“Salah satu naskah untuk Challenge NarasiPost.Com dengan tema:
Refleksi tahun 2020 dalam pandangan Islam
Persepsi Islam dalam tahun 2021
(Naskah asli penulis/tanpa editan dari TIM NP)”
Oleh: Susi Ummu Ameera (Guru Tahfidz dan Ibu pegiat literasi)
NarasiPost.com- “Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya, ia akan lari. Tapi kalau kau membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu” -Ibnu Qayyim Al Jauziyyah-
Hari demi hari telah kita lalui, bulan demi bulan telah menghilang, tahun demi tahun kita tinggalkan, namun kondisi belum menampakkan sinar kemuliaan, bahkan semakin terperosok ke jurang yang dalam. Sistem ini memuakkan mata dan hati manusia, disuruh bertahan tapi bukan pada habitatnya. Nafaspun sudah terengah-engah menahan beban hidup yang dizhalimi penguasa.
Tahun berganti harapan baru menanti. Akankah kemuliaan kita dapati seperti janji Allah dalam kalamNya yang berbunyi “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (TQS, An-Nur:55)
Ya, pasti khilafah akan kembali, Wahai umat sambutlah khilafah, ayo berpegangan tangan bersama melangkah berjuang, azamkan dalam hati bahwa perjuangan ini takkan terhenti hingga tegak hukum Allah yang kita nanti, meski tantangan datang silih berganti, perjuangan ini takkan pernah mati. Khilafah adalah pelaksana hukum syariah, tiada satupun yang mampu menghalngi hadirnya khilafah. Apakah engkau pecundang? Hanya menjadi penonton bukan pemain, padahal engkau sanggup dan bisa memilih jalan ini, bangkitlah, bergabunglah, berjuanglah bersama kami wahai saudariku,
Sambutlah khilafah wahai saudariku dengan turut andil dalam kancah perjuangan ini. Takkah hatimu teriris melihat saudara kita disana tercabik-cabik tubuhnya bak dimakan binatang buas yang lapar, takkah engakau malu kepada Allah nanti jika ditanya apa yang sudahkau perbuat untuk menolong wanita-wanita muslimah yang diperkosa setiap hari? Tidakkah engkau tergugah melihat para bapak-bapak disana dipenjara dengan perlakuan keji? Bayangkan saudariku! bayangkan jika mereka adalah ibumu, anakmu, suamimu, apakah engkau hanya diam merenung menunggu hadirnya khilafah dan sanggup menyaksikan itu semua tanpa berbuat apa-apa? Bangunlah, buka mata, bergerakklah wahai engkau saudariku, mari bergandengan tangan dengan kami. Umat hari ini tercerai berai-berai, disantap negeri-negeri imperialis. Berjuanglah penuh keyakinan, untuk mewujudkan institusi pelaksana syariah, penjaga ukhuwah, penebar rahmah.
Masih ingatkah kita lirik lagu ini? Dengan khilafah kita akan mengungguli semua bangsa dan manusia, dengan khilafah kita akan naik menuju kejayaan, dengan jalan Islam kami bangga, kami akan bertekad akan menjadi penolong kebenaran, satu umat, satu Negara, satu bendera syiar kami Allahu akbar. Kekuatan kami adalah seluruh umat islam, dari Sudan sampai Hindia hingga Palestina. tidakkah kalian melihat luasnya bumi Persia? Dan bumi Syam pusat negeri kaum muslimin, wahai rakyat Mesir dan bumi Ribath serta Wahraan, wahai rakyat Tripoli dan Qayrawaan, agar kami dapat melupakan segala penyakit dalam hati-hati kami, umat Islam di Maroko umat Islam di Khalij kita semua bersaudara satu umat, satu Negara satu bendera, syiar kami Allahu akbar.
Begabunglah kalian dalam barisan ini wahai saudariku, Muhammad saw adalah sebaik-baik manusia, teladan manusia, jadilah kalian manusia terbaik dan terpilih, maka sungguh kalian telah dihormati oleh orang-orang yang bersimpati, Engkaulah zat yang menjanjikan pertolongan kepada kami, ya Allah jadikanlah kami selalu ada dalam dakwah ini.
Picture Source by Google