Pondasi dari amal setiap Muslim adalah beriman kepada Allah Swt. Pondasi iman itu perlu dikokohkan, perlu disiram, dipelihara, dan dijaga.
Judul Buku: Motivasi Nafsiyah pengokoh jiwa Nan Gundah
Nama Penulis : M. Rahmat Kurnia dan M. Iwan januar
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Bogor
Penerbit : Al-Azhar Fresh Zone Publishing
Jumlah Halaman:252 hlm
Resentator : Alvi Rusyda (Distrik Syam)
NarasiPost.com - Setiap orang pasti mengalami futur, lemas, badmood, dan energi negatif lainnya. Ini tidak bisa dibiarkan lama-lama, bisa jadi penyebabnya karena dosa yang kita lakukan. Apalagi kita sebagai pengemban dakwah, harus berusaha menjaga energi positif, taqarubnya terjaga, dan bersabar jika menghadapi ujian. Mungkin kita berusaha menjaga motivasi nafsiyah, dengan mengikuti berbagai training motivasi, baca buku, dan menonton video trainer. Tapi, kita tidak bisa menjamin kuatnya ghirah dakwah seseorang. Maka buku ini sangat cocok bagi yang ingin istikamah di jalan mulia ini. Penulis menjabarkan pertema, dengan bahasa ringan, dilengkapi dalil, dan contoh yang dekat dengan kehidupan pembaca, atau realitas yang terjadi, dalam kehidupan masyarakat. Tanpa terasa air matapun ikut menetes membaca kalimat, demi kalimat, menyadarkan diri yang banyak khilaf, dan berusaha berubah ke arah yang lebih baik.
Berikut sekilas tentang isi buku ini:
Motivasi 1: Penghalang-penghalang doa: meliputi doa adalah tanda kedekatan, penulis juga membahas tentang kesalahan berdoa, dan datang dari luar doa. kita diajak untuk merenung, memperbaiki adab bedoa, dan menyerahkan urusan kita kepada Allah Swt.
Motivasi 2: Menikmati kekhusyuk'an. Khusyuk berarti fokus, dan tenang dalam mengerjakan sesuatu. Tidak tergesa-gesa, dan menikmati indahnya beribadah. Prinsip khusyuk adalah TKP yaitu, Tuma’ninah, Komunikasi, dan Penghayatan. Teknik sholat khusyuk, yaitu: Hilangkan rasa malas, berwudhu’, berdiri tegak dan rilekkan badan, mulai takbiratul ihram dengan menekadkan niat, membaca bacaan dengan komunikasi, merasakan apa yang dibaca, dan setelah salam ucapkan rasa syukur, dan berzikir serta berdoa kepada Allah.
Motivasi 3: Menyatukan pemikiran dan perasaan, maksudnya menyatukan perasaan dengan menghubungkan dengan akidah. Yang menjadikan tolok ukur perasaan dan pemikiran, bukan benar atau salah, dan hawa nafsu, melainkan hukum syara’.
Motivasi 4: Malas adalah masalah. Malas salah satu penyakit berbahaya yang harus dihindari oleh Muslim. Karena ini disenangi oleh setan, dan sama dengan bermaksiat kepada Allah. Kerugian yang dialami oleh pemalas adalah pahalanya diserobot orang, tidak akan dipercaya orang lain, ciri-ciri orang bodoh, gampang dijajah orang lain dan tidak akan masuk surga. Cara melawan kemalasan: perhitungkan manfaat setiap unit kegiatan, hargai waktu, jangan banyak berkhayal, no way putus asa, dan minta perlindungan kepada Allah Swt.
Motivasi 5: Menyemai hati yang selesai, maksudnya, bersikap tenang, tidak kecewa, dan tidak panik ketika sedang mendapatkan ujian, dan mencari solusi setiap permasalahan, dan melibatkan Allah dalam semua urusan.
Demikianlah cuplikan dari isi buku ini. Untuk lebih lengkapnya boleh dibaca bukunya. Karena buku ini sangat manjur, karena pondasi dari amal setiap Muslim adalah beriman kepada Allah Swt. Pondasi iman itu perlu dikokohkan, perlu disiram, dipelihara, dan dijaga. Isi buku ini mampu menyuntik jiwa ketika menghadapi ujian, musibah, dan cobaan hidup. Wallahua'lam.
Picture Source by Google