Valentine Day Not For You

“Salah satu naskah Motivasi dalam Challenge ke-2 NarasiPost.Com dengan tema “Valentine dalam Perspektif Islam”


Oleh: Ageng Kartika

NarasiPost.com - Mendengar momen Valentine seperti mengurai memori masa lalu. Slide-slide masa jahil seakan menari dibenakku. Ahh, kenapa dulu diri ini dangkal ilmu. Iya, ilmu Islam. Bagaimana Islam mengatur seluruh aspek kehidupan sampai dengan detailnya. Pergaulan antara laki-laki dan perempuanpun diatur sedemikian rupa. MasyaaAllah.

Dulu, begitu bahagia hati ini mendapat hadiah kecil saat Valentine tiba. Dari seseorang yang katanya “pacar". Untuk menyebutnya sekarang rasanya jengah dan ingin segera melipat kenangan itu. Padahal bagian rohani sekolah (rohis) di sekolah sudah menampilkan tulisan tentang tidak bolehnya umat Islam mengikuti tren Valentine. Apa daya otak dan hati sudah terkepung pemikiran liberalisme. Sepanjang tidak mengganggu orang lain. Why not? Yang penting status no jomblo, duh ampuni hamba Ya Rabb.

Kalimat gombal dan rayuan seperti senandung simfoni yang menggetarkan rasa. Padahal semua itu hanyalah kekeliruan dan kemaksiatan yang nyata. Duhai hati dan jiwa yang terkurung sekularisme. Tengoklah Islam dalam mengatur gharizah nau (naluri melestarikan jenis) seperti berkasih sayang. Menyatakan rasa sayang melalui pernikahan yang halal. Tidak ada obral gombalan bukan kepada pasangan halalnya. Dan tidak ada pacaran karena Allah. Karena pacaran memang bukan dari Islam. Menyalahi syariat Islam.

Seperti berlalu begitu saja masa remaja ini. Padahal perayaan Valentine hanya sekadar seremoni biasa saja, tidak ada istimewanya. Kecuali yang berpikiran momen ini jadi saat berkasih sayang. Segala yang berbau rasa sayang diungkapkan hingga hal yang diharamkanpun dilakukan. Bukankah merayakannya juga adalah hal yang haram. Bergaul tanpa batas, berinteraksi sesuka hati. Aturan Islam hanya untuk ibadah saja bukan untuk beraktivitas dan bermuamalah.

Sejarah perayaan Valentine’s day tiap tanggal 14 Februari di setiap tahunnya adalah sebuah perayaan yang berasal bukan dari Islam. Di negara asalnya Valentine’s day merupakan perayaan untuk menghormati dan mengkultuskan St. Valentine yang dianggap martir. Mati dibunuh pada tanggal 14 Februari 269 M. Merupakan uskup yang dimuliakan dan dianggap sebagai utusan. Martir adalah seseorang yang telah mati tapi dianggap sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan (agama). Pengambilan istilah ini juga berkaitan dengan Lupercalia. Yaitu upacara keagamaan orang Romawi Kuno dan dihubungkan dengan proses kawin burung-burung pada tanggal tersebut.

Tidak ada alasan bagi seorang Muslim dan Muslimah untuk mencari celah agar eksis di hingar bingar dunia yang semu. Mempermainkan akidah dan syariat demi status sosial. Karena standar ibadah, muamalah (aktivitas), dan akhlak adalah menjalankan perintah Allah Swt. Dengan penuh ketaatan dan kepasrahan sebagai bentuk perwujudan ketakwaan kepada-Nya.

Kemaksiatan di masa lalu bukan jadi alasan untuk tidak mau berubah. Berhijrah kepada pemahaman dan pemikiran Islam adalah solusi untuk meninggalkan kelamnya bergelimang dalam kemaksiatan. Mengikuti kegiatan positif dan kajian-kajian Islam sangat mempengaruhi arah pandang dan langkah kaki agar tidak salah arah. Dan mengikuti nafsu belaka.

Wahai Muslim Muslimah, para generasi Islam. Yakini diri sebagai generasi yang membawa peradaban Islam kembali gemilang. Jauhilah segala hal yang akan menyeret kalian ke lubang kehinaan. Menjadikan ajaran-ajaran Islam bak parasmanan di meja walimahan. Ambil aturan yang mudah dan disukai. Menanggalkan aturan yang dirasa sulit dijalankan. Sejatinya aturan Islam menyeluruh, tidak terkotak-kotak bak nasi kotak. Wallahua'lam bishawab.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Miras Diresmikan, Bulan Suci Ternodai
Next
Cintaku Tak Semurah Sepotong Coklat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram