Tampaknya anak bangsa ini memang telah didedikasikan sebagai buruh bagi para investor. Bagaimana Indonesia bisa menyongsong demografi 2045 dengan produktivitas, sedangkan hari ini Indonesia menengadahkan tangan kepada para investor luar negeri kebanyakan. Alih-alih menyediakan lapangan kerja, anak bangsa justru dijadikan tabungan kaum pekerja.
Oleh. Riska Malinda, S.Kom. (Ibu Rumah Tangga Peduli Generasi)
NarasiPost.com - Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia di masa pandemi Covid-19 patut diapresiasi. Pemerintah terlihat sangat antusias untuk menumbuhkan laju perkembangan ekonomi Indonesia yang saat ini sedang terpuruk. Antusias pemerintah terlihat dari kerja kerasnya untuk menarik investor serta pembangunan demi pembangunan yang sedang digarap. Salah satunya adalah pembangunan pada area seluas 450 ha di kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Kawasan Industri Terpadu (KIT), Batang sedang dibangun sebagai sentra industri yang diharapkan mampu menarik investor-investor, baik dalam dan luar negeri. Saat ini telah ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk menanamkan investasi di kawasan tersebut seperti LG Energy Solution, KCC Glass (Korea Selatan), Alpan Lighting LED (Amerika), dan Wavin pipa (Belanda). Presiden juga mengundang Jerman untuk turut membangun dan berinvestasi, bahkan menyediakan lahan khusus yang akan dinamakan dengan German Industrial Quarter.
Tentunya rencana ini sangat menjual, selain karena lahan yang strategis para investor akan mendapatkan para pekerja dengan gaji murah. Namun, yang menjadi sorotan penting bukan hanya itu. Tampaknya anak bangsa ini memang telah didedikasikan sebagai buruh bagi para investor. Bagaimana Indonesia bisa menyongsong demografi 2045 dengan produktivitas, sedangkan hari ini Indonesia menengadahkan tangan kepada para investor luar negeri kebanyakan. Alih-alih menyediakan lapangan kerja, anak bangsa justru dijadikan tabungan kaum pekerja.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]