Goodbye Sadness!

"salah satu naskah Challenge NarasiPost.Com ke-4 dalam rubrik Teenager"

Oleh : Messy Ikhsan

NarasiPost.Com-Guys, setiap kita pasti pernah merasakan kecewa, sedih, dan galau karena terlalu berharap pada manusia atau dilukai oleh realita yang tak sesuai harapan. Rasanya ingin marah-marah dan berkoar-koar pada semua orang untuk melampiaskan emosi yang membara, atau ingin menangis sejadinya-jadinya untuk melepaskan sakit yang membelenggu hati.

Kecewa tatkala harapan dipatahkan oleh manusia boleh-boleh saja, tidak ada yang mengharamkan, kok. Akan tetapi, seperlu dan secukupnya saja. Jangan berlebihan dalam melampiaskan emosi karena Allah juga tak menyukai hal demikian, khawatir jika berujung pada menghujat takdir-Nya. Bukankah Allah sebaik-baik penulis catatan kehidupan bagi setiap manusia?

Sedih tatkala usaha kita tak dihargai, tak dinilai, dan tak dianggap itu sah-sah saja. Akan tetapi, jangan melampaui batas dalam bersedih hingga menganggap diri tak berguna. Sebab, Allah sudah menciptakan kita dengan sebaik-baik bentuk dan meninggikan derajat manusia. Lantas, kenapa pula merendahkan diri dengan perkara dunia?

Move On for Sadness

Kecewa dan sedih merupakan suatu fase kehidupan yang pasti dilalui oleh setiap manusia. Akan tetapi, kita harus bijak dalam menyikapi hal tersebut. Tak perlu berlebihan dalam kesedihan dan kekecewaan pada harapan yang hancur. Bahkan yang membuat miris, ada yang sampai bunuh diri karena perkara dunia. Hal ini karena mereka tak bisa berdamai dengan situasi dan kondisi.

Allah berfirman:

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nisa : 110)

Guys, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah karena Dia telah meninggikan derajat dan memberikan beragam potensi pada manusia. Salah satunya adalah akal agar kita bisa berpikir dan menjalani kehidupan dengan baik, agar mampu membedakan antara yang benar dan batil. Namun, akal harus berjalan sesuai dengan syariat Allah. Dengan demikian, apa pun masalah kita, gunakan fungsi akal dan cari solusi terbaik di dalam Al-Qur'an.

Back to Allah

Guys, Allah sudah mengingatkan acapkali dalam Al-Qur'an bahwa Dia always everytime and anytime ada untuk kita, dalam kondisi duka maupun suka, ketika bahagia maupun sengsara. Karena itu, apa pun masalah kita, come back to Allah, Guys. Sebab, Sang Pencipta sudah mempersiapkan solusi terbaik atas setiap masalah kehidupan. Dia menyelesaikan masalah kita tanpa melahirkan masalah baru. Sungguh, solusi terbaik yang menyelesaikan masalah sampai tuntas hanya berasal dari Rabb semesta alam.

Allah berfirman, yang artinya :

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

"Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (QS At-Taubah : 40)

Guys, selama ada Allah, iman, dan Islam di hati kita, apa pun masalahnya, tak akan jadi masalah. Sebab, kita punya solusi dari setiap permasalahan kehidupan. Semua itu termaktub secara sempurna dalam Al-Qur'an dan hadis.

Hanya saja, manusia sering lupa dan terbuai oleh kehidupan dunia. Iya, kita hanya ingat pada Allah saat sedih dan ada masalah semata. Tatkala kebahagiaan datang mendera, jadi lupa sama Dia. Seharusnya kalau ada masalah, kita harus dekat dengan Sang Pemberi solusi masalah, bukan malah menjauh dan mencari solusi pada dukun. Kalau faktanya seperti itu, pantas saja masalah hidupnya tidak kelar-kelar, malah makin runyam.

Sebagai seorang muslim, wajib bagi kita meyakini bahwa Allah sebaik-baik penulis takdir. Bahkan, hal itu termasuk ke dalam rukun iman yang keenam.

Allah berfirman :

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِى كِتَٰبٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ.


"Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Sesungguhnya yang demikian itu terdapat dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (QS Al-Hajj: 70)

Bersedih secukupnya saja, yuk, lebih banyak bersyukur pada pemberian Allah. Insyaallah, pasti ada pesan cinta di setiap ketetapan-Nya. Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Messy Ikhsan Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Maaf, Hidupku Berantakan
Next
Ayah Sejuta Senyum
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram