Pemakaian susuk logam yang ditaruh di lapisan jaringan lunak tubuh sangat berbahaya, jika tidak sesuai prosedur medis bisa berakibat infeksi.
Oleh. Andrea Aussie
(Pemred NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Kuletakkan buku Rempaka Literasi yang baru kubaca setengah dari halaman buku tersebut. Buku solo karya Sartinah, salah satu penulis inti media dakwah NarasiPost.Com. Menurutku buku Rempaka Literasi sangat keren karena berisi naskah-naskah yang sangat tajam dalam memandang persoalan umat. Apalagi balutan cover-nya yang sangat mewah dan elegan dengan dirilis oleh NarasiPost Media Publisher.
Jujur, di waktu luang aku berusaha membaca buku-buku yang dirilis NarasiPost Media Publisher. Selain suguhan ragam cover-nya yang tajam dan memukau namun naskahnya benar-benar memikat hati membaca karya para penulis ideologis. Seperti buku Rempaka Literasi ini. Buku yang banyak mengupas guritanya kapitalisme yang menyihir manusia meninggalkan identitas keislamannya sehingga banyak yang teraniaya, terbelenggu, terjajah dalam berbagai aspek.Dan kehadiran Islam mampu menjadi pelita menguak tabir kegelapan kapitalis.
Dering telpon dari ujung meja kerjaku memecah kesunyian. Kutengok jarum jam menunjukkan angka 02.00 AM. Dengan rasa malas kubangkit dan meraih gagang telpon tersebut.
“Hallo Mas Frans ?” suara suster Maria dalam telpon.
“ Yup !” jawabku
“Ada pasien baru di UGD. Apakah bisa dirimu melakukan X-ray pada pasien ini?
“Sekarang?” tanyaku kaget mengingat sudah jam 02.00 AM
“Ya, benar! Dia korban kecelakaan dan dokter membutuhkan hasil X-ray untuk penanganan lebih lanjut.”
“Baiklah. Apakah aku harus jemput ke UGD atau ada perawat yang mengantarkan pasien ke tempatku?
“Kalau bisa dirimu jemput pasien ini di UGD mengingat tenaga medis di UGD saat ini banyak yang cuti .”
“Baiklah, aku akan segera datang ke UGD!
Kututup telpon itu. Kubangunkan Aries teman sejawatku yang sedang tertidur di sofa ruang kerja kami.
“Ris, aku mau ke UGD, ada pasien baru yang harus dilakukan X-Ray. Bisakah dirimu persiapkan peralatan untuk X-Ray nanti?“ kataku pelan yang dijawab dengan anggukan kepala Aries.
Aku segera bergegas menuju UGD yang letaknya agak jauh dari tempatku bekerja. Ya, ruang radiologi memang terletak di belakang bagian rumah sakit, tempatku bekerja berdampingan dengan ruang jenazah. Sementara UGD terletak bagian depan rumah sakit.
Derap sepatuku seolah nyanyian bisu memecah keheningan malam sepanjang koridor rumah sakit yang kulalui. Lima belas menit kemudian aku baru sampai di UGD.
“Pasiennya yang ini Mas Frans!” ujar suster Maria begitu aku datang ke UGD. “Dokter membutuhkan hasil X-ray yang sangat teliti bagian kepala khususnya bagian telinga sebelah kanan karena lukanya sangat parah. Di X-ray saja seluruh bagian wajah dan kepala ya !
Kulirik pasien yang terbaring di brankar. Seorang wanita paruh baya yang sedang menahan rasa sakit di sebelah kanan telinganya. Di sebelahnya berdiri seorang laki-laki paruh baya yang memperkenalkan diri sebagai suaminya. Pak Bejo namanya.
“Ini berkasnya Mas Frans !” kata suster Maria sambil menyerahkan berkas tentang pasien yang harus dilakukan X-ray.
Aku segera pamit dari suster Maria sambil mendorong brankar pasien menuju ruang kerjaku. Dinginnya malam membuat langkahku makin cepat berjalan. Menimbulkan bunyi detak sepatuku makin keras seolah bersaing dengan derit brankar yang digunakan pasien.
Aries membukakan pintu untuk kami dan pasien segera dimasukkan pada ruangan radiologi untuk dilakukan X-Ray.
“Pak, maaf ya bolehkah giwang Ibu diambil dulu?” kataku lembut.
“Mengapa harus dicopot, Mas?” tanya Pak Bejo.
“X-ray ini adalah jenis radiasi yang menembus tubuh dan saat sinar itu melewatinya maka detector akan mengubahnya menjadi sebuah gambar agar bisa diketahui gejala penyakitnya. Giwang itu termasuk logam dan bisa memblokir partikel X-ray. Jadi mohon dicabut dulu ya.” jawabku lembut
Pria paruh baya disamping pasien itu segera melucuti giwang yang dipakai istrinya. Aku dan Aries segera memosisikan pasien itu untuk diambil X-ray bagian kepala. Aku segera menuju ruang radiologi dan mengambil beberapa X-ray di bagian kepala, telinga kanan dan kiri. Mataku terpaku saat mau mengambil X-ray untuk posisi wajah. Ada 6 titik putih yang bersinar dari area dagu, pipi, hidung, dan dahi.
“Aries, bolehkah kesini sebentar?” bisikku pada Aries.
“Coba kau lihat ini, ada 6 titik seperti logam di wajah pasien itu!
Aries segera mengambil alat radiografi yang mengarah pada bagian wajah pasien.
“Oh.. itu susuk !” katanya sambil berbisik pada telingaku.
“Susuk? Apa itu?” kataku kaget
“Sst.. jangan keras-keras, nanti kuterangkan. Lakukan saja X-ray biar cepat selesai!” jawab Aries sambil meninggalkan ruangan kecil tempat aku melakukan radiografi.
Lima belas menit kemudian, X-ray sudah selesai dilakukan. Aries mengantar pasien dan suaminya kembali ke UGD, sementara aku segera melangkahkan kaki menuju ruang gelap tempat mencuci cetak hasil X-ray. Biasanya butuh 4 tahap untuk menghasilkan gambar X-ray yang bagus yaitu tahap developer, tahap membilas, tahap fixer, dan tahap mengeringkan.
Saat aku sedang mempersiapkan memasukan plat X-ray berwarna putih ke tempat developer tiba-tiba kurasakan semilir angin yang sangat dingin dari bawah pintu ruangan itu.Jantungku berdebar keras saat kuteringat cerita teman-teman pernah diganggu makhluk halus selama bekerja di rumah sakit ini.
Bulu kudukku berdiri dan badanku terasa gemetar. Aku mencoba memperlambat gerakan mencelupkan plat X-ray itu dan kucoba mengangkatnya agak tinggi dengan jarak agak lebar di bagian lengan dan dadaku.
Jantungku hampir copot saat kulihat dari jarak lengan dan bagian pinggir perutku ada bayangan putih berdiri dibelakangku dengan rambut terurai panjang, namun kakinya tidak menginjak lantai.
Mulutku segera komat kamit membaca lafaz-lafaz Al-Qur’an seperti surah Al-Fatihah, surah Al-Ikhlas dan saat kubaca ayat Kursi tiba-tiba kurasakan angin dingin keluar dari bawah pintu ruangan cuci foto itu.
Bergegas aku menaruh plat X-Ray ke tempat pembilasan lalu ke fixer lalu mengeringkannya. Setelah kering segera kuambil foto rontgen (X-ray) dan memberi identitas nama pasien itu.
Baru saja aku berniat duduk di kursi, tiba-tiba Aries datang dengan muka pucat. Di tutupnya daun pintu dengan kergesa-gesa.
“Ada apa Ries?” tanyaku kaget.
“Aku ketemu si Noni Belanda!” jawab Aries sambil mengusap-usap wajahnya.
“What? Di mana?”
“Dekat poli anak!”
“Loh, kenapa kamu ke sana?” tanyaku tak mengerti. “Minum dulu Ries, dan terangkan dengan jelas!”
Aries menerima gelas berisi air putih yang kusodorkan kepadanya. Dalam hitungan detik seluruh air di gelas diminumnya.
“Tadi selesai mengantar pasien dan suaminya kembali ke UGD, aku berniat kembali ke ruangan ini. Di tengah perjalanan aku melihat seorang anak kecil keluar dari poli anak. Aku berpikir mungkin anak itu salah satu pasien dari rumah sakit ini yang tersesat maka kukejar anak itu tapi tiba-tiba menghilang mendekati poli gigi. Saat aku mau balik arah ke poli anak lagi ternyata ada si noni Belanda dengan gaun pinknya. Aku lari sekencang-kencangnya sampai ke sini." cerita Aries.
Aku terdiam mendengarkan kisah Aries. Otakku berpikir mengapa akhir-akhir ini banyak mengalami kejadian bertemu makhluk halus. Ingin aku bercerita kejadian yang tadi kualami kepada Aries tapi kuurungkan niatku itu.
“Frans, apakah kamu juga mengalami sesuatu di sini?” tanya Aries tiba-tiba. Kuhela napasku lalu kuceritakan peristiwa di kamar cuci cetak foto rontgen yang gelap itu.
Hening sesaat selesai kubercerita pengalamanku. Pikiran kami menerawang pada hal-hal mistis yang dialami para karyawan rumah sakit ini.
“Kau tahu, Frans? Rumah sakit ini salah satu warisan peninggalan kolonial Hindia Belanda di kota ini. Menurut informasi dari orang-orang terdahulu, rumah sakit ini dulunya digunakan menampung para korban perang. Memang ada beberapa yang sudah direhab tapi secara keseluruhan masih banyak bangunan tua. Peralatan di rumah sakit ini juga masih banyak yang manual belum secanggih rumah sakit modern di kota-kota besar. Seperti ruang radiografi ini masih menggunakan peralatan sederhana.
“Aku juga berpikir seperti itu saat pertama kali aku bertugas di sini. Dari luar bangunan, rumah sakit ini seperti biasa saja tapi begitu masuk ke dalamnya banyak ruang-ruang bangunan lama terasa angker dan menyeramkan. Menurutku wajar banyak yang mengundurkan diri dari rumah sakit ini, apalagi mereka banyak mengalami kejadian mistis ditemui makhluk halus selama mereka bertugas di sini.” kataku pelan
“Tapi kita harus ingat Frans bahwa manusia lebih mulia daripada mereka yang gaib. Memang benar dalam Islam diterangkan ada 3 golongan makhluk gaib yaitu malaikat, jin, dan setan /iblis. Mereka mempunyai tugas berbeda-beda dan kehadiran mereka tidak bisa dilihat dengan kasatmata atau dilihat dengan panca indra manusia biasa. Itulah kenapa mereka disebut makluk gaib. Namun, walaupun mereka gaib tapi selaku muslim kita wajib mengimaninya seperti dalam firman-Nya yang tertera dalam QS. Al Baqarah 2-3 yang berbunyi:
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
“Kitab al quran ini tidak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi mereka yang bertakwa yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, menginfakkan sebagaian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
“Iya, aku paham itu. Oh ya tadi di ruang radiografi kamu bilang tentang susuk. Maksudnya apa ya?” kataku mengalihkan pembicaraan.
“Hmm.. susuk ya? Susuk ‘kan emas atau logam seperti jarum kecil dimasukkan ke dalam lapisan jaringan lunak tubuh manusia baik untuk medical maupun sebagai jimat!”
“Ris, yang kumaksud 6 logam yang di wajah pasien tadi loh !
“Iya, itu susuk. Namanya susuk jimat. Biasanya ukuran diameter 0,5 s.d. 1 mm dengan panjang 5 sd 10 mm.”
“Maksudnya susuk jimat yang gimana? Jujur aku nggak paham.”
“Gini Frans. Aku terlahir dari daerah ini. Masyarakat di sini masih memegang kultur nenek moyangnya yang berbau Hindu. Mereka masih mempercayai sosok dukun. Nah, biasanya seorang dukun akan diminta memberikan susuk sebagai pelaris atau untuk menarik terhadap lawan jenis atau kepada orang lain. Biasanya susuk ditaruh di wajah bagian dahi, dagu, pipi, hidung, bagian dada, gigi dan lainnya. Kebanyakannya para nyai-nyai sinden sering menggunakan susuk agar penampilannya tetap menarik hati.
“Lo, kalau percaya dukun artinya kufur lho. Islam melarang percaya dukun seperti sabda Rasulullah dalam hadis Muslim :
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barang siapa mendatangi peramal lalu menanyakan kepadanya sesuatu maka salatnya tidak diterima selama 40 hari.”
“Aku tahu dan sangat paham tentang larangan Islam itu. Tapi kita harus memahami juga kalau masyarakat di sini walaupun mereka beragama Islam tapi masih kuat memegang tradisi Hindu nenek moyangnya. Butuh waktu untuk menyadarkan mereka agar hidup sesuai syariat Islam."kata Aries mulai jengkel.
“Setidaknya kita harus menyadarkan mereka Ries, termasuk pada pasien tadi. Pemakaian susuk logam yang ditaruh di lapisan jaringan lunak tubuh sangat berbahaya, jika tidak sesuai prosedur medis bisa berakibat infeksi. Dan kalau mereka melakukan MRI bisa membahayakan dirinya karena gelombang magnet yang sangat tinggi dikirimkan untuk mendeteksi jaringan syaraf bisa menarik semua susuk-susuknya."jawabku ikut jengkel.
Aries terdiam mendengar pernyataanku itu. Diisapnya rokok Malborro dan mengeluarkan asapnya pelan-pelan.
“Tadinya kupikir yang dimaksud susuk itu hanyalah implan KB yang berukuran diameter 0,2 cm dengan panjang 3 sampai 4 cm dan itu pun berbahan plastik. Susuk KB pun hanya untuk orang-orang yang tidak memilki penyakit berbahaya seperti jantung, hati, stroke, dan pendarahan. Kita tahu sendiri ada bahaya jangka panjang jika menggunakan susuk implan seperti timbulnya penyakit kista ovarium, penurunan libido, resitensi insulin yang menyebabkan diabetes.” kataku dengan intonasi mulai lembut.
Kami terdiam dengan pikiran masing-masing. Mencoba mencerna apa yang kami diskusikan dan alami.
“Frans, percaya atau tidak aku kok merasa tertarik dengan pasien tadi. Parasnya kok cantik dan menarik walaupun ada luka berat di samping kanan kepalanya. Apakah aku sudah terkena pelet jimat susuk dia ya?”
“Hah? Istigfar Ries !” kataku kaget. “Dia memiliki suami dan usianya sudah senja. Dia sebaya ibu kita. Yuk, berwudu dan siap-siap salat Subuh biar halunisasimu lenyap ![]
******
Sydney, 18 Oktober 2023
Seru sekali story nya. Banyak pelajaran dan pengetahuan yang didapat. Barakallahu fiik Mom
Awalnya gak berani baca story bagian awal ini Mom, karena baca komen teman - teman KonaPost ada bagian horornya. Suka teringat-ingat kalau ada maklumat yang sudah masuk ke otak. Tapi karena penasaran & ada lanjutannya, tidak komplit nanti kalau bagian pertama ini tidak dibaca. Benar Mom makhluk halus itu takutnya pada Al-Qur'an. Maka ini senjatanya manusia.
kak Sartinah pasti suka cerpen ini,, secara bukunya dipromosikan secara tidak langsung oleh Mom. selama ini, aku mengira bahwa susuk yang masuk ke tubuh akan hilang di alam gaib. hehe.. ternyata diselipkan ke dalam lapisan jaringan lunak tubuh manusia ya.. tidak bisa dibayangkan sakitnya.
Ending yang menghibur. Jokes khas penulis.
Hihi tertatik pada pasien bersusuk. barokallah keren, Mom
Ini asli keren sey, masyaallah, barakallah, Mom's ...
Berasa lagi diceritain langsung tentang kejadian horor, dan bacanya jam segini, lumayan bikin penasaran campur takut, serasa dalam hati bilang, "aduuuh, kok horor gini, tapi kok menarik, sayang kalo enggak dilanjut bacanya ...."
Wow, “extraordinary experience” ❤️
Ceritanya bikin penasaran mom saat baca di beranda fb. Ternyata emang menarik, soalnya masih banyak masyarakat yg percaya susuk, perdukunan, klenik, mistis, semuanyalah yg seperti itu. Padahal eranya udah digital tapi masih ada saja yang suka sama perdukunan. Pengen instan gitu ya.
Ceritanya bikin saya tolah toleh,, soale agak takut,, judulnya memang bikin menarik, langsung cus untuk membacanya.. Jadi susuk KB dengan susuk kecantikan beda ya.. Yg satu yg pasang bidan, susuk yg satunya dukun
Barakallah mom..mencerahkan..emang di zaman modern ini masih ada aja yg percaya dgn susuk
Naam mbak.. makasih ya atas suportmu..
Naskahnya keren, bangeeet ..
Barakallah, mom ❤️
alhamdulillah.. padahal biasa saja karena menyadari nggak bisa nulis..
Naskah bu Pemred selalu keren mengangkat tema tak terduga, ditunggu kelanjutannya bu.
***
Sebenarnya bagi seorang beriman, islam telah mengajarkan gimana agar tetap cantik dari dalam hingga muncul kepermukaan.( soal wajah kan relatif, pasti lah yg terbaik dr Allah)
Semoga Allah menjaga akidah kita dari kesyirikan. Aamiin
Kamu kemana saja? kok menghilang.. mana naskahmu?
Baca ceritanya agak ngeri-ngeri sedap. Soalnya di daerah saya juga masih banyak yang percaya dengan khasiat susuk yang bisa bikin awet muda. Buat penglaris untuk profesi tertentu biar banyak job. Ditambah bumbu-bumbu makhluk halus jadi tambah serem.
Barakallah mom. Naskahnya selalu keren dan bikin penasaran
ayo di tunggu naskahmu mbak.. ajak putrimu juga ya..
Lanjut Moooommmmm.... menjiwai sekali itu para tokohnya. Btw, aq pernah dengar ada susuk yg ditaruh di area kemaluan. Allahu a'lam
Soalnya mb Dia jarang2 ada yg bahas keginian...jujurly sangat bertentangan dg akidah kita. Seruuuuu mom ditunggu naskah berikutnya
lho, buklannya di tempatmu juga banyak ya kisah2 menegangkan? ayo di tunggu naskah kerenmu..
ayo di tunggu kisahmu..
Wah, agak serem sih nih cerpennya. Nenek-nenek di tempatku kalau sudah sakit kadang sering ditanya, pake sesuatu apa enggak. Soalnya almarhum nenek saya juga pake susuk. Masyaallah susahnya dilepas pas sudah sakit parah.
Eh, saya suka cerpennya, ada ngiklan buku soalnya.
asyik..disukai naskahnya.. maklum nggak bisa menulis hehheheh..
Barakallah Mom. Cerita medis berbalut mistis dan penuh makna membuat si pembaca penasaran. Namun, masih kurang greget sih sebab imbas si pemakai susuk dalam dunia medis belum terlalu ditampakkan, walaupun ada sedikit pemgambaran, tapi masih kurang. Di tunggu kelanjutnya, Mom.
Sudah sering mendengar tentang susuk dan itu dipakai dengan keperluan bermacam-macam, salah satunya untuk kecantikan.
lah.. rencananya kan ada sekuel berikutnya.. tapi jujur sich focus dalam naskah itu pada ilmu2 radiografi., itu sich.
Diberi judul Susuk biar ada yang baca hehehehe..
Kayak Dosen Kematian, bicara ttg autopsi kan padahal makna Dosen kan pendidik..
Baca cerpen ini, teringat pada seseorang yang juga memakai susuk. Ketika sakaratul maut susah bgt. Begitu susuknya dibuang baru lah meninggal dgn tenang.
ayo mbak di tunggu naskahmu ya..berbagi pengalaman..
Saya suka dengan cerita yg ada horor atau misterinya.. serem tp bikin penasaran.. hehe..
Sekarang tinggal giliranmu ya yang bercerita..
Susuk, pernah mendengar dan menurut cerita jika di pasang di wajah akan kelihatan cantik, menarik dll, yang jelas hal ini akan memberikan efek yang buruk terhadap keimanan yang menggunakannya. Naudzubillah min dzalika.
Yang jelas cerpen ini enak dibaca. Suguhan medis berbalut mistis yang bikin pembaca penasaran untuk membaca sampai habis. Sayangnya tidak diceritakan nasib perempuan yang memakai susuk tadi, nasibnya bagaimana. Jadi penasaran.
Kan rencananya ada sekuel berikutnya. Di naskah ini kan focus pada dunia Radiografi..
Cerpen horor tentang susuk nih. Zaman sekarang masih banyak ya yang pakai susuk. Biar terlihat menarik sebagai magnet rezeki dll.
Baru tahu ternyata logam tuh bisa menghalangi proses X-Ray ya.
Rada serem ya kalau ngomongin noni2 Belanda. Tapi penasaran lanjutannya.
Aq pernah px teman yg bs lihat begituan. Pernah tanya, penampakan apa yg paling serem?
Nyatanya bukan wajah yg hancur atau berdarah2. Tapi wajah pucat tanpa ekspresi Noni belanda yg tajam lurus melihat ke arahnya. Hiiiiìi
Dia lihat pas di jakarta
Di rumah orang tuaku yang di Indonesia sering banget di ganggu termasuk kuntilanak. Wajahnya pucat pasi, ada lingkar hitam di wajahnya spt mata panda dan senyum menyeringai walaupun tipis. Tapi emang rambutnya tergerai tanpa menginjak lantai. Kehadirannya sll di awai dgn desiran angin. Biasanya hadir antara jam 1 sd jam 3 am..
Entar di sekuel kedua kayaknya si Noni Belanda hadir lebih menggoda hehehheh
Malah pernah mendengar dari tetangga sy bahwa susuk juga ada yang dari permata, ditanam di bagian tubuh tertentu, penggunanya tak cuma perempuan bahkan juga laki-laki..demi dunia.. Na'udzubillah
Kan sudah dibilang kalau susuk itu emas atau logam .. hehehhe
Pada zaman modern ini, masih ada orang yang memakai susuk kecantikan. Biasanya untuk kepentingan pekerjaan. Kalau dia public figure, ditambah susuk penggaris, agar banyak job. Memang butuh dakwah akidah untuk memadamkan umat tentang keharaman susuk ini.
betul mbak..