Bincang Mesra Bersama Ustazah Yanti Tanjung: Menyiapkan Generasi Tangguh di Era Digital

Reportase

"Mendidik anak bukanlah untuk zaman kita hari ini tapi untuk zamannya. Apapun zamannya, pendidikan Islam solusinya."
(Ustazah Yanti Tanjung)


Oleh Maya Rohmah

NarasiPost.com - Ahad malam, 21 Maret 2021, ruang Zoom berkapasitas 100 orang telah penuh oleh peserta yang mengikuti acara yang diadakan oleh NarasiPost. Bagi yang tidak mendapat tempat di ruang Zoom, dengan antusias mereka menyimak jalannya acara melalui kanal YouTube Narasipostmedia.

Acara dipandu secara apik oleh Diah Winarni, S.Kom. Beliau mendapat panggilan kesayangan "Bulek Didi" dari teman-teman sesama penulis. Setelah memimpin pembukaan acara dengan basmallah, Bulek Didi mempersilakan kepada Ana Nazahah untuk membacakan ayat suci Al-Qur'an.

Acara berikutnya adalah pemutaran video yang berisi selayang pandang NarasiPost. Dari video tersebut diketahui bahwa AndreaNews.com merupakan cikal-bakal dari berdirinya Narasipost.com. Situs berita yang mengusung slogan "Cerdas dalam Literasi Media, Bijak Menangkap Peristiwa Kunci" ini, konsisten mengadakan acara-acara bergengsi dan berbagai kompetisi untuk menguji kemampuan para penulis ideologis. Satu hal yang menarik adalah bahwa NarasiPost yang berada di bawah komando Andrea Aussie ini selalu berusaha untuk memberikan berbagai hadiah yang menarik dalam setiap agenda dan tantangan yang diberikan.

Sebelum pemateri berbicara, Bulek Didi menjelaskan secara singkat latar belakang diadakannya acara ini. Bahwa saat ini kita tengah hidup di era digital. Hampir seluruh aktivitas kita masuk ke dalam gerakan digitalisasi. Banyak kasus, anak terjerembab ke dalam kubangan buruk dunia digital. Ini tidak terlepas dari lazimnya penggunaan gawai di semua kalangan bahkan anak-anak. Maka, misi para orang tua untuk menyiapkan anak tangguh di era digital ini butuh trik-trik khusus.
.
Untuk itu NarasiPost sebagai media yang konsen terhadap masalah keumatan dan literasi, mengangkat topik parenting dalam even ke-7 kali ini. Tema besarnya adalah "Menyiapkan Generasi Tangguh di Era Digital". Menghadirkan pemateri yang mumpuni di bidangnya yaitu Ustazah Yanti Tanjung, seorang trainer, inspirator parenting ideologis, penulis sejumlah buku parenting, dan founder Komunitas Ibu Tangguh.
.
Ustazah Yanti mengawali materi dengan pertanyaan yang cukup menggelitik yaitu, "Siapa yang ingin anaknya menjadi dokter? menjadi Hafizh? menjadi syuhada?". Pertanyaan pembuka ini sesungguhnya berkaitan dengan visi kita sebagai orang tua. Visi yang dimiliki akan menentukan bagaimana cara kita mendidik anak-anak kita.

Dengan runut, Ustazah Yanti membuka cakrawala berpikir para peserta bahwa generasi saat ini hidup di era digital. Mereka telah hidup dan berinteraksi dengan berbagai perangkat digital sejak usia dini. Hal ini membawa konsekuensi karakter yang sangat khas, baik positif maupun negatif.
.
Hal tersebut tentu membutuhkan penyikapan khusus dari para orang tua. Namun masalahnya adalah apakah orang tua ini sadar digital atau malah tergantung pada media digital. Karena tidak hanya anak yang menjadi korban era digital, orang dewasa pun banyak. Di sisi lain, orang tua lainnya ingin memegang kendali terhadap anak-anaknya, namun hal itu tidak mudah karena tantangannya juga banyak. Ironisnya, banyak kaum ibu yang rajin mengikuti kajian parenting namun justru pada saat yang sama, dia kurang perhatian terhadap anaknya dan lalai menerapkan ilmu yang didapat.

Pemateri yang lahir di Pasaman, Sumatra Barat tahun 1972 ini memberikan strategi dalam mendidik anak di era digital yaitu dengan memahami konsep pendidikan Islam, menguasai metode belajar, kreatif dalam memilih uslub/teknis belajar, tepat dalam memilih sarana belajar, dan (yang tak kalah pentingnya adalah) memilih pendidikan berbasis akidah Islam.

Terdapat beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta pada sesi diskusi. Semuanya dijawab oleh Ustazah Yanti dengan jawaban yang cerdas dan memuaskan. Setelah itu Bulek Didi membuat heboh peserta dengan melontarkan satu pertanyaan kepada mereka. Siapa yang dapat menjawab dengan cepat, lengkap dan benar akan mendapatkan hadiah dari NarasiPost.

Kemeriahan acara ini ditutup dengan khidmatnya pembacaan doa yang dibawakan oleh salah satu dari kelima kontributor tetap NarasiPost, yaitu Nurjamilah.

Sebelum acara benar-benar ditutup, Bulek Didi mengingatkan bahwa NarasiPost sedang mengadakan Challenge ke-3 yaitu lomba menulis opini, menulis true story, dan membuat video. Batas waktu pengumpulan naskah atau video hingga tanggal 8 April 2021. Kami tunggu partisipasinya, ya!

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Menyiapkan Generasi Tangguh di Era Digital
Next
Ibu Tangguh Mempunyai Visi Islam, Bukan Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram