Jangan sampai karena kesibukan orang tua, anak-anak terabaikan hingga terperosok pada hal-hal yang buruk, seperti kecanduan narkoba.
Oleh. Sartinah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com & Penulis Rempaka Literasiku/Bianglala Aksara)
NarasiPost.Com-Narkoba masih menjadi momok bagi masyarakat di negeri ini. Jeratannya telah menggurita di setiap sudut dan tersebar dari kota hingga ke pelosok desa. Siapa saja berpotensi terjerat dalam lingkaran setan narkoba mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak. Namun, kalangan remaja dan anak-anak menjadi pihak yang paling rawan terjerumus ke dalam jerat narkoba. Apalagi remaja saat ini cenderung penasaran pada hal-hal yang baru, terlepas dari halal ataupun haram.
Nelangsanya, banyak remaja yang awalnya hanya ingin mencicip narkoba, tetapi akhirnya menjadi ketagihan. Narkoba kemudian menjadi candu yang selalu diburu, dinikmati, bahkan diperjualbelikan. Maka benarlah, selain merusak otak, narkoba berhasil menghilangkan kesadaran, merenggut kewarasan, dan meluluhlantakkan masa depan generasi muda.
Gejala Awal
Anak-anak merupakan harta tak ternilai bagi orang tuanya. Jika mereka terjerat hingga kecanduan narkoba, orang tualah yang paling merasakan kesedihan, kegagalan dalam mendidik, sekaligus kekecewaan. Karena itu, ayah dan ibu harus benar-benar mengawasi pergaulan dan perkembangan anak dari waktu ke waktu agar tak kecolongan.
Tersebab pergaulan remaja saat ini yang sering kali di luar batas, maka orang tua harus mengetahui tanda-tanda atau gejala jika ananda sudah menggunakan narkoba. Hal ini dilakukan agar ada upaya pencegahan sebelum kecanduan akut terhadap barang haram tersebut. Ada beberapa hal yang bisa diamati oleh orang tua ketika muncul kecurigaan bahwa anaknya sudah menggunakan narkoba.
Beberapa di antaranya adalah terjadinya gangguan panik dan cemas, bau badan, mual dan muntah, halusinasi (sering tertawa tanpa sebab yang jelas), mudah lupa, mata memerah, dan terjadi peningkatan tekanan darah. Namun, ayah dan ibu juga harus mengetahui bahwa tanda-tanda atau gejala tersebut hanya bersifat sementara, bahkan sering kali munculnya hanya beberapa jam saja. Jika orang tua lengah karena sibuk dengan banyak urusan atau karena tinggal berjauhan dari anak, mungkin gejala ini akan sulit dilihat.
Alasan Remaja Menggunakan Narkoba
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Masa ini menjadi momen bagi mereka untuk mengenal siapa dirinya. Masa ini juga dinamakan masa pubertas, di mana seorang remaja ingin mencoba hal-hal baru dalam hidupnya. Sayangnya, pencarian jati diri tersebut tak hanya memunculkan aktivitas positif, tetapi juga dapat melahirkan aktivitas negatif. Apalagi saat ini nilai-nilai agama dijauhkan dari generasi bahkan diabaikan, sehingga pencarian jati diri para remaja justru lebih dekat pada hal-hal negatif. Salah satunya adalah mengonsumsi narkoba hingga berakibat kecanduan.
Kecanduan narkoba bagi para remaja adalah kabar buruk untuk semua orang tua. Saat mengetahui anaknya terjerat narkoba, dunia seolah runtuh. Bagaimana tidak, anak yang disayangi dan dibanggakan justru jatuh ke dalam jeratan barang haram bernama narkoba. Jika ditelusuri, sejatinya ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap penggunaan atau penyalahgunaan narkoba oleh para remaja. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah rasa penasaran yang tinggi, tren, ataupun lingkungan pergaulan.
Lingkungan pergaulan menjadi faktor yang memiliki kontribusi paling tinggi yang membuat seseorang mengonsumsi narkoba bahkan hingga kecanduan. Lingkungan memang sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku seseorang. Ditambah lagi mudahnya saat ini mendapatkan berbagai zat-zat yang merusak, seperti alkohol, rokok, hingga ganja. Icip-icip alias coba-coba atau ajakan teman terkadang menjadi awal seseorang menggunakan barang haram tersebut.
Selain faktor tersebut, terdapat beberapa faktor risiko yang lazim terjadi sehingga seorang anak menggunakan narkoba. Misalnya, adanya riwayat keluarga terhadap penyalahgunaan narkoba, mengalami masalah kesehatan mental (seperti depresi maupun kecemasan), perilaku impulsif, memiliki riwayat peristiwa traumatis, maupun mengalami penolakan sosial. Semua faktor-faktor tersebut dapat menjadi pemicu seorang remaja mengonsumsi narkoba hingga ketagihan. Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua jika anaknya sudah terlanjur mengonsumsi narkoba?
Membangun Mental
Memang benar, menghentikan penyalahgunaan narkoba bukanlah perkara mudah apalagi jika sudah sampai pada tahap kecanduan. Meski begitu, ini juga bukan sesuatu yang mustahil. Sesulit apa pun, anak-anak yang sudah terlanjur menggunakan narkoba apalagi sampai kecanduan, harus segera ditolong dan disembuhkan. Upaya ini tentu membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat termasuk orang tua.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menasihati anak-anak yang terlanjur menggunakan narkoba sekaligus membantu membangun mental mereka.
Pertama, berdiskusilah dengan pasangan. Saat mengetahui anaknya terjerat narkoba, sering kali respons yang muncul dari orang tua adalah perasaan emosional. Namun, marah atau emosi bukanlah solusi. Jika ayah dan ibu langsung emosi, bisa jadi anak-anak justru makin tidak nyaman dan menolak semua komunikasi dari orang tuanya. Diskusikan dengan pasangan mengenai langkah apa yang akan ditempuh untuk membebaskan anak dari pengaruh narkoba.
Kedua, mengajak anak berbicara. Setelah diketahui bahwa anak benar-benar mengonsumsi barang haram tersebut, maka ajaklah ia berbicara secara baik-baik. Berbicaralah dengan anak secara terbuka. Dengarkan semua apa yang anak-anak utarakan dan hormatilah pendapat mereka. Ayah dan ibu harus menghindari pemberian nasihat dengan cara berkhotbah saat berkomunikasi dengan anak.
Ketiga, ayah dan ibu harus mencari tahu penyebab anak-anak menggunakan narkoba dan seberapa sering ia mengonsumsinya. Ketahui apa kegiatan anak, ke mana ia pergi dengan teman-temannya, dan apa yang mereka lakukan saat waktu luang. Untuk bisa mengurai semua itu, pertama-tama orang tua bisa menanyakan berbagai hal tersebut kepada teman-teman dekatnya.
Keempat, sediakanlah waktu untuk bersama dengan anak, sesibuk apa pun ayah dan ibu. Kepedulian dan kasih sayang sangat dibutuhkan seorang anak karena membuat mereka merasa diperhatikan. Bantulah anak-anak untuk mendapatkan kegembiraan fisik, emosi, dan spiritual. Meski demikian, orang tua juga harus paham bahwa sebanyak apa pun kasih sayang dan keteladanan yang diberikan orang tua, tetapi potensi anak-anak untuk menggunakan narkoba tetap ada. Biasanya ini bisa datang melalui tekanan teman-teman sebayanya.
Kelima, bimbinglah anak-anak untuk mendapatkan pemantapan nilai-nilai moral dan agama. Cerahkanlah pikiran anak dengan menjelaskan bagaimana pandangan Islam terhadap narkoba, apa konsekuensi saat menggunakannya, dan bagaimana seharusnya menjadi seorang muslim yang baik. Rasulullah saw. bersabda dalam hadis riwayat At-Tirmidzi, "Seseorang mendidik anaknya lebih baik daripada menyedekahkan (setiap hari) satu sha."
Ya, agama adalah faktor terpenting dalam menjaga anak dari berbagai kerusakan. Penanaman nilai-nilai agama sejak dini terhadap anak-anak dapat menjadi benteng yang kokoh dari berbagai ancaman termasuk narkoba. Karena itu, dengan penanaman nilai-nilai Islam yang baik dan benar, anak-anak akan terhindar dari bahaya narkoba. Pasalnya, Islam adalah agama yang mampu menjaga dan melindungi umatnya dari berbagai kerusakan. Bukankah mencegah sedari awal lebih baik daripada mengobati? Namun, jika sudah sampai pada tahap kecanduan, maka butuh penanganan lebih lanjut seperti rehabilitasi, dll.
Khatimah
Anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya. Karena itu, jika Allah sudah memberikan amanah seorang anak, maka orang tua wajib mendidiknya sesuai dengan ajaran Islam. Jangan sampai karena kesibukan orang tua, anak-anak terabaikan hingga terperosok pada hal-hal yang buruk, seperti pergaulan bebas maupun narkoba.
Sebagai penutup, kiranya ucapan Abdullah bin Umar r.a. dapat menjadi renungan bagi para orang tua, "Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai tanggung jawab mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikanmu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu." (Tuhfah al Maudud, hal. 123)
Wallahu a'lam bishawab.[]
Ga pernah membayangkan bisa terjadi pada anak-anak. Ya Allah jaga dan lindungi anak2 kaum muslim dari barang haram ini. Saya auto inget anak2 yang jauh di pondok. Bukan berarti semua aman. Hidup di sisitem hari ini penuh was2. Jazakillah khoir mb sartinah sdh diingatkan lewat tulisannya. Baarakallahu fiik
Wa fiik barakallah mbak Netty. Betul, saat ini wajar kalau semua orang tua khawatir tentang anak-anak karena sistem yang tidak kondusif.
Barakallah Mbak Sartinah. Memang nih Narkoba udah menjalar ke semua pelosok. Ngeri-ngeri sedap, di desaku dan desa sebelah udah banyak oknum dan anak remaja yang kecanduan. Orang tua harus tetap waspada dan kudu ekstra hati-hati dalam mendidik anak-anaknya
Wa fiik barakallah mbak Komariah. Wah, udah sampai di pelisok ya ancaman narkoba. Ngeri
Semoga anak-anak kita terlindungi dari segala marabahaya. Katanya proses pemulihan dari kecanduan narkoba tidak mudah. Harta pun bisa habis-habisan. Kesabaran orang tuanya harus panjang
Aamiin. Betul mbak, walau direhabilitasi kalau gak kuat iman, potensi menggunakan lagi juga tetap ada ya.
Jadi ngeri kalau bicara narkoba dan anak.
Astaqfirullah, semoga Allah menjaga semua anak-anak dari bahaya Narkoba.
Betul mbak, saya juga ngeri. Apalagi, ada berbagai macam cara anak-anak menggunakan narkoba. Gak di sekolah, di lingkungan pertemanan pun sangat rawan.
Aamiin