Hijrah Diri dan Negeri Menuju Perubahan Hakiki

"Hijrah itu tidak mudah dan butuh pengorbanan namun harus dilakukan agar terjadi perubahan ke arah yang lebih baik."

Oleh. Nina Marlina, A.Md
(Muslimah Peduli Umat)

NarasiPost.Com-Dikutip dari CNN Indonesia (4 Agustus 2021), Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 harus mencapai 6 persen agar bisa lepas dari jebakan negara pendapatan kelas menengah (middle income trap). Bila itu bisa dicapai, ia yakin Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju pada 2045. Menurutnya pandemi Covid-19 berdampak pada perencanaan pembangunan nasional, sehingga target Indonesia maju pada 2036 harus bergeser menjadi tahun 2045.

Setiap individu atau negara pasti menginginkan perubahan yang lebih baik. Ingin maju, tak mau berdiam diri atau bahkan terpuruk. Namun, perubahan seperti apa dan bagaimana yang seharusnya dilakukan? Jangan sampai salah memahami dan salah mengambil langkah.

Tak cukup hanya maju dalam bidang ekonomi, sementara bidang atau aspek lainnya buruk. Maju mundurnya sebuah bangsa tentu dipengaruhi berbagai aspek. Jangan pula terpedaya dengan perubahan atau kebangkitan yang semu.

Momen hijrah adalah momen perubahan. Momen ini menginspirasi kita untuk selalu berupaya berubah lebih baik dan dapat istikamah menjalaninya. Sebagaimana kita ketahui, banyak individu yang sadar akan pentingnya hijrah dan mereka pun melakukannya. Khususnya para selebriti dan kaum milenial. Tentu hal ini patut disyukuri dan terus didukung. Namun, hijrah tak boleh berhenti pada tataran individu saja. Hijrah pun harus dilakukan oleh negara dengan perubahan sistemnya.

Islam telah memberikan panduan tentang hijrah yang sesungguhnya. Islam mendorong agar kita meraih kebangkitan hakiki. Sebagai umat Islam kita memiliki teladan yang dapat kita contoh dalam upaya hijrah ini, yakni Rasulullah Saw. Beliau mencontohkan dengan berhijrah dari Mekah ke Madinah, yakni dari Daarul Kufur menuju Daarul Islam. Beliau menunaikan perintah Allah ini pada tahun ke-13 dari masa dakwahnya selama di Mekah. Tujuannya adalah agar umat Islam memiliki tempat yang kondusif dalam menyebarkan dakwah dan kebaikan. Ternyata memang benar. Akhirnya, Islam pun semakin kuat dan dapat menyebar dengan mudah. Daulah Islam ini menjadi kekuatan besar yang disegani lawan. Pertolongan Allah pun datang dengan hadirnya para penolong agama Allah, yakni kaum Anshar (suku Aus dan Khazraj).

Dengan berdirinya Daulah atau negara Islam di Madinah, syariat Islam pun dapat diterapkan secara kafah atau menyeluruh. Negara ini menerapkan sistem pemerintahan, politik, ekonomi, sosial, dan hukum Islam. Berbagai strategi dakwah pun disusun oleh Rasul Saw.

Meski jalan menuju hijrah tersebut tak mudah, perlu pengorbanan yang besar. Begitu pun dengan kita yang menginginkan hijrah yang sama. Tentu harus berani menghadapi berbagai rintangan. Terlebih harus siap dengan semua risiko yang terjadi. Namun tentunya Allah Swt. akan menyiapkan pahala yang besar bagi setiap orang yang mau dan mampu melaluinya. Untuk itu, kita harus menjadi bagian dalam perubahan kondisi negara agar lebih baik. Agar negeri memperoleh kebaikan, maka harus mengambil solusi Islam. Islam adalah satu-satunya pilihan. Agar Allah Swt. menurunkan rahmat dan berkah-Nya, kita harus berhukum terhadap hukum Allah. Negara ini harus mau menerapkan syariat-Nya. Negara ini harus mencampakkan seluruh aturan yang berasal dari manusia. Sistem demokrasi, kapitalisme, dan sekularisme harus disingkirkan.

Perubahan hakiki adalah ketika negeri ini menjadi negara baldatun thoyyibatun warobbun ghofuur, negara yang dilimpakan rizki yang berkah serta ampunan dari Allah Swt. Sungguh kita amat merindukan hadirnya negara tersebut dan mewujudkan kondisi yang aman, tentram, dan sejahtera. Sebagaimana yang pernah terjadi pada masa Rasulullah Saw. Kemudian dilanjutkan oleh para sahabat dan generasi selanjutnya. Kejayaan demi kejayaan diraih umat Islam. Kemajuan dicapai dalam berbagai bidang. Tak hanya dalam hal ekonomi. Untuk itu, tak perlu berlama-lama. Jangan ditunda-tunda untuk hijrah menuju perubahan hakiki, agar kebaikan dan rida Allah selalu menaungi negeri ini.

Wallahu a'lam bishshawab.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Nina Marlina A.Md Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kismis: Si Anggur Kering yang Kaya Nutrisi
Next
Stres Akibat Pandemi, Islam Tawarkan Solusi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram