Perayaan V-Day Dilarang, kok Seks Bebas Masih Tetap Jalan?

"Pemutus rantai perilaku seks bebas cuma satu, Guys yaitu kembali kepada Islam kaffah melalui sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Sistem ini akan melahirkan generasi yang kokoh imannya, taat dan bertakwa kepada Allah Swt. Mereka juga memiliki standar perilaku, baik-buruk dan halal-haram yang didasarkan pada Al-Qur'an dan As-Sunah."

Oleh. Irma Sari Rahayu

NarasiPost.Com-"Mawar berwarna merah, violet berwarna biru, siapa yang butuh selai manis saat aku sudah mendapatkanmu?"

Duuhh, siapa sih yang nggak akan meleleh kalau dirayu kayak gini? Apalagi yang ngomong cowok keren atau bintang idola yang kamu idam-idamkan. Keju Mozarella aja kalah cepet lelehnya.

Guys, bulan Februari memang identik dengan perayaan Valentine day. Nuansa pink, cokelat, bunga mawar dan lagu-lagu romantis mendadak menghiasi ruang-ruang mini market, toko buku bahkan jagat maya. Semua jadi mendadak romantis. Tak ketinggalan, para idola remaja juga ikutan kasih ucapan romantis untuk merayakan Valentine day. Tuh, tambah baper, kan.

Di antara gegap gempita muda mudi yang merayakan, nggak sedikit juga lho yang mengingatkan dan melarang remaja muslim ikut-ikutan merayakan V-day. Slogan V-day bukan budaya kita atau V-day bukan dari Islam marak bertebaran di media sosial. Apa dan bagaimana sejarah gelap V-day juga terus digencarkan sebagai upaya membentengi remaja muslim dari virus jahat ini.

Di Jawa Barat, perayaan V-day sudah lama banget dilarang, Guys. Tahun 2015 Dinas Pendidikan Jawa Barat melarang siswa-siswa untuk merayakan V-day karena dinilai identik dengan seks bebas. Nah, pelarangan ini pun langsung disambut oleh Wakil Wali Kota Bekasi saat itu dengan mengeluarkan surat edaran ke sekolah-sekolah. Bapak Ahmad Syaikhu melarang perayaan V-day kepada seluruh siswa Bekasi karena nggak sesuai dengan budaya Bekasi yang religius (Merdeka.com, 14/2/2019).

Tapi sayang banget, Guys, pelarangan ini sepertinya nggak mempan menahan laju seks bebas di kalangan remaja Bekasi. Buktinya, angka pasien Orang dengan HIV/AIDS (Odha) di Bekasi cukup tinggi. Tahun 2017 tercatat 554 pasien, tahun 2018 360 pasien dan periode Januari-Mei 2019 sudah mencapai 109 pasien bahkan mendapat peringkat ketiga dengan jumlah pengidap HIV/AIDS. Menurut Pengelola Program HIV, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dadang Otrismo, penyebab dari penyebaran HIV/AIDS sekarang sudah bukan lagi karena pemakaian jarum suntik narkoba. Trennya sudah berubah, yaitu perilaku seks bebas di kalangan masyarakat Bekasi, khususnya remaja (Sindonews.com, 25/6/2019). Astaghfirullahaladzim. Ngeri banget ya, Guys.

Fix, Liberalisme dan Sekularisme Biang Keladi Perilaku Seks Bebas!

Sudah nggak bisa ditutup-tutupi lagi ya, Guys, pergaulan bebas di kalangan remaja sudah sangat parah. Seks bebas bahkan menjadi bagian dari gaya hidup dan dilakukan dengan penuh kesadaran, bukan lagi sekadar paksaan apalagi di bawah ancaman. Mantra bahwa melakukan hubungan seks sebagai tanda cinta dan kesetiaan, lebih membius daripada larangan agama agar terhindar dari perbuatan dosa. Na'udzubillah.

Gaya hidup hedonisme dan liberalisme yang diusung Barat mampu membius dan diadopsi oleh remaja muslim. Apalagi ide rusak ini dijajakan oleh para artis yang menjadi idola remaja. Kesannya belum jadi fans sungguhan kalau belum niru sang idola. Padahal, apa yang dilakukan idolanya jauh banget dari nilai-nilai Islam.

Guys, selain berisiko tertular HIV/AIDS, seks bebas juga menghasilkan kehamilan yang tak diinginkan. Muncul deh generasi "lempar batu sembunyi tangan" alias nggak mau tanggung jawab. Dengan alasan belum siap menjadi orang tua, akhirnya aborsi deh yang jadi pilihan.

Sebuah klinik aborsi ilegal di Pedurenan, Mustika Jaya Kota Bekasi, rata-rata dikunjungi oleh pasien remaja yang ingin menggugurkan kandungan yang tak diinginkan (Sindonews.com, 10/2/2021). Padahal risiko kematian akibat aborsi juga sangat tinggi lho, Guys. Apalagi kalau yang melakukan aborsinya itu dokter atau tenaga kesehatan abal-abal. Bahaya, Guys!

Kembali Kepada Islam

Ternyata, larangan merayakan V-day saja belum cukup untuk mencegah seks bebas di kalangan remaja, Guys. Meskipun begitu, imbauan dari Pemkot tetap harus diapresiasi sebagai wujud kasih sayang, peduli dan tanggung jawab pemimpin kepada rakyatnya.

Di tengah kasus seks bebas yang semakin marak, Pemkot Bekasi mengajak masyarakat Bekasi untuk kembali kepada agama dan mengadakan Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas Bagi Pemuda dan Remaja. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Diaspora) kota Bekasi dan diikuti oleh 60 peserta remaja. Dalam kegiatan ini, peserta sosialisasi disiapkan menjadi duta pencegah bahaya terhadap pergaulan bebas (Jagakampung.com, 14/6/2021).

Tapi, semua masih belum cukup. Pemutus rantai perilaku seks bebas cuma satu, Guys yaitu kembali kepada Islam kaffah melalui sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Sistem ini akan melahirkan generasi yang kokoh imannya, taat dan bertakwa kepada Allah Swt. Mereka juga memiliki standar perilaku, baik-buruk dan halal-haram yang didasarkan pada Al-Qur'an dan As-Sunah.

Sistem pendidikan berbasis akidah Islam hanya akan terselenggara secara maksimal kalau penyelenggaranya adalah negara yang juga menerapkan Islam dalam aturannya, bukan sistem bernegara yang memberikan porsi pelajaran agama sangat sedikit seperti sekarang, Guys. Dikotomi pendidikan, sekolah umum VS sekolah agama makin memperparah terpisahnya agama dari kehidupan.

Penjagaan Islam dari perilaku seks bebas juga tercermin dari diterapkan sistem pergaulan yang memisahkan interaksi laki-laki dan perempuan kecuali yang dibolehkan syariat oleh negara. Melarang khalwat dan ikhtilat, mewajibkan menutup aurat dengan sempurna di kehidupan umum dan menundukkan pandangan adalah bagian dari upaya pencegahan. Boro-boro melakukan zina, mendekatinya saja sudah dilarang seperti firman Allah Swt dalam surah Al-Isra ayat 32 yang artinya, "Dan jangganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."

Penjagaan berlapis juga dilakukan melalui penerapan sanksi tegas bagi pelaku seks bebas yang masih remaja atau belum pernah menikah, yaitu dijilid/dicambuk sebanyak 100 kali. Nah, siapa juga yang mau dicambuk sebegitu banyak? Memangnya nggak sakit? Kamu mau, Guys? Aku sih, nggak!

Tuh, keren kan sistem Islam. Seharusnya kita sebagai generasi muslim ikut aturan Allah Swt., bukan ikut aturan rusak yang menyeret kita ke pintu neraka. Masih ngeyel ikut merayakan V-day? Atau kamu sudah siap bertemu malaikat Malik?[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Irma Sari rahayu Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Bahaya Kemunafikan
Next
BPJS: Jerat Kapitalis Menyengsarakan Rakyat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

miris memang, karena terkikisnya iman, berani ikut ikutan vday hingga rela berzina, semoga Allah melindungi negeri ini..

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram