Seperempat Kilogram Terigu

Hanya dalam waktu kurang lebih 30 menit, rasa panas itu hilang. Ketika tangan ibu diangkat, ternyata tak ada bekas luka apapun, hanya merah sedikit. Dan itu pun hilang, keesokan harinya benar-benar tak ada bekas luka apapun.


Oleh. Najla Syahla

NarasiPost.com - Bagi emak-emak, pasti sudah tidak asing lagi dengan bahan dasar kue yang satu ini.


Ketersediaannya di dapur sangat jarang, tidak seperti bumbu masak yang terus mejeng di dapur. Karena terigu biasanya digunakan untuk membuat kue, atau bahan campuran untuk membuat adonan, seperti bakwan, pisang goreng, bolu, kue kering, dan lain-lain.

Tapi setelah membaca artikel ini, minimal seperempat kilogram terigu harus ada di dapur setiap hari. Bukan untuk membuat kue, tapi untuk persediaan pertolongan pertama bagi emak-emak yang mengalami kecelakaan, seperti tersiram air panas, ketika hendak menuangkan air panas ke termos atau terkena cipratan minyak goreng yang panas sewaktu menggoreng ikan.

Hal itu pernah terjadi dua kali kepada ibuku. Pertama terjadi pada 20 tahun silam dan kejadian kedua terjadi di bulan Ramadan 1441 H. Ya, tersiram air panas yang baru mendidih, ketika hendak dituangkan ke dalam termos.

Pada peristiwa 20 tahun lalu, air panas tumpah karena pegangan pancinya patah. Tangan pun tidak kuat menahan satu pegangan. Akhirnya air tumpah dan terkena lengan, kaki, dan muka. Yang lebih parah di lengan, karena air terjebak di lengan baju, terasa lebih panas dan kulit menggembung dipenuhi air. Karena panik, kami olesi bagian tubuh ibu yang tersiram air panas dengan pasta gigi. Selanjutnya dibawa ke Puskesmas.


Innalillahi, aku hanya bisa meringis melihat ibu kesakitan. Tidak terbayang, bagaimana sakit dan panasnya luka sebesar dan sebanyak itu. Padahal, terciprat atau terkena air panas sedikit saja sudah terasa sakit.

Dengan serius kuperhatikan bagaimana pihak medis mengobati luka ibu. Bagian yang menggembung, ditusuk dengan jarum hingga pecah. Berikutnya, baru setelah itu diolesi salep, sekaligus luka yang lainnya. Butuh waktu yang lama sampai kulit itu mengering, dan sembuh, namun bekas luka itu masih ada sampai sekarang.

Ramadan lalu, peristiwa itu terulang kembali. Kala itu, air yang mendidih diangkat ibu dengan alas kain. Namun, berdasarkan pengakuan ibu lubang termos tidak begitu kelihatan. Karena penglihatan ibu sudah lemah, dan lubang termos kecil. Hingga akhirnya, air tumpah ke tangan kirinya.


Karena ibu panik, segera tangannya diolesi pasta gigi. Aku segera ke dapur, setelah merapikan setrikaan yang tidak selesai.

Alhamdulillah, teringat waktu tinggal di Parung, aku mendapat tulisan tentang terigu sebagai bahan untuk menolong orang yang tersiram air panas atau minyak panas.Tanpa berpikir, aku bergegas mencari terigu. Kudapatkan terigu ukuran seperempat kilogram. Dituangkan di wadah, kira-kira dua pertiganya. Tangan ibu dicuci, dibersihkan agar pasta gigi yang tadi dioleskan hilang.


Selanjutnya, tangan ibu yang terkena air panas dimasukkan ke dalam terigu, sampai hilang rasa panas di kulit.

Alhasil, hanya dalam waktu kurang lebih 30 menit, rasa panas itu hilang. Ketika tangan ibu diangkat, ternyata tak ada bekas luka apapun, hanya merah sedikit. Dan itu pun hilang, keesokan harinya benar-benar tak ada bekas luka apapun.

Semoga pengalaman ini, bermanfaat untuk semua. Mulai hari ini, terigu bisa tersedia setiap hari, walau hanya seperempat kilogram. Sebagai antisipasi bila terjadi kecelakaan serupa. Bahkan, terigu yang disimpan di kulkas, akan membantu lebih cepat dalam mendinginkan luka.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Bertakzim Untuk Para Penghapal Alquran
Next
Cinta di Ujung Waktu
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Wida Nusaibah
Wida Nusaibah
3 years ago

Masyaa Allah, jazakillah Khair atas informasinya yang sangat bermanfaat bagi emak-emak pastinya. Gak nyangka terigu bisa seampuh itu. Barakallah author, semoga menjadi jariyah untukmu dan tim NP media.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram