Palestina dan Asa yang Terhunjam

Palestina dan asa yang terhujam

Perdamaian yang digagas negara-negara Barat, solusi dua negara yang ditawarkan Amerika, dan normalisasi bersama Israel yang dilakukan para pengusaha Arab, sejatinya adalah solusi palsu dan bentuk penghianatan kepada muslim Palestina.

Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Derita muslim Palestina tak kunjung reda. Sejak deklarasi orang-orang Yahudi terhadap tegaknya negara Israel pada 15 Mei 1948, Palestina selalu menjadi negara yang penuh konflik. Bukan tanpa alasan. Orang-orang Yahudi yang mengeklaim bahwa Yerusalem adalah tanah miliknya tidak pernah rela muslim Palestina untuk tinggal di dalamnya. 

Keberadaan orang-orang Yahudi di Palestina pada mulanya merupakan para transmigran kiriman Inggris lantaran Palestina dikuasai olehnya setelah Perang Dunia I (PD I). Inggris juga memberikan sebagian wilayah Palestina untuk orang-orang Yahudi pada tahun 1922. Melihat dukungan dari Barat, orang-orang Yahudi lantas mendirikan negara Israel pada tahun 1948. Konflik berkepanjangan terus terjadi. Meskipun demikian, semangat dan asa yang terhujam selalu ada di tubuh Palestina, khususnya dari kalangan para pemuda.

Penderitaan Muslim Palestina

Usai berdirinya negara Israel, perang selalu terjadi antara penjajah Yahudi dengan muslim Palestina. Bahkan, usai setahun Israel berdiri, sebagian besar wilayah Palestina sudah menjadi miliknya. Kini, hanya Tepi Barat dan Gaza saja yang masih menjadi wilayah muslim Palestina. Ratusan muslim terbunuh begitu juga ratusan bangunan dihancurkan setiap kali ada bombardir pasukan penjajah. Mereka juga mengepung dan merampas rumah-rumah milik muslim Palestina. Hingga saat ini, korban dari kalangan muslim terus berjatuhan. Setelah terbunuhnya tentara Israel oleh pemuda Palestina dan tentara Israel juga membunuh pemuda tersebut, Israel lantas menghancurkan rumah warga Palestina yang ada di area kamp Askar, Tepi Barat. (news.detik.com, 08/08/2023)

Sayangnya, para pemimpin muslim tidak berbuat banyak untuk menghentikan kejahatan Israel. Mereka hanya mengecam, mengajak berunding, mengancam, menyerukan genjatan senjata, dan sebagainya. Tentu saja, ini tidak dapat menghalangi para penjajah untuk terus melakukan serangan kepada Palestina. Penjajah tidak akan takut dan jera untuk menyerang muslim Palestina. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga jauh dari harapan. Semua tawaran solusi yang diberikan oleh dua lembaga internasional tersebut, tidak berujung pada upaya menghilangkan penjajahan Yahudi di bumi Palestina. Perdamaian yang digagas negara-negara Barat, solusi dua negara yang ditawarkan Amerika, dan normalisasi bersama Israel yang dilakukan para pengusaha Arab, sejatinya adalah solusi palsu dan bentuk penghianatan kepada muslim Palestina. OKI merupakan kumpulan para penguasa yang mayoritas tunduk kepada Amerika yang jelas membela Israel. PBB juga tak memiliki taji ketika membuat keputusan yang dianggap merugikan Israel. Sebab Amerika pasti akan memveto PBB.

Palestina Bumi Para Nabi

Konflik di Palestina tak lepas dari keberadaannya sebagai tempat asal para nabi terdahulu. Sejak Nabi Ibrahim a.s. diutus menjadi rasul, Allah Swt. memuliakan tempat ini. Allah juga menjadikan Masjidilaqsa sebagai tempat singgah Rasulullah saw. dalam melakukan perjalanan Isra Mikraj. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Isra' ayat 1. Tak hanya itu, Allah Swt. menjadikan Palestina sebagai negeri yang diberkahi dan penghubung hati muslim dengan menjadikan Baitulmaqdis sebagai kiblat salat yang pertama.

Rasulullah saw. sebagai nabi terakhir merupakan pembawa risalah Islam yang bertanggung jawab untuk menyebarkannya ke seluruh manusia. Islam merupakan agama penyempurna dari agama-agama samawi sebelumnya sekaligus pedoman hidup yang paripurna bagi manusia.https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/lorong-panjang-palestina-meraih-asa/

Palestina juga merupakan bumi para syuhada. Banyak pertempuran terjadi di sana untuk membebaskan umat Islam dan umat lainnya dari kezaliman dengan menerapkan syariat Islam. Jika saat ini ada yang menyatakan bahwa masalah Palestina adalah bukan urusan kita, jelas harus ditolak karena ini pernyataan salah dan mungkar bagi umat Islam. Pernyataan ini akan melemahkan dan memisahkan persatuan umat Islam serta membahayakan muslim Palestina.

Sebaliknya, persatuan umat Islam haruslah ada karena Palestina merupakan bagian dari negeri Islam. Umat Islam juga tidak boleh mengambil ide nasionalisme yang menjadi penyebab tersekatnya umat Islam karena batas wilayah. Nasionalisme merupakan ide jahat dan rusak yang membawa kehancuran bagi persatuan umat Islam. Rasulullah saw. bersabda, 

"Tinggalkanlah asabiah (fanatisme) itu, karena ia adalah sesuatu yang busuk." (HR. Bukhari)

Mewujudkan Asa Muslim Palestina

Palestina adalah persoalan Islam dan umat Islam. Sekalipun pemuda Palestina siap melakukan intifadah, namun umat Islam memiliki tanggung jawab untuk membebaskan Palestina. Ambisi intifadah di pemuda Palestina merupakan imbas dari lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin Palestina yang menyepakati solusi utopis dua negara. Selain itu, peristiwa tragis yang terus terjadi di Palestina membongkar kedok para penguasa muslim bahwa mereka tidak memiliki keberanian untuk membela dan menjaga jiwa serta kehormatan umat Islam. Oleh karena itu, asa pemuda Palestina hanya bisa dilakukan dengan jihad fi sabilillah. Dorongan keimanan dan ketakwaan dalam diri muslim merupakan kekuatan tersembunyi yang tidak bisa diruntuhkan oleh kesenangan dunia. https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/jangan-salah-langkah-wahai-palestina/

Lihat saja, bagaimana militer Israel dapat dipukul mundur pada tahun 2006 oleh para tentara partai Hizbullah. Militer Israel mengalami banyak kegagalan dan kekalahan saat serangan gerilya partai ini datang sehingga meruntuhkan pamor Israel kala itu. Allah juga telah menentukan jihad sebagai solusi sebagaimana firman Allah Swt., dalam surah Al-Baqarah ayat 190 bahwa Allah memerintahkan muslim memerangi musuh-musuh Allah.

Kewajiban jihad saat ini tidak hanya dimiliki oleh rakyat Palestina saja melainkan juga menjadi kewajiban utama para pemimpin negeri muslim dan para panglima tentaranya yang terlatih berserta peralatan tempur dan persenjataan yang lebih dari cukup. Para pemimpin muslim sudah saatnya menghentikan pertemuan, perundingan, dan gencatan senjata dengan musuh-musuh Allah. Mereka harus bersatu di bawah naungan satu panji yakni panji Rasulullah saw. dalam satu institusi negara penerap Islam, Khilafah.

Khilafah adalah mahkota kewajiban. Bersamanya, kalimatullah akan kembali meninggi. Kewajiban untuk menegakkannya terdapat dalam Al-Quran, hadis Nabi Muhammad saw., dan ijmak Sahabat. Pada dasarnya, setiap muslim yang beriman memiliki kewajiban menerapkan Islam secara menyeluruh sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 208. Dalam ayat lain, Allah Swt. juga memerintahkan agar muslim senantiasa memutuskan segala perkara berdasarkan Islam, seperti yang tertuang dalam surah Al-Maidah ayat 48-49. 

Kewajiban Khilafah juga terdapat dalam berbagai hadis Rasulullah saw., salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Siapa saja yang melepaskan tangan dari ketaatan, ia akan menjumpai Allah pada hari kiamat tanpahujah, dan siapa saja yang mati sedangkan di pundaknya tidak terdapat baiat (kepada khalifah), maka ia mati seperti kematian jahiliah."

Khilafah adalah janji Allah yang terdapat dalam surah An-Nur ayat 55. Ini juga kabar gembira dari Rasullullah saw. Seperti yang terdapat dalam hadis riwayat Imam Ahmad bahwa sungguh akan ada Khilafah kedua yang sesuai dengan manhaj kenabian. Keberadaan Khilafah sebagai perisai umat, akan mampu mengusir penjajah dari negeri-negeri muslim. Khilafah yang tegak atas landasan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. akan mencetak para pemuda dan generasi yang ikhlas untuk berjuang serta mengharapkan rida Allah semata. 

Umat Islam harus siap menghadapi perang peradaban. Harus memiliki ketaatan secara totalitas dengan perubahan yang terjadi secara menyeluruh bukan bertahap. Penerapan syariat Islam yang dilakukan secara bertahap (tadarruj) sejatinya bertentangan dengan syariat Islam. Ini dibuktikan oleh perilaku para sahabat saat mengamalkan semua wahyu Allah yang diturunkan. Para sahabat melaksanakan semua hukum secara sempurna dan tidak pernah berkompromi atau mengadopsi hukum kufur dengan alasan tadarruj.

Penutup

Wahai umat Islam. Muslim Palestina adalah saudara-saudara kita. Anak-anak mereka adalah anak-anak kita. Keberlangsungan hidup mereka adalah bagian dari kewajiban kita. Sungguh, mereka membutuhkan bantuan tangan-tangan kita. Bantuan tentara negeri-negeri muslim untuk melepaskan diri mereka dari kesedihan di dunia. Untuk melepaskan diri kita dari azab Allah di akhirat. Sungguh beruntung hidup kita yang tidak mengalami kehidupan seperti mereka. Lalu, masihkah kita diam melihat segala kesedihan mereka? Tidakkah kita takut akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat? 

Sudah saatnya umat Islam bangkit. Sudah saatnya umat Islam bersatu, memohon pertolongan Allah dan melenyapkan segala kezaliman dengan menegakkan sistem pemerintahan Islam yakni Khilafah. Tidakkah kita ingat, bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia ketika mereka beriman kepada Allah, melakukan amar makruf, dan mencegah kemungkaran sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Ali Imran ayat 110. 

Wallahu a'lam bishawab.

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Firda Umayah Tim Penulis Inti NarasiPost.Com Salah satu Penulis Inti NarasiPost.Com. Seorang pembelajar sejati sehingga menghasilkan banyak naskah-naskahnya dari berbagai rubrik yang disediakan oleh NarasiPost.Com
Previous
Hipokrisi dalam Kasus Pelecehan Finalis Miss Universe
Next
Kartel Sinaloa Hancurkan Kedamaian Ekuador, Seperti Senjata Makan Tuan
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

10 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wd Mila
Wd Mila
1 year ago

Seperti biasa, Solusi yang ditawarkan dunia untuk mengatasi konflik Abadi Israel Palestina sama sekali tidak membuat Palestina merdeka. Yang ada Palestina terus dijajah dan wilayahnya terus menyusut setiap waktu

Muthiah Mila
Muthiah Mila
1 year ago

Penjajah hanya bisa diatasi dengan jihad. ALLAHU AKBAR

Sartinah
Sartinah
1 year ago

Palestina adalah tanah kharajiyah milik kaum muslim, selamanya akan seperti itu. Bumi para nabi itu harus dipertahankan dan diselamatkan kemuliaannya. Namun, hanya Khilafah yang dapat mengembalikan Palestina ke tangan kaum muslim. Hanya Khilafah pula yang akan mengembalikan persatuan kaum muslim seperti dulu.

firda umayah
firda umayah
1 year ago

Jazakunnallah khoiron katsiron kepada semua tim NP. Semoga bermanfaat

Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
1 year ago

Palestina hanya akan merdeka secara hakiki dengan tegaknya Khilafah. Karena dengannya, zionis Israel akan dihancurkan. Kemulian bumi para nabi pun akan aman dan dirahmati.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram