Standar Gaul Remaja Muslimah

"Dengan menjaga pergaulan sesuai aturan syariat, para muslimah akan terjaga dari gangguan setan dan terhindar dari berbagai keburukan akibat pergaulan bebas. Jangan takut diberi cap negatif atau berbeda karena standar gaul yang syar'i. Tidak mengapa berbeda dengan remaja pada umumnya, karena yang terpenting adalah Allah rida dengan apa yang kita lakukan."

Oleh. Rery Kurniawati Danu Iswanto
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.com-Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai, Bestie! Apa kabar? Seberapa gaul kamu hari ini? Berapa banyak akun media sosial, jumlah follower, atau kanal media lainnya yang kamu punya? Atau seberapa dianggap menyenangkan kamu sama teman-teman ketika main atau belajar bareng? Atau kamu juga gaulnya jadi bucin dan pacaran, kayak anak-anak liberal zaman now? Btw, standar gaul kamu seperti apa, sih?

Sebagai makhluk sosial, gaul dengan banyak orang tuh penting banget, lho. Apalagi dengan bergaul dan banyak teman, kita bisa mendapatkan banyak kesempatan untuk mengenal berbagai macam karakter orang. Hal ini, bisa jadi modal besar buat seorang muslim untuk menyebarkan ajaran Islam.

Hah, menyebarkan ajaran Islam? Yap, tahu gak Bestie, dakwah itu bukan cuma tugasnya ustaz sama ustazah, lho. Dakwah adalah tugas seluruh umat muslim, termasuk para remaja. Jangan lupa, Bestie, setiap yang sudah balig maka dia sudah menjadi mukalid. Artinya, sudah siap menerima beban taklid atau beban tugas sebagai seorang hamba Allah. Nah, oleh karena itu, para remaja yang sudah balig tentunya sudah menerima tugas sebagai pengemban dakwah.

Dakwah apa sih yang bisa disampaikan kepada para remaja? Nih, salah satunya adalah bagaimana cara bergaul yang sesuai standar ajaran Islam. Barangkali boleh dibilang gaul yang syar'i, ya.

Emang bisa ya gaul tetapi syar'i? Bisa banget! Gaul syar'i tuh gaul yang tidak melanggar aturan atau syariat Islam. Segitunya ya agama Islam, sampai-sampai gaul aja ada aturannya. Ya iya lah, itu karena Islam satu-satunya agama yang sempurna yang Allah turunkan untuk manusia. Semua hal sudah diatur secara sempurna agar manusia bisa menjalankan kehidupan dengan baik. Masyaa Allah.

Btw, setidaknya ada 3 aturan gaul dalam Islam.

Pertama, niatkan hanya untuk meraih rida Allah semata. Ini sih dasar dari semua aktivitas kita, ya, bukan hanya dalam bergaul. Semua yang kita lakukan sehari-hari harus diperhatikan, kira-kira Allah bakal rida atau enggak. Misalnya kita bikin konten video di media sosial. Tujuannya supaya banyak follower, jadi terkenal, mendapat banyak pujian dan uang. Enggak peduli apakah konten yang dibuat isinya benar atau cuma becandaan doang. Nah, kalau seperti itu Allah rida gak, ya? Heehmm, pastinya enggak, sih. Atau mau berteman sama orang kalau ada manfaatnya saja buat kita. Wah, toxic friend banget, ya 'kan?

Kedua, kalau gaulnya mengharuskan seorang muslimah beraktivitas di luar rumah, gunakan aturan bagi muslimah kalau lagi keluar rumah. Mulai dari berpakaian rapi menutup aurat, menghindari ikhtilat dan khalwat, dan harus seizin orang tua pastinya. Usahakan selalu ada teman muslimah atau mahram yang menemani.

Gaul di media sosial pun sama lho ada adabnya. Tetap saja tidak boleh chatting bebas dengan lawan jenis. Apalagi sampai bincang mesra gitu. Oh no! Ini tuh sama saja aktivitas yang mendekati zina.

Allah sangat melarang aktivitas yang mendekati zina. Coba perhatikan berapa banyak teman-teman di sekitar kita yang merasa biasa saja berteman dengan lawan jenis. Mereka chatting dengan akrab di media sosial, berangkat sekolah atau jalan bareng, dan mengerjakan tugas sekolah bareng tanpa batasan. Pacaran seakan sudah menjadi aktivitas yang biasa. Apalagi beberapa orang tua justru mendukung anak-anaknya berpacaran dengan alasan supaya semangat belajarnya. Astaghfirullah.

Di media sosial juga banyak diberitakan korban-korban kekerasan akibat aktivitas pacaran. Seperti baru-baru ini diberitakan di detik.com (13/09/22), seorang siswa SMA di Bantaeng, dimutilasi pacarnya sendiri karena cemburu dan menolak berhubungan seksual. Naudzubillahimindzalik. Bagaimana bisa anak SMA tega melakukan hal seperti itu? Dan kasus seperti ini selalu terjadi dalam aktivitas pacaran. Sudah mengerti 'kan, mengapa Allah melarang aktivitas yang mendekati zina?

Nah, selanjutnya yang ketiga, berteman atau bergaul dengan siapa pun, baik secara langsung maupun melalui media sosial harus diniatkan untuk menyebarkan nilai-nilai agama Islam. Jangan karena bergaul justru menjauhkan kita dari Allah. Apalagi sampai menjerumuskan kita ke jurang kemaksiatan. Jangan sampai terjadi ya, Bestie.

Tetapi bergaul 'kan tidak selamanya bertemu dengan orang-orang yang saleh? Ada kalanya atau kebanyakan teman-teman di sekitar kita belum paham syariat Islam misalnya. Menutup aurat saja belum terbiasa. Nah, kalau seperti ini, bukan berarti kita harus menjauhi teman yang belum saleh itu. Justru inilah ladang dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam. Teman-teman seperti ini harus didekati, dinasihati, dan didoakan agar diberikan hidayah untuk segera kembali ke jalan yang di ridai Allah.

Insyaallah dengan menjaga pergaulan sesuai aturan syariat, para muslimah akan terjaga dari gangguan setan dan terhindar dari berbagai keburukan akibat pergaulan bebas. Jangan takut diberi cap negatif atau berbeda karena standar gaul yang syar'i. Tidak mengapa berbeda dengan remaja pada umumnya, karena yang terpenting adalah Allah rida dengan apa yang kita lakukan.

Rasulullah saw. bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh HR. Ibnu Hibban,

"Barang siapa mencari keridaan Allah (saja), meskipun manusia benci kepadanya, niscaya Allah akan rida kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia rida kepadanya pula. Dan barang siapa mencari keridaan dari manusia dengan membuat Allah murka kepadanya, niscaya Allah akan murka kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya pula."

Rasulullah sudah memberikan tuntunan seperti itu. Jadi, Bestie, tunggu apalagi? Yuk gaul syar'i! Taat tanpa tapi, segera tanpa nanti-nanti, agar mendapat rida Ilahi. Insyaallah, pahala besar menanti. Wallahu a'lam bishawab. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Rery Kurniawati Danu Iswanto Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Aroma Pengkhianatan di Balik Kerja Sama Turki dan Israel
Next
Pemuda Kahfi Bukan Pemuda Pemimpi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram