Permata hatiku, jadilah seperti mentari yang memancarkan teriknya dan membuat mata tertunduk memandangnya bukan menjadi bulan yang mudah dilihat banyak mata tanpa tertutupi apa pun.
Oleh. Andrea Aussie
(Pemred NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Mataku terpaku pada angka 5 Maret di sebuah kalender di meja kerjaku. Kutengok jam dinding dengan detakan jarum jam mengikuti alunan waktu menunjukkan angka 11.55 pm.
“Aih, 5 menit lagi hari akan berganti untuk menunjukkan tanggal 6 Maret 2024!” desahku. Ingatanku melayang pada peristiwa beberapa tahun lalu saat aku dipaksa untuk mengambil keputusan tentang sebuah kehidupan. Ya, peristiwa 22 tahun lalu saat berada di sebuah Rumah Sakit Wijaya di kota kelahiranku.
Aku mencoba menghubungi suamiku yang masih berdinas di Singapura, namun tidak berhasil. Sempat berpikir meminta pendapat orang tuaku, tapi kuurungkan niatku. Akhirnya dengan tangan gemetar kutandatangani surat persetujuanku untuk melakukan ruang operasi.
Lahirnya sang Permata Hatiku
Awalnya aku berniat konsultasi biasa ke dokter Rusamsy untuk mengecek kandunganku mengingat beberapa hari aku mengalami muntah dengan cairan berwarna coklat atau hitam dan terkadang muntah darah. Aku khawatir dengan keselamatan janinku yang belum menginjak usia 7 bulan.
Terhenyak diriku saat dokter Rusamsy mengatakan bahwa kista rahimku makin ganas dan bisa mengancam keselamatan jiwa dan janinku. Tak ada jalan lain selain dilakukan operasi pengangkatan kista dan memaksa bayiku terlahir prematur, walaupun dengan risiko tinggi. Apalagi aku memiliki tensi darah yang sangat rendah.
“Lakukanlah yang terbaik, Dok! Aku rela kehilangan nyawaku yang penting selamatkan bayiku. Biarkan dia menikmati dan berpijak untuk dunianya “kataku mantap.
Aku segera menghubungi ibuku dan memberitahukan kondisiku saat itu. Beruntung kami memiliki hubungan baik sejak aku hamil anak kedua dan memutuskan melahirkan di Indonesia.
Saat jarum jam menunjukkan angka 07.00 pm seorang suster memasukan sebuah selang berisi cairan untuk merangsang kontraksi pada rahimku dan beberapa zat kimia lainnya. Kurasakan rasa sakit luar biasa pada perutku. Aku sempat muntah dan tensiku makin rendah.
Pukul 08.00 pm aku dibawa ke ruang operasi dan dibius total. Saat aku tersadar kudapatkan ibuku berdiri dengan wajah sendu. Kucari bayiku tapi tak kutemukan di ruangan itu.
Samar-samar kudengar ibuku mengatakan bahwa bayiku dirawat di ruang inkubator karena terlahir prematur. Bayiku terlahir hari Selasa tanggal 6 Maret pukul 08.20 pm dan operasi penghancuran kista rahimku berjalan dengan baik.
Aku berusaha bangkit dari tempat tidurku. Tak kuhiraukan rasa sakit luar biasa dari jahitan operasi diperutku. Perlahan namun pasti aku berjalan menuju ruang inkubator bayi. Kulihat bayiku terbaring lemah dengan ukuran bayi yang belum sempurna. Tatapanku kosong. Ada rasa sedih menyebar sesak dalam jiwaku.
Duhai Permata Hatiku
Hari ini tepat usiamu 22 tahun. Titian kehidupan yang engkau jalani membuka lembar demi lembar warna hidupmu. Detak jarum kehidupan pun merayapi tanpa lelah menemani langkahmu dalam suka dan duka menapaki tahun demi tahun.
Tahukah engkau, Nak! Bagiku, engkau adalah permata hati dalam hidupku. Tidak akan tergantikan oleh siapa pun dan sampai kapan pun. Engkau permata hati yang harus kurawat dan kujaga dengan segenap jiwa ragaku. Bagai pualam yang tak tersentuh oleh tangan-tangan jahil dunia. Rasa cintaku tak akan padam walau apa pun rintangannya. Dan engkau merasakan bagaimana cintaku untukmu. Hanya untukmu permata hatiku.
Memori Kelam
Maafkan Ibumu ini, Nak! Maafkanlah jika dirimu pernah mengalami trauma hidup yang kelam dan memendam kebencian kepada orang-orang yang pernah membantai kedamaian hidup kita. Maafkanlah ibumu ini yang lemah tiada daya membiarkan dirimu yang masih kecil; menjadi saksi atas peristiwa tangisan darah kita.
Maafkanlah, Nak! Sampai detik ini pun ibumu merasa bersalah jika mengenang peristiwa itu. Ya, kupahami lukamu itu. Dalam sejarah hidup masa kecilmu pernah tercoreng memori kaset usang yang kelam. Ceceran darah kezaliman yang harus kita terima dari mereka yang haus akan harta kita. Tertatih-tatih kita berusaha menjahit serpihan hati yang terkoyak. Jatuh bangun dalam berbagai hempasan hidup hingga akhirnya kita mulai bisa berdiri dan berusaha menutup jahitan luka hati semata agar hidup kita bisa berlanjut
Aku tahu Nak, jauh dilubuk hatimu masih memendam duri dari memori kaset usangmu. Tapi mengertilah Nak, berapa lama pun kamu tidur dengan kesedihan yang mendalam karena babak belur dihajar kenyataan hidup, yang pahitnya melebihi obat apa pun di dunia ini. Tapi ingatlah seburuk apapun kehidupanmu pasti akan ada hal baik yang akan kau temui. Pasti akan tiba waktunya sedihmu berganti senang dan lukamu enggak akan ada lagi. Walaupun dirimu menjalani hari, bulan, ataupun tahun yang buruk bukan berarti hidupmu selamanya akan terpuruk. Jadi tetaplah semangat berjuang. Seperti yang selama ini kita lakukan. Ingatlah firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah ayat 156:
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ
Artinya: "Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)"
Berjuanglah Permata Hatiku
Pahamilah Nak, kehidupan itu ibarat lautan di samudra luas. Terkadang mengalun damai, namun adakala ombaknya bergejolak keras mewarnainya. Maka jadilah sebagai peselancar di lautan yang bisa mengandalikan gulungan ombak yang keras dan mengendarainya menjadi buihan kecil ke pantai.
Seperti peselancar itulah yang kuinginkan darimu, Nak!
Kuingin dirimu menjadi sosok yang tegar menghadapi kerasnya hidup ini, namun lemah lembut dalam kodratnya sebagai wanita salihah sesuai syariat Islam.Terkadang hati ini pilu saat engkau menangis dan hampir menyerah tatkala merasakan bagaimana kerasnya kehidupan yang harus kamu jalani. Betapa pahitnya sebuah pengkhianatan. Betapa banyak orang memanfaatkan kebaikan dan hartamu dan hal-hal yang menyakitimu. Terkadang perjuanganmu berkali-kali hampir mengalami kegagalan.
Tapi itulah hidup, Nak! Tidak selamanya kita berada di lingkungan yang mau menerima kita apa adanya. Kita harus belajar memahaminya, mencoba menerimanya namun berani bilang “NO’ jika melanggar syariat Islam. Bangkit dan teruslah berjuang memperbaiki hidupmu, menegakkan harga dirimu dalam kibaran panji Islam. Ingatlah pesan Rasulullah saw:
”Dan ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran. Dan sesudah kesulitan akan hadir kemudahan. (HR. Tirmidzi)
Permata Hati Kebanggaanku
Dua puluh dua tahun bukanlah waktu yang sebentar, Nak! Rentang waktu yang engkau jalani dengan warna-warni kehidupanmu. Teringat saat usiamu sejak bayi sampai 22 bulan harus bolak-balik rumah sakit mempertahankan hidupmu. Berlari-lari kecil mengitari kebun sambil mengejar kelinci saat usiamu 3 tahun. Berdiri tegap dengan seragam kepolisian saat diterima di TK Bhayangkari. Dengan lincah jemari lentiknya memainkan melodi pianomu. Berkebaya dengan anggun bersama teman-temanmu saat kelulusan SMP. Memamerkan piagam dan berbagai penghargaan yang kau raih sambil bercerita dengan semangat bagaimana dirimu mengalahkan para pesaing saat kompetisi kimia dari tingkat SMA sampai tingkat nasional dan dengan manja memintaku mengizinkanmu membeli buku-buku dari Gramedia atas prestasimu itu. Dan berbagai pose dan kegiatanmu saat berada di laboratorium kimia.
Aih... beberapa lintasan peristiwa yang selalu membuatkau haru dan bangga akan dirimu. Di balik hati yang pernah tersiram cuka, namun dirimu mampu mengibarkan harga dirimu dan merontokkan hinaan mereka. Betapa bangganya diriku padamu, Nak!
Jadilah Dirimu Sendiri
Mungkin diriku bukanlah ibu yang sempurna, Nak! Namun sampai detik ini diriku selalu berusaha menjadi ibu yang sempurna untukmu. Mencoba memahamimu sesuai duniamu. Men-support-mu akan mimpi-mimpimu dan terus menjagamu agar dirimu tidak terpeleset dari koridor-Nya.
Seperti yang sudah kukatakan kepadamu bahwa diriku mempersilakan pilihan hidupmu yang penting dirimu harus mempertanggungjawabkan pilihanmu tersebut. Termasuk pilihanmu tentang kewarganegaraanmu apakah mau mengikutiku atau papamu. Apapun pilihanmu akan senantiasa kuhargai dan kumohon tetaplah jaga silaturahmi walaupun perbedaan negara.
Dan ingatlah Nak, jadilah dirimu sendiri.
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar walaupun terkadang kebaikan kita tidak selamanya dihargai. Jangan risaukan apa pun omongan orang yang terus menjatuhkanmu karena mereka hanya membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda. Ingatlah disanjung tidak mungkin kita menjadi rembulan dan dihinakan juga tidak mungkin jadi sampah. Tetaplah menjadi permata hatiku yang berkilau.
Barakallah fi umrik, Nak...
Menjadi dewasa akan membimbingmu menuju petualangan hidup yang baru dan menakjubkan. Bersiap-siaplah menjemputnya dan berhati-hati melaluinya. Semoga engkau bisa merangkainya dalam curahan rahmat-Nya dan tetaplah menjadi matahari yang bersinar dalam teriknya sehingga membuat mata tertunduk melihatnya bukan menjadi bulan yang mudah dilihat banyak orang tanpa tertutupi apa pun.
Terima kasih, Nak. Kau selalu menjadi permata hatiku.
All The Way I Love You, My Sweet Heart
My Lovely Girl..
I never knew I could love so much,
And from under your lashes I saw you peek.
My daughter my love, my little joy,
My little angel, my life…
I promise to love you with all my heart,
I'm here for you from the very start.
I love you quicker than a minute…
I love you longer than an hour..
I love you like the honey bee…
Love buzzing round a flower…
I love you stronger than wind…
I love you softer than a cloud..
I love you when you are quiet..
And I love you when you are loud…
I love you closer than your shadow…
I love you further than sun…
I love you so much…
When rain drops fall... one... bye one…by one…
I love you round and round the world...
I love you through and through…
And when it seems impossible…
To love you more…I DO…
You are the one I love
I can’t stop loving you
while you grow be sweet and kind
Show it all others how much your shine.
Double Bay,5 Maret 2024
Beruntunglah Nde memiliki ibu seperti Mom Andrea yang cintanya tulus, yang begitu memprioritaskan kebahagiaan Nde dibanding apa pun. Ah... Lagi-lagi aku dibuat terharu sebab untaian kalimat yang masuk banget ke relung hati.
Barakallah Nde dan Mom Andrea.
aih.. saya itu nggak bisa gombal lewat ucapan langsung, bisanya ungkapkan via tulisan. Kalau marah pun cukup tulis "NDE...!
hehehhe
MasyaAllah, tak dinyana, Sang Permata sudah beranjak dewasa.. Semoga selalu sehat, menjadi muslimah salihah yang akan memegang estafef cita2 luhur dan perjuangan Sang Bunda..
Barakalloh ntuk Sang Permata dan Ibunda...
aamiin ya Rabb..
Putriku ingin menjadi seorang ilmuwan,, ternyata bertolak belakang dengan ortunya hehheheh
Begitu kasij seorang ibu kepada anaknya,, tidak akan pernah bisa digantikan dengan apapun,, semoga para ibu di dunia ini selalu diberikan kebahagian oleh-Nya dunia dan akhirat
Naam.. aamiin ya Mujabasailiin..
Masyaallah. Perjuangan tulus seorang ibu dari anaknya lahir sampai dewasa yang penuh liku dan luka. Namun cinta ibu selalu sama dan tak pernah habis. Doanya pun selalu melangitkan kebaikan demi sang putri tersayang.
Barakallah Mom. Suskes dunia akhirat untuk putri tercinta
Hmm.. kalau ingat peristiwa itu rasanya ingin nangis lagi..
Tapi sekarang senyumku berkembang apalagi insyaAllah beberapa bulan lagi mau wisuda
MasyaAllah, perjuangan yang luar biasa, melahirkan putri yang hebat. Tanggal lahirnya 6 maret. Putraku 5 maret.
Semoga putrinya menjadi kebanggaan di dunia dan kebahagiaan dunia akhirat aamiin.
Aamiin ya Rabb..
wah bisa merayakan.milad bareng ya..
MasyaAllah meaningful and sentimental… it’s a valuable gift four your daughter
Spechless. Ya Allah...Mom. semoga selalu sehat dengan putri tercinta. Menjadi ibu memang banyak rasa. Semoga bisa mengambil hikmah dari untaian tulisan mom Andrea. Auto ingat nak gadis di pondok.
Masya Allah, selalu terpikat dengan penyampaian Mom Andrea, tulisannya mengena, kata-kata yang disampaikan mempesona. Semoga aku juga bisa menulis seperti ini
MasyaAllah...
ungkapan tulis dari kalbu seorang ibu yang teramat mencintai putrinya.
Aku menangis dari awal hingga menjelang akhir.
Dan di akhir tulisan, yang bahasa Inggris itu, aku pun menangis karena sedikit tak paham. Hehe ...
Barakallahu fiikum, Mom dan Nde.
Masya Allah mom selalu jadi inspirasi disetiap kisah, sehat selalu mom. Aamiin
Diksi yang selalu menguntai indah nan syahdu, menyusup ke relung2 hati pembacanya hingga hanyut berurai buliran bening di sudut mata. Sungguh keren naskahmu mom.
Semoga Allah senantiasa memberkahi mom Andrea dan putri tercinta, segera berkumpul merajut hari2 istimewa di bilangan waktu yang tersisa. Diberikan kesehatan paripurna dan kebahagiaan tiada tara serta doa2 terbaik terhatur utk mom sekluarga. Aamiin
Barakallah fi umrik untuk anaknya Bu Andrea.
naskahnya keren, jadi pengin berselancar di NP cari naskahnya Bu Andrea yang lainnya
Barakallah fii umrik..buat anak gadisnya mom, semoga Allah senantiasa membimbing langkahnya sejalan dgn keridhanNya..naskahnya sangat keren
Mom selalu punya keunikan dan cita rasa berbeda dalam setiap lantunan kata. Maasyaa Allah. Barakallaah fii.umrik.untuk.putri mom Andrea
MasyaaAllah.. naskah Mom selalu mampu memotivasi tanpa menggurui pembacanya..kata2nya langsung menyentuh hati kita yang membaca.. hikmah yang bisa kupetik: tak ada sakit dan penderitaan yang abadi di dunia ini.. akan ada waktunya semua itu berlalu..
Perjuangan dan kasih ibu kepada buat hatinya sangat luar biasa.. masyaaAllah.. semoga Mom dan keluarga senantiasa dalam lindungan Allah Swt.. aamiin
Masyaallah, kalau baca tulisan Mom selalu campur aduk, antara sedih, terharu, dan suka dengan diksinya, apalagi kalau mom menulis tentang anak-anaknya. Semoga mom dan keluarga selalu diberi kesehatan oleh Allah
Masyaallah, Kalau Mom udah nulis tuh ngena banget di hati. Mengalir dan penuh dengan ibrah.
Barakallah Mom dan barakallah fiik umrik untuk putri Mom
Semoga Allah Taala mengabulkan semoga doa kebaikan untuk putri Mom dan Mom sekeluarga. Aamiin
MaasyaAllah ....
Barakallahu fiik buat Permata hati Mom... Semoga Allah melindungi dan perasaan rindu seorang ibu terobati Insyaallah dipertemukan ....
Putri Mom beda usianya satu tahun lebih muda dari putra sulungku....
Ibu manapun pasti ada rindu buat permata hatinya..Jadi kangen rindu Bidadariku bungsuku yang sudah tenang bersama Rabnya
MasyaAllah, apa yang ditulis dari hati telah sampai ke hati. Keren banget. Inspiratif.
Masya Allah, perjalanan panjang yang akan menempa sang putri menjadi wanita tangguh. Dia pasti bahagia dan bangga dengan curahan cinta sang ibu. Teruslah menjadi permata hati bagi sang ibu.
Semoga Mom dan permata hatinya selalu sehat.
The mother will never let her baby cry
She’s try the best to raise her daughter with love and doa
And the past make Stronger bones between you and the child forever until Jannah
Thank you for inspiring story mom
Masya Allah, sangat menyentuh hati.
Semoga kebahagiaan dan kebaikan selalu menyertai Mom & putri Mom.
MaasyaaAllah, putri ibu pasti terharu membaca tulisan mom Andrea. Ungkapan kasih sayang ibu yang dibuktikan sejak kehamilan hingga dewasa. Setiap.orang memiliki kisah, sepahit apa pun jika sudah terjadi adalah takdir. Jika mom dan putrinya mampu melewati setiap kegetiran, alhamdulillah. Selamat ya sudah menjadi pasangan ibu-anak yang kompak. Saling menguatkan. InsyaaAllah till jannah.
So touching
Masyaallah.. barakallah..
I feel your love for your daughter through this.. and I'm sure the love is greater than what you've written..
Mau happiness always be by your side.. Mom and your beloved daughter..
Surat cinta dari seorang ibu itu selalu sangat menyentuh hati.. barakallahu fii umrik untuk putri Pemred NarasiPost.com
MasyaAllah mom bacanyaa bikin merinding dan berlinangan air mata. Bangga kali pasti nde punya mom hebat seperti mom. Semoga diulang tahun nde ini semua keinginannya tercapai dan mom juga sehat selalu.
Putri bacanya kerasa banget mom sebegitu sayang dan hebatnya pengorbanan mom. Dan sehebat itu juga pengorbanan nde dengan sebegitu banyak trauma dan kekejaman dunia.
Semangat mom dan selamat ulang tahun nde.. semoga bisa bertemu secepatnya yah kita masyaAllah