"Sampaikanlah walaupun satu ayat." (HR. Al Bukhari). Dakwah tidak melulu lewat masjid atau forum tertentu, tetapi dengan tulisan pun bisa. Yaitu melalui tulisan ideologis yang mencerdaskan umat.
Oleh. Sulastri
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Menulis bagi sebagian orang adalah suatu hal yang menyenangkan. Sebut saja menulis diari. Dari anak-anak sampai orang dewasa, banyak yang gemar melakukannya. Namun, aku merasakan hal yang berbeda ketika tulisanku dimuat di media NarasiPost.Com. Salah satu kewajibanku untuk berdakwah lewat media sudah tertunaikan.
Ada perasaan senang tersendiri ketika tulisanku dimuat, artinya tulisanku menjadi opini umum. Aku merasa bahwa hidupku bermanfaat bagi orang lain, walaupun tulisanku masih banyak kekurangan. Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Aku berharap tulisanku bisa membuat orang lain tercerahkan dan mendapatkan hidayah dari Allah. Bukankah hidayah itu dicari? Walaupun banyak hidayah di mana-mana, misalnya lewat tulisan, tetapi banyak orang yang tidak mau mengambil hidayah itu. Walaupun akhlakku belum sebaik Aisyah ra., tetapi aku ingin belajar menjadi sebaik Aisyah ra. Dengan kecerdasannya, beliau menjadi muslimah yang paling banyak meriwayatkan hadis Rasulullah saw.
Mom Andrea, Inspirasiku
Pemred NarasiPost.Com, Mom Andrea adalah sosok inspiratif untukku. Aku suka sekali dengan tulisan-tulisannya yang begitu indah memainkan kata sehingga tulisannya begitu inspiratif. Dengan demikian, aku mempunyai lebih banyak kosakata dalam menulis. https://narasipost.com/challenge-true-story/08/2023/merajut-mimpi-bersama-sang-meraki-dan-narasipost-com/
Mom Andrea pun sering kali menulis rubrik yang jarang sekali orang lain tulis. Inilah yang menarik dari tulisan Mom Andrea. Sebagai bentuk apresiasi kepada para penulis, Mom Andrea sering kali mengadakan challenge bergengsi bertabur hadiah untuk mengasah kemampuan para penulis. Ini merupakan sebuah tantangan untukku karena ini adalah pertama kalinya aku mengikuti challenge. Entah kenapa hatiku tergerak untuk mengikuti challenge dari NarasiPost.Com. Semoga Mom Andrea di mana pun berada selalu sehat dan dalam lindungan Allah. Amin.
NarasiPost.Com, Tempatku Belajar Menulis
Awalnya aku menulis karena mendapatkan arahan dari ustazahku. Lalu aku mengiyakan dan mulai mencoba menulis. Sering kali tulisanku tidak lolos dan mendapatkan revisi dari redaksi NarasiPost.Com (NP). Namun, dengan adanya revisi aku jadi tahu letak kesalahanku dalam menulis opini dan aku bisa memperbaikinya. Namun, adanya revisi tidak menyurutkan semangatku untuk menulis.
Bermodalkan semangat menulis untuk berdakwah, membongkar kedok penguasa zalim, dan sebagai amal jariah. Hal ini dikarenakan pahala ilmu yang bermanfaat akan terus mengalir, walaupun orangnya sudah meninggal. Aku pun sering memotivasi diriku sendiri bahwa menulis itu mudah, walaupun dibutuhkan pemikiran yang mendalam untuk menulis dan meluangkan waktu.
Sesungguhnya waktu di dunia sangatlah sebentar, bagaikan seorang musafir yang berhenti untuk minum air. Aku pun belajar agar waktuku bermanfaat. Dengan kita mengkaji Islam, menulis akan menjadi ungkapan tsaqafah-tsaqafah yang sudah kita pelajari, lalu tinggal dituangkan dalam tulisan. Kita hanya perlu meluangkan sedikit waktu.
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut,
"Menuntut ilmu diwajibkan atas setiap muslim." (HR. Ibnu Majah).
Menulis membutuhkan proses yang tidak sebentar. Tulisanku berhasil dimuat setelah hampir dua tahun aku belajar menulis. Benar bahwa proses tidak mengkhianati hasil. Tentu itu suatu proses yang panjang untukku. Namun, proses setiap orang tentu berbeda, mungkin ada teman-teman yang prosesnya lebih cepat dariku.
Dahulu aku menulis sekadar untuk menggugurkan kewajibanku. Minimnya ilmu kepenulisan membuat aku seolah belajar ke masa lalu tentang tulisan yang baik, yaitu sesuai KKBI dan EYD. Karena di NP, seleksi dan ketentuan syarat penulisan sangat ketat. Namun, hal ini membuat aku belajar tentang menulis yang baik. Terima kasih NP.
Dakwah, Kewajiban Setiap Muslim
"Sampaikanlah walaupun satu ayat." (HR. Al Bukhari). Dakwah tidak melulu lewat masjid atau forum tertentu, tetapi dengan tulisan pun bisa. Yaitu melalui tulisan ideologis yang mencerdaskan umat. Apalagi saat ini kita hanya merdeka secara fisik, tetapi masih terjajah secara pemikiran. Merdeka hanya bagi korporasi. Namun, rakyat belum merasakan arti kemerdekaan yang hakiki. Rakyat sering kali menjadi korban dari rakusnya penguasa dan korporasi.
Kita sebagai umat muslim wajib untuk menyadarkan umat bahwa kita masih terjajah dan umat bisa bangkit dan sejahtera dengan Islam. Hal itu karena sejatinya aturan Islam adalah aturan yang terbaik dari Sang Pencipta, yaitu Allah Swt. Sudah saatnya kita kembalikan hak Allah untuk mengatur kehidupan. Media NarasiPost.Com sudah menjadi wadah bagi penulis untuk berdakwah melalui tulisan.
Harapan dan Program untuk NP
Besar harapan untuk NP, semoga menjadi media dakwah yang selalu mengedepankan kualitas penulisan agar penulis mengirimkan tulisan terbaiknya. Semua revisi yang diberikan kepadaku sangat bermanfaat untukku sehingga aku bisa memperbaiki tulisanku dan lebih maju. Terima kasih, NP. https://narasipost.com/challenge-true-story/08/2023/antara-aku-mom-andrea-dan-jejak-literasiku/
Adapun usulan program untuk NP, mungkin bisa lebih sering diadakan sesi pembelajaran via Zoom. Karena di luar sana banyak sekali yang ingin tahu ilmu tentang kepenulisan, termasuk aku yang masih miskin ilmu. Wallahu a'lam bi al-shawab.
NP sebagai sarana belajar, berdakwah, menempa mental,apa lagi yaaa. Banyak banget yang bisa didapat dari NP. Barakallaah mom Andrea dan NP
Betul, NP memang beda ya, mbak. Aku saksinya. Kalau mau lebay dikit, NP itu ibarat bintang terang yang membuat mata banyak orang tertuju ke sana. Hehe ...
Wah bener banget NP menjadikan kita tumbuh lebih baik lagi dalam berkarya tulis.
Ketat, selektif, strength membuat kita makin cinta
Semoga NP terus berkibar menggemakan opini bangkitnya peradaban Islam. Aamiiin ya Allah