"Salah satu naskah Challenge ke-3 NarasiPost.Com dalam rubrik True Story dengan nilai yang cukup baik."
Oleh: Wiji Lestari
NarasiPost.Com-Mentor hidup adalah seseorang yang dijadikan panutan dan memberikan bimbingan dalam menghadapi lika-liku kehidupan. Kekagumanku pada kisah kehidupan mentorku, membuat diri ini kuat dalam menjalani segala ujian. Ya, beliau seorang wanita yang kuat dengan segala terpaan badai permasalahan kehidupan.
Sembilan tahun sudah beliau meninggalkan tanah kelahirannya untuk berhijrah ke tempat yang baru dengan suasana kehidupan yang berbeda. Saat ini, beliau menetap di kawasan obyek wisata Pantai Parangtritis, salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Beliau berpindah tempat sejak tahun 2002 hingga sekarang.
Banyak kisah kehidupan beliau yang dapat kujadikan sebagai pelajaran berharga. Walaupun belum belajar Islam secara kaffah, beliau selalu berpegang teguh pada ajaran Islam. Beliau memulai berbagai usaha di kawasan obyek wisata Pantai Parangtritis dengan berjualan pakaian sebagai cinderamata khas dan berbagai produk lainnya.
Jatuh bangun dalam merintis usaha telah beliau lalui. Hingga saat ini, beliau mempunyai sebuah parkiran bus pariwisata dengan berbagai fasilitas yang diberikan. Buah hasil kerja keras beliau selama merintis karir kini sudah mencapai puncak kesuksesan.
Aku mengenal beliau sejak tahun 2003. Waktu itu, aku dan putrinya masuk SD. Di hari pertama pendaftaran pula kami saling mengenal satu sama lain hingga saat ini. Bahkan ketika menginjak remaja, aku ditawari untuk menemani putrinya menjaga sebuah toko pakaian yang dijalankannya.
Dari sanalah aku dididik untuk memulai dan menjalankan bisnis, serta masih banyak lagi ilmu yang beliau bagi padaku.
Di sini, aku ingin berbagi kisah tentang beliau bukan dari segi suksesnya berbisnis. Namun, bagaimana kisah perjalanan spiritual beliau dalam menjemput hidayah Allah atau menjemput cahaya Islam yang hadir dalam dirinya.
Sosok beliau menginspirasiku dalam memilih sebuah jalan kebaikan, pantang untuk mundur walau selangkah. Sejak dulu, beliau sudah mengenal hijab, tetapi belum dikategorikan hijab yang syar’i.
Waktu demi waktu berjalan dan terus berproses untuk menuju lebih baik. Dalam berhijrah, beliau tak pernah lupa mengajak sekelilingnya untuk bersama-sama menapaki jalan agama Allah, termasuk aku dan putrinya. Kami senantiasa diingatkan terkait aturan-aturan Islam.
Uniknya, ketika memahami bahwa pakaian seorang muslimah, sesuai dengan surah Al Ahzab ayat 59, yaitu berpakaian longgar dan tidak berpotongan, maka yang beliau lakukan adalah menyambung beberapa baju dan dijahit tangan hingga terbentuklah sebuah gamis.
Kalau dipikir ulang lebih baik beli jadi daripada harus menjahit sendiri. Akan tetapi, prinsip beliau tidak seperti itu. Meski mampu membeli, tetapi selagi ada yang bisa di manfaatkan, kenapa tidak digunakan?
Tahun 2015, beliau mulai intens mempelajari agama Allah dan aku selalu bertanya ketika beliau selesai belajar. Banyak ilmu yang beliau sampaikan, bahkan tanpa kusadari, setiap perkataannya bisa membuatku hijrah pula di jalan Allah, bersama sama mempelajari agama Allah. Akhirnya kami bisa menjadi partner dalam mengajak yang lainnya.
Hari demi hari, kami semakin intens mempelajari agama Islam. Tak lupa pula kami mengajak orang-orang di sekitar untuk duduk bersama dan mempelajari Islam bersama.
Namun, karena kondisi kawasan obyek wisata Pantai Parangtritis mayoritas penduduknya adalah pendatang, maka tak mudah untuk mengajak mereka duduk bersama mempelajari agama Islam. Rintangan demi rintangan tak pernah menyurutkan langkah beliau dalam mendakwahkan Islam di Parangtritis.
Kajian intens yang sudah sering kami buat bersama beliau, hanya berjalan beberapa kali pertemuan saja. Bahkan dalam membuat kajian ini, kami mendatangi setiap rumah untuk memberikan undangan. Tak hanya di area Parangtritis saja, kami juga menyebar undangan sampai ke Gunung Kidul yang notabene akses menuju ke sana naik turun, bahkan jalan ke desanya belum beraspal. Kami selalu mensyukuri berapa pun orang yang datang ke kajian.
Bermacam-macam kajian telah beliau buka, mulai dari kajian khusus remaja, kajian khusus para pedagang hingga kajian ibu-ibu muda. Selain membuat kajian, beliau juga mendakwahkan Islam kepada para tokoh masyarakat yang ada, baik yang sudah dikenal maupun belum. Bahkan, ada satu tokoh yang menolak secara langsung dan melarang beliau untuk datang ke rumahnya lagi.
Mungkin yang lain bisa ciut nyalinya, tetapi bagi beliau, penolakan itu adalah hal yang biasa, masih banyak kesempatan lain yang bisa dijemput.
Penolakan yang sempat diterima tak membuat patah semangat.
Kini, amanah demi amanah yang beliau jalankan untuk mengisi kajian silih berganti datangnya. Tak ada kata menolak setiap ada amanah yang didapat. Beliau selalu mengutamakan panggilan dakwah dan mengesampingkan urusan pribadinya.
Baginya, panggilan dakwah adalah panggilan mulia yang harus segera dilaksanakan. Ketika beliau diamanahi untuk mengisi sebuah kajian, maka beliau selalu mempersiapkan sesempurna mungkin, termasuk mencari referensi dari berbagai sumber, yang bisa menunjang materinya.
Keteguhan beliau dalam berpegang pada agama Allah sangatlah kuat. Beliau dengan tegas menyampaikan ilmu dan aturan-aturan Islam kepada siapa saja. Keteguhan beliau membuatku kagum padanya hingga aku berdoa, semoga suatu saat bisa mengikuti jejak kakinya dalam menyebarkan Islam.
Prinsip beliau adalah pantang mundur meski hanya selangkah dalam hal kebenaran, sekalipun nyawa menjadi taruhan dan akan terus menyebarkan agama Allah. Suara lantang beliau dalam menyeru amar makruf nahi mungkar di kawasan obyek wisata Pantai Parantritis saat ini bagaikan suara auman singa yang keras, auman yang mengajak masyarakat untuk menerapkan Islam secara kaffah, yang akan menuntaskan segala permasalahan kehidupan.
Hanya dengan diterapkan Islam secara kaffah, solusi itu ada.
Terlepas bagaimana kehidupan beliau di masa lalu, cahaya Islam yang hadir dalam hidupnya mampu mengubah segalanya.
Hidayah Islam itu telah beliau jemput. Beliau senantiasa mendakwahkan Islam di tengah masyarakat. Semoga beliau senantiasa dalam lindungan Allah Swt. dan diberi kemudahan dalam menjalankan setiap amanah-amanah yang beliau terima.[]
Photo : Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]