Terorisme Bukan Ajaran Islam


Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya
(QS.Al Maidah 32)


Oleh. Rizki Sahana
(Aktivis Muslimah, Pegiat Media)

NarasiPost.Com-Melakukan teror di ruang publik hingga menumpahkan darah dan menghilangkan nyawa tanpa hak haram hukumnya dalam Islam. Nash Qur'an dan Hadist menyebutkan keharamannya secara gamblang.

Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 32 misalnya:
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya

Dalam ayat yang lain, yakni Al-Isra' ayat 33, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun melarang pembunuhan tanpa haq dengan firman-Nya:
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar."

Sementara itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau pernah bersabda: “Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasûlullâh, apakah itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina.
[HR Bukhari Muslim]

Maka isu teror bom beberapa hari terakhir, yang langsung mengarah pada narasi jihad, jelas tidak relevan. Sebab teror bom sama sekali berbeda dengan jihad. Nyaris dalam semua aspek, aksi teror menyalahi Islam. Karenanya, teror bom dilaknat Allah dan Rasul-Nya, sementara jihad merupakan amalan agung lagi mulia.

Aksi terorisme di seluruh dunia juga banyak merugikan Islam dan umatnya. Setiap serangan teror hampir selalu meningkatkan islamofobia, baik di Barat maupun di Timur. Bahkan sebagian umat Islam merasa rendah diri menyandang identitas sebagai muslim. Mereka bersikap defensif apologetik, merasa sebagai tertuduh, hingga melepaskan kebanggaan terhadap Islam seraya menaruh benci kepadanya. Bahkan yang mengerikan, sebagian kalangan muslim termakan narasi jahat bahwa Islam adalah agama teroris. Lebih parah lagi banyak yang menjadi agen ide-ide Barat, berupaya memoderasi ajaran Islam. Mereka berupaya menyesuaikannya dengan nilai-nilai kebebasan ala Barat seraya mengamputasi sebagian ajarannya yang dianggap radikal.

Maka kita harus waspada terhadap berbagai narasi yang berkembang bahkan sengaja dirawat untuk menjauhkan umat ini dari ajaran Islam. Berbagai aksi teror selalu dihubungkan dengan Islam padahal sejatinya Islam selamanya tak pernah mengajarkan terorisme.

Andai benar terorisme bagian dari Islam, mungkin negeri ini atau bahkan separuh bumi telah hancur diluluhlantakkan kaum muslim yang jumlahnya lebih dari 1 miliar di seluruh dunia. Realitanya, selama belasan abad kaum muslim memimpin dengan tegaknya Kekhilafahan Islam, dunia aman dan sejahtera. Justru ketika kapitalisme berkuasa, perang sengaja dikobarkan di berbagai belahan dunia demi keuntungan politik dan ekonomi negara-negara penjajah.[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Waspada, Penyakit Berbahaya Ini!
Next
Kapitalisme: Mampukah Mengoptimalkan Lahan Tidur Demi Ketersediaan Pangan?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram