Mengenal Tim Redaksi NP secara lebih dekat lagi
Oleh. Deena Noor
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Alhamdulillah wa syukru ‘ala ni'matillah telah terselenggara acara Meet and Greet Tim Redaksi NarasiPost.Com (NP) pada Rabu, 10 Januari 2024 yang dimulai pukul 18.30 hingga 21.00 WIB. Event ini merupakan kesempatan untuk mengenal Tim Redaksi NP secara lebih dekat lagi.
Acara dipandu oleh Mbak Miladiah al-Qibthiyah, sang moderator kece NP. Sebelum memulai acara, dilakukan tilawah oleh Admin Konapost, Dia Dwi Arista.
Para peserta yang berada di ruang Zoom dan dan YouTube sudah tak sabar mengikuti acara istimewa ini. Ya, seperti biasanya, acara NP memang selalu disiarkan secara live di channel YouTube Narasi Post Media. Salah satu alasannya adalah supaya mereka yang punya kendala saat nge-Zoom bisa bergabung lewat YouTube.
Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dimulailah perkenalan Tim Redaksi NP oleh sang pemred, Bu Andrea Aussie. Satu per satu, beliau mengenalkan para penggawa yang setia menemani beliau dalam menjalankan roda dakwah literasi NP selama ini. Tim Redaksi NP terdiri dari orang-orang hebat dengan keistimewaannya masing-masing. Mereka adalah Nurjamilah, Miladiah al-Qibthiyah, Dia Dwi Arista, Renita, Ragil Rahayu, Nay Beiskara, dan Putri Ramadhani Fitri.
Admin pertama yang diperkenalkan Bu Andrea adalah Mbak Miladiah al-Qibtiyyah. Admin yang biasa dipanggil Mbak Mila ini memegang rubrik teenager, books, dan motivasi. O, iya, Mbak Mila juga menjadi editor opini di NP. Serba bisa pokoknya mah!
Berikutnya, ada Mbak Nurjamilah. Teh Emi atau Mbak Emi adalah sapaan yang biasa ditujukan kepada admin yang berjuluk Mutiara dari Pasundan ini. Teh Emi menjadi admin yang membidangi rubrik opini, world news, dan surat pembaca. Penulis keren kelahiran 1985 ini punya nama pena Tsuwaibah Al-Aslamiyah.
Admin ketiga yang dipanggil Bu Andrea adalah Mbak Ragil Rahayu yang biasanya mengedit naskah syiar, opini, dan story. Mbak Ragil punya julukan Biduan NP lho! Sudah pasti karena beliau suka menyanyi dong! Lumayanlah untuk menghibur biar tidak sepaneng saat menjalankan amanah di NP.
Kalau mau tahu siapa admin yang paling muda, tetapi paling lama di NP, maka dialah Putri Ramadani Fitri. Admin yang paling imut di NP ini merupakan tangan kanan Bu Andrea. Dek Putri, begitu biasanya ia disapa, memegang peranan sangat vital di NP. Ia memegang banyak pos di NP seperti editor video, bendahara, dan distribusi buku. Ia juga meng-handle media sosial milik NP di FB, IG, YouTube, dll. Bisa dibayangkan betapa pentingnya sosok gadis muda ini di NP.
Nah, admin berikutnya adalah Mbak Dia Dwi Arista. Mbak Dia ini menjadi admin di Grup Konapost, grupnya para penulis NP. Tak heran jika sangat populer di kalangan penulis NP. Karena selain ramah dan asyik, Mbak Dia juga fast response dalam membalas kalau ada yang nge-chat di grup. Admin yang dijuluki Bos Cilok meskipun enggak pernah jualan cilok ini termasuk gercep dalam mengeksekusi naskah harian.
Nah, untuk urusan desain, NP punya Mbak Nay Beiskara. Berkat tangan dinginnya, NP juga terkenal dengan desain-desainnya yang super keren, baik di cover buku ataupun di flyer acara. Sang desainer kebanggaan NP ini memang tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam mendesain.
Terakhir, ada Renita yang biasa disapa Rere. Mbak Rere memegang rubrik opini, medical, dan sains dan teknologi. Sayangnya, pada saat acara M&G, Mbak Rere sedang tidak fit sehingga off cam. Semoga segera sehat kembali, ya, Mbak Rere. Aamiin ...
Setelah semua tim diperkenalkan, acara berlanjut ke perkenalan oleh masing-masing admin NP. Secara singkat, para admin NP menyampaikan profil dan kiprah mereka di NP. Ini penting untuk disimak karena merekalah yang nantinya menjadi bahan untuk challenge NP berikutnya. Yakni, challenge ‘Tim Redaksi NP di Mataku’ yang insyaallah akan diselenggarakan pada Februari 2024 nanti.
Selanjutnya, masuk ke acara inti. Yakni, ‘rujakan’ para admin NP. Bukan makan rujak, ya, tetapi saling ngerujak di antara mereka. Lebih tepatnya mengulik lebih dalam lagi tentang diri mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang membuat penasaran pemirsa tentang para admin seputar bagaimana awal mula keterlibatan di NP, kenapa suka kabur-kaburan, kenapa suka mojok, dan kenapa masih bertahan menjadi juri challenge padahal katanya bikin ribet dan malas.
Dari ‘rujakan’ ini terungkaplah suka dan duka selama menjadi admin NP. Ternyata menjadi admin NP tidaklah semudah kelihatannya. Di balik kemilaunya naskah yang tayang di web NP atau megahnya flyer challenge NP, ada perjuangan para adminnya dan tentu saja ketangguhan sang founder juga.
Selain sebagai admin, mereka juga adalah ibu rumah tangga dengan kesibukannya masing-masing. Ini tentu tak mudah. Seperti cerita Mbak Ragil yang katanya suka kabur-kaburan. Sebagai ibu dari empat anak, urusan Mbak Ragil tentu banyak sekali. Jadwal beliau padat karena setiap anak berbeda-beda. Bisa dibayangkan seperti apa repotnya. Jadi, bisa dimengertilah keadaan ini, ya.
Banyak pengalaman berharga dan cerita menarik yang dibagikan juga kepada para peserta. Ada cerita Teh Emi yang sempat ingin mengundurkan diri dari NP karena merasa tidak bisa maksimal dan menjadi beban. Namun, alih-alih dikabulkan permintaan itu, Teh Emi malah disentil lebih keras lagi oleh pemred. Bu Andrea menyampaikan bahwa semua ada waktunya dan beliau pasti memberi kebijaksanaan. Teh Emi diminta untuk terus mengupgrade diri dan selalu memberikan informasi sehingga tahu kalau ada sesuatu. Yang penting harus ada komunikasi yang sehat di antara tim.
Teh Emi menyampaikan bahwa apa yang membuat para admin masih bertahan hingga saat ini adalah karena kasih sayang Mom Andrea yang tulus dan kehangatan dari teman-teman admin semuanya. Rasa kekeluargaan di antara para admin memang kental. Mereka saling menguatkan jika ada yang down. Saling menyayangi dan curhat-curhat juga. Bahkan saking sayangnya seperti keluarga sendiri, ada yang sampai tak ingin ikut challenge karena tak mau bersaing dengan mereka untuk mendapatkan sesuatu.
Ada juga kisah Mbak Dia yang sering dijitak pemred karena banyak salahnya saat menjadi juri challenge story. Namun, itu yang akhirnya membuat Mbak Dia banyak belajar lagi tentang story. Bukan tanpa sebab Bu Andrea memilih Mbak Dia sebagai juri challenge story. Selain gercep, Mbak Dia juga biasanya selalu enak dalam memberi jawaban ketika pemred memberikan sebuah tugas. Beliau suka karena Mbak Dia tidak langsung bilang “No” saat diberi tugas, tetapi mau mencoba.
“Mbak, kata siapa enggak kapok? Berapa kali aku ingin mengundurkan diri sebenarnya.” Itulah jawaban Mbak Nay ketika ditanya tentang apakah pernah kapok karena bolak-balik direvisi desainnya oleh Bu Andrea. Namun, karena ada penguatan dari teman-teman admin yang lain dan juga dari Bu Andrea sendiri, akhirnya Mbak Nay urung untuk mundur. Selain itu karena memang mencari penggantinya juga susah ternyata. Bisa dibilang Mbak Nay terpaksa tetap menjadi desainer NP karena tidak menemukan penggantinya. Walaupun begitu, Mbak Nay tetap senang menjadi bagian NP, khususnya sebagai desainer. Bu Andrea pun juga sudah cocok dengan desain buatan Mbak Nay karena paham selera NP.
Sesi berikutnya adalah menjawab pertanyaan dari para peserta M&G. Ini giliran para peserta untuk bertanya kepada para admin seputar diri mereka.
Salah satunya adalah pertanyaan Mbak Desi dari Bekasi. Beliau menanyakan tentang hal paling bermakna selama menjadi keluarga Tim Redaksi NP. Pertanyaan ini dijawab langsung oleh Bu Andrea. Beliau merasa terkesan dengan kesolidan tim. Ketika ada salah satu yang tidak bisa melaksanakan tugasnya karena sedang terkena musibah atau masalah, maka anggota tim yang lain akan bahu-membahu mengerjakan amanah NP tersebut sehingga tidak terbengkalai. Beliau juga paling suka ketika Ramadan tiba. Di mana beliau bisa melihat bahwa tim menganggap NP seperti kantor sehingga ada yang minta cuti, minta ini atau itu. Akhirnya, beliau pun suka mempersiapkan THR untuk mereka. Ini hal yang menyenangkan bagi beliau.
Adapun hal yang paling tidak disukai adalah ketika ada ada admin yang sakit, menghilang, dan mojok, tetapi tanpa memberi tahu Bu Andrea. Beliau merasa terbebani karena ada amanah naskah dari penulis yang harus segera dieksekusi sehingga harus menegur admin yang bersangkutan.
Pertanyaan selanjutnya datang dari Mbak Aya tentang kiat-kiat mengelola hati agar tidak baper dari jeweran pemred karena menjadi tim redaksi ‘rujaknya’ lebih pedas dari penulis inti atau Konapost. Mbak Mila yang menjawab pertanyaan ini menyampaikan bahwa harus memahami dahulu keberadaan kita sebenarnya di NP itu untuk apa. Tujuan apa yang hendak dicapai. Berada di NP tentu memiliki visi dan misi sebagai media dakwah. Yakni, menjadi media terdepan dalam membumikan opini Islam ideologis. Karena itu, tim berusaha mengajak seluruh penulis ideologis untuk menjadikan NP sebagai wadah dalam menuangkan karya-karya mereka.
Mbak Mila juga mengatakan bahwa yang membuat betah berada di NP adalah bisa belajar banyak hal. Meskipun di NP banyak programnya, ternyata dengan begitu kita juga bisa banyak belajar. Perlu diketahui bahwa semua tim tidak ada yang langsung bagus 100%, tetapi semuanya memulai dari nol. Di NP inilah tim mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman. Bukan hanya ilmu kepenulisan, tetapi juga pengalaman menjadi juri, moderator, dan mendapat penghargaan didapatkan selama berada di NP.
Teringat juga nasihat dari Dewan Penasihat NP, Ustazah Siti Nafidah Anshory, yang menyampaikan bahwa kita tidak bisa terlepas dari media dakwah. Inilah yang menjadi pengingat untuk tetap bertahan dan betah berada di NP. Tentunya juga nasihat-nasihat dari pemred NP bahwa yang paling utama adalah untuk selalu menggerakan roda dakwah di website NarasiPost.Com.
Mbak Dia menambahkan bahwa seluruh tim admin bisa klik satu sama lain meskipun tidak pernah bertemu dan berasal dari asal yang berbeda-beda. Atmosfernya menyenangkan. Tim bisa solid dan saling menguatkan.
Berikutnya, ada Mbak Wiwik Hayali dari Demak yang bertanya tentang manajemen waktu di tengah banyak peran yang dijalani para admin. Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh Mbak Dia bahwa jika kita menolong agama Allah, insyaallah akan dimudahkan. Salah satunya dengan dimudahkan dalam mengurus anak-anak sehingga bisa menunaikan amanah di NP. Selain itu, Mbak Dia juga mengatakan bahwa amanah harus segera diselesaikan sebisa mungkin agar tidak bertumpuk. Karena jika menumpuk, pasti akan keteteran dan membuat down diri sendiri.
Akhirnya, tibalah pada sesi yang paling ditunggu-tunggu oleh semuanya. Yakni, pemutaran video pemenang Challenge Dawai Literasi yang memiliki kategori true story, motivasi, quote, dan video reel. Dilanjut dengan pengumuman pemenang naskah true story tim redaksi dan the best admin NP of the year. Diumumkan juga pemenang penanya terpilih dengan hadiah beras 5 kg.
Acara kemudian ditutup dengan pembacaan doa oleh Mbak Ragil Rahayu. Alhamdulillah. Acara berjalan dengan lancar. Selamat kepada para pemenang. Semoga makin semangat dalam berdakwah. Jangan berpuas diri dan terus mengupgrade kemampuan untuk dakwah literasi. Terus kirimkan karya-karya terbaiknya dan sampai jumpa di challenge NP berikutnya.
Bener Kata Mba Miladiyah, di NP kita banyak belajar, yang belum tentu kita dapatkan di tempat lain.. Alhamdulillah bisa menjadi TPI.
Masyaallah, selalu suka membaca dan mendengar kisah perjalanan media dakwah NP dan siapa saja yang ada di balik layarnya. Barokallahu lakum jamian
Alhamdulillah senang rasanya bisa menjadi bagian dari keluarga besar NP. Termasuk mengenal tim redaksi NP yang kece badai.
Mantap reportasenya Mbak Deena. Saya juga mencatat semua hal tentang tim redaksi NP saat nge zoom. Tapi ini lengkap dengan hal-hal lainnya. Keren.
NP the best.. Pemred, admin, Tim n kontributornya..keren semua
Saya nyimak zoom tapi kadang muncul wajah saya kemudian offcam karena suasana malam, agak hening juga, jadi sedikitnya tahu para crew NP, barakallahu fiihinna.
The best team pokoknya mah ini!
MasyaAllah, pokoknya NP the best lah.walaupun aku saat ini belum bisa kirim tulisan lagi ke NP tapi tetap aktif kok kepoin kegiatan NP. Aku susah masuk zoom langsung lari ke you tube eh di tengah jalan aku coba lagi di zoom dengan pinjam hp anakku, alhamdulillah berhasil. Ya Allah senangnya bisa dengar suara Mom Andrea. Entah mengapa, kok aku suka ya dengar suara beliau. Love you Mom n NP.
Pokoknya semua pilihan Mba Andrea itu sudah teruji kepiawaiannya. Semoga menular ke daku ya mba Deena Noor