Pengemban Dakwah Kewajiban dan Sifat-sifatnya

Bagi seorang pengemban dakwah, hendaklah berkata, berperilaku dan sifatnya sesuai dengan Islam. Seorang pengemban dakwah, ketika berkata wajib hanya mengucapkan pemikiran dan hukum-hukum Islam saja atau yang tidak bertentangan dengan Islam, ketika berperilaku, wajib hanya melakukan hal-hal yang sesuai dengan Islam semata .


Judul Buku: Pengemban Dakwah Kewajiban dan Sifat-sifatnya
Penulis: Mahmud Abdul Latif Uwaidah
Penerbit: Pustaka Thariqul Izzah
Tahun Terbit: 2012
Tebal: 242
Peresensi: Minah

Dakwah adalah menyeru manusia kepada jalan Islam. Dengan dakwah bukti cinta kita kepada Islam, cinta Allah dan Rasul, serta peduli terhadap sesama manusia. Kita tidak ingin selamat sendiri, mau baik atau sholeh sendiri. Karena kita sangat menginginkan umat Islam semakin paham dalam agamanya. Sehingga dibutuhkan ilmu dan mendakwahkannya.

Dakwah merupakan perkataan yang baik, yakni menyeru Islam. “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (agama) Allah,….” (TQS. Fushilat 33)

“Hendaklah ada diantara kalian segolongan umat (jamaah) yang mengajak pada kebajikan (Islam) serta melakukan amar makruf nahi munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104).

Melalui dakwah, ditanamkan dengan kuat kalimat laa ilaaha illallah, tidak ada Tuhan selain Allah yang patut disembah dan diharapkan keridhoanNya. Menjadikan Islam sebagai rahmat, keimanan Allah tentu harus membawa pada keyakinan dan ketundukan pada seluruh hukum dan syariahNya. Serta dakwah ditujukan untuk menjadikan Islam sebagai pedoman hidup artinya mengajak manusia untuk masuk kedalam Islam secara kaffah. Dengan dakwah hanya mengharapkan ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Banyak topik dan buku yang mengulas tentang dakwah Islam. Akan tetapi, masih sedikit buku yang mengulas dakwah Islam dari sisi ruhnya, ghirahnya dan faktor-faktor yang mampu memicu kesadaran kaum Muslim dan memacu aktifitas para pengemban dakwah.

Aktifitas dakwah adalah aktifitas yang dilakukan para Nabi dan Rasul. Apa yang dialami para Nabi dan Rasul, juga secara pasti akan dialami oleh para pengemban dakwah. Tentu saja selama penyampaian dakwahnya sama sebagaimana yang pernah mereka lakukan dahulu. Risiko yang dialami para Nabi dan Rasul juga akan dialami oleh para pengemban dakwah. Hambatan dan tantangan yang dihadapi sama persis dengan hambatan dan tantangan yang dijumpai oleh para Nabi dan Rasul.

Para pengemban dakwah juga manusia yang senantiasa memerlukan support, dukungan dan semangat. Jika tidak, mereka akan tersungkur dan hanyut ditelan kemungkaran dan kekufuran yang mengepung kehidupan mereka.

Bagi seorang pengemban dakwah, hendaklah berkata, berperilaku dan sifatnya sesuai dengan Islam. Seorang pengemban dakwah, ketika berkata wajib hanya mengucapkan pemikiran dan hukum-hukum Islam saja atau yang tidak bertentangan dengan Islam, ketika berperilaku, wajib hanya melakukan hal-hal yang sesuai dengan Islam semata. Disamping itu, ia pun wajib menyifati dirinya hanya dengan sifat-sifat yang Islami dan akhlak yang terpuji semata.

Sejauh mana Islam terwujud dalam ucapan, perilaku, dan sifat-sifatnya, maka sejauh itu pula dakwahnya akan berjalan baik dan berhasil. Karena itu, untuk dapat mencapai kedudukan semacam ini, seorang pengemban dakwah harus selalu menjaga dirinya agar ia hanya mengucapkan yang benar, hanya berperilaku yang Islami dan hanya menunjukkan sifat-sifat yang dituntut oleh syariat.

Sebagai seorang pengemban dakwah haruslah mampu meluangkan waktunya berjuang untuk Islam, berdakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam dan istiqomah dalam jalan dakwah. Apapun akan dikerahkan walau harus mengorbankan waktunya, tenaganya, perasaannya, dan pemikirannya. Karena ia yakin bahwa amanah dakwah itu adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan yang semata-mata hanya ingin mendapatkan rida Allah.

Buku ini dipersembahkan bagi para pelaku dakwah, aktifitas Islam dan Umat Islam secara umum yang selalu dahaga dengan dukungan dan semangat dakwah Islam.


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Taubat yang Dinanti
Next
Mengkritisi Pidato Kemenangan Joe Biden
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram