Ketika kita mengajarkan puasa dan kewajiban lain sejak dini, insyaallah karakter kebaikan akan melekat kepada mereka saat dewasa.
Oleh. Siti Komariah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Anak yang saleh dan salihah adalah investasi orang tua terbesar di dunia dan di akhirat sebagaimana sabda Rasulullah, “Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh-salihah yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Namun, untuk mendapatkan anak yang saleh dan salihah tidak dengan instan, butuh perjuangan dan perhatian untuk mendidik mereka menjadi pribadi yang baik. Apalagi di zaman ini banyak gempuran budaya dan pemikiran yang merusak pola pikir mereka. Orang tua harus mengenalkan mereka kepada Tuhan dan rasul mereka sejak dini, serta melatih mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang muslim, salah satunya puasa.
Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi setiap kaum muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, kita wajib membiasakan dan melatih anak-anak untuk menahan lapar dan haus serta hawa nafsu sejak dini agar mereka kelak terbiasa dan menjalankan kewajiban tersebut dengan penuh keikhlasan. Ketika kita mengajarkan puasa dan kewajiban lain sejak dini, insyaallah karakter kebaikan akan melekat kepada mereka saat dewasa.
https://narasipost.com/family/03/2024/nak-jadilah-pribadi-yang-jujur/
Puasa Ramadan telah memasuki minggu kedua, tetapi masih banyak di kalangan masyarakat awam yang membiarkan anak mereka tidak berpuasa. Padahal, jika dilihat usia mereka sudah bisa berlatih berpuasa. Bahkan ketika melatih anak berpuasa, acap kali kita dengar di tengah masyarakat awam seakan merasa kasian saat melatih anak untuk berpuasa.
Jangan Takut Mendidik Bunda
Banyak dalih yang menjadi pembenaran di kalangan masyarakat jika melihat anak kecil berpuasa, seperti "Dia masih kecil tidak wajib berpuasa, Mbak", "Jangan dulu berpuasa nanti kalau besar juga puasa sendiri", "Kasian masih kecil, kenapa dipaksa-paksa puasa", dan sederet alasan lainnya.
Bunda, jangan pernah takut ketika melatih anak berpuasa sejak dini, asalkan kita melakukan dengan benar maka akan banyak manfaat yang didapatkan, baik manfaat bagi tubuh anak maupun bagi pembentukan karakter anak. Apalagi, Rasulullah juga mengajarkan bahwa mengajari kebiasaan baik pada anak harus dilakukan sejak dini sebagaimana bersabda Rasulullah "Perintahkan anak-anakmu melaksanakan salat ketika mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan salat ketika mereka berusia 10 tahun…” (HR. Abu Dawud).
Ketahuilah Bunda, ada beberapa manfaat ketika kita mendidik anak berpuasa sejak dini, di antaranya sebagai berikut;
Pertama, anak bisa mengetahui kewajibannya sebagai seorang muslim sejak dini. Dengan mengajarkan berpuasa Ramadan kepada anak sejak dini, mereka nantinya bisa memahami kewajiban mereka sebagai seorang muslim ketika dewasa. Hal ini sangat bagus bagi pertumbuhan anak.
Kedua, tubuh anak menjadi sehat. Memang, ketika awal puasa anak akan menjadi lemas karena menahan lapar dan haus. Akan tetapi, itu hanya penyesuaian sementara di awal-awal puasa, setelah itu akan terbiasa dengan kondisi tersebut. Dengan berpuasa tubuh anak bisa menjadi lebih sehat dikarenakan mereka tidak jajan sembarangan ketika waktu siang. Kemudian di waktu berbuka mereka menyantap menu yang sehat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran ataupun menu sehat lainnya ala bunda.
Ketiga, anak akan menjadi pribadi yang sabar dan bisa menghargai waktu. Dengan melatih anak berpuasa, anak bisa melatih diri untuk menghargai waktu seperti ketika menunggu waktu berbuka, dan membiasakan bangun di waktu sahur. Kesabaran anak akan terlatih dengan mereka melakukan puasa.
Namun, semua poin di atas dibutuhkan peran orang tua untuk mendidik dan menjadi teladan terbaik bagi anak-anak saat berpuasa. Tanpa teladan yang baik dari orang tua, maka puasa anak-anak hanya akan menjadi rutinitas tahunan.
Tip dan Trik Mengajari Anak untuk Berpuasa Sejak Dini
Agar anak bisa menjalankan puasa Ramadan dan membiasakan mereka melakukan aktivitas tersebut memang tidak mudah, apalagi hal itu merupakan hal yang baru bagi mereka. Orang tua harus mempunyai trik dan tip agar anak bisa menjalankan puasa dengan baik.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidiksi kecil berpuasa, di antaranya sebagai berikut;
Pertama, berikan pemahaman kepada si kecil dengan tepat dan mudah diterimanya. Cara awal mengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadan yakni dengan memahamkan kepada mereka dengan bahasa yang singkat dan jelas bahwa puasa di bulan Ramadan adalah salah satu kewajiban bagi seorang muslim. Kemudian jelaskan tata cara berpuasa, apa saja yang membatalkan puasa, ganjaran bagi yang tidak melaksanakannya, dan lainnya.
Kedua, jangan paksakan kehendak kita, tetapi orang tua wajib menjadi contoh bagi mereka. Dalam melatih anak berpuasa kita tidak boleh memaksakan kehendak kita, misalkan anak harus berpuasa satu hari penuh, sedangkan mereka masih dalam tahap pembelajaran. Di sisi lain, orang tua wajib menjadi contoh bagi anak-anak berpuasa, sebab kita ketahui bahwa anak adalah peniru ulung. Oleh karena itu, aktivitas kita menjadi penentu untuk mengajari mereka tentang kewajiban puasa tersebut.
Ketiga, lakukan secara bertahap. Dalam mendidik anak berpuasa harus dilakukan secara bertahap. Misalkan, ketika anak masih kecil kisaran umur 4 atau 5 tahun, bisa diajarkan kepada mereka puasa setengah hari atau seperempat hari. Sekuat mereka menahan lapar dan haus. Kemudian, besok bertahap naik waktunya untuk berbuka, naik terus sampai dia mampu puasa satu hari penuh. Misalkan, hari ini berpuasa dari waktu sahur hingga jam 10 berbuka dan dilanjutkan puasa kembali, besok naik dari waktu sahur hingga jam 12 dan dilanjutkan puasa kembali hingga waktu berbuka, dan seterusnya.
Namun, dalam konteks ini tetap dipahamkan kepada anak bahwa mereka masih dalam tahap latihan. Puasa yang sebenarnya adalah sehari penuh yakni dari habis waktu imsak sampai tenggelamnya matahari.
Keempat, sediakan makanan kesukaannya di waktu berbuka dan sahur. Dalam menambah semangat anak berpuasa, seorang ibu wajib memikirkan ide berbuka dan sahur yang disukai anak-anak, tetapi menu tersebut harus sehat.
Kelima, berikan reward. Cara yang terakhir yakni dengan memberikan reward atau hadiah kepada anak ketika mereka mau menjalankan puasa. Reward ini untuk menambah semangat mereka untuk menjalankan puasa. Namun, orang tua tetap wajib memahamkan kepada anak bahwa reward tertinggi adalah dari Allah, yakni pahala sebagai kunci membuka pintu surga. Kita juga harus memahamkan kepada anak bahwa di surga adalah kenikmatan tidak ternilai dan tidak ada bandingannya dengan kenikmatan di dunia.
Khatimah
Mendidik anak untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, salah satunya puasa harus dilakukan sejak dini. Ini untuk membentuk karakter anak agar nantinya mereka bisa menjadi investasi berharga bagi kita di dunia dan di akhirat. Sebab, karakter anak ketika dewasa nanti tergantung dari pengajaran dari orang tuanya.
Anak akan menjadi saleh dan salihah ketika orang tua sering mengenalkan dan mengajak mereka untuk melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah. Namun, anak juga akan menjadi buruk ketika orang tua abai terhadap hal tersebut. Sebagaimana dari Abi Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu A'lam Bissawab []
Mengajari anak puasa sejak dini sama dengan mengenalkan anak pada syariat Islam. Hanya saja, orang tua tetap harus memahami batasan agar anak tidak tertekan dan terkesan dipaksakan. Barakallah untuk penulis.
Yang menguji kesabaran adalah membangunkan anak saat sahur. Bangunnya mesti lama, di meja makan masih merem. Hehehe. Tapi itulah pahala nya ibu yang sabar mendidik anak. Jika tidak begitu, darimana dapat pahala saat anak mudah diajarkan apa-apa.