"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.".Al-Qur'an Surah Al-Insyirah ayat 6
Oleh : Miladiah al Qibthiyah
( Kontributor Tetap NarasiPost.Com )
NarasiPost.Com-Hello, Guys. Kita sering kali mendengar kalimat 'Laa tahzan, Allah bersama kita', bukan? Kalian tahu tidak, awal mula kalimat itu diucapkan oleh siapa hingga akhirnya viral sampai sekarang?
Kalau kalian pernah mendengar kisah Rasulullah dan sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shidiq, mereka pernah bersama di Gua Hira. Saat itulah, kalimat 'Laa tahzan innallaha ma'ana' terucap dari lisan nabi kita, Muhammad saw.
Pada saat itu, orang-orang kafir sedang mengejar dan mengepung untuk membunuh Rasulullah dan Abu Bakar. Lalu, Abu Bakar sangat bersedih dan ketakutan, Guys. Maka, Rasulullah dengan sifat dan pribadinya yang tenang dan penuh keyakinan mengatakan kepada Abu Bakar, "Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."
Ini nasihat dan pelajaran berharga buat kita semua. Kalau ada Allah, kenapa harus takut dan bersedih? Kisah Rasulullah dan Abu Bakar ini mengajarkan pada kita untuk tetap tenang dan tegar ketika menghadapi berbagai macam masalah kehidupan. Kita harus mempunyai keyakinan seratus persen pada Allah bahwa tidak akan ada yang bisa mengalahkan kita, terlebih di hadapan musuh umat Islam. Selain itu, keyakinan yang kuat pada Allah akan membuat kita berada jauh dari jalan yang sesat serta tidak mudah putus asa.
Guys, keimanan dan keyakinan penuh pada Allah akan mengantarkan kita pada kemenangan dan kesuksesan. Lihat saja bagaimana perjuangan Rasulullah dan para sahabat yang memenangkan medan dakwah. Keyakinan mereka menapaki jalan dakwah yang terjal, penuh bebatuan dan kerikil, tidak membuat langkah mereka surut. Akan tetapi, semakin membuat mereka gigih demi menjemput kemenangan Islam yang akan diraih oleh kaum muslimin. Bukan karena mudahnya urusan dakwah ini, lantas membuat Rasulullah dan para sahabat yakin bisa memenangkannya. Akan tetapi, mereka yakin ada Allah bersama mereka. Karena itu, segala urusan dakwah dan kaum muslimin menjadi mudah dikerjakan.
Sama halnya dengan permasalahan hidup yang kita alami, sejatinya hanya kecil di hadapan Allah, ibaratnya hanya seujung kuku. Apalagi kalau kita flashback ke masa sahabiyah Sumayyah. Ujian hidup beliau dan keluarganya begitu berat sampai akhirnya Sumayyah mendapat gelar syahidah karena mempertaruhkan nyawa demi agama Islam ini. Belum lagi dengan kisah-kisah sahabiyah lain yang begitu menyentuh hati.
Jadi, tidak ada yang perlu kita takutkan dan khawatirkan, ya, Guys. Walaupun seluruh manusia di atas muka bumi ini memusuhi kita, tetaplah 'Laa tahzan' karena ada Allah bersama kita. Satu hal yang harus kita ingat bahwa yang memusuhi Allah sejatinya mereka itu lemah. Mereka tidak mempunyai kekuatan. Bahkan, Allah menghinakan mereka. Allah akan berada di barisan para pejuang Islam yang melanjutkan estafet dakwah Rasulullah saw. hingga akhir hayat mereka.
Kalau kita pernah difitnah oleh orang karena memperjuangkan kebenaran, sejatinya mereka telah menampakkan betapa rendahnya mereka di hadapan Allah. Mereka berpikir bahwa dengan segala harta dan tahta yang dimiliki, mereka bisa berkuasa penuh atas dunia ini.
Oh, sekali-kali tidak! Justru mereka mempermulus jalan mereka menuju neraka Allah. Sebab, mereka sangat berani menentang Allah dan ajaran Islam dengan menyepelekan urusan dakwah, jihad dan khilafah. Na'uzubillahiminzalik, ya, Guys.
Coba kita berpikir dengan pikiran jernih. Kita butuh Allah atau manusia? Kita butuh Allah atau harta? Kita butuh Allah atau segala hal yang melenakan kita di dunia? Tentu kita jawab, bukanlah manusia tujuan kita, bukanlah harta tujuan kita, bahkan bukanlah kesenangan yang melenakan hingga membuat kita lupa siapa diri kita, dari mana kita berasal, untuk apa kita di dunia ini, dan akan ke mana setelah kehidupan ini berakhir. Ketahuilah, segala sesuatu yang ada di atas muka bumi ini mutlak milik Allah, loh, Guys.
Manusia, harta, tahta, rupa, kemewahan dan lain-lain hanya pinjaman dari Allah. Sangat mudah bagi Allah mengambilnya, apalagi kalau sampai meminta pertolongan kepada selain Allah. Duh, jangan sampai. Justru Allah tidak akan mengampuni kita karena telah bersekutu dengan makhluk-Nya.
Satu-satunya tempat kita meminta pertolongan hanyalah pada Allah. Hari ini kita merasa lebih kuat, tegar, berani karena ada Allah bersama kita. Bahkan, Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang mulia yang Allah janjikan kemenangan. Maka, kita patut bergembira menyambut kemenangan yang dijanjikan itu. Kita lakukan saja segala upaya untuk menolong agama Allah. Sebab, Allah pasti akan menurunkan pertolongan-Nya hingga kemenangan itu datang. Hal itu karena Allah bersama kita.
Allah tidak akan pernah berpaling dari hamba-hamba-Nya yang mempunyai keimanan yang kokoh serta ketaatan yang sempurna. Allah telah membentengi kita dari segala ancaman dan marabahaya dengan cara-Nya sendiri. Benteng Allah ini tak dapat dirobohkan oleh siapa pun. Sebab, hanya Allah satu-satunya Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Sedangkan mereka yang menghalangi dakwah dan urusan kaum muslimin adalah orang-orang yang lemah dan hina. So, selama Allah bersama kita, jangan berkecil hati dan jangan bersedih hati, ya, Guys.
Kata-kata ini begitu memberi amunisi yang kuat di kala kita sedang lelah-lelahnya berjalan di atas dunia ini. Yakinlah, semua orang akan butuh dengan ucapan Rasulullah yang sangat menenangkan jiwa ini. Apalagi, Allah mengatakan pada kita dalam Al-Qur'an Surah Al-Insyirah ayat 6
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.".
Allah mengatakan itu sebanyak dua kali, loh, Guys. Dan masih banyak lagi firman Allah yang begitu menggugah dan membuat kita bersungguh-sungguh menjalankan setiap amanah yang dibebankan di pundak kita.
Betapa nikmatnya, Guys. Rasa lelah dan letih berjuang menggenggam bara Islam, Allah bayar dengan kemenangan dan kemuliaan di dunia. Di akhirat, Allah menghadiahkan pahala berupa surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai untuk kita. Inilah janji Allah bagi mereka yang teguh dan isitikamah sampai tetes darah terakhir.
Maasyaallah banget, ya, Guys. Kalimat sederhana Rasulullah yakni 'laa tahzan innaallaaha ma'ana' ini mampu mengantarkan kita ke tempat yang mulia, yaitu tempat berkumpulnya para nabi dan orang-orang saleh serta para syuhada di surga-Nya. Kelak kita dan mereka akan duduk di atas dipan-dipan berhadap-hadapan. Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]