Penyambung Nyawa Literasi

"Menulislah walau tertatih, karena akan tiba penat ini berbuah nikmat."(Challenge True Story )


Oleh. Nur Rahmawati, S.H.
(Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Menjejak literasi adalah komitmen yang akan membawa siapa pun untuk menjelajahi dunia, mampu memengaruhi akal manusia dengan argumentasi yang diutarakan, bahkan mampu memperdaya siapa saja dengan gaya bahasa yang digunakan. Dunia literasi inilah yang akan menuntun kita menuju celaka atau hidayah, tergantung apa yang dipelajari dan ditekuni.

Menggeluti literasi bagi saya suatu keberuntungan, sebab tidak semua orang mampu istikamah tuk bertahan. Pun dengan saya yang pernah berada di posisi nyaris mati dan menarik diri dari dunia literasi. Cukup lama saya tidak menulis, bahkan hampir enam bulan tidak menghasilkan tulisan. Sebab, sakit yang menyebabkan otak saya terforsir mengingat kematian.

Bermula dari benjolan di punggung saya yang belum bisa untuk diberi tindakan operasi. Hal ini, menyebabkan kegelisahan dalam diri saya yang cukup mendalam. Rasa sakit yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, menjadikan air mata ini hampir tiap hari mengalir, baik ketika sendiri maupun saat bersama anak dan suami. Badan saya lemah, kaki hampir layu sehingga sulit untuk menopang tubuh ini. Akhirnya suami membopong saya saat saya harus membersihkan diri ke kamar mandi.

Bolak-balik saya ke rumah sakit dan lima kali opname dari rumah sakit yang ada di kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Tentu menguras tenaga, pikiran, dan biaya. Hingga saya merasa berada di titik nadir, setiap mata saya terpejam, kematian selalu terbayang dalam benak. Pernah suatu ketika, saya keracunan obat, sebab dokter mengganti obat yang biasanya saya konsumsi. Sehingga, saya merasakan sakit di sekujur tubuh, bintik-bintik merah keluar dan rasa gatal yang tak tertahan hingga saya merasakan kesulitan untuk bernapas. Hal itu, disaksikan suami, anak, dan ibu saya. Ibu membisikkan kalimat tauhid, anak saya menangis sejadi-jadinya, sedang suami menangis dalam hati. Namun, Allah Swt. memberikan kesempatan, napas saya kembali normal. Sehingga, saya dibopong suami memasuki ambulans menuju rumah sakit. Penanganan langsung diberikan pihak rumah sakit, hingga dinyatakan boleh pulang.

Alhamdulillah kondisi saya lumayan membaik sejak Januari tahun ini, meski konsumsi obat tetap saya jalani. Rasa syukur ini saya wujudkan dengan mulai kembali ke dunia literasi. Memberanikan diri mengirim opini pertama saya ke media yang terbilang cukup ketat adalah tantangan bagi saya, karena sudah sering kali tulisan saya ditolak, tetapi ini justru membuat saya tidak berhenti. Ketika tulisan saya kirim, ternyata mendapatkan sambutan yang luar biasa. Saya diminta menjadi penulis inti di media ini. Sempat merasa belum pantas, namun saya berpikir mungkin media inilah penyambung nyawa literasi saya. Media tersebut digawangi Mom Andrea dan para admin yang luar biasa teruji kepiawaiannya dalam mengedit naskah dan menentukan apakah naskah itu layak terbit atau tidak. Media itu bernama NarasiPost.Com.

NarasiPost.Com memang berbeda dari media yang lain, karena di awal pertemuan saya dengan media ini sangatlah berkesan. Saya adalah kontributor pertama dan dinobatkan sebagai kontributor dengan jumlah tulisan terbanyak sejak lahirnya media tersebut. Selain merasa nyaman, saya pun dihargai. Meski, sempat timbul keraguan terhadap niat saya dalam menulis dan mengirimkan tulisan ke NP, karena adanya fee yang diberikan atas setiap tulisan, meski fee yang didapat saya donasikan. Jujur media pertama yang menghargai tulisan saya dengan materi (fee) adalah NP. Namun, saya menyadari bahwa meluruskan niat, wajib dilakukan agar Allah rida dan membuat kita istikamah dalam kondisi apa pun.

Berikut adalah beberapa tips yang telah saya lakukan untuk menjaga keistikamahan dalam menulis:

Pertama, luruskan niat menulis karena Allah Swt. Sehingga, jika kita mendapatkan hasil dari menulis berupa materi, maka itu adalah bonus dari Allah Swt.

Kedua, tetap berada dalam komunitas menulis. Berjemaah adalah salah satu cara menjaga keistikamahan dalam banyak hal, termasuk menulis. Maka, carilah komunitas menulis dan masuk ke dalamnya, seperti grup KONApost (Kontributor NarasiPost.Com) yang sering menyajikan ilmu kepenulisan.

Ketiga, menulislah meski satu paragraf. Hal ini akan menjaga dan mengasah kemampuan kita dalam menulis. Bukankah menulis bagian dari amal jariah? Ketika ada kebaikan di dalamnya diikuti orang lain, maka akan mendapat pahala yang terus mengalir, sebagaimana hadis yang diceritakan oleh Abu Hurairah r.a.:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu, sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh." (HR. Muslim)

Keempat, ikuti beberapa challenge untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan menulis kita. Terkadang kita perlu dipaksa untuk menghasilkan karya. Maka, dengan mengikuti challenge bisa menjadi alternatif terus berkarya mencerdaskan umat.

Inilah hal besar yang dapat kita lakukan untuk terus eksis menulis, agar keselarasan dan kebahagiaan dapat kita rasakan nantinya melalui tulisan. Ketekunan, kesabaran, dan kepatuhan terhadap Sang Pencipta akan membuka banyak pintu kebaikan. Pun melibatkan Allah Swt. dalam setiap tulisan akan menjadi kunci sukses menjaring jariah.

"Menulislah walau tertatih, karena akan tiba penat ini berbuah nikmat." Wallahu'alam bishawab.[]


Photo : Pribadi
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayagkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Selingkuh Marak, Ikatan Keluarga Rusak
Next
Akankah Kesalehan Individual Membawa Kebangkitan Umat?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram