“Salah satu naskah untuk Challenge NarasiPost.Com dengan tema:
Refleksi tahun 2020 dalam pandangan Islam
Persepsi Islam dalam tahun 2021
(Naskah asli penulis/tanpa editan dari TIM NP)”
Oleh: Ana Nazahah
NarasiPost.com - Di sepanjang tahun 2020 lalu, tentunya masing-masing kita telah mengalami berbagai peristiwa yang menghampiri. Yang setiap kita memiliki defenisi berbeda pada setiap peristiwa tersebut. Kadang suka, kadang bikin nyesek. Kadang sesuatu yang di luar ekspektasi.
Karenanya, kita butuh kesiapan mental dalam menjalani 2021 ini. Salah satunya dengan membuat resolusi baru. Walau bagaimana pun, hidup yang direncanakan itu lebih baik dari pada hidup tanpa perencanaan.
Terkait hasil, buruk pun hasil dari usaha kita. Toh itu adalah buah usaha yang patut kita syukuri, apapun kondisinya. Karena bisa saja apa yang baik menurut kita belum tentu menurut Allah Swt. Dan apa yang buruk menurut kita, bisa saja itulah yang terbaik di mata Allah. Karena Allah hanya memberi apa yang kita butuhkan. Bukan sekedar yang kita ingin saja.
Sejatinya manusia, tak ada yang ingin hidupnya begitu-begitu saja. Pemalas sekalipun berharap hari esok lebih baik dari hari sebelumnya. Minimal naik level sedikitlah dari kondisi sebelumnya. Nggak berjalan di situ- situ saja. Apalagi mundur ke belakang. Wah, bisa tergolong manusia celaka jadinya.
Sebagaimana yang terkandung dalam redaksi berikut, "Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka."
Terlepas dari perbedaan pendapat, apakah kata bijak di atas hadits atau bukan. Namun, kalimat di atas selaras dengan syariat Islam. Tentang menghargai waktu, mengisinya dengan amalan salih saja. Sebagaimana firman Allah.
وَٱلْعَصْرِ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
Demi masa, sungguh, manusia dalam keadaan rugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. (Al-asr : 1-3)
Dari ayat di atas ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Menghargai waktu dan hidup dengan penuh rencana adalah komitmen orang- orang yang beriman dan bertakwa. Ia yang takut menyia-nyiakan waktunya hilang percuma. Karena bisa saja, waktu yang hilang akan membuat ia menangis penuh penyesalan di yaumil akhir kelak.
Karena itu, resolusi menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari adalah resolusi yang tiada akhirnya, bagi setiap Muslim. Nggak mesti nunggu tahun baru. Di setiap hari, kapan pun, misinya adalah bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena itu ia senantiasa memperhatikan hari esok (hari akhir). Sebagaimana firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dia perbuat untuk Hari Esok (Akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahatahu atas apa yang kalian kerjakan (TQS al-Hasyr [59].
Yuk, bikin resolusi dan perencanaan menjadi sosok Muslim yang lebih baik lagi. Kita mulai sekarang, hari ini!
Wallahua'lam.
Picture Source by Google