Masih Muda, Belum Waktunya Tobat?

Jangan ragu untuk berubah menjadi lebih baik. Mulailah ambil air wudhu, basuh semua kedekilan dan kenakalan kita. Sujudlah merayu pada-Nya. Adukan semua yang kamu rasa. Jadikan Dia tempat curhatmu yang terpercaya. Mintalah apa pun pada-Nya karena kamu pasti tak akan pernah kecewa.


Oleh: Bedoon Essem

NarasiPost.Com-Hey gaes, yang masih merasa muda. Apa kabar imanmu hari ini? Apakah kamu masih merasa akan hidup lama, hingga kamu merasa belum waktunya mendekat kepada Pencipta? Kamu merasa mati itu bagi yang tua, hingga kamu merasa aman-aman saja?

Hey kamu, iya kamu generasi millenial yang merasa masih unyu-unyu, yang masih menganggap cinta adalah segalanya. Kamu yang masih bucin pada idolamu. Yang dengan suka rela jadi Army para idol Korea. Yang sampai rela merogoh kocek yang fantastis, hanya demi bisa beli foto mereka yang ada dibungkus makanan. Masihkah dirimu merasa itu bukan hal yang sia-sia? Bagimu itukah bukti cinta dan sah-sah saja?

Sob, tahukah kamu, bahwa dunia ini tak lama? Masa mudamu juga tak lama bahkan hanya sekejap mata. Semua yang ada di dunia ini akan sirna. Maka akan sangat rugi jika kamu habiskan untuk hal yang sia-sia. Lihatlah teman, betapa banyak orang muda mati tak berdaya. Pasti kamu juga pernah mengalami orang terdekatmu meninggal bukan?

Padahal dia masih muda, teman sekelasmu, teman kongkowmu, teman berantemmu, mereka masih muda tapi mati juga. Ada yang meninggal karena sakit, karena pandemi ini, ada yang lagi tawuran, atau ada yang lagi nge- fly terus kebablasan tak balik lagi. Tak jarang juga itu terjadi di depan mata kita, mereka pergi di dalam pelukan kita.

Sob, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, pernah bersabda, “Cukuplah kematian itu sebagai nasihat.” (HR al-Thabrani, al-Baihaqi).

Dengan melihat kematian di depan mata, dengan seringnya kita mendengar kabar duka, seharusnya itu sudah cukup buat kita untuk berbalik arah dari jalan hidup kita yang jauh dari aturan agama, menuju ketaatan. Nah ini penting banget nih sob, apalagi dalam masa pandemi seperti sekarang ini harusnya menjadi timing yang tepat untuk kita mendekat kepada-Nya.

Mulai deh kita jauhi tuh hura-hura, kongkow kita bersama teman-teman.

Mulai kita cari majelis-majelis ilmu yang bisa mendekatkan kita sama Allah. Dalam kondisi seperti ini harusnya menjadi momentum kita kuatkan lagi doa kita. Minta ampun sama Allah. Perbanyak sujud kita kepada Allah Ta'ala. Jangan juga kita malah distancing sama Yang Maha Kuasa.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : (( أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأكْثِرُوا الدُّعَاءَ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

"Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kondisi yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa pada saat itu.” [HR. Muslim, no. 482]

Jangan ragu untuk berubah menjadi lebih baik. Mulailah ambil air wudhu, basuh semua kedekilan dan kenakalan kita. Sujudlah merayu pada-Nya. Adukan semua yang kamu rasa. Jadikan Dia tempat curhatmu yang terpercaya. Mintalah apa pun pada-Nya karena kamu pasti tak akan pernah kecewa. Allah itu Maha Pengampun namun juga berat siksanya. Jika kita menunggu tua untuk bertobat, takutnya kita tak akan sempat karena ajal bisa datang setiap saat. Allah juga Maha Pengasih gaes, rahmat-Nya sangat luar biasa tak terhingga, jadi jangan takut mendekat kepada-Nya. Seberapa pun dosa kita ayo segera mendekat.

So, mumpung masih muda nih gaes, ayo merapat dalam barisan taat. Muda taat itu hebat. Mumpung masih sempat, segera kita cari jalan tobat. Jangan nunggu tua, karena belum tentu tiba. Perbanyak teman taat, biar banyak yang menarik kita ketika kita tersesat. Lupain deh kesalahan masa lalu, sudah waktunya kita buka lembaran baru. Jadikan Islam jalan hidupmu, kamu pasti jadi generasi bermutu.

Wallahu a'lam

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Waktu Laksana Pedang
Next
Liberalisasi Seksual: Arus Global Racuni Muslim
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram