwarna putih, bawang putih, dan di atas sup diberi pemanis daun dill. Ia juga bisa dimakan dengan potongan roti. Spesialnya, sup ini dapat dihidangkan pada musim dingin maupun musim panas.

Borsch adalah hidangan umum yang biasanya ada di setiap meja makan rakyat Rusia. Hingga ia dijuluki sebagai makanan nasional. Kefenomenalan borsch tak hanya di mata rakyat Rusia dan Eropa Timur saja lho, bahkan dalam sejarahnya borsch telah mengarungi batasan-batasan negara dan benua, hingga ia hadir menjadi tak hanya sebuah kuliner, namun sebagai wakil dari budaya Rusia di kancah Internasional. Namun, borsch yang identik dengan Rusia, nyatanya bukan berasal dari Rusia! Kepo? Yuk intip sejarahnya!

Sejarah Borsch

Menurut berbagai sumber, borsch awalnya adalah makanan penduduk Slavia (negara-negara yang menggunakan bahasa Slavia di Eropa Timur), ia merupakan makanan tak populer yang bahkan para bangsawan enggan menyentuhnya. Sup ini identik dengan makanan para petani. Namun, seiring berkembangnya zaman, bertambahlah jenis komposisi juga lingkup konsumennya.

Bahkan seiring mendunianya borsch, negara-negara lain memiliki borsch versi masing-masing. Namun Rusia dan Ukraina telah berhasil menjadikan borsch identik tersemat sebagai sup khas negaranya yang mendunia, meski asalnya hanya dari Ukraina.

Awalnya, bangsa Slavia membuat sup dengan bahan dasar dari common hogweed (Heracleum Sphondylium). Dari bahan inilah sebutan borsch diperoleh. Sebab rasa asam yang ada di dalam sup tersebut berasal dari fermentasi batang, daun, dan tangkai bunga common hogweed. Fermentasi tersebut menghasilkan karakteristik beraroma asam yang tajam. Lambat laun, borsch memiliki komposisi yang beragam, dan yang paling populer adalah borsch dengan bahan dasar bit dan fermentasi irisan kubis. (id.m.wikipedia.com)

Nutrisi Borsch

Sup dengan bahan-bahan dari nabati dan hewani ini kaya akan nutrisi. Gizi yang terkandung juga sesuai dengan bahan-bahan yang dicampurkan. Misal:
1. Bit
Tumbuhan yang termasuk dalam jenis umbi-umbian ini, memiliki warna merah keunguan dan dipercaya dapat digunakan untuk menjaga tekanan darah hingga menurunkan risiko terkena kanker.

Bit juga telah lama digunakan sebagai tanaman obat, mengingat ia mengandung berbagai nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti vitamin C, magnesium, zat besi, kalium, dan natrium. Selain itu, tumbuhan ini juga rendah kalori dan lemak, serta ia kaya akan zat antioksidan.

2. Daging

Borsch akan semakin nikmat di lidah ketika ditambahkan irisan daging di dalamnya. Biasanya daging yang digunakan adalah daging sapi, namun adakalanya irisan daging ayam juga digunakan.

Daging merupakan sumber protein hewani yang kaya akan kalori, lemak jenuh dan lemak tak jenuh, lemak trans, protein, kalsium, zat besi, vitamin D, vitamin B6, B12, dan magnesium. Maka mengonsumsi daging dapat membantu memenuhi tak hanya protein harian, namun juga membantu menambah zat besi dalam tubuh.

3. Kentang

Meskipun komposisi kentang didominasi oleh karbohirat, ternyata kentang mempunyai zat gizi yang tak kalah dengan tanaman sehat lainnya. Bahkan ia nyaris tak mengandung lemak. Kentang mengandung karbohidrat, serat, protein, antioksidan, kalium, folat, vitamin B6, dan vitamin C.

4. Wortel

Sayuran berwarna oranye ini sering digadang-gadang sebagai pencegah rabun jauh, sebab kandunga beta karoten di dalamnya ampuh untuk melindungi mata dari rabun jauh. Kandungan lain dari sayur ini adalah serat, vitamin K1, potasium, protein, karbohidrat, gula, dan antioksidan.

5. Kubis

Kubis yang digunakan dalam sup borsch biasanya adalah kubis putih atau kubis merah. Tak jarang irisan kubis fermentasi (sauerkraut) juga digunakan. Kandungan gizi kubis adalah energy, karbohidrat, serat, kalsium, vitamin B1, vitamin C, dan kalium.

6. Tomat/Saus Tomat

Buah yang identik dengan warna merah dan rasa yang sedikit asam ini, menjadi bagian penting dalam pembuatan sup borsch. Ia juga memiliki berbagai kandungan misal: karbohirat, serat, protein, kalsium, karoten, thiamin, asam askorbat, fosfor, zat besi, potassium,vitamin C, mineral, dan likopen.

Cara Membuat Sup Borsch

Negara beruang merah (Rusia), memiliki banyak sekali resep sup andalan. Sebab penduduk negara ini memang gemar memakan sup, apalagi di musim dingin. Mau coba membuat sup borsch ala Rusia? Yuk kita praktekkan resep di bawah ini.

Bahan:

2 buah bit cuci bersih dan kupas
500 gram daging sapi potong dadu
1 buah bawang bombay ukuran sedang potong dadu
2 wortel ukuran sedang, cuci bersih lalu kupas
4 siung bawang putih lalu geprek
3 sdm saus tomat atau pasta tomat
3 buah kentang ukuran sedang, cuci dan kupas
½ sayur kubis iris tipis dan buang tengahnya
½ buah lemon, peras
½ sdt bubuk merica
1,5 sdm garam
1,7 liter air
1 sdm gula pasir
4 sdm minyak goreng atau bisa dengan minyak zaitun
Sour cream atau bisa diganti mayonaise
Daun peterseli atau daun dill untuk pemanis

Cara Membuat:

  1. Siapkan bahan-bahan yang akan diolah
  2. Lalu masukkan 3 sdm minyak goreng atau minyak zaitun ke dalam panci, tumis bawang bombay dalam panci hingga layu
  3. Kemudian masukkan bawang putih dan daging, tumis kembali selama 10 menit
  4. Ketika daging sudah berubah warna, masukkan saus tomat ke dalam panci, aduk rata, dan diamkan sekitar 5 menit
  5. Setelah didiamkan, tuang satu liter air ke dalam panci, aduk, lalu masak selama satu setengah jam dengan api kecil. Jangan lupa untuk menutup panci agar bumbu meresap sempurna.
  6. Lalu siapkan bahan lain, seperti serut buah bit dan wortel, jika ingin di iris panjang juga boleh sesuai dengan selera masing-masing
  7. Kubis diiris tipis, sedangkan kentang bisa di potong dadu
  8. Kemudian siapkan wajan untuk menumis, masukkan kurang lebih 1-2 sdm minyak goreng. Tumis buah bit selama 10 menit dengan api sedang
  9. Setelah buah bit agak melunak, masukkan wortel, tumis hingga layu. Matikan kompor dan sisihkan.
  10. Kembali pada rebusan daging, jika sudah di masak selama satu setengah jam, kemuian geprek bawang putih lalu masukkan dalam panci. Juga masukkan kentang dan aduk merata
  11. Masukkan tumisan buah bit dan wortel, juga irisan kubis ke dalam panci, bumbui dengan garam, gula dan bubuk merica
  12. Tuangkan setidaknya setengah liter air kembali pada panci, aduk, dan biarkan hingga 30 menit dengan api kecil.
  13. Terakhir tuangkan perasan lemon, atau bisa diganti dengan perasan jeruk nipis, aduk dan koreksi rasa. Jika dirasa sudah cukup, matikan api
  14. Untuk sentuhan terakhir ketika akan dihidangkan dalam mangkok, tambahkan sour cream/Smetana/mayonaise di atas sup borsc, dan sepotong daun peterseli atau daun dill untuk pemanis

Untuk menikmati hidangan sup merah ini, bisa ditambah dengan potongan roti lho, roti akan meresap sup merah tersebut, dan nikmati sensasi rasa sup bercampur roti. Yummy!

Resep di atas adalah salah satu dari sekian resep yang bisa dijadikan referensi untuk membuat sup borsch. Banyak resep-resep lain yang bisa digunakan untuk membuat sup borsch. So, silakan cari resep sesuai selera, atau bisa juga memodifikasi sup tersebut ala Kamu, dan menjadi resep autentikmu.

Halal Haram Tetap Menjadi Ukuran

Dari satu sisi kehidupan yang kita amati, masakan misalnya, kita dapati jika di belahan bumi lain memiliki ragam masakan yang beraneka macam. Sup di Indonesia tak afdhol jika tidak ditambah dengan nasi, ada pula sup dengan berbagai rasa, warna dan tekstur. Sup yang terkenal di Indonesia tentu bakso berkuah dan soto.

Sedangkan di bagian bumi lain, sup pun juga menjadi makanan sehari-hari yang terkadang wajib adanya. Apalagi dalam perayaan –perayaan tertentu. Hikmah dari Allah Swt. ciptakan keberagaman adalah agar manusia saling mengenal, bahwa dunia ini tidak monoton, dunia ini penuh warna.

Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 13, “Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal…”

Meski konteks ayat di atas adalah keberagaman dalam hal perbedaan bangsa dan suku. Namun, perbedaan bangsa dan suku juga termasuk di dalamnya adalah budaya. Jenis bahasa, makanan, adat istiadat masuk dalam kategori budaya. Yang tentu saja, budaya ini akan sempurna jika syariat Islam masuk sebagai tolok ukurnya. Sebab perkembangan peradaban manusia akan memunculkan berbagai budaya, yang tak hanya soal bahasa dan makanan semata. Namun juga soal kepercayaan dan aturan hidup.

Maka Islam datang untuk menyelaraskan tolok ukur kehidupan ini dengan satu aturan, yakni syariat Islam. Makanan boleh berbeda, namun tolok ukurnya tetap sama, yakni halal dan haram. Pun dengan sup borsch bisa jadi dibuat varian dengan menambahkan daging babi, mengingat Barat juga mengonsumsi daging babi. Namun, sebagai seorang muslim tentu akan meninggalkan keharaman dengan tidak menambah babi pada supnya. Tapi diganti dengan daging halal yang biasa di konsumsi.

Jadi, mencoba hal baru tidaklah berdosa, selagi hal tersebut halal bolehlah dikerjakan. Pun dengan makanan, mencoba makanan dari daerah lain tentu akan menambah rasa syukur dan nikmat kepada Allah Swt. yang menciptakan dunia dan isinya. So, selamat menjelajah kuliner dunia.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Bulan Rajab, Waktunya untuk Menanam Amal
Next
Saat Teknologi Biologi Molekuler dalam Genggaman Sistem Kapitalisme
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram